"Apa kau tidak punya malu hingga terus mengejarku?" Seru Rey pada wanita yang terus mengejarnya sejak kecil.
"Tidak, aku tidak pernah malu karena terus mengejarmu. Aku akan terus mengejarmu hingga kau mau menjadi milikku." Ucap Yura dengan tersenyum.
Keyakinan Yura jika suatu saat nanti Rey pasti menjadi miliknya membuatnya menjadi wanita yang pantang menyerah mengejar cinta Rey. Namun akhirnya keyakinan itu hilang begitu saja saat mendengar Rey sudah dijodohkan dengan wanita yang sangat dikenalinya.
Sakitnya patah hati membuat Yura memutuskan untuk tinggal bersama neneknya di desa selama dua tahun lamanya. Hingga suatu ketika ia harus memaksakan diri untuk kembali ke kota dan tinggal kembali bersama orang tuanya. Dan siapa sangka kembalinya Yura ke kota membuat ia harus terikat pernikahan dengan Rey karena suatu insiden yang sudah direncanakan oleh Kembarannya.
"Kita harus menikah! Atau kau akan tahu akibatnya!" Seru Rey seraya menatap tajam pada Yura.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjadi yang terbaik
Sebelum turun dari dalam mobil saat mobil sudah sampai di perkarangan gedung yang akan menjadi tempat wisudanya, Yura menghela nafas panjang lalu menghembuskannya secara perlahan. "Percayalah jika semuanya akan baik-baik saja." Ucap Yura.
"Kak Yura ayo turun." Ucap Alula yang sejak tadi menunggu Yura untuk turun dari dalam mobil.
Yura mengangguk lalu dengan hati-hati turun dari dalam mobil. Namun baru saja ia turun dari dalam mobil pandangannya sudah langsung bertabrakan dengan pandangan pria yang kini sedang berjalan ke arahnya dengan digandeng sosok wanita yang sejak tadi ada dalam pemikirannya.
Yura pun segera mengalihkan perhatiannya ke arah lain hingga memutus tatapan di antara mereka.
"Om Rangga, Tante Vara." Sapa Flower saat sudah berada dekat dengan mereka. Flower pun melepas gandengannya di tangan Rey lalu menyalimi Rangga dan Vara secara bergantian. Setelahnya Rey pun turut melakukan hal yang sama seperti Flower.
"Dimana Mommy dan Daddymu, Sayang?" Tanya Vara pada Flower.
"Mom dan Dad masih dalam perjalanan menuju ke sini, Tan. Tadi Flo datang bersama dengan Kak Rey. Benar begitu kan Kak Rey?" Tanya Flower dengan nada manja pada Rey.
Rey memilih menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"Oh, seperti itu." Ucap Vara dengan tersenyum.
Flower tersenyum membalas ucapan Vara. Pandangannya pun beralih pada Yura yang terlihat sedang menatap ke arah lain. "Kak Yura, Kakak cantik sekali hari ini." Ucap Flower.
Mendengar ucapan Flower yang tertuju padanya membuat Yura terpaksa menatap pada Flower. "Agh, bagaimana?" Tanya Yura pura-pura tidak tahu.
"Kakak cantik sekali hari ini." Ulang Flower.
"Kau bisa saja. Kau juga sangat cantik hari ini." Puji Yura kembali.
Flower tersenyum begitu pun dengan Yura yang turut tersenyum. Yura segera mengalihkan tatapan matanya ke arah lain saat menyadari Rey kini tengah menatapnya.
"Kalau begitu Flo pamit masuk ke dalam dulu, ya, Om, Tante, Kak Yura, Lula." Ucap Flower.
"Baiklah kalau begitu." Bala Vara dengan tersenyum begitu pun dengan Rangga. Setelah kepergian Rey dan Flower, Vara mengalihkan tatapan matanya pada putrinya yang kini kembali menatap ke arah lain. "Yura, ayo kita masuk ke dalam gedung." Ajak Bunda Vara.
Yura menatap pada Bunda Vara lalu mengangguk sebagai jawaan. "Ayo, Bunda."
"Tapi Kak Aidan belum sampai, Bunda." Protes Alula.
"Kak Aidan akan menyusul sebentar lagi." Jelas Vara karena tadi Aidan tiba-tiba mengabarinya jika ia harus kembali ke rumah karena ada perlengkapan si kembar yang tertinggal.
"Baiklah kalau begitu, Bunda." Balas Alula.
*
Saat sudah duduk di kursi khusus wisudawan dan wisudawati Yura dibuat terkejut dengan kedatangan Aidan secara tiba-tiba. "Kak Aidan, kenapa Kakak ke sini?" Tanya Yura lalu menatap ke arah teman-temannya yang kini tengah menatap Aidan dengan tatapan memuja.
"Kakak lupa memberikan semangat untukmu." Ucap Aidan lalu memberikan ciuman di kening Yura. "Jika kau bersedih tataplah Kakak ke arah sana." Aidan menunjuk dimana keluarganya sedang duduk. "Jangan menatap ke arah lain yang akan membuatmu terluka." Pesan Aidan.
Yura tersenyum namun air mata nampak mengembun di pelupuk matanya.
"Jangan bersedih. Setelah ini kau akan bahagia." Ucap Aidan dengan tatapan hangatnya.
Yura menahan air matanya agar tidak jatuh lalu memeluk tubuh kekar Aidan barang sejenak. Setelahnya Aidan pun berpamitan untuk pergi karena pelkasanaan wisuda akan dimulai. Setelah kepergian Aidan Yura pun menatap ke arah lain dimana Flower nampak duduk tidak jauh darinya. "Apa ini yang Kak Aidan maksud?" Gumam Yura lalu mengalihkan pandangannya dari Flower.
Beberapa saat kemudian, betapa bahagianya Yura saat mengetahui jika dirinyalah yang menjadi wisudawan terbaik di periode wisuda kali ini. Yura tak dapat lagi membendung air matanya saat dirinya keluar dari dalam gedung wisuda dan sudah disambut oleh keluarganya.
"Ayah... Bunda..." Yura memeluk Vara dan Rangga secara bergantian lalu turut memeluk Aidan dan Alula.
"Kakak tahu kau pasti bisa mengalahkan mereka." Ucap Aidan seraya mengelus rambut Yura.
Yura tersenyum begitu pun dengan Vara, Rangga dan Alula.
"Selamat." Suara seorang pria yang terdengar dari arah belakangnya membuat Yura segera membalikkan tubuhnya.
***
Lanjut? Jangan lupa berikan vote, like, gift dan komennya dulu, ya.
Sambil menunggu Yura dan Rey update, silahkan mampir di novel shay yang lagi on going juga berjudul Queenara🖤
Dan jangan lupa follow IG shy @shy1210_ untuk mengetahui informasi update.
Telah menyianyiakan yura