Hi hi hayyy 👋
Selamat datang di karya pertamaku... semoga kalian suka yaaa
Marchello Arlando harus mendapat julukan pria buruk rupa setelah insiden yang membuatnya mengalami banyak luka bakar.
"Aku tak sudi bersamamu lagi Chello. Aku malu memiliki pasangan yang buruk rupa sepertimu."
Marah, benci dan juga dendam jelas sangat dirasakan Marchello. Namun keadaannya yang lemah hanya bisa membuat dirinya pasrah menerima semua ini.
Hingga 7 tahun berlalu, Marchello dipertemukan oleh fakta tentang keluarga kandungnya dan membuatnya menjadi penerus satu-satunya. Menjadi CEO sekaligus pemimpin mafia yang selalu menggunakan topeng, Marchello bukan lagi pria berhati malaikat seperti tahun-tahun sebelumnya.
Hingga pada suatu hari, ia diminta menikah untuk bisa memberikan penerus bagi keluarganya. Wanita yang dijodohkan untuknya justru mengalihkan posisinya dengan adik tirinya sendiri setelah tahu keadaan Marchello yang memiliki rupa misterius. Mungkinkah perjodohan akan tetap berlanjut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qaeiy Gemilang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jatuh cinta
Belum lama Vilme berada dalam kamar mandi, ia mendengar ketukan pintu kamar mandi. Segera Vilme membuka sedikit pintu.
"Kau tak mungkin keluar tanpa pakaian kan?" ucapan Marchel sontak membuat pipi Vilme merona.
Vilme memang lupa mengambil bathrobe dan pakaian ganti, dengan sigap Marchel mengantarkan barang-barang tersebut. Vilme merasa malu dan rona merah di pipinya membuat suaminya tersenyum.
"Terima kasih Marchel" Vilme langsung kembali masuk dengan cepat setelah menerima pakaian.
Marchel terkekeh melihat kelakuan istrinya itu. Baginya, Vilme sangat menggemaskan.
Setelah mandi, Vilme hendak keluar dari kamar mandi dengan hati-hati. Namun, ia terpeleset dan hampir jatuh.
Untungnya Marchel masih di kamar dan segera menangkap tubuh Vilme sebelum terjatuh.
Tangan Marchel melingkar erat di pinggang Vilme, menopang tubuhnya agar tidak jatuh. Dalam keadaan yang begitu dekat, Marchel tak bisa menahan diri untuk mencium bibir Vilme yang begitu menggoda. Mereka masih saling menatap, dengan gelora perasaan yang begitu kuat.
Tanpa aba-aba, Marchel langsung mencium Vilme dan melumat lembut bibirnya.
Vilme yang terkejut hanya bisa menerima dengan pasrah ciuman Marchel yang mulai mengganas, dengan kedua tangannya yang mencengkram kuat jas milik suaminya.
Namun, di tengah-tengah ciuman yang semakin dalam, mereka terkejut saat mendengar suara grandpa yang sedang melintas di luar kamar.
“Ini kamar cucuku dan pastikan kau memberikan obat demam terbaik untuknya. Aku tak akan mengampunimu kalau dia masih sa...” Ucapan grandpa dengan dokter terhenti kala mereka melihat Marchel dan Vilme yang tengah melalui masa kasmaran.
Mereka langsung berbalik ke arah lain "Ouh, maafkan kami nak. Kami tak tahu kalau kalian akan seromantis ini sebelum pemeriksaan Ime.” Ucap Grandpa.
Vilme merasa malu, namun Marchel merasa bangga karena cintanya untuk Vilme telah tumbuh begitu kuat hingga mereka bisa menunjukkan kasih sayang.
Marchel berbisik pelan ke telinga Vilme "Nanti malam, kita lanjutkan ya” Vilme hanya bisa mengangguk malu sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan.
Cinta di antara mereka semakin berkobar, meski awalnya hanyalah perjodohan belaka.
“Masuklah grandpa" Ucap Marchel yang membuat grandpa dan dokter langsung bergegas memasuki kamar.
Setelah memeriksa Vilme yang masih demam, Dokter Thomas memberikan resep obat pada Marchel.
Dokter Thomas adalah satu-satunya dokter yang mengetahui wajah sebenarnya Marchello yang selama ini selalu di tutupi dengan kain hitam. Marchel memiliki wajah yang tampan, tanpa bekas luka sedikit pun. Namun karena insiden kebakaran yang melibatkannya demi mantan kekasihnya, banyak orang mengira ia memiliki wajah yang buruk rupa.
Grandpa meminta Dokter Thomas untuk merahasiakan wajah sebenarnya Marchel.
“Jangan pernah memberitahu siapa pun tentang wajah sebenarnya Marchel, Dok,” ucap Grandpa dengan nada serius. Dokter Thomas mengangguk paham.
Dokter Thomas mengerti betapa sulitnya hidup Marchel dengan kepercayaan orang-orang bahwa ia buruk rupa. Selama ini Marchel dan Vilme menjalani kehidupan yang tenang, berusaha menjauhi gosip dan pandangan miring dari orang-orang di sekitar mereka.
