Pengasuh Si Kembar

Mereka akhirnya pulang ke rumah dan Ira beraktifitas seperti semula. Dia bekerja dengan baik dan fokus kepada Twins, tapi bukan berarti Ira tidak tahu diri mentang mentang pekerjaannya khusus jadi pengasuh dia tidak ngapa ngapain ya setiap pagi sebelum Twins bangun Ira ikut membantu pekerja lainnya.

Malam Itu setelah menidurkan Twins Ira keluar dari kamar Twins dan mendapati Sheren yang mengendap endap seperti maling. memakai tas, sepertinya hendak keluar.

" Mbak Sheren mau kemana?" tanya Ira.

Sheren berjingkat mendengar teguran Ira.

" Ih kamu Ir, ikut yuk , kita bersenang senang sampai pagi dan melupakan semua masalah kita." Ucap Sheren.

"Memangnya mbak Sheren ada masalah?" tanya Ira pelan.

" Hah kamu bocil mana tahu urusan orang dewasa."Sewot Ira.

" Siapa bilang Ira juga sudah dewasa." Jawab Ira sambil mengikuti Sheren.

" Gue patah hati Ir, lo tidak akan tahu betapa sakitnya patah hati, sakit Ir, ini gue mau menghilangkan stress, mau dugem, katanya bisa menghilangkan stress kita." Jawab Sheren.

Ira kaget mendengar kata apa tadi dugem.

" Dugem, itukan yang joged joged di diskotik trus ada yang minum minum ya mbak?"

" pinter ikut yuk!" ajak Sheren wajahnya sendu ,sepertinya baru menangis.

" Mbak jangan ke tempat itu, tidak baik mbak, bagaimana nanti kalau ada yang jahatin mbak, terus memanfaatkan kelemahan mbak Sheren, kalau soal putus cinta tanya ke Ira mbak bagaimana caranya melupakannya tanpa harus dugem dan besok pasti akan ada 2 singa mengamuk mbak." jawab Ira.

"Memang lo pernah putus cinta.?" Kepo Sheren.

"Kalau kita jatuh cinta dan mencintai, maka kita juga harus siap patah hati mbak, karena tidak semuanya berakhir happy ending. Sebelum Ira berangkat ke sini Ira baru patah hati mbak kemaren nya pacar Ira berjanji akan melamar Ira, tapi esoknya Ira memergoki mereka bercumbu di sebuah gubuk reyot di pematang sawah." Jawab Ira.

"What, bercumbu di gubuk di sawah, gak level banget sih." Heran Sheren.

" Bukan cuma itu mbak cewek itu sepupu Ira sendiri , di memang jauh lebar modis dan lebih seksi dari Ira, tapi mah itu si Deni kalau melihat Ira yang sekarang pasti dia bakal ngemis ngemis cinta Ira, tapi sori ya sekali sampah yang sudah di buang, maka jangan di pungut kembali, kotoran itu akan mengenai mbak Sheren." Terang Ira.

" lalu aku harus bagaimana?" tanya Sheren.

" Ayo ikut Ira mbak, Ira tahu tempat yang bisa mengurangi kegundahan dan memperbaiki suasana hati mbak Sheren.!" Ira menarik tangan Sheren ke area taman belakang, yang nantinya akan terhubung dengan lapangan Golf yang luas banget.

Ira menyalakan lampu di salah satu sisi lapangan.

"Ngapain kita di sini main golf