Obsesi Sang Paman

Andrew terdiam saat mendengar hal itu, ia menatap sosok wanita yang berada di bawah tubuhnya. Kedua mata Sarah berkaca-kaca, ia seakan takut dan memohon belas kasihan dari Andrew.

Andrew tertawa mengejek, wanita yang sudah tidur dengan puluhan pria. Dan dengan bodohnya berniat membohongi nya, "Apa kau pikir aku orang yang bodoh? Yang bisa kau bohongi seperti itu?" Tanya Andrew dengan tatapan menghina.

Sarah menggelengkan kepalanya dengan pelan, yang ia katakan adalah sebuah kebenaran.

Andrew yang sudah merasakan puncak gairah, mulai kembali menerjang tubuh Sarah. Ia menghisap bagian gunung kembar wanita itu dan memainkannya dengan brutal. Sarah hanya bisa menahan setiap sentuhan pria itu, tubuhnya terasa sangat lemas. Ia seakan tidak bisa melawan setiap tindakan yang di lakukan oleh Andrew kepadanya.

Hingga Andrew sudah tak sabar ingin segera memasukkan barang miliknya ke dalam tubuh Sarah, tanpa melakukan gerakan penasaran di bagian bawah. Andrew langsung mengarahkan barang miliknya.

Seketika Sarah langsung berteriak kesakitan dengan kedua mata yang berkaca-kaca, dan saat itu juga Andrew terdiam dengan mata yang menatap Sarah yang terus menangis.

Dia bukan pria yang polos, dia bisa membedakan wanita yang masih perawan dan yang sudah bukan perawan. Dan wanita di depannya, adalah seorang perawan.

Sarah menangis, ia merasakan sakit. Dan Andrew hanya diam dan tidak kembali menekan, tapi bagian batang miliknya masih menempel di bagian bawah tubuh Sarah. Hatinya mulai bingung dan linglung, ia masih tidak percaya jika wanita yang di rumorkan sebagai wanita murahan yang sudah tidur dengan puluhan pria adalah seorang perawan.

Kini otak Andrew berada di dua pikiran yang bertolak belakang, ia berpikir untuk menghentikan kegiatan panasnya dengan Sarah karena ia merasa tak tega untuk merebut kesucian wanita itu. Tapi di sisi lain, setan terus berbisik kepadanya untuk melanjutkan kegiatan panas mereka dengan memuncaknya gairah dan nafsu yang ada di dalam tubuh Andrew.

Mata Andrew menatap wajah Sarah yang sudah berlinang air mata, "Bagaimana bisa kau masih perawan?" Tanya Andrew dengan tatapan serius.

"Hiks.. Aku sama sekali belum pernah tidur dengan Reno, semua yang ku lakukan hanyalah sebuah kebohongan. Dia belum pernah menyentuh ku, dulu aku hanya membuatnya mabuk dan berpura-pura telah di perkosa oleh pria itu.." Jelas Sarah dengan mata yang berkaca-kaca, ia berharap setelah ini Andrew akan langsung melepasnya.

Mata Andrew menatap Sarah dengan tatapan yang mendalam, perlahan ia melonggarkan cengkraman nya dari Sarah.

Sarah menghela nafas lega, ia yakin jika Andrew akan membebaskannya.

"Sarah maafkan aku.. Aku tak bisa menahannya." Ucap Andrew.

Mendengar hal itu Sarah terkejut, ia langsung merasakan sakit yang luar biasa saat Andrew memasukkan barang miliknya ke dalam tubuh yang masih di segel.

Sarah menangis dan mendesah, rasa sakit dan nikmat mulai bercampur menjadi satu. Tubuhnya kini sudah tidak bisa ia kendali.

Andrew terus berada di atas tubuh Sarah, keduanya larut dalam rasa nikmat penuh gairah. Sarah memeluk tubuh pria di atasnya, otaknya kini tidak bisa berpikiran jernih.

Andrew merasakan kenikmatan dan rasa puas yang tidak bisa ia gambarkan dengan tulisan, ia terus menikmati setiap gerakan yang ia lakukan dengan Sarah. Setiap inci bagian tubuh Sarah membuat dirinya terus bernafsu, berkali-kali Andrew mengganti gaya mereka berdua. Dan Sarah seakan menjadi sebuah boneka yang mengikuti permainan pria itu.

Andrew tidak bisa menghentikan setiap gerakan tubuhnya, meski ia sudah keluar berkali-kali. Ia tetap terus bertempur, meski wanita di bawah tubuhnya sudah sangat lemah tak berdaya. Setiap ekspresi dan desahan yang Sarah tunjukkan kepadanya, membuat Andrew semakin menggila. Ia belum pernah tergila-gila dengan tubuh seorang wanita seperti ini.

Baginya Sarah seperti bunga yang sangat indah, ia memiliki sari-sari kenikmatan yang diinginkan oleh setiap pria. Dan hanya Andrew yang bisa menikmati setiap sari-sari kenikmatan Sarah.

"Kau hanya milik ku Sarah.." Gumam Andrew, ia merasa sangat puas dengan Sarah. Kedua tangannya tidak bisa berhenti menyentuh dan membuat tubuh Sarah semakin terangsang.

Sarah hanya bisa menjadi sebuah boneka, nafsu akan sex membuatnya menjadi gila. Ia sama sekali tidak pernah merasakan kenikmatan seperti ini, bahkan selama menikah dengan Reno ia tidak pernah di sentuh oleh pria itu.

Dan pada akhirnya yang mengambil keperawanannya bukanlah suaminya, melainkan paman dari wanita yang menjadi orang ketiga di dalam rumah tangganya.