NovelToon NovelToon
Hutan Gamelan

Hutan Gamelan

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Horror Thriller-Horror / Keluarga / Hantu / Tumbal
Popularitas:806
Nilai: 5
Nama Author: Siswondo07

[Complete] Diantara dua desa, ada sebuah hutan yang berada ditengah kedua desa tersebut, konon jika mendengar suara gamelan maka dialam gaib lain sedang ada pesta hajat.

Suaranya begitu membuat merinding sampai membuat tidur kadang terbangun karena bercampur dengan suara lolongan anjing hutan.

Menurut warga desa sekitar saat ditanya mengenai suara gamelan tengah malam, dikira dari desa sebelah, desa sebelah mengira sebaliknya.

Sebenarnya apa yang terjadi?

Ikuti kisahnya ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siswondo07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tatapan dari Sang Gaib

Pagi Hari_

Tak henti teror pembalasan sampai Yono dan Toni. Kini berlanjut pada Obi, dirumahnya Obi hanya merasakan demam berkepanjangan, sudah berhari-hari lamanya demam tak kunjung sembuh. Sudah dibawa ke puskesmas tak tak sembuh, dipanggil Mbah Siman juga tak kunjung reda. Lalu Mbah Siman membuat rebusan air daun kelor dan meminumkan ke Obi, beberapa hari berlalu akhirnya mulai turun demamnya dan mulai bisa berbicara pada Mbah Siman dan kedua orang tuannya.

"Obi waktu diladang muntah-muntah karena bau busuk keluar dari Gubuk. Obi nggak nakal Mbah. Obi hanya ikut Yono dan Toni." Ungkap Obi yang berbicara apa adanya.

Mbah Siman lalu memegang tangan Obi dan berkata "Mbah Percaya. Kamu istirahat jangan lupa berdoa ya." Senyum  Mbah Siman.

Lalu Obi rebahan kembali untuk memulihkan tubuhnya. Ibu Obi menyelimutinya agar hangat.

Sementara Bapak Obi dan Mbah Siman keluar dari kamar Obi. Saling berbincang dan Bapak Obi mengucapkan terimakasih sudah membantu anaknya. Itu semua sudah menjadi kewajiban Mbah Siman untuk menolong warga desa ini semampunya.

Lalu Mbah Siman Pulang.

-

Tak hanya Obi, teror juga merambat ke Arhan.

Arhan terbangun dimalam kelam oleh suara lolongan anjing hutan yang saling mengaung satu sama lain. Seperti biasa tengah malam merasa haus, sudah terbiasa Arhan mengambil minum didapur sendirian. Tidak ada rasa takut, karena di Desa sudah terbiasa sepi dan sunyi.

Arhan melangkah keluar kamar menuju dapur yang gelap, ia menghidupkan lampu dan menuju ke ruang dapur paling belakang, temboknya masih belum semen, masih pakai bambu yang tidak rapat alias berongga, jadi keadaan diluar masih terlihat jelas. Arhan lekas mengambil gelas, menuangkan air dari teko plastik. Suaranya begitu menyegarkan, tak sabar ia segera meminumnya. Namun saat masuk ke tenggorokannya, suara lolongan anjing tiba-tiba terdengar kembali saling saut menyahut, seolah memberitahu bahwa menemukan sesuatu.

Tersedak, Arhan terbatuk-batuk, matanya tak sengaja melihat disela tembok bambu yang tidak rapat, jelas sekali sesosok perempuan serba hitam tak terlihat wujud mukanya itu membuatnya kaget. Karena penasaran ia mendekati didekat pintu, menatap kesela   lubang pintu, kaget wanita itu bukan manusia, tidak nampak ditanah, tidak ada bayangan.

Arhan lekas mundur, namun wanita itu mendekatinya dengan berlari cepat. Dia berkata "Melok Aku Le/ikut aku Nak."

Pintu itu jebol, seketika Arhan teriak dan minta tolong.

Semua orang rumah terbangun, semua berlari menuju ke arah dapur untuk memastikan keadaan Arhan.

Arhan begitu Trauma dan ketakutan. Ia menangis tersenggal-senggal. Kejadian malam ini begitu menakutkan baginya.

Siapa Wanita berkebaya hitam itu. Kaka Arhan bernama Hasan menatap ke arah luar persis diposisi wanita itu berdiri. Ada tatapan seolah berkata dengan kode mata.