Grandpa juga meminta Dokter Thomas memberikan resep obat untuk meningkatkan kesuburan dan membantu Vilme hamil. Membuat kedua pasangan sejoli itu merasa malu saat mendengar permintaan grandpa , namun mereka tahu bahwa grandpa hanya ingin yang terbaik untuk mereka berdua.
Setelah mendapatkan resep obat. Mereka berharap suatu hari nanti, kebenaran tentang wajah Marchel akan terungkap dan mereka dapat menjalani kehidupan yang normal tanpa harus menutupi wajah Marchel dengan kain hitam.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di markas, Lucas, yang tak kenal ampun dan tidak ragu-ragu menjalankan tugas yang diberikan padanya, ia kini menghukum berat Aaron yang telah menculik Vilme.
Marchel menghubungi Lucas yang sedang berada di markas. “Lucas, aku mau kau siksa Aaron lebih keras sebelum aku datang ke sana” perintah Marchel dengan nada tegas.
Lucas pun patuh, mempersiapkan diri untuk melaksanakan hukuman cambuk kepada Aaron yang terikat erat di kursi.
Aaron, menjerit kesakitan setiap kali cambuk mendarat di punggung dan tubuhnya. Ia berulang kali memohon ampun, namun Lucas tak menggubrisnya sama sekali. “Tolong, tolong... aku minta ampun!” teriak Aaron dengan suara parau.
Di sudut ruangan, orang tua Jessica, dalang utama di balik penculikan Vilme, terlihat ketakutan. Mereka menatap wajah Lucas yang tanpa ekspresi, memegang cambuk dengan erat sambil melanjutkan siksaan terhadap Aaron. Mereka berharap agar tak mendapatkan hukuman yang sama, namun mereka tahu, dalam dunia mafia, tak ada belas kasihan bagi yang melanggar aturan.
"Jessica akan merasakan hukuman yang sama seperti Aaron."
Vilme terkejut saat mendengar suaminya akan menghukum kakak tirinya, Jessica. Meskipun Jessica terlibat dalam rencana jahat Aaron yang menculik dan hampir menodai Vilme, namun ia merasa kasihan pada Jessica karena ia tahu, bahwa Jessica sebenarnya masih mencintai Marchel.
Vilme pun langsung mencegah Marchel untuk tidak menghukum Jessica.
"Marchel, jangan hukum kak Jessica. Dia melakukan itu karena masih mencintaimu" ujar Vilme dengan lembut.
Marchel menatap istrinya dengan tajam, lalu mengatakan bahwa sebenarnya Jessica terlibat dalam penyekapan ibunya. Hal itu sontak membuat Vilme terkejut, sebab selama ini ia yakin ibunya telah tiada.
“Apa? Ibu kandungku? Tapi, aku selalu berpikir bahwa ibuku telah tiada” gumam Vilme dengan wajah pucat.
Marchel menggenggam tangan Vilme, berusaha menenangkan istrinya yang terguncang. “Sayang, kita harus menghadapi kenyataan ini bersama.”
Vilme menatap suaminya dengan air mata yang mulai menggenang di mata, namun ia berusaha tegar dan memutuskan untuk bersama Marchel menghadapi rahasia kelam yang melibatkan keluarganya.
Marchel kini dengan hati-hati membawa istrinya ke rumah sakit, menunjukkan sebuah kamar rawat yang terisolasi.
Saat Vilme melihat wanita yang terbaring di dengan kondisi mengenaskan, tubuhnya kurus kering dan tampak seperti tengkorak hidup, ia terkejut bukan kepalang. Namun, setelah melihat wajah wanita itu, ia menyadari bahwa itu adalah ibu kandungnya, Celia, yang selama ini dianggap sudah tiada oleh semua orang.
Marchel pun menjelaskan bahwa Celia selama ini disekap oleh mommy Shena, yang kemudian membuat Celia menyerahkan semua hartanya pada wanita itu. Hal ini membuat Vilme merasa marah dan sedih sekaligus. Namun, ia mencoba menenangkan diri dan memutuskan untuk fokus pada penyembuhan mommynya.
“Bagaimana bisa mommy Shena melakukan ini pada mommy ku?” tanya Vilme dengan suara gemetar.
“Aku tak pernah menyangka dia begitu sejahat ini. Sungguh tak bisa kumaafkan!”
Marchel merasa bersalah karena baru memberitahu Vilme tentang kejadian ini. “Aku minta maaf, sayang, karena baru memberitahumu sekarang. Kita harus bekerja sama untuk memastikan keadilan bagi mommy mu. Kita akan berjuang agar mommy bisa sembuh serta mendapatkan hak-haknya kembali.”
Vilme menatap Marchel dan merasa bersyukur memiliki suami yang begitu setia dan penyayang. Dalam hatinya, ia bersumpah akan berjuang bersama Marchel demi kebahagiaan mommy Celia, yang telah menderita selama ini di tangan mommy Shena yang jahat.