Pendekar Naga Giok

Pagi hari langit begitu sangat cerah, matahari dengan cahaya hangatnya menghapus kabut yang menyelimuti hutan klan Zhi semalam.

Tampak terlihat udara segar tengah mengisi rongga dada seorang pemuda jenius dari klan Zhi, dia adalah Feng Yu yang kini tengah berada di tengah hutan bersama seorang laki laki tua yang sangat di segani, dan di hormati oleh seluruh anggota klan Zhi, baik para petinggi klan, maupun ketua Zhi. Dia adalah penatua Ziq Qi guru dari Feng Yu.

"Feng'er apakah kau telah siap untuk menjadikan tulang mu menjadi tulang Naga Langit?" tanya sang guru.

"Aku sudah siap guru," jawab Feng Yu singkat.

Feng Yu menengadahkan wajahnya keangkasa, tampak bayangan wajah sang ibu dan adiknya Thien Yu tengah memandang kearahnya dengan senyuman yang mengembang di bibir mereka.

"Ibu..., restui aku, karena hari ini aku akan merubah struktur tulang di tubuhku menjadi tulang Naga langit, hal itu akan membuatku berada diantara kehidupan dan kematian, jika aku bisa merubah tulang di tubuhku menjadi tulang Naga langit, maka ada harapan bagiku untu menjadi seorang kultivator kuat di masa depan, akan tetapi jika aku gagal kali ini, maka nyawanya ku lah yang akan menjadi taruhannya.

Adik..., aku sangat rindu saat saat bermain dengan mu, dan kuharap perjalananmu untuk mencari jati diri sebagai seorang kultivator yang pilih tanding akan terwujud, tunggulah saat aku telah menjadi kuat, aku akan mencarimu kembali," batin Feng Yu sambil memejamkan kedua matanya.

"Feng Yu bermeditasi lah diatas altar batu itu, dan ingat apapun yang akan terjadi kau jangan sampai keluar dari altar batu itu, kau tahan semua rasa sakit yang akan kau alami nanti, hingga tulang di tubuhmu berubah menjadi tulang Naga langit," ucap penatua Ziq Qi.

"Baik guru, aku akan melakukan semua perintahmu," ucap Feng Yu.

Feng Yu menarik napas dalam dalam, dan menghembuskannya keluar secara perlahan lahan. Dengan langkah pasti Feng Yu menaiki altar batu, dan mulai duduk bersila di sana.

"Aku akan menjadi kuat, sesakit apapun dalam pembentukan tulang di tubuhku, aku akan menahannya. Aku harus kuat melewati ujian ini, semua demi orang orang yang ku sayangi," batin Feng Yu dan mulai memejamkan mata untuk melakukan meditasi.

Penatua Ziq Qi melepaskan artefak langit Naga air yang begitu sangat di sayanginya ke udara, harapannya hanya satu, dia ingin menjadikan tulang Naga langit di tubuh Feng Yu agar Feng Yu dapat memiliki pondasi kuat sebagai seorang kultivator yang mumpuni dimasa depan, walau pun penatua Ziq Qi harus merelakan dan mengorbankan artefak langit kesayangannya.

"Feng'er, aku mempertaruhkan artefak langit itu untuk membentuk tulang Naga langit di tubuhmu, aku ingin kau tak menyia nyiakan kesempatan yang datang hanya sekali ini," ucap penatua Ziq Qi.

Penatua Ziq Qi langsung membentuk segel di sekitar Feng Yu, dan tiba tiba saja artefak langit itu berubah menjadi seekor naga air, dan melesat cepat ke langit.

Awan hitam seketika bergulung gulung diatas langit tepat berada diatas kepala Feng Yu. Petir menyambar nyambar dengan bunyi keras yang menggelegar, semakin membuat suasana di dalam hutan itu menjadi mencekam.

"Kau akan mengalami 3 petaka langit yang akan menghujam tubuhmu, maka bersiaplah untuk itu," ucap penatua Ziq Qi lalu pergi menjauh untuk menghindari efek dari pembentukan tulang Naga Langit yang tengah di lakukan oleh Feng Yu.

Tak lama kemudian, sebuah petir besar meluncur deras dari atas langit dan menghujam telak ke arah Feng Yu.