Saat itu Arhan dibopong Bapak ke kamarnya, semua berada disatu kamar untuk saling jaga satu sama lain.

Bapak keluar kamar untuk memperbaiki pintu dapur yang rusak jebol agar maling tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan.

Saat semua tidur, Hasan tiba-tiba bermimpi berada didepan gubuk, berdiri mematung menatap lekat gubuk itu, lalu seseorang perempuan cantik berkebaya hitam keluar dari Gubuk membawa kendi. Seketika Wanita itu melihat Hasan, mendekat dihadapannya, lalu berkata dan memperkenalkan diri.

"Kau Hasan. Perkenalkan namaku Darsiah." Senyum Wanita itu sangat manis.

Hasan kaget, matanya melebar, ini Darsiah yang sempat bertemu dialam Goib dengan versi mengerikan. Hasan panik saking merasa ketakutan, merasa ini bukan mimpi tapi sukmanya sengaja dibawa Darsiah ke tempat yang membuat adik dan teman-temannya diteror.

"Jangan takut, dulu aku sama sepertimu, aku manusia. Tapi karena ada satu hal membuat kematianku tidak diterima bumi dan sang maha kuasa. Kalo kau ingin tahu kisahku, duduklah digubukku.  Mari." Darsiah berjalan menepi sedikit untuk membuka jalan Hasan menuju ke Gubuk.

Hasan berjalan pelan menuju ke gubuk dan duduk dipapan kursi.

Darsiah lalu duduk disamping Hasan. Lalu mulai berkata?

"Maaf jika sisi jahat saya meneror keluargamu, orang terdekatmu. Aku dan Diriku yang jahat berbeda alam dimensi. Aku tidak bisa membantu lebih, namun akan kuceritakan tentang diriku semasa hidup agar bisa kau buat senjata untuk menyadarkan Darsiah versi jahatku. Kau sudah siap Nak." Senyum Darsiah saat selesai berkata.

Hasan menganggukan kepalanya, tanda setuju.

Lalu Darsiah menyuruh Hasan menutup mata, Darsiah menempelkan jari telunjuk pada kening Hasan.

Hasan dibawa kesebuah masa lalu, untuk tahun tidak pasti mengetahuinya, tapi jaman itu merujuk ke jaman penjajahan Belanda.

-

Tahun 1930_

Sebelum kemerdekaan Indonesia.

Wanita cantik itu bernama Darsiah, lahir dipulau Jawa, seorang anak petani yang hidup sederhana. Darsiah memutuskan menjadi seorang penari Sinden untuk menghibur pada Londo Belanda, jika ada acara besar-besaran Londo Belanda maka tampil dengan megahnya. Disitulah bayaran setiap bayaran ia dapat untuk menghidupi seluruh keluarganya karena Darsiah anak pertama dan menjadi tulang punggung keluarga.

Darsiah punya suami, baru sebulan menikah. Namun harus tetap berkerja sebagai sinden demi menghidupi keluarganya.

Pada suatu malam, Londo Belanda membuat acara Gamelan sinden disebuah hutan pinus yang mereka anggap bagus dan berbeda. Saat itu semua Londo pada datang dan berpesta. Saat acara dimulai dan Darsiah menari, semua baik-baik saja. Hingga para tentara Jepang menyerang tiba-tiba, membunuh semua Londo maupun pribumi. Sementara Darsiah mencoba kabur dengan rekannya untuk keluar dari hutan. Berhasil keluar hutan.

Rasanya ketakutan saat suara tembakan berpuluh-puluh kali berbunyi dengan teriakan ampun dan akhirnya hening. Semua sudah mati.

Darsiah berlari kerumahnya. Dan apa yang terjadi, semua didesanya juga diserang dan meninggal semua. Darsiah merasa tak sanggup melihat keluarganya sudah terbujur kaku semua. Tangisan air mata tak terbendung. Pikirannya kini tertuju pada Suaminya yang berkerja di rumah Londo Belanda yang jaraknya tak jauh dari desanya.

Darsiah berlari kencang dan sampailah kerumah Londo Belanda itu. Tempat ini justru tidak ada penyerangan. Darsiah lalu memanggil lirih agar tentara Jepang tidak mendengarnya dari jauh. Namun tidak ada tanggapan dari dalam, Darsiah yang didepan pintu melihat pintu tidak terkunci dan terbuka sedikit. Darsiah lalu masuk ke dalam rumah dan terdengar suara mesum di sebuah kamar.

