TONIGHT YOU'RE SLEEPING WITH ME

Di balik masalah pasti ada kebahagiaan yang tak terhingga.

Nyonya Kate sangat bahagia di usianya yang sudah menginjak 60 tahun akhirnya ia bisa menggendong cucu. Dulu ... ia sempat pesimis dan sedih karena Leo memutuskan untuk tidak menikah, tapi siapa sangka doa-doanya selama ini yang telah ia panjatkan kepada Tuhan telah di kabulkan.

"Panggil aku GrandMa," ucap Nyonya Kate, tersenyum bahagia kepada Luis.

Luis memandang bingung wanita paruh baya itu lalu beralih memandang Ibunya seolah meminta penjelasan.

"Nyonya Kate adalah nenekmu, Luis." Danna menjelaskan dengan lembut pada putranya.

Mendengar penjelasan dari ibunya membuat bibir Luis mengerucut, tidak suka. Pertemuan pertamanya dengan Nyonya Kate menjadi alasannya.

"Aku tidak mau punya nenek seperti dia, Mom," rengek Luis seraya memeluk ibunya dengan erat.

"Tidak mengapa, Nona Danna, Luis butuh waktu untuk menerima semua ini." Nyonya Kate berkata saat Danna akan memberikan pengertian kepada Luis.

Leo yang sejak tadi diam sambil mengompres pipinya dengan es batu segera bersuara.

"Dan aku adalah Daddy-mu, Luis," ucap Leo penuh percaya diri dan bangga.

Luis menoleh lalu menatap Leo sesaat, tak berselang lama pria kecil itu menangis histeris.

"Mommy ... Aku tidak mau mempunyai Daddy seperti dia!" tangis Luis semakin keras saat mengingat perlakuan kasar Leo yang sudah menjewer telinganya.

"Tidak mengapa jika kau tidak mau Daddy seperti dia, nanti kita cari Daddy baru," celetuk Danna membuat kedua mata Leo seketika membola sempurna, akan menggelinding jika tidak segera berkedip.

Luis mengangguk, "Ed, lebih baik dari pria itu!" ucapnya sambil melirik sinis pada Leo. "Kenapa Mommy tidak menikah dengan Ed saja," tambahnya dengan segala kepolosannya tanpa tahu jika ucapannya telah membakar hati Leo.

"Tidak akan aku biarkan Danna menikah dengan pria lain!" bisik Leo, tapi sampai ke telinga ibunya.

"Maka dari itu kau harus berjuang meluluhkan hati mereka berdua! Leo, terima kasih banyak karena sudah memberikan Mommy cucu," ucap Nyonya Kate pada putranya.

"Lalu kenapa tadi Mommy memukulku?" protes Leo saat melihat senyuman merekah di bibir ibunya.

"Ah, itu ... anggap saja akting, lagi pula kau ini 'kan pria jadi harus kuat dan perkasa, dan aku rasa pukulanku tadi tidak keras," jawab Nyonya Kate  tertawa renyah tanpa merasa bersalah seraya menatap kedua pipi putranya yang tampak bengkak dan tercetak cap lima jari di sana.

Leo mendengus kesal sambil mengusap kedua pipinya yang masih sakit.

.

.

Luis sama sekali tidak mau di dekati Nyonya Kate ataupun Leo. Mood Luis pun jadi berantakan dan gampang menangis, dan hal itu membuat Danna kuwalahan jika putranya tantrum seperti ini.

Ed kebetulan baru pulang dari perkebunan, menggunakan sepatu boot, topi koboi, kaos singlet dan celana panjang membuat pria berkulit eksotis dan bertubuh kekar itu sangat sexy dan menggoda.

"Ed!" Luis memanggil pria tersebut dengan penuh semangat. Lalu berlari mendekati Ed.

Danna berjalan mengikuti Luis. Ia tersenyum ramah tak lupa menyapa Ed yang terlihat sangat lelah seharian di perkebunan.

Dari kejauhan, Leo memperhatikan interaksi ketiga orang itu, ia mengeraskan rahangnya saat melihat darah dagingnya lebih menyukai pria lain ketimbang dirinya. Apalagi saat melihat Danna sangat akrab dengan pria itu, membuat amarahnya semakin mendidih.

"Kenapa kau diam saja di sini? Seharusnya kau mulai bertindak. Danna dan Luis lebih akrab dengan pria itu! Mommy tidak mau tahu, kau harus segera menikahi Danna, bagaimana pun caranya!" tegas Nyonya Kate tidak mau di bantah dan menekan putranya.