Selir Barbar Kesayangan Kaisar

Bao Jiali bertemu dengan seorang wanita berumur empat puluhan dan wanita itu terlihat ramah, baik, juga lembut. Wanita berwajah teduh itu memperkenalkan dirinya di depan Bao Jiali, "Saya dipilih oleh Yang Mulia Kaisar untuk melayani Selir. Saya adalah bibinya Chumu dan saya biasa dipanggil Bibi Li. Saya tidak menikah dan tidak memiliki anak. Jadi, emm, saya bisa menjaga, melayani, dan melindungi Selir dia puluh empat jam"

Bao Jiali tersenyum ramah lalu berkata, "Terima kasih banyak Bibi Li sudah bersedia dipilih oleh Yang Mulia Kaisar untuk menemani saya"

Lalu, tiba-tiba muncul lagi seorang wanita. Wanita yang tiba-tiba berdiri di sebelah bibi Li, segera memperkenalkan diri di depan Bao Jiali, "Saya adalah istrinya Chumu dan saya pandai beladiri karena selama ini saya selalu mendampingi Chumu dan Yang Mulia Kaisar di medan perang. Sejak menikah dan punya anak satu, saya tidak pernah pergi ke medan perang lagi. Saya akan menjadi pengawal Anda di saat Chumu dan Yang Mulia Kaisar berada di luar"

"Wah! Baju kamu keren sekali. Pedang kamu juga sangat bagus. Sepertinya kita seumuran. Nama kamu siapa?"

"Nama saya Xiao Shiqing. Umur saya dua puluh tiga tahun dan maafkan saya, Selir kalau kita ternyata tidak seumuran. Yang Mulia Kaisar dan Chumu yang seumuran"

"Wah! Kamu benar-benar keren. Aku suka wanita tangguh seperti kamu. Terima kasih sudah bersedia menjadi pengawal saya dan kau tahu, aku lebih menyukai kamu daripada Chumu, hehehehehe"Ucap Bao Jiali dengan senyum semringah.

"Terima kasih karena Anda sudah menyukai saya, Selir" Ucap Shiqing sambil membungkukkan badan.

Sementara itu Qin Yichen dikejutkan dengan kemunculan istri pertamanya setelah persidangan selesai.

"Ada apa kamu kemari? Pertemuan dengan para bangsawan masih satu jam lagi dan aku akan pergi ke ruang bacaku untuk mempersiapkan........."

"Maafkan saya, Yang Mulia" Sahut Rongjin dengan cepat.

"Kenapa kamu meminta maaf?" Yichen langsung menautkan kedua alisnya. Dia sudah sering mendengar kata maaf dari Rongjin tapi tetap saja dia menautkan kedua alisnya karena dia tidak menyukainya.

"Saya tidak bisa mendampingi Anda di acara pertemuan bangsawan dan saya tidak jadi mengundang Anda ke paviliun saya. Sebagai gantinya, besok malam Anda bisa ke paviliun saya dan saya akan menyiapkan makanan kesukaan Anda"

"Baiklah" Sahut Qin Yichen tanpa ada rasa kecewa di wajahnya.

"Kenapa Anda menganggapnya biasa? Anda tidak kecewa tidak jadi pergi ke paviliun saya, Yang Mulia?"

"Kenapa aku harus kecewa? Kalau tidak jadi justru bagus karena jadwalku cukup padat hari ini" Qin Yichen masih memasang wajah datar.

"Kalau yang membatalkan janji adalah Gu Jiali, Anda akan kecewa, kan, Yang Mulia?" Rongjin sudah tidak bisa lagi menahan kecemburuannya.

"Itu urusanku"

"Apa kelebihannya, Yang Mulia? Kalau soal menari, saya rasa saya lebih hebat dari dia karena saya ini adalah penari nomor satu di kalangan putri bangsawan. Kalau soal kecantikan, Anda boleh bertanya ke semua orang di kerajaan ini, saya yakin jawaban mereka adalah saya lebih cantik dari penari yang bernama Gu Jiali itu. Saya lebih tinggi, lebih ramping, lebih tirus, dan........."

"Cukup! Jangan bandingkan diri kamu dengannya!"

"Kenapa? Apa karena kebodohan saya di masa lalu? Saya sudah bertobat dengan cara bertapa di kuil selama tiga tahun lamanya. Saya juga sudah berusaha menjadi Istri yang baik untuk Anda. Saya memasak untuk Anda, saya selalu menemani Anda di setiap pertemuan-pertemuan dan saya selalu berusaha mendekatkan diri pada Anda tapi tidak pernah Anda hargai. Bahkan keluarga saya selalu mendukung Anda dan selalu menjaga kestabilan tahta Anda. Apa itu adil bagi saya, Yang Mulia?"

"Cinta tidak bisa dipaksakan"

"Anda mencintainya lalu apakah gadis itu memperlakukan Anda sama seperti saya memperlakukan Anda?"

"Aku tidak perlu menjawabnya. Itu urusanku dengannya. Yang penting aku mencintainya"

"Saya sudah menyelidiki asal-usulnya. Dia hanyalah putri dari petani miskin dan dia tinggal bersama seorang pria selama ini. Dia tinggal di hutan terlarang bersama seorang pria" Rongjin menyeringai lalu imbuhnya, "Anda pikir sendiri, apakah dia masih menjaga segel kesuciannya? Saya yakin Anda dan dia belum melakukan ritual malam pertama karena para dayang tidak menemukan kain putih untuk mengetes darah kesucian"

Qin Yichen sontak mengepalkan kedua tangannya karena dia terbakar cemburu. Kenyataan yang dilontarkan oleh Rongjin tentang Bao Jiali yang tinggal bersama seorang pria di dalam hutan terlarang selama bertahun-tahun membuatnya hilang akal dan seketika itu juga dia melesat pergi meninggalkan Rongjin. Qin Yichen melesat cepat ke paviliunnya untuk menemui Bao Jiali dan bertanya langsung ke Bao Jiali.

