Gadis cantik yang bernama Aza Shakila harus menanggung kebencian dari Daffin Faaz Ankawijaya yang terkenal kejam terhadap orang orang yang mengganggu ketenangan nya.
Jangan lupa mampir, untuk mengetahui kelanjutannya, selamat membaca •‿•
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lessi Sn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 6 Ditinggal pergi saat malam pertama
Dentuman musik sangat keras yang bisa memekakan telinga" hey,kenapa dengan pengantin baru kita satu ini,bukan nya menghabiskan waktu dengan memadu kasih malah lebih memilih kesini,mana dengan wajah seperti belum disetrika lagi,jangan jangan dia menolak untuk kau sentuh"goda Rafa dengan wajah jahil nya, mereka sekarang berada di salah satu bar terkenal khusus kalangan atas,Rafardhan Ilman dhanenra salah satu sahabat dekat Daffin dan Raka, mereka bersahabat dari SMA sedang kan Raka bersama Daffin dari SMP,Rafa orang nya baik, berpikir terbuka,asik di ajak bicara dan terkadang jahil dia pelengkap diantara dua sahabat nya yang dingin,dan berwajah datar.
Dia juga hadir saat acara pernikahan sahabat nya tersebut padahal dia baru kemarin pulang dari luar negeri,dia mengurus salah satu perusahaan keluarga nya yang berada di negara A dan sekarang dia memutuskan untuk menetap di negara kelahirannya.
"seperti nya selama kau disana,sikap mu bertambah buruk" balas Daffin dingin, walaupun begitu Rafa tidak tersinggung dia sudah terbiasa dengan sifat sahabat nya satu itu"santai bro,jangan ambil hati,Raka kenapa sifat tuan mu tidak pernah berubah dan kau masih saja setia dan tahan bersamanya" tanya Rafa
"tanpa saya menjelaskan anda pasti tau jawabannya"
"kau juga, sekarang bukan jam kerja tidak usah berkata formal"
"sudah terbiasa"timpal Raka, Rafa hanya bisa menghela nafas tidak asisten tidak tuannya sama saja'menyebalkan'
"Fin apa kamu serius ingin membalas kan nya dengan istri mu"tanya Rafa dengan serius,tidak ada lagi Rafa yang jahil ia akan serius jika membahas hal yang penting
"menurut mu?kapan aku pernah bercanda"
"pikirkan lah dengan baik,dia tidak ada hubungannya dengan kejadian itu jangan sampai kau menyesal dikemudian hari" Rafa mengingatkan, walaupun dia tau itu percuma karena Daffin tidak akan mau mendengarkan jika keputusan nya sudah bulat tapi setidaknya dia sebagai sahabat sudah pernah mengingatinya"dia ada hubungannya dengan orang itu"jawab Daffin,Rafa melihat kearah Raka yang dibalas gelengan kecil,seolah mengatakan 'percuma' dia hanya bisa menghela nafas menghadapi sifat sahabat nya yang keras kepala."Btw istri mu cantik juga,dan Sholehah lagi adem lihat nya"
"jika kau mau ambil saja,tapi setelah aku bosan"jawab Daffin enteng tanpa rasa bersalah
"mulut mu kejam sekali, baiklah aku tunggu jangan mengingkari dan jangan menyesal jika itu terjadi, seperti nya aku harus sering main kerumah mu untuk pdkt sebelum dia menjadi milikku"ucap Rafa dengan tersenyum senang.
"itu tidak mungkin terjadi" timpal Daffin,sambil meminum alkohol yang harganya bukan kaleng kaleng.
Sedangkan dirumah "mari nyonya saya antar kekamar tuan"suara mbok sum menyadarkan lamunan Kila" eh, Panggil Kila aja mbok,Kila ngak nyaman dipanggil seperti itu,lagian Kila bukan nyonya dirumah ini bahkan kehadiran kila tidak dianggap disini"ucap nya sambil menarik nafas,mbok sum sebenarnya sedih melihat Kila baru saja menikah malah ditinggal pergi itu tandanya Kila tidak lah penting bagi tuan tapi kenapa ia menikahi nya?,mbok sum hanya bisa menanyakan pada dirinya sendiri, karena dia tidak berani menanyakan secara langsung apalagi itu bukan urusannya, walaupun mbok sum merawat tuan Daffin dari kecil.
