NovelToon NovelToon
KEMBALI NYA CINTA MASA LALU

KEMBALI NYA CINTA MASA LALU

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Dikelilingi wanita cantik / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: wahidah27

gea Adisty perempuan berumur 20 tahun harus bisa menerima kenyataan kalau calon tunangan nya meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahidah27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 21

"Gimana ini sin, kalau Gea tau kalau kita yang nyekap dia di gudang, kalau dia lapor polisi gimana?" Ucap Nia panik.

"Stop deh Nia, lo tenang aja, semua nya akan baik baik saja, selagi si Asih gak ketangkap." Ujar Sindi yang sebenarnya dia juga panik.

"Iyah nih, kalau lo kayak gini terus, yang ada ntar mereka curiga sama kita." Sahut bela dengan nada tinggi.

"Sudah sudah, dari pada kalian takut kayak gini, mending sekarang kita ke mall, gue traktir deh." Ajak Sindi.

"Bener nih Sin, ayo deh." Ucap bela dengan semangat nya dan langsung berdiri dari kursi nya. Nia tidak bicara sedikit pun, bela langsung menarik tangan Nia agar ikut bersama nya dan Sindi. Sementara itu di dalam ruang UKS.

"Sayang, kita ke rumah sakit aja yah, aku takut kamu kenapa napa." Ujar Bara dengan menggenggam tangan Gea erat.

"Gak usah Bar, aku sudah gak papa kok, ini aja udah baikan." Jawab Gea dengan melontarkan senyuman ke Bara.

"Iyah Ge, aku juga takut, kalau di rumah sakit kan bisa di periksa secara intensif." Ucap Rini.

"Gak papa kok Rin, lo tenang aja yah, gue baik baik aja, percaya sama gue, eh iyah kalian tau gak siapa yang nemuin gue pertama kali di gudang?" Tanya Gea penasaran.

"Oh itu dia itu nama nya Aldi, anak semester 4 kalau gak salah." Jawab Anton yang mengingat siapa Aldi.

"Aldi yah, gue harus berterima kasih sama nya, kalau gak ada dia, mungkin gue gak bisa ada di sini sekarang." Ucap Gea.

"Nanti aku akan cari dia, dan mengucapkan terima kasih, kamu tenang aja yah." Bara terus menggenggam tangan Gea.

"Gak Bar, biar kan aku sendiri yang berterima kasih."

"Ya sudah kalau begitu nanti aku temanin kamu."

"Makasih yah sayang, eh bahu kamu kenapa berdarah?" Tanya Gea saat melihat bahu Bara berdarah.

"Oh ini gak papa, hanya luka kecil kok." Jawab Bara sambil menutupi luka nya.

"Luka kecil gimana? Orang darah nya banyak gini kok."

"Itu tadi karena Bara memaksa mendobrak pintu gudang yang keras Ge, makanya Bara terluka." Jawab Anton jujur, Bara langsung membelalakkan mata nya ke arah Anton.

"Ya ampun, kamu sampek segitu nya."

"Apapun akan aku lakukan demi kamu."

"Rini tolong lo panggil dokter yah, Biar Bara bisa di obati, gue takut nya nanti jadi infeksi." Ucap Gea melihat ke arah Rini.

"Gak usah Gea, aku benaran gak papa kok, paling nanti juga sembuh."

"Bar, bisa gak kali ini jangan ngeyel."

"Udah udah, biar gue aja yang manggil dokter, tunggu sebentar yah." Jawab Anton, sambil pergi meninggalkan ruangan itu.

"Kamu ini, sudah tau luka kayak gitu, malah di sepelekan, kalau parah gimana?" Ucap Gea sembari kembali melihat luka Bara. Bara hanya terdiam saat di marahin Gea, sementara Rini hanya bisa tersenyum. Tidak berapa lama Anton kembali dengan seorang dokter.

"Ini nih dok, yang terluka." Ucap Anton sambil menunjuk ke arah Bara.

