Sabar bukan berarti lemah,bertahan bukan berarti bodoh.Itulah ungkapan Arumi menjalankan rumah tangganya.
Sejak menikah, Arumi harus banting tulang cari nafkah untuk suami, anak dan juga mertuanya.Tapi apa yang di dapatkan Arumi, hanya perlakuan kasar dari suaminya
Setelah mendapatkan kekerasan rumah tangga.
Apakah Arumi masih akan mempertahankan rumah tangganya?
Jika ingin tahu kelanjutan ceritanya ikutin terus ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Selviana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 Hati gundah
"Se-sebenarnya aku suka sama kamu,Rum.Apa kamu mau jadi pacar aku?"ungkap Angga dengan bibir gemetaran.Ini pertama kali menyatakan cinta pada seorang wanita.
Arumi sontak terkejut hingga melepaskan tangan dia dari tangan Angga lalu memalingkan wajahnya dengan menatap ke arah langit untuk menghindari tatapan pria itu yang begitu lekat.Namun, tak semudah itu menerima cinta Angga, setelah di sakiti oleh dua pria dalam hidupnya dan itu sangat teramat sakit baginya.
" Maaf.Aku tidak bisa,Ga!" tolak Arumi dengan halus.
Sebenarnya Arumi bingung dengan perasaan dia sendiri terhadap Angga.Apakah dia menyukai pria itu? Entahlah, dia belum bisa memastikan saat ini.
" Kenapa?Apa karena kamu tidak mencintai aku?"tanya Angga lirih.
"Tuh ...kamu tahu sendiri jawabannya! Aku tidak perlu menjelaskan lagi," sahut Arumi lalu pergi meninggalkan pria itu sendiri di Balkon.
Dalam hati Angga, sedih,kecewa, dan sakit, karena cintanya bertepuk sebelah tangan."Gini amat ya rasanya cinta di tolak? Sakitnya luar biasa, melebihi kalau lagi sakit gigi." keluh Angga.
"Ayo, semangat.Aku tidak boleh menyerah begitu saja.Aku pasti bisa mendapatkan hati Arumi!Bukankah cinta harus diperjuangkan?"sambung Angga dengan menyemangati dirinya sendiri.
Setelah itu,bergabung duduk di depan meja makan.Di sana, Arumi tampak menikmati hidangan padahal hatinya lagi gundah saat ini atas penolakan yang dia lakukan pada Angga.
Tak berselang lama, acara makan malam telah usai lalu mereka berpamitan pulang.Tapi sikap Arumi semakin dingin terhadap Angga bahkan wanita itu tidak mengatakan kata apapun saat pria itu akan pergi.
+++++
Gilang yang lagi ngambek segera keluar dari kamar lalu berjalan di area dapur mencari makanan untuk mengisi perutnya yang keroncongan karena lapar.Namun,sang pelayan ada di dalam sana lagi cuci piring.
"Kebetulan sekali Bi Surti ada di sini.Aku lapar, tolong siapa aku makanan," titah Gilang yang terlihat lemas.
"Maaf,Den.Bibi tidak masak karena Nyonya,Den Angga, dan Tuan sedang keluar.Aku pikir Den Gilang ikut," kata Bi Surti.
"Tidak,Bi.Dari tadi aku di kamar.Apa Bibi tahu mareka pergi kemana?" tanya Angga penasaran.
"Tadi Nyonya bilang ingin pergi ke acara makan malam,Den."
'Acara makan malam? Tapi kenapa mereka tidak mengajakku?Apa mereka tidak tahu kalau putranya satu ini sedang kelaparan di rumah?Sementara mereka makan enak luar sana! Entah kenapa aku ini seperti anak tiri bagi mereka?' pikirnya dalam hati dengan tatapan sendu.
"Kok Den Gilang sedih ?"
"Mana ada aku sedih,Bi? Aku cuma lapar.Jadi Bi Surti harus masak buat aku! Kalau tidak,aku pinsan nih!" ucap Gilang yang berpura-pura akan jatuh untuk menyembunyikan kesedihan.
"I-iya Bibi akan masak.Tapi jangan pinsan ya,Den? cemas Bi Surti.
Dengan gerakan cepat Bi Surti memasak hingga nasi kuning spesial sudah siap di sajikan.Lalu Gilang menyantap makanan begitulah lahap.
Setelah itu, Gilang bangkit dari tempat duduknya lalu melihat orang tuanya pulang ke rumah bersama Angga.Tetapi pria itu tidak mengatakan apapun di depan orang tuanya, selain mengikuti Angga dari belakang hingga mereka masuk di dalam kamar.
