NovelToon NovelToon
Home

Home

Status: sedang berlangsung
Genre:Persahabatan / Angst / Ibu Tiri
Popularitas:975.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: SunFlower

Cerita ini mengisahkan tentang kehidupan seorang gadis yang sangat ingin merasakan kehangatan dalam sebuah rumah. Tentang seorang gadis yang mendambakan kasih sayang dari keluarganya. Seorang gadis yang di benci ketiga kakak kandungnya karena mereka beranggapan kelahirannya menjadi penyebab kematian ibu mereka. Seorang gadis yang selalu menjadi bulan- bulanan mama tiri dan saudara tirinya. Kehidupan seorang gadis yang harus bertahan melawan penyakit mematikan yang di deritanya. Haruskah ia bertahan? Atau dia harus memilih untuk menyerah dengan kehidupannya???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SunFlower, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#15

Sore ini dokter Ferdi kembali mengunjungi Keyla dengan raut wajah yang sulit diartikan.

"Bagaimana Dok?" Tanya Keyla.

"Melihat dari hasil Ct- Scan yang sudah kamu lakukan menunjukkan bahwa Kista yang ada di saraf tulang belakang kamu ternyata sudah semakin membesar yang mengganggu peredaran darah dan menekan jaringan saraf tulang belakang. Sehingga ini lah yang menimbulkan gejala berupa kelemahan otot atau kehilangan sensasi nyeri seperti yang saya katakan sebelumnya." Jelas dokter Ferdi.

Keyla hanya terdiam mencerna penjelasan dari dokter Ferdi. "Apa saya harus melakukan operasi dok?"

Dokter ferdi menggelengkan kepalany sambil tersenyum menenangkan. " Tidak semua kista atau tumor itu harus di operasi. Kita punya beberapa opsi lain misalnya dengan pengobatan Kemoterapi. Kemoterapi sendiri berfungsi untuk membantu mengecilkan Kista atau tumor yang menyebabkan rasa sakit atau tekanan yang kamu rasakan akhi- akhir ini.

"Apa tidak bisa dengan obat saja dok?" Tanya Keyla.

"Bisa. Tapi untuk proses penyembuhannya akan sedikit lebih lama dari Kemoterapi." Dokter Ferdi menatap sedih Keyla yang termenung. "Kamu fikirkan dulu mau mengambil pengobatan yang mana. Saya tunggu keputusanmu sampi besok sore." Ucap dokter Ferdi.

.

.

Aga datang sendirian karena Nico dan Feli masih ada kegiatan disekolah yang tidak bisa mereka berdua tinggalkan.

"Hei." Sapa Aga sambil tersenyum. Keyla segera menghapus air matanya. "Kenapa?" Tanya Aga. "Apa ada yang sakit? Mau aku panggilkan dokter?"

Keyla menggelengkan kepalanya sambil menahan tangan Aga yang akan beranjak pergi. "Aku nggak papa Ga." Ucapnya sambil tersenyum samar.

"Kamu sudah makan?" Tanya Aga yang di jawab Anggukkan kepala oleh Keyla. "Nico sama feli nanti malam baru bisa kesini." Ucap Aga saat mendapati Keyla yang menatap ke arah pintu.

"Bagaimana?" Tanya Aga sambil mendudukkan dirinya di kursi samping tempat tidur Keyla.

"Bagaimana apanya?" Keyla balik bertanya. "Ah." rintin Keyla karena Aga yang menyentil keningnya. "Sakit Ga."

"Jangan berpura- pura bodoh." Ucap Aga. Keyla mengerucutkan bibirnya sebal. "Jadi?"

"Tidak ada apa- apa. Aku hanya harus melakukan pengobatan seperti biasanya." Jawab Keyla asal.

