NovelToon NovelToon
Menanti Cahaya Diujung Kesedihan

Menanti Cahaya Diujung Kesedihan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Meindah88

Asmaralda, seorang gadis buta yang penuh harapan menikah dengan seorang dokter. Suaminya berjanji kembali setelah bertemu dengan orang tua, tapi tidak kunjung datang. Penantian panjang membuat Asmaralda menghadapi kesulitan hidup, kekecewaan dan keraguan akan cinta sejati. Akankah Asmaralda menemukan kebahagiaan atau terjebak dalam kesepian ???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meindah88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.22

Bagaimana Han, apa kamu berhasil membujuk Abrisam," bisik mama Rani ketika terlihat putranya sedang sibuk.

"Iya, Ma. Mas Abrisam sudah menyetujuinya. Kami bahkan sudah sepakat untuk melangsungkan pernikahan bulan depan.

" Syukurlah, Sayang." ucap mama Rani ikut merasa bahagia dengan penuturan Hana, harapannya semoga putranya tidak berubah pikiran seperti sebelumnya.

" Hana sih maunya Minggu depan Tante, tapi mas Abrisam menolak. Dia menginginkan pernikahan kami berlangsung mewah, jadi ya..Hana ikut aja sesuai yang diinginkan mas Abrisam." imbuhnya lagi dengan nada bersemangat.

Mama Rani senyuman hangat menatap Hana. Rani merasa lega dan sangat bahagia, seolah rasa cemas yang selama ini menghantuinya menguap begitu saja.

"Tante, saya ingin berterima kasih atas dukungan dan kasih sayang yang tulus selama ini," kata Hana sambil mencoba menahan air mata. Dia seolah-olah merasa takjub akan rasa bahagia yang mendera, berusaha untuk meyakinkan dirinya bahwa ini bukan mimpi. "Ini benar-benar terjadi, kan? Mama tidak sedang bermimpi, bukan?" tambah Rani dengan tanya penuh harap.

Keduanya berpelukan erat, bagai ibu dan anak yang lama tak bersua. Rasa bahagia yang menggelayuti kedua wanita itu terasa begitu hangat dan nyata. Hana, dengan tatapan lembutnya, mengucapkan pujian tulus dari lubuk hatinya, "Hana sangat beruntung memiliki calon mertua seperti Tante Rani." Kata-kata itu bukan hanya rayuan belaka, melainkan ungkapan rasa syukur dan kebahagiaan yang dirasakannya.

Mama Rani tersipu malu mendengar pujian tersebut. Seluruh tubuhnya tersentak gembira, hatinya merasa bangga karena merasa berhasil menjalankan rencana yang sudah lama dipikirkan. Dia pun membalas dengan pandangan penuh kasih sayang, "Anak baik, semoga kita selalu harmonis dan saling menyayangi."harapnya.

Tak bisa dipungkiri, sejatinya kedua wanita itu saling mendambakan kebahagiaan dan keberkatan bersama dalam rumah tangga yang akan mereka bina nantinya.

Namun pertanyaannya adalah apakah hubungan mereka benar-benar akan lanjut ? Melihat perubahan Abrisam belakangan ini, baik mama Rani maupun yang lainnya terlihat khawatir.

" Mari dicoba kue buatan Tante, Han. Manis loh, kayak kamu!" Hana mengalihkan perhatian pada kue tersebut, menatap penuh antusias pada tumpukan kue yang mengundang selera.

" Abi, ayo mendekat ke sini dan makan kue.

 "Wah, beneran nih, Ma? Ayo deh, mana nih yang paling enak menurut mama?" Rani itu tersenyum, menunjuk salah satu kue favorit putranya. "Coba yang ini, spesial banget bikinnya tadi!"

Rani hampir saja melupakan tujuann utamanya lantaran terlalu senang. Ia baru teringat kala Abrisam sudah ada di depan pintu.

Mereka memakan kue dengan penuh antusias, buatan kue mama Rani sangat enak.

" "Eh, Tan, ajarin Hana dong cara buat kue. Nanti kalo kami udah nikah, Hana janji deh bakal sering-sering buatin mas Abrisam kue," ucap Hana dengan mata berbinar penuh harap. 

 "Tentu aja, Sayang Hana! Kita latihan mulai sekarang, supaya nanti bisa jadi ahli kue ya," balas mama Rani sambil tersenyum lebar.

Abrisam tidak terlalu memperhatikan percakapan kedua wanita itu, di benaknya ada sesuatu yang mengganjal seolah-olah dia terhimpit oleh batu yang tidak bisa dihindari.

Melihat itu Hana bertanya kepada Abrisam yang tampak tidak merespon percakapan mereka, "Kenapa, Mas?" Dengan usaha, dia menjawab sambil tersenyum tipis, "Tidak ada apa-apa kok."

" Mama pulang dulu, Sayang. Kamu pulang bareng Hana saja ya. Ingat, banyak yang mengincar Hana, loh," canda Mama Rani. Abrisam hanya mengangguk kecil, menyetujui ucapan sang mama. Memang benar, banyak yang mengharapkan cinta Hana, tapi wanita cantik itu hanya memiliki hati untuk Abrisam.

" Saya yakin, keputusan yang saya ambil sudah tepat dengan menikahi Hana." ucapnya dalam hati meyakinkan diri.

" Ayo Han, kita beli cincin hari ini!" ajak Abrisam, matanya berbinar semangat. Saat meluruskan niatnya untuk hidup bersama Hana.

1
Rayta Nya Firman
double up thor
Desi Ragiel Nst
br eps ¹ . uda lgsung nusuk jatung thor..
Meindah88: terimakasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!