" Kak Angga, dari mana?" tanya Gilang dengan tatapan penuh selidik.
"Dari rumah ,Arumi,"jawab Angga sambil melepaskan pakaian lalu menggantinya dengan baju piyama.
'Ha.. itu artinya acara makan malam di rumah Arumi?Sial! Seharusnya itu kesempatan aku ikut kesana untuk bisa lebih dekat dengan Ayah Arumi," batin Gilang.
Gilang tidak lupa dengan kesepakatan perjanjian untuk meluluhkan hati ayah Arumi.Entah kapan itu segera terwujud di saat dia sendiri tidak begitu akrab dengan Ayah Arumi.Namun, pria itu akan berjuang demi mendapatkan Arumi kembali.
Diamnya Gilang,segera menepuk pundak adiknya." Hey...kamu mikirin apa sih?Sampai melamun segala," tegur Angga.
"Tega sekali kak Angga ini! Tidak mengajak aku ke sana!" ucap Gilang marah.
"Itu salah kamu sendiri! Siapa suruh ngambek di kamar ,tidak mau keluar? Tapi sudahlah kita lupakan saja hal itu! Kakak ini lagi sedih dan patah hati sekarang!" curhat Angga.
Gilang yang cukup mengenal kakaknya yang selalu ceria dan penuh semangat menjalani hidupnya selama ini ternyata bisa juga sedih dan patah hati.
" Apa kamu pernah ditolak sama wanita?"tanya Angga yang pertama kali patah hati.
Gilang mengerutkan keningnya." Tidak.Tapi tumben kakak tanya seperti itu?Ada apa?"
" Kakak baru saja di tolok Arumi," ucap Angga yang tampak polos jika sudah menyangkut percintaan.Jika soal bisnis dia ahlinya.
"Bagus dong." Gilang segera menutup mulutnya yang keceplosan karena senang mendengar hal itu.
" Maksud kamu apa?" Kamu senang gitu kakak di tolak Arumi?" kesal Angga dengan menatap tajam adiknya yang nyebelin itu.
"Bukan seperti itu,Kak. Jangan salah paham! Aku hanya --"
" Ha... sudahlah kamu keluar dari kamar kakak.Bercuma bicara sama kamu." Angga menarik tangan Gilang keluar dari kamar lalu menutup pintu dengan menguncinya dari dalam.
Bukannya merasa simpati, Gilang justru bahagia cinta kakaknya itu di tolok oleh Arumi.Itu yang membuat pria itu semakin yakin kalau Arumi itu masih mencintainya.
' Maaf kak Angga.Aku tidak bisa mendukung kamu dengan Arumi ,karena Arumi itu hanya boleh menjadi milikku," ucapnya dalam hati kemudian memejamkan matanya saat berada di tempat tidur.
++++++
Jam 01:00am, Arumi tampak gelisah dalam tidurnya hingga wanita itu bangun seketika.Dengan bercucuran air keringat dingin ditubuhnya akibat mimpi buruk diperebutkan tiga pria, dan itu membuat dia sangat sesak.Dia segara turun dari tempat tidur untuk melakukan wudhu.Setelah itu, melakukan Shalat Tahajud agar hatinya bisa lebih tenang.Di dalam doanya meminta petunjuk kepada Allah.
' Ya Allah...tolong pilihkan pria yang terbaik untukku.Aku tak ingin salah pilih lagi.Jika Angga adalah pria terbaik untukku, mudahkan hati ini menerima dirinya, jika bukan, jauhkan aku darinya.Aamiin Ya rabbal alamin.'
Arumi cukup lega setelah sholat Tahajud hingga kembali tidur.
++++
Sementara Gerry yang menganggap dirinya sudah memiliki banyak uang hingga membawa temannya bersenang-senang di klub malam di temani beberapa wanita cantik.
"Rupanya kamu banyak uang sekarang ya,Ger?"
"Iyalah aku banyak uang,aku bukan orang miskin lagi.Malam ini kamu boleh minum sepuasnya.Aku yang akan membayar semuanya.Bahkan kalian ini boleh memilih wanita yang kamu sukai di sini. iya,kan sayang,"ucap Gerry begitu angkuhnya.
" Iya, sayang.Ada uang,ayo kita ke hotel! Kita main sampai puas," ucap wanita penghibur di samping Gerry sambil tersenyum genit.
"Kamu dengar sendiri,kan? Apa lagi, ayo kita pergi dengan wanita cantik ini." Gerry tidak sabar lagi menikmati tubuh indah wanita itu.
Tanpa berpikir panjang, mareka pergi ke hotel untuk memuaskan nafsu mereka.