"Baik mas, silah kan ikut saya ke ruang sebelah." Bara mengikuti dokter menuju ruang sebelah, terlihat dokter sedang melihat luka Bara.

"Wah kok bisa kayak gini yah." Ucap dokter sambil membersihkan luka Bara dengan alkohol.

"Parah yah dok?" Tanya Anton.

"Iyah nih, luka nya cukup dalam." Jawab dokter, Gea langsung berdiri menuju tempat Bara.

"Hey kamu kok sudah jalan sih, kamu harus istirahat." Tanya Bara saat melihat Gea menuju ke arah nya.

"Aku gak papa, kamu yang kenapa napa ini, dok harus di bawa ke rumah sakit gak?" Tanya Gea panik ke dokter.

"Gak perlu mbak, saya akan obati mudah mudahan nanti luka nya cepat kering, asal tidak terlalu sering kena air yah."

"Baik dok."

"Nah sudah selesai, baik lah kalau begitu saya permisi dulu."

"Makasih banyak dok." Ucap Anton sambil mengantarkan dokter itu ke depan pintu.

"Ya sudah ayo kita pulang."

"Kamu yakin?" Tanya Bara memastikan ke adaan Gea.

"Iyah aku sudah gak papa kok, Anton lo bisa nyetir kan?"

"Bisa."

"Ok kalau begitu lo yang nyetir, kita antar Rini dulu. Baru kerumah Bara."

"Ge, aku naik ojek aja yah."

"Gak usah Rin, pulang bareng kita aja."

"Iyah Rin, kan ke arah juga."

"Ya sudah ayo, biar motor gue, gue titip di kampus aja." Ucap Anton. Mereka berempat keluar dari kampus menuju parkiran di mana Bara memarkirkan mobil nya.

"Kira kira siapa yah? Yang lakuin ini ke kamu Ge?" Tanya Rini penasaran.

"Mana gue tau."

"Apa jangan-jangan Sindi dan teman-temannya lagi."

"Ah lo Rin, kalau gak ada bukti gak baik asal nuduh orang, jatuh nya fitnah tau."

"Tapi aku juga sependapat sama Rini sih sayang, karena kan si kampus yang gak suka sama kamu itu cuma Sindi aja."

"Gini aja, gimana kalau kita cari orang yang manggil lo keluar kelas, nah nanti kita tanyain dia, karena dia adalah kunci nya, gue yakin dia juga pasti suruhan seseorang." Ucap Anton.

"Bener juga nton, gue setuju sama ide lo, tapi kemana kita cari orang itu, sementara dia aja gak kuliah di kampus kita, kamu gak mengenal nya sayang?"

"Gak Bar, aku gak kenal sama sekali, yah aku pikir dia anak kampus kita juga."

"Ya sudah nanti kita pikirkan lagi masalah itu." Jawab Anton yang pokus menyetir mobil. Tidak berapa lama akhirnya mereka sampai di rumah Rini.

"Kalian gak mampir lagi?" Tanya Rini.

"Gak deh Rin, kita langsung pulang aja, biar Gea bisa segera istirahat." Jawab Bara dengan menyunggingkan senyuman nya.

"Ok lah, kalian hati hati yah." Anton kembali melakukan mobil nya mengantar kan Gea ke rumah nya. Setelah sampai Gea langsung masuk ke dalam rumah, sementara Anton dan Bara terus berjalan.

"Trus gimana dong dengan balapan besok, kondisi lo aja gini?" Tanya Anton sembari melihat ke arah Bara.

"Lo tenang aja, gue yakin gue pasti bisa kok."

"Gini aja, kalau lo memang belum bisa, di cancel aja."

"Ya kali di cancel, turun dong harga diri gue, lagian ini luka kecil buat gue, jadi gue tetap mau melanjutkan balapan itu."

"Ya udah deh terserah sama lo, gue ikut aja." Jawab Anton yang pasrah, dengan kondisi teman nya yang sedang luka berat bagian lengan nya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!