NovelToon NovelToon
My Husband Om-Om

My Husband Om-Om

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO
Popularitas:39.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lautan Biru

Ayana Malika Ifana, harus rela menjadi pekerja terselubung demi membayar uang sekolah, dirinya bekerja disebuah perusahaan sebagai cleaning servis karena usianya yang belum genap 17 tahun, jadi dirinya dipekerjakan diam-diam oleh tetangganya yang bekerja bebagai kepala bagian, dan karena membutuhkan uang AMI panggilan nama singkatan miliknya, rela menjadi pekerja terselubung untuk mendapatkan uang.


Dan dirinya juga harus terjebak dengan pria yang dia panggil OM, pria itu yang sudah membuat dirinya kehilangan semua mimpinya.


Bagaimana Ayana Malika Ifana, bisa melalui ujian hidupnya, dan dipertemukan dengan pria yang sudah matang untuk usianya yang belum genap 17 tahun.


Yukk ah, kepoin ceritanya, hanya di NovelToon, jika terdapat cerita yang sama maka itu adalah plagiat, karena saya hanya membuat karya ini hanya di NovelToon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lautan Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketiban apes

Ami mengganti baju bersamaan dengan Dila yang selesai mengganti baju kerjanya, jam sudah menunjukan pukul delapan malam dan waktunya untuk mereka bersiap pulang.

"Eh Ay, kamu mau ngak dapet uang tambahan?" Tanya Dila pada Ami yang sedang memakai tasnya.

"Mau banget lah kak, apalagi kalau banyak." Ami menyengir dengan polos.

"Nah, kebetulan malam Minggu besok aku dapet kerajaan untuk menjadi pelayan di hotel, dan butuh orang untuk membantu di sana."

"Memangnya untuk acara apa mbak?"

"Katanya nya sih, acara pertunangan pengusaha muda yang akhir-akhir ini berseliweran di majalah bisnis, kalau kamu mau, kamu bisa kesana sama aku, nanti kita janjian gimana?" Dila bicara dengan antusias, karena dia juga cocok dengan cara kerja Ami yang cekatan dan tidak lelet.

"Boleh kak, kakak kabarin aku aja ke nomor yang kemarin aku kasih." Ami juga merasa senang karena mendapat pekerjaan tambahan di luar pekerjaan nya di cafe.

"Oke sipp.."

Dan mereka keluar bersama untuk mencari kendaraan umum, berhubung rumah Ami jauh dari cafe dengan terpaksa Ami harus rela merogoh koceknya untuk ongkos pulang.

Jika berangkat Ami bisa jalan kaki, atau kadang Olive memberinya tumpangan dengan baik mobilnya, ayah Olive juga baik padanya.

Memang bagi Ami ini sangat melelahkan, tapi hidupnya juga harus tetap berlanjut tidak bisa putus ditengah jalan, karena Ami ingin membuat namanya bangga meskipun tidak mendapat juara, setidaknya Ami bisa lancar sekolah hingga akhir.

"Ami pulang.."

Seperti biasa Ami pulang sampai rumah sudah hampir jam sembilan malam, dan itu membuat tubuhnya semakin lelah.

"Sudah pulang nak." Bunda Raya menyambut kepulangan putrinya dengan senyum, dan senyum bunda raya menular pada Ami membuat lelahnya perlahan memudar.

"Mandi gih, sudah bunda siapkan air hangat." Ucap raya mengelus kepala putrinya penuh kasih sayang.

"Terima kasih bunda." Ami mencium pipi Raya sebelum pergi untuk mandi.

Raya menatap punggung Ami dengan perasaan sedih, dirinya tahu jika Ami merasa lelah dilihat dari wajah anak gadisnya Raya bisa melihatnya.

"Semoga esok kamu akan bahagia nak."

.

.