"Cetar..!"

Tubuh Feng Yu masih tetap Kokoh bermeditasi, tubuhnya tak bergeming sedikitpun setelah di hantam petir berarus listrik bertegangan tinggi itu.

Dari jauh penatua Ziq Qi begitu tegang menyaksikan pembentukan tulang baru di tubuh Feng Yu. "Bertahan lah Feng'er, petir pertama telah berlalu, tinggal 2 lagi petaka langit yang harus kau hadapi," batin penatua Ziq Qi.

Tak berapa lama kemudian, awan hitam tebal kembali berkumpul di langit tepat berada diatas kepala Feng Yu. Tampak kilatan kilatan kecil petir di dalam gumpalan awan yang semakin lama semakin menebal.

"Cetar..!!"

Kembali petir menghujam kearah Feng Yu, kali ini petir itu lebih besar dari petir sebelumnya, yang membuat tubuh Feng Yu bergetar hebat.

"Ackh...!!" teriak Feng Yu dalam hati, yang merasakan seluruh tubuhnya remuk dan luluh lantak, sakit yang dia rasakan begitu sangat luar biasa, tubuhnya seperti di panggang diatas bara api dan dagingnya seperti di iris iris atau di koyak koyak oleh benda tajam.

"Aku tak boleh kalah dalam pertaruhan ini, guru telah berkorban banyak untuk meningkatkan kultivasiku, aku tak boleh mengecewakannya, aku harus kuat...!!" teriak Feng Yu dalam hati.

Akhirnya petaka langit yang kedua telah berhasil di laluinya, terlihat penatua Ziq Qi semakin bangga memiliki murid yang telah dianggap sebagai putranya sendiri, telah berhasil melalui petaka langit yang ke dua.

"Feng'er sewaktu guru muda dulu, guru hanya dapat membentuk tulang intan, dan untuk mendapatkannya perlu berjuang melawan rasa takut tiada tara dari petaka langit yang sangat menyakitkan, kau berusaha keras berjuang dengan rasa sakit di tubuhmu walaupun kau tak menampakkan nya dari luar, tapi guru tau kau begitu sangat menderita," bisik penatua Ziq Qi.

Tak lama kemudian, petaka langit yang terakhir kini telah tiba, seekor naga air yang diiringi petir petaka langit yang ketiga langsung menghujam tubuh Feng Yu.

"Mengapa petaka langit bisa bersama dengan Naga air? setahuku petaka langit terakhir merupakan petir besar yang sangat kuat, tapi mengapa kali ini petaka langit bisa bersamaan dengan Naga air menghujam ke arah tubuh Feng Yu," batin penatua Ziq Qi yang begitu sangat khwatir dengan keselamatan muridnya.

"Ackh...!!" teriakan keras menggema di dalam hutan, suara itu keluar dari mulut Feng Yu yang begitu sangat kesakitan.

Feng Yu berusaha menahan rasa sakit dari pergerakan sumsum didalam tulangnya. Feng Yu mengeluarkan seluruh kekuatan yang ada padanya untuk menghalau rasa sakit itu, akan tetapi rasa sakit itu semakin kuat dan terus menekannya hingga membuatnya terpuruk.

"Kretak..!! kretak..!! kretak..!!

Berkali kali tulang di tubuh Feng Yu berbunyi, setiap bunyi itu membuat Feng Yu berteriak sekuat kuatnya.

Feng Yu tergeletak diatas altar batu dengan posisi tengkurap, dan tampak asap putih masih menghiasi setiap inchi tubuhnya.

"Feng'er bagai mana keadaanmu?" tanya penatua Ziq Qi yang telah berada di dekatnya.

"Aku baik baik saja guru, hanya saja tubuhku masih terlalu lemah untuk di gerakkan," jawab Feng Yu.

"Ha..ha..ha..!! kau berhasil muridku, tulang ditubuhku telah berubah menjadi tulang Naga langit, dan kau pun telah mendapat anugrah dari para dewa dengan adanya Naga air di tubuhmu," ucap penatua Ziq Qi yang melihat adanya simbol naga air yang melilit tubuh Feng Yu dari pinggang sampai ke lehernya.