Suara mesum itu tidak asing di telinganya, ketika memberanikan diri membuka kamar itu sontak Darsiah kaget dan matanya menatap melebar, ekspresi wajahnya kaget. Tidak menyangka suaminya melakukan hubungan zinah dengan gadis anak majikannya.

Suaminya dan Gadis Belanda itu kaget. Lalu menghentikan kelakuan bejatnya.

Darsiah sudah tidak bisa berkata apapun. Hanya rasa kehilangan dan kecewa menumpuk dihatinya. Lalu Darsiah berlari untuk keluar dari rumah itu. Darsiah lalu mengambil kunci pintu dan mengunci pintu keluar rumah itu. Lalu berteriak sekuat tenaga agar tentara Jepang datang kerumah ini.

Darsiah lalu berlari menuju ke sebuah pohon yang dibawahnya rindang untuk bersembunyi. Dibalik sembunyi itu dia menahan rasa sakit dan melihat kearah rumah yang sudah didatangi oleh tentara Jepang.

Sementara Suaminya dan Gadis Belanda itu tidak tahu bahwa Tentara Jepang sedang menjajah. Sontak tentara Jepang mendobrak pintu rumah itu dan masuk.

Suara Suami Darsiah minta ampun berharap dibebaskan dan Gadis Belanda itu juga memohon. Namun tidak ada kata ampun, lalu suara tembakan mengema kencang. Lalu suara itu sudah tidak ada.

Darsiah yang duduk sambil menangis tersedu, merasa sangat sakit hatinya. Lalu ia berlari kencang entah menuju kearah mana, sudah tidak punya siapa-siapa lagi, ia membawa rasa sakit yang dalam, kehilangan yang sedalam lautan.

Setelah malam kejadian itu, Darsiah duduk ditepi danau, menatap sekitar danau yang tidak ada seorangpun. Lalu Darsiah berdiri dan berpikir untuk apa hidup seorang diri, sudah tidak ada yang bisa diperjuangkan lagi. Lalu para setan diotaknnya mulai merayu untuk bunuh diri didanau ini.

Seketika Darsiah terlena oleh putus asa dan menyelam ke tengah danau yang dalam. Ia tak bisa berenang jadi untuk mati akan terasa cepat. Seketika sesuatu yang gaib menuntunnya dan bunuh diri itu terjadi. Tak hanya merasakan rasa sakit kehilangan dan kecewa, rasa dosa akibat bunuh diri membuat kematian Darsiah tidak diterima Bumi dan Sang Maha Kuasa.

Ia menjadi gentayangan penasaran dan menjadi budak jin.

-

Setelah Darsiah melepas jari telunjuk nya dari kening Hasan. Hasan merasa sangat sedih, melihat kisah Darsiah membuatnya merasakan sesak didada.

Lalu Darsiah memberikan sebuah sobekan kain dari Jarik yang dipakai Darsiah semasa hidup, baunya wangi melati dan diberikan ke Hasan.

"Jika nanti kau bertemu dengan Versi Jahatku, berikanlah ini padanya agar bisa mencium bau wangi tubuhnya. Agar ia ingat masih ada sesuatu yang indah untuk dikenang dan ingat." Senyum Darsiah.

Hasan mengambil kain itu dan menggenggamnya erat.

Lalu Darsiah berkata kembali "Pulanglah. Terima kasih sudah menjadi jalan untuk mengetahui siapa diriku sebenarnya.

Kau masih harus membuka semua kejadian ini agar semua tahu." Senyum Darsiah.

Lalu Hasan merasa ada cahaya cerah masuk ke matanya dan akhirnya terbangun dari tidurnya. Pagi sudah datang. Hasan lalu merasa memegang sesuatu, lalu dilihatnya ditangan itu kain dari Darsiah. Disimpannya kain itu seaman mungkin.

-

...Kejahatan itu bisa berasal dari kebaikan yang dihancurkan....

1
Evi Sirajuddin
Ceritanya menarik
Yowilly: lanjut ke tabur pasir kak. 🥰
Yowilly: terima kasih kak sudah membaca sampai akhir.
total 2 replies
Evi Sirajuddin
Semangat yahh author 💪
Yowilly: makasi kak. terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!