Aga menatap tajam Keyla. "Bukan itu maksud dari pertanyaanku?" Ucap Aga yang membuat Keyla mengerutkan keningnya bingung. "Jangan membohongiku. Tadi aku tidak sengaja bertemu dengan dokter Ferdi dan beliau memberitahuku semuanya." Aga meraih tangan Keyla, ia genggam tangan itu lembut. "Key.." Keyla menggelengkan kepala.

"Kalau aku memintamu untuk memilih Kemo saja mau ya." Bujuk Aga.

Keyla kembali menggelengkan kepalanya ribut. "Aku nggak mau Ga."

"Kenapa Key? Apa yang kamu takutkan? Ada aku, Nico dan Feli yang akan menemanimu, Bukankah kamu sudah berjanji tadi pagi. Apa aku perlu mengingatkanmu kembali?" Rentetan ucapan Aga membuat Keyla yang ingin menjawab ia urungkan.

Cukup lama Keyla menatap Aga dalam diam. "Aku mohon. Aku tidak ingin kehilangan siapapun lagi. Paling tidak kita harus mencobanya." Aga masih berusaha membujuk Keyla.

Mata Keyla berkaca- kaca. "Tapi Ga bagaimana jika gagal dan kista ini tetap tumbuh.?"

"Maka aku akan berusaha untuk mencari alternatif yang lain." Ucap Aga meyakinkan.

Hati Keyla sedikit menghangat saat mendengar ucapan Aga. Ia bisa sedikit bernafas lega paling tidak ada seseorang yang benar- benar mengharapkannya untuk tetap hidup.

Keyla pun menganggukkan kepalanya. "Terima  kasih." Ucap Keyla sambil membalas genggaman tangan Aga.

.

.

Hari ini jadwal pertama Keyla untuk Kemo. Takut, tentu saja. Beberapa hari yang lalu Keyla masih sempat mencari informasi tentang kemoterapi. Memang efek dari kemo sendiri itu hampir setiap orang berbeda- beda.

Feli mengernyit saat merasakan rematan pada tangannya. Ia memandang Keyla yang sedang memejamkan matanya untuk menahan rasa sakitnya. "Tahan ya Key." Ucap Feli lembut.

"Bukan kah katamu ini tidak akan sakit." protes Nico sedikit emosi.

"Nggak apa- apa kok. Aku masih bisa tahan." Ucap Keyla tapi masih di sertai dengan ringisan kecil. ia menatap Nico. "Apa kamu tahu? Bahkan rasa sakit ini tidak sebanding dengan pukulan- pukulan yang aku terima dari papa dan mama." Ucap Keyla berusaha tersenyum untuk menghibur sahabatnya.

Keyla mengalihkan pandangannya saat merasakan usapan lembut pada tangannya yang sedang di aliri obat melalui selang infus. "Pasti sakit sekali ya. " Tanya Aga lirih sambil menatap sendu ke arah Keyla.

"Nggak papa Ga. Aku masih bisa menahan rasa sakitnya. Sungguh." Ucap Keyla. Setelah mengatakan itu Keyla memilih untuk memejamkan kedua matanya. Semakin lama ia semakin merasakan seluruh tubuhnya terasa sangat tidak enak.

"Sepertinya ini masih sedikit lebih lama. Kalau kamu mau tidur, tidur saja." Ucap Aga sambil mengusap rambut Keyla. "Kamu masih kuatkan?"

"Keyla mengangguk perlahan. "Tentu saja. Aku tidur ya." Ucap Keyla lirih. Sungguh ia sudah tidak sanggup lagi untuk membuka kedua matanya.

Feli menganggukkan kepalanya. "Kami bertiga akan menjagamu disini. Nanti aku akan membangunkanmu jika sudah selesai kemoterapinya."

.

.

Selesai melakukan kemoterapi Keyla di anjurkan untuk tetap di rumah sakit dulu untuk di lakukan observasi. Setelah dapat di pastikan kondisi Keyla baik- baik saja, dokter Ferdi pun mengizinkannya untuk pulang. Akhirnya Keyla kembali pulang ke apartemennya.