Hotel bintang lima milik keluarga Adhitama sudah ramai dengan para tamu undangan yang hadir di acara pertunangan putra pertama pemilik perusahaan Adhitama Grub, yang sekarang di pimpin oleh pria yang wajahnya selalu menghiasi majalah bisnis lokal dan internasional. Aldrick Nathan Adhitama akan melangsungkan pertunangan dengan wanita yang dijodohkan oleh kedua orang tuanya yaitu Maudy Mahendra putri satu-satunya keluarga Mahendra yang bekerja sebagai dokter dan memiliki adik laki-laki yang masih remaja.

Indira tampak cantik dengan balutan kebaya modern yang membungkus tubuh rampingnya diusia yang sudah tak lagi muda, apalagi sudah memiliki dua orang anak yang sudah dewasa.

Allanaro putra Adhitama juga nampak gagah dengan setelah jasnya, usianya yang tak lagi muda Allan semakin manja dan posesif pada istrinya apalagi melihat istrinya yang masih muda dan cantik membuat Allan harus ektra menjaga sang istri karena tidak mau pria di luaran sana menarik perhatian istrinya, karena Allan sadar jika usianya terpaut jauh dari sang istri.

Kelaurga Maudy juga sudah nampak hadir, mereka berbincang dan menyapa tamu undangan yang kebanyakan rekan bisnis keduanya, sambil menunggu acara akan dimulai.

Seorang pria sejak tadi hanya diam berdiri di balkon kamar hotel khusus miliknya, Nathan masih dengan penampilannya yang biasan saja, masih menggunakan kemeja berwarna putih, bahkan pria itu tidak nampak seperti pria lainnya yang senang akan menghadapi hari pertunangan nya.

Nathan menghembuskan asap rokok dari bibirnya, pria itu akan merokok jika hatinya sedang tidak tenang, Nathan buka tipe perokok aktif hanya saja saat ini dirinya membutuhkannya.

Tidak terlintas dipikirannya akan melangsungkan pertunangan hari ini, apalagi dengan wanita yang sama sekali tidak dirinya kenal, dan Nathan tidak mau mengenalnya.

Menatap langit gelap yang di hiasi bintang Nathan tidak tahu akan seperti apa nantinya, dirinya ingin sekali membatalkan pertunangan nya ini tapi dia tidak tahu dengan cara apa.

Tok...tok..tok..

"Sayang, kamu sudah_" Indira langsung diam ketika melihat putranya berdiri menatap langit malam, Indira bisa melihat dari punggung Nathan jika putranya itu pasti tidak ingin melakukan pertunangan ini.

Tapi bagaimana lagi, Indira tidak tahu harus melakukan apa supaya putranya itu mau menikah, sedangkan dengan gadis belia itu Nathan sama sekali tidak bisa membawanya datang menghadapnya, dan dengan cara inilah Indira melakukanya.

"Nak.." Indira menyentuh bahu Nathan dari belakang, membuat Nathan berbalik. "Sebentar lagi waktunya tiba, kasihan Maudy nungguin kamu." Ucap Indira dengan penuh perasaan menatap wajah putranya.

Apalagi Indira bisa mencium aroma asap rokok di sekitar tubuh Nathan membuat Indira sedih.

"Aku akan keluar mah." Hanya itu yang Nathan ucapkan, dan pergi meninggalkan Mamanya yang diam mematung.

"Ay, coba kamu berikan minuman itu kesana, dan aku ke sebelah sana." Ucap Dilla menunjuk stan minuman yang sudah kosong.

"Oke." Dengan penuh semangat Ami melakukannya, karena setelah acara ini selesai dia akan mendapatkan bayaran yang lumayan banyak.

Bruk

"Ah.." Ami mundur beberapa langkah karena tertabrak oleh seseorang membuat bahunya basah oleh minuman yang tumpah, beruntung gelas itu tidak sampai jatuh kalau tidak dirinya akan mendapatkan masalah.

"Maaf mbak saya tidak sengaja." Seorang wanita merasa tidak enak dan membantu membersihkan baju Ami yang basah.

"Tidak apa-apa mbak, saya juga minta maaf." Balas Ami dengan senyum terpaksa, karena bajunya benar-benar basah.