"tidak sopan jika saya hanya memanggil nama anda bagaimana pun sekarang anda sudah menjadi istri tuan Daffin, bagaimana dengan sebutan nona"
"terserah mbok aja, dibantah pun percuma"
sampailah mereka didepan pintu yang terlihat mewah berwarna cokelat dan terdapat warna keemasan di ukiran pintu ntah lah apakah itu asli atau tidak" ini kamar tuan,anda bisa beristirahat didalam kalau begitu saya permisi dulu"Kila hanya mengangguk, pada saat pintu dibuka Kila diam mematung di depan pintu,sungguh betapa luas nya kamar tersebut bahkan lebih luas dari rumah nya, kamar nya mendominasi warna gelap menggambarkan sifat sipemilik kamar walaupun begitu terlihat mewah dan elegan"hufh,lelah sekali tidak hanya badan tapi pikiran dan hati ku juga ikut lelah"ujar nya sambil berbaring memejamkan mata diatas kasur empuk nan halus tersebut,dan tanpa sadar Kila tertidur.
Seharusnya malam pertama adalah malam yang berkesan bagi pasangan yang baru menikah,tapi tidak dengan pasangan satu ini.
Kila terkejut saat merasakan air membasahi wajah nya,ya kalian pasti tau siapa pelakunya siapa lagi bukan Daffin"lancang sekali kamu tidak di kamar saya"dengan wajah menahan amarah,Kila bangun dari kasur yang masih menggunakan baju pernikahan
"Tidak bisa kah anda membangunkan saya secara baik baik" Ucap Kila kesal"kita kan sudah menikah apa salah nya saya tidur disini" lanjut nya,sebenarnya Kila sedikit takut melihat Daffin menatapnya penuh amarah apalagi membayang mereka satu kamar,tapi ia tidak boleh terlihat takut bisa bisa Daffin dengan mudah merendah kan nya.
"oh, apakah kamu merasa menjadi nyonya sekarang?, dalam mimpi pun saya tidak sudi menganggap nya" dengan kejam nya Daffin mengatakan"bahkan kamu lebih rendah dari mereka yang bekerja di rumah ini"
Deg,sakit tentu saja Kila tidak pernah direndahkan seperti ini,tapi dia tidak boleh lemah jika tidak mau lebih direndahkan lagi
"setidaknya akhlak saya lebih baik dari anda"balas Kila sambil menatap Daffin remeh
"keluarrr" teriak Daffin marah,tanpa mengatakan apapun Kila keluar, pagi ini moodnya rusak oleh Daffin sangat menyebalkan
"kau disini tidak tinggal gratis, kerjakan apa yang mereka kerjakan dan satu lagi panggil saya tuan" Kila berhenti sebentar mendengar apa yang dikatakan Daffin lalu melanjutkan langkah menuju kamarnya.
Setelah membersihkan diri Kila membantu para pelayan mengerjakan pekerjaan rumah sesuai apa yang di katakan oleh Daffin, lebih baik menurut dari pada berurusan dengan nya membantah pun percuma menang tidak menghabiskan tenaga iya"ada lagi yang bisa saya kerjakan?"tanya Kila kepada salah satu pelayan yang sedang membersih kan kaca,dia baru saja menyelesaikan pekerjaan yang diberikan untuk nya,tidak mendapat jawaban bahkan dirinya diacuh kan seakan kehadiran nya tak terlihat 'apa mereka bisu,ku rasa tidak padahal tinggal jawab saja apa susah nya' batin Kila
"nona apakah pekerjaan anda sudah selesai" mbok sum menghampiri nya,kila baru sadar selama disini hanya mbok sum yang mau berbicara dengan nya" sudah,ada lagi yang harus saya kerjakan mbok"
"bentar lagi tuan akan kekantor,anda juga harus ikut berbaris untuk mengantarkan nya"
" apakah harus?,kalau mau pergi ya pergi saja ngapain harus merepotkan orang lain"jawab Kila tanpa takut,dan mereka yang ada di sana tentu terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh nona nya,sungguh berani pikir mereka
"nona hati hati lah dalam berkata,jika tuan mendengar nya anda akan berada dalam masalah"tegur mbok sum,ia tak mau tuan nya mengamuk jika dia mendengar dikediaman nya ada yang tidak mengikuti aturan.
seperti biasa pelayan dan penjaga berbaris rapi didepan pintu, mereka akan berbaris jika tuan nya akan berangkat bekerja atau sepulangnya dari bekerja, orang kaya mah bebas"selamat pagi tuan" seru mereka serempak dan hanya di balas anggukan seperti biasa,saat melewati mereka Daffin sempat melihat kearah Kila mereka saling pandang untuk sejenak
'akhirnya tau posisi,cocok juga'Daffin membatin dengan tersenyum remeh dan itu dilihat kila'dia pasti merendahkan ku, hanya itu yang bisa dia lakukan meremeh kan orang lain dan menganggap dialah orang yang paling hebat'batin kila.
Autor akan berusaha update setiap hari, jangan lupa komen yang positif,salam hangat dari autor untuk kalian selamat membaca semoga suka ❤️ (•‿•)
lanjut