Keyla benar- benar merasakan lemas di sekujur tubuhnya tapi ia tahan. Keyla tidak ingin membuat ketiga sahabatnya merasa khawatir dengan kondisinya.

"Kamu mau duduk disini dulu?" Tawar Feli sambil menunjuk ke arah sofa tapi langsung di tolak oleh Keyla.

Aga menatap khawatir Keyla. Ia tahu sahabatnya itu sedang tidak baik- baik saja. Aga mengambil alih untuk menuntun tubuh Keyla. "Apa kamu ingin istirahat?" Tanya Aga yang langsung di jawab dengan anggukkan lemah oleh Keyla. Aga menatap Feli. "Kamu tolong siapkan makanan ya Fel. Biar aku yang bawa Keyla untuk istirahat di kamar."

Saat memasuki kamar Keyla langsung menunjuk ke arah kamar mandi. Aga yang mengerti pun langsung menuntun Keyla. Sesampainya di dalam kamar mandi Keyla langsung memuntahkan seluruh isi dalam perutnya. Dengan telatennya Aga mengusap punggung Keyla dengan sesekali memijit tengkuk Keyla.

Setelah di rasa tidak ada lagi yang keluar, Keyla menegakkan sedikit tubuhnya dan berpegangan pada dinding kamar mandi.

"Kamu tunggu disini dulu." Ucap Aga lalu pergi untuk mengambil handuk bersih. Aga mengusap sekitaran bibir Keyla tanpa rasa jijik sedikitpun.

Keyla menatap sendu ke arah Aga. Air matanya kembali menetes.

Aga mengusap pipi Keyla. Ia bawa tubuh rapuh itu kedalam pelukkannya. "Pasti sakit sekali ya?" Tanya Aga. Keyla menganggukkan kepalanya pelan. "Tahan ya. Aku yakin kamu pasti bisa melewati ini semua. " Ucap Aga sambil mengusap rambut Keyla. Ia mendongakkan kepalanya supaya air matanya tidak ikut menetes.

1
Sumini Ningsih
kayla orangnya ngeyel juga sih
Sumini Ningsih
serba salah. sih emang buat mahsn
Sumini Ningsih
kasihan sekali kamu kay
Anonymous
suster tasya
Anonymous
berbelit2
Anonymous
masak kakak2 keyla bego banget thor
guntur 1609
bulshit kau kenan
guntur 1609
maaf..maaf..terus habis tu diulang lagi
guntur 1609
bagus tuh key. buat hidup mereka dalam penyesalan
guntur 1609
salah kau sendiri. karna kau yg mendidik kezia sprti tu
guntur 1609
dasat bodat kalian semuanya. enak saja kalian memaafkan sofi. bagaimana selama bertahun2 kalian siksa dia..bisa gak kalian. kalau kalian dibalik keadaanya. enak ja ngomong maaf
guntur 1609
masih gak sadar juga
Anonymous
permasalahan tlg diselesaikan one by one, sofia blm selesai tambah lagi eprsoalan kd campir aduk
Anonymous
suster tasya ada something wrong, jgn reina atau aini anaknya
guntur 1609
seperti ni ygvbagis sikapmu tegas. jangan mudah ditindas. terutama sm kenan
guntur 1609
lrmah kali pun kau key. kenan gak cocok kau bilang ayah. dan kenapa kakamu cepat kali kau terima
guntur 1609
ya gak sabar konfliknya. kapan key kasih tahu penyebab kecelakaan mamanya
guntur 1609
kenapa keyla gak mengatakan yg sebenarnya kalau kecelakaan mama mereka tubdiaebabkan oleh ayah merrka sendiri. panatas anak perempuan mereka di bilang key anak haram
Anonymous
la katanya keyla mau bongkar rahasia sofia, kpn thor
guntur 1609
ahh ceoat kalai memafkan kedua bajibgan ni
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!