Rongjin berbalik badan mengikuti arah perginya Yichen dan Chumu dengan seringai puas. Lalu wanita berparas sangat cantik itu bergumam lirih, "Rasakan Gu Jiali. Aku yakin kamu sudah tidak perawan dan sebentar lagi kamu akan mengalami nasib seperti aku. Dibenci oleh Yang Mulia Kaisar"

Brak! Qin Yichen mendobrak pintu kamarnya dan langsung berteriak, "Keluar kalian semua kecuali Istriku!"

Chumu bersitatap dengan istrinya dan Chumu hanya bisa mengangkat kedua bahunya saat sorot mata Shiqing menyiratkan tanya, ada apa?

Setelah semuanya keluar, Chumu langsung menutup pintu kamar dan berjaga di luar.

Bao Jiali membeliak dan bersedekap kesal di depan Qin Yichen karena pria itu tiba-tiba masuk dan menyuruh semuanya keluar di saat dia lagi asyik mengobrol bersama Shiqing dan Bibi Li. "Kenapa kamu tidak sopan, hah?!"

Qin Yichen justru menatap Bao Jiali dengan lebih menakutkan dan pria tampan itu melangkah secara perlahan mendekati Bao Jiali sambil bertanya, "Apa benar kamu selama ini tinggal bersama seorang pria di hutan terlarang?"

"Iya" Sahut Bao Jiali tanpa rasa bersalah.

"Selama lima tahun ini?" Qin Yichen terus melangkah pelan dan menghunus tatapan tajam ke Bao Jiali.

"Iya" Sahut Bao Jiali masih dengan sikap santai.

"Siapa pria itu?" Qin Yichen terus melangkah mendekati Bao Jiali secara perlahan dan kali ini dia mulai mengepalkan kedua tangan dan menggertakkan gerahamnya.

"Bai Long. Dia meninggal di saat aku tengah berburu kelinci. Bai Long mati karena ditusuk pedang emas dan aku belum menyelidiki soal itu juga lalu......" Bao Jiali tersentak kaget saat punggungnya membentur tembok dan menemukan dirinya sudah berada di dalam kungkungan suaminya hanya dalam hitungan detik.

"Kau.....kau mau apa?" Bao Jiali mulai ketakutan.

"Aku melarangmu menyebut pria lain di depanku mulai saat ini" Qin Yichen mengangkat kedua tangan Bao Jiali ke atas dan menempelkannya ke tembok.

"Kau mau apa?!" Bao Jiali membeliak kaget.

"Memeriksa apakah kamu masih menjaga segel kesucian kamu. Kalau ternyata segel kamu sudah terbuka maka aku akan membunuhmu" Geram Qin Yichen lalu pria itu menyusupkan wajahnya ke leher Bao Jiali.

Seketika itu juga Bao Jiali pias dan memekik, "Ah! Tolong jangan lakukan itu! Lepaskan aku! Bai Long tidak pernah memperlakukan aku seperti ini"

"Jangan sebut nama pria lain di depanku!" Geram Qin Yichen lalu pria tampan itu menggigit leher Bao Jiali.

Bao Jiali sontak menyemburkan, "Ah! Sakit! Lepaskan aku, Yichen!"

"Sudah terlambat untuk memohon. Berteriaklah sekeras mungkin dan aku tidak akan melepaskan kamu" Qin Yichen menyusupkan wajahnya ke leher Bao Jiali yang satunya dan Bao Jiali mulai berusaha mendorong dada Qin Yichen sambil berteriak, "Lepaskan aku! Shiqing tolong aku! Siapapun di luar sana! Tolong aku!"

Shiqing sontak menyentuh daun pintu dan

Chumu mencegah Shiqing membuka pintu kamar.

"Aku harus menolong Selir. Ijinkan aku masuk" Pinta Shiqing.

"Jangan ikut campur urusan rumah tangga Yang Mulia Kaisar!" Geram Chumu dan Shiqing akhirnya menarik tangannya dari daun pintu sambil membatin, maafkan saya Selir. Saya tidak bisa membantu Anda kali ini.

Sementara itu, di dalam kamar, mulut Qin Yichen tengah menyambar mulut Bao Jiali. Gadis cantik berumur dua puluh tahun itu mengelak dengan menggeleng keras kepalanya dari satu sisi ke sisi yang lain sambil terisak, "Tidak! Tidak! Aku mohon lepaskan aku, Yichen"

Tetapi Qin Yichen tak menaruh belas kasihan. Mulutnya menangkap mulut Bao Jiali dengan penuh semangat menggelora dan menciumnya dengan bergairah. Dengan satu gerakan luwes, pria tampan itu mendesak paha Bao Jiali agar membuka. Setelah berjuang cukup lama, gadis itu akhirnya dapat ditaklukkan, padahal Qin Yichen tak menggunakan tangannya.

Ketika akhirnya Qin Yichen mengangkat kepalanya, dia bisa melihat bibir Bao Jiali tampak merah muda alami dan basah, matanya pun tampak basah dan jernih, tubuh gadis cantik itu terasa hangat dan lunak. Dada Bao Jiali naik-turun dengan cepat dan itu menggoda Qin Yichen untuk menyentuhnya.

Melihat Bao Jiali melenguh dan merekahkan bibir, Qin Yichen meremas gundukan kenyal yang berada di dalam genggamannya dan seketika itu juga pria tampan itu mengerang dan mencium Bao Jiali lagi.............