Abel adalah gadis desa yang sudah lama merantau di kota, siapa sangka ia terkena musibah di culik saat membantu mempersiapkan pernikahan temannya. Sedangkan Tomi dia seorang pria yang kaya raya di kota tetapi ia sangat dingin terhadap wanita, ia pernah melihat Abel di sebuah cafe dan tertarik padanya. Siapa sangka karena tragedi penculikan itu mempertemukan mereka, akankah Tomi bisa bersama dengan gadis yang bisa membuatnya tertarik itu?kalau pun bisa bersama akankah hubungannya bertahan lama karena status sosial mereka yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ani fatmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Toni yang tidak bisa istirahat pun hanya membalikan badannya ke sani kesini dan sesekali melirik ke arah Abel yang dari tadi diam tak bergerak dengan wajahnya yang masih tertutup selimut, "Sepertinya sudah tertidur".Ucap Tomi lirih, lalu Tomi bangun dan membuka selimut dari wajah Abel agar bisa bernafas dengan leluasa.
Memandangi wajah Abel sejenak dan pergi ke halaman untuk berjalan-jalan. Nenek yang berada di ruang tamu pun bertanya" Kamu mau kemana?".
"Jalan-jalan sebentar nek, di halaman".Jawab Tomi
" Jangan pergi sendiri, bawa pengawal untuk menemani".Ucap nenek
"Di luar sudah ada Riko nek".Kata Tomi sambil berjalan keluar
" Abel sama siapa, kami ninggalin Abel sendiri? ".Tanyanya lagi
" Nggak papa cuma sebentar, Abel nya juga sedang tidur".Jawab Tomi
Tomi yang berada di luar berdiri di tepi kolam sambil memandangi sinar matahari yang dikit demi sedikit mulai menghilang. Tomi membayangkan saat pertemuan pertamanya bersama Abel, nggak menyangka gadis yang selama ini dia cari sedang ada di rumahnya dan tak pernah menyangka kalau pertemuannya akan seperti ini, penuh dengan adegan yang dramatis.
"Ya Tuhan, apa memang harus seperti inikah pertemuannya. Kenapa tidak langsung di pertemukan saja tanpa harus ada penculikan, kejar-kejaran dll".Gumam Tomi pada diri sendiri
" Haruskah aku berterimakasih pada Radit".Ucapnya lagi sambil tertawa kecil
Nenek yang melihat itu pun terheran-heran apa yang terjadi pada cucunya itu, tapi nenek senang karena sudah lama nenek tidak melihat senyuman bahagia di wajahnya. "Apa dia sedang jatuh cinta".Ucap nenek pada dirinya sendiri.
Makan pun sudah di siapkan,Tomi kembali ke kamar nya melihat apakah Abel sudah bangun atau belum. Tomi melihat gadis yang duduk di kursi sambil menyisir rambut hitamnya yang panjang dan menggunakan baju yang besar.
"Eemm, apa kamu yang kamu kenakan sepertinya aku tak asing dengan baju itu? ".Tanya Tomi
" Tadi badanku berkeringat,ingin ganti baju tapi tidak ada baju yang sesuai jadi aku memakai baju ini".Jawab Abel
Tomi lupa menyiapkan baju wanita untuk Abel,"Kamu boleh memakainya".Kata Tomi sambil menggaruk kepalanya. Dan melihat Abel dengan baju besar yang menutupi tubuh mungil Abel.
"Nenek sudah menyiapkan makan malam, mau ikut makan di bawah atau bawa ke sini".Tanya Tomi
" Kalau gitu aku ikut ke bawah saja, bosan rasanya jika hanya berdiam diri di kamar".Jawab Abel
"Apa boleh minta tolong, pegangin tanganku. Kalau nggak mau tanganku bajuku juga papa, takutnya nanti jatuh".Kata Abel malu
" I_iya nggak papa, cuma tangannya aja kan".Jawab Tomi menjulurkan tangannya
Abel pun hanya mengangguk. Setelah berpegangan tangan mereka pun keluar kamar dan menuruni tangga, Tomi mengikuti langkah Abel yang pelan. Nenek Tomi yang sudah menunggu di bawah serta beberapa pelayan dan anak buah Tomi,mereka memandangi Tomi dan Abel.