"Sayang ada apa?" Tanya pria mendekati istrinya yang sepertinya sedang ada masalah.

"Ini aku tidak sengaja menabraknya mas." Ucap Alexa dengan wajah rasa bersalah.

"Mbak gak papa kok, saya bisa bersihkan di belakang." Ucap Ami yang juga merasa tidak enak melihat wajah wanita cantik didepanya.

"Maaf kan istri saya, dia tidak sengaja." Ucap Ren meminta maaf.

"Iya pak, saya sudah memaafkannya." Ami pun pamit permisi kebelakang untuk membersihkan pakaian nya yang basah.

"Kamu tidak apa-apa?" Ren mengusap lengan istrinya yang sedikit basah.

"Tidak mas, tapi aku kasihan padanya tadi." Alexa menunjukan wajah bersalahnya, " tidak apa-apa, dia sudah memaafkan mu." Ren tersenyum dan mengajaknya kembali untuk berkumpul dengan keluarga.

"Duh, apes banget sih gue, jadi basah semua gini." Ami mengusap-usap baju bagian depannya menggunakan tisu.

Padahal dirinya sudah hati-hati, tapi namanya musibah tidak ada yang tahu.

Kelauar dari toilet Ami tidak melihat jika ada orang yang sejak tadi menunggunya di luar.

Ketika melewatinya Ami terkejut karena tangannya langsung di tarik dan tubuhnya langsung dikunci to tembok.

"Anda.." Mata Ami membulat sempurna melihat siapa yang sudah berani menyentuhnya.

"Lepas..!!" Ami menatap tajam Nathan dengan wajah marah, ada masalah apa hingga dirinya diperlakukan seperti ini.

Nathan tidak bergeming, namun arah matanya tak lepas menatap kedua bola mata coklat terang milik gadis kecil didepanya.

Nathan tidak tahu juga kenapa dirinya malah menunggu Ami dan melakukan hal seperti ini.

Desiran aneh mulai Nathan rasakan, namun pikirnya berusaha untuk menepisnya.

"Sial_ Emph.." Perlakuan Nathan sukses membuat Ami memebelalakan kedua matanya, tubuhnya mati rasa seketika.

Cekrek

Cekrek

Cekrek

"Pemandangan yang bagus." Ucap seseorang tersenyum menyeringai.

.

.

Otor butuh vitamin Semangat 😫

1
Isti Karomah
🤣🤣🤣🤣
Jully
Luar biasa
Zuny Achmad
itulah bodohnya kmu nathan
gak prhatian ma istri harta juga gk hbis2 buat apa mngabaikan istri kmu.istri hilang baru tahu rasa kmu
qiana shanum
Luar biasa
Elyani Yani
Lumayan
Elyani Yani
Buruk
Ahmad Nashrullah
klo g ada keluarganya selamanya za poligami,,,,,,ntar paling paling luluh kejebak playing fictim,,,,intinya biar koar koar teriak teriak cinta tp g bs jaga apa itu cinta percuma,,,,
Little Angel
Luar biasa
Mur Wati
tubuh apa tumbuh sih
Mur Wati
ular siluman ngigo plus halu itu yg jadi pasiennya langsung koit kalo di tangani si momod
Patmi Deseda
hadir yg kedua kali
Mur Wati
kakak gila dokter koq gak waras
Mur Wati
wow nesya terkejut😱🤪
Mur Wati
masih kurang julukannya sok suci ngatain ami perek lah dia biangnya perek😡
Mur Wati
hmm langsung ketahuan ya kecewa dong mod
Mur Wati
lah ngigo si momod
Mur Wati
kapokmu kapan😃
Mur Wati
datang lagi si momod lagian dulu salah target di jodohkan dgn ulet keket gatel lah😡😡😡😡😡
Mur Wati
koq ngatur hil yg punya proyek siape
Mur Wati
emang orang kaya makanya apa sih koq lauk seperti itu di bilang aneh🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!