Alana Ketlovly seorang pengusaha yang harus menelan pil pahit karena cinta yang bertepuk sebelah tangan. Untuk itu Alana memutuskan untuk menghibur dirinya dengan pergi ke Bar, yang berakhir dengan sebuah malapetaka. Dimana dirinya menjalan hubungan cinta satu malam dengan seorang mafia bernama, Arthur Stanley.
Arthur Stanley sendiri merupakan seorang mafia yang memiliki kelainan dalam hubungan seksual. Banyak cewek yang ingin tidur dengannya namun dirinya hanya menginginkan teman tidur yang membuat nyaman dan tergila-gila.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wahidah88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Alana mengunjungi rumah kediaman Alvaro. Terlihat Kaira tengah mengantarkan minuman untuk Alana.
" Makasih ya Kaira." ucap Alana sambil tersenyum.
Kaira duduk dihadapan Alana, mereka berdua terlihat canggung satu sama lain. Alana merasa sedari tadi Kaira terus memperhatikannya.
" Kaira? Apa ada ingin kamu bicarakan?" Tanya Alana.
" Enggak kok Kak. Aku hanya merasa kalau kakak sangat cantik." ungkap Kaira lalu menunduk.
Hingga datang Alvaro yang duduk disamping Kaira dan memegangi tangan kekasihnya. Alana yang melihatnya, cukup cemburu. Tangan yang sangat ingin Alana genggam itu sudah menjadi milik orang lain.
" Jadi, apa yang ingin kamu bicarakan?" Tanya Alvaro.
" Bisakah aku menginap sementara dengan kalian berdua? Aku sedang ada masalah, aku enggak bisa pulang ke apartemen ku bahkan juga ke rumah ku sendiri." ujar Alana.
" Masalah? masalah apa sehingga kamu enggak bisa pulang?"
" Pokoknya aku ada masalah dengan orang. Jadi dia seperti mengawasi ku, begitu."
" Masalah apa dulu, Al?" desak Alvaro.
" Alvaro, untuk saat ini aku belum cerita. Intinya kamu tahu aku ada masalah dengan seseorang yang membuat ku enggak bisa pulang. Akan ada saatnya aku akan ceritakan masalahnya." ujar Alana.
" Iya, sayang. Kamu jangan terlalu memaksa kak Alana untuk bicara. Intinya kita biarkan Alana sementara untuk tinggal bersama kita." sambung Kaira.
" Baiklah. Kamu sementara boleh tinggal disini." ucap Alvaro mengizinkan.
" Makasih ya, Alvaro, Kaira." ucap Alana sambil tersenyum.
" Baiklah, aku akan menyiapkan makan malam untuk kalian. Aku ke dapur dulu." ucap Kaira lalu beranjak menuju dapur.
Alana langsung pindah dan duduk di bekas kursi Kaira. Dia langsung menyentuh tangan Alvaro. " Al, kamu beruntung ya. Akhirnya tangan yang selama ini aku genggam sudah digenggam oleh orang lain." ungkap Alana.
" Alana, aku yakin. Semoga nanti kamu bertemu dengan seseorang yang akan membahagiakan mu dan mengganggu erat tangan mu ini." Ucap Alvaro lalu menggenggam tangan Alana.
Lalu datanglah Kaira yang tiba-tiba melihat mereka berdua. Segera Alana dan Alvaro berdiri, Alana menjadi canggung dan takut jika Kaira merasa cemburu melihatnya duduk sambil berpegangan tangan dengan Alvaro.
" Maaf, aku cuma mau bilang. Kebetulan beberapa bahan makanan kosong. Jadi apa kita belanja dulu sebelum masak makan malam, atau kita masak saja dengan bahan makanan yang ada? Kebetulan masih ada sih bahan makanan untuk makan malam kita." ujar Kaira.
" Lebih baik kita masak makan malam saja. Toh, kamu sendiri juga sudah lapar, kan? Biar aku saja yang masak makan malam. Dan kamu Alana, istirahatlah."
Alvaro beranjak menuju dapur. Alana yang takut Kaira cemburu mendekati Kaira dan berbisik, " Kaira, jangan salah paham soal tadi. Aku dan Alvaro.."
" Kakak enggak perlu khawatir." ucap Kaira lalu tersenyum.
Kaira duduk diatas kasur sambil mengerjakan pekerjaan. Namun dia kepikiran akan arthur. Meski Arthur sudah mengganggu hidupnya, namun ada perasaan yang tidak enak karena tidak memberitahu Arthur mengenai kepergiannya secerah diam-diam ini.
" Ah, sudahlah. Kenapa aku kepikiran sih! Toh, aku hanya ingin liburan tanpa diganggu ataupun dimata-matai." gumam Alana.
tuk.. Tuk....
" Kak Kaira, makanan sudah siap. Yuk, kita makan malam. Tapi diluar kebetulan ada tamu jadi kita akan akan malam bersama dengan mereka." ujar Kaira memanggil Alana.
Keluarlah Alana dari dalam kamar bersama dengan Kaira. Namun dia terkejut ketika melihat Arthur dengan Kevin yang tengah berbicara dengan Alvaro.
" Kamu!" teriak Alana yang terkejut. Bagaimana bisa Arthur tahu keberadaannya.
" Alana." ucap Arthur ingin menghampiri Alana, namun dicegah oleh Alvaro.
" Sebenarnya ada apa ini?" tanya Alvaro.
" Aku ingin Alana kembali padaku!" tukas Arthur tanpa menjawab pertanyaan Alvaro.