Lama mereka memandangi kami, kami yang awalnya biasa saja tiba-tiba merasa sangat canggung. "Apa yang mereka pandangi, kenapa suasananya jadi seperti ini".Ucap Tomi dan Abel dalam hati. Seakan-akan mereka sedang menunggu sepasang pengantin yang akan menuju ke pelaminan. " Ya Tuhan, ada apa lagi ini. Kenapa mereka hanya memandangi kami tanpa membantu, aku juga lagi sakit. Kami itu bukan sepasang pengantin yang sedang menuju pelaminan".Gumam Tomi dalam hati.
Abel dan Tomi pun saling menoleh, dan tersenyum kaku. Seakan-akan tahu apa yang ada di pikiran satu sama lain. Abel pun memberi kode ke Tomi agar melakukan sesuatu, Tomi tahu kalau Abel memberi kode tapi tidak tahu kode apa yang Abel maksud. Tomi tidak merespon hanya mengangkat kedua alisnya. Lalu Abel mencoba membisikan nya ke Tomi "Tolong lakukan sesuatu".Bisik Tomi
Lalu Tomi dengan spontan mengatakan"Apa kalian hanya akan melihat kami saja, tanpa membantu, saya juga sedang sakit nanti kalau kami terjatuh bagaimana".
" I_iya Tuan maaf".Kata mereka serentak, lalu mereka menghampiri Tomi dan Abel untuk membantunya turun dari tangga.
"Kenapa nggak makan di kamar saja, kamu tinggal panggil nenek atau pembantu kami".Ucap nenek
" Nggak papa nek, bosen di kamar terus".Balas Abel
"Kamu pakai baju siapa, kenapa besar sekali?.Badan kamu sampai kaya mau di telan sama baju itu".Ucap nenek
" Pakai baju aku nek".Sambung Tomi
"Nenek nggak nanya sama kamu".Jawab nenek
" Kenapa nggak pakai baju ukuran kamu, nenek kan udah si... "Tiba-tiba terhenti. " Bibi.... pasti bibi lupa lagi buat nyiapin baju Abel".Kata nenek ke salah satu pembantunya
"Iya nyonya, maaf tadi lupa ".Ucap bibi yang sudah paruh baya itu
" Sekarang bawa ke atas, mumpung masih ingat".Kata nenek
Sepertinya nenek sudah tahu kebiasaan pelupa pembantunya yang satu ini.
"Baik nyonya".Jawab bibi
" Oh ya nek, katanya nenek sudah pernah bertemu dengan Abel. Dimana?".Tanya Tomi
"Kamu masih ingat, saat nenek datang membawa makanan untuk sarapan di kantor"." Ya, ingat tapi kapan,nenek sudah berkali-kali datang ke kantor membawakan sarapan".Jawab Tomi
"Emm,,, oh yang itu. Helem, yang nenek pakai helm. Di antar pakai sepeda motor, ya itu Abel".
Abel pun langsung nyambung, " Oh yang nganter sarapan buat cucunya, oh... jadi cucunya itu kamu".Ucap Abel sambil menunjuk ke Tomi
Tomi pun juga ikut nyambung"Oh,,, yang helm nya Pria Dolar".Kata Tomi
Mereka pun tertawa, yang tadinya agak canggung sekarang sudah mulai dekat.
Makan malam pun berakhir, lalu Tomi membawa Abel kembali ke kamar. "Sudah mau langsung istirahat? ".Tanya Tomi
" Belum, kayaknya aku belum ngantuk".Jawab Abel
"Apa mau nonton TV, atau membaca buku. Saya punya beberapa buku. Tapi entahlah dimana saya menyimpannya".Ucap Tomi sambil mencari-cari buku. Lalu Abel melihat ada foto di atas meja,yang berisi wanita cantik dan pria tampan sedang menggendong seorang anak laki-laki.
"Apa itu foto kedua orang tua mu? ".Tanya Abel
" Iya".Jawab Tomi
"Lalu yang di gendong itu juga kamu".Tanya Abel
" Iya".Jawab Tomi lagi
"Sekarang di mana, kenapa dari kemarin tidak melihat mereka? ".Tanya Abel
" Sekarang sudah tidak bersamaku lagi, mereka sudah di surga".Jawab Tomi
Abel pun merasa sedih dan merasa bersalah telah bertanya tentang orang tuanya.
"Aku minta maaf, aku nggak tahu. Maaf telah membuat mu sedih".Ucap Abel
" Nggak papa, lagian kamu nggak tahu. Terimakasih sudah mau bertanya".Ucap Tomi
Mereka pun sudah mulai terbuka satu sama lain, ini pertama kalinya Tomi menceritakan tentang dirinya dan orang tuanya ke pada orang lain apa lagi ke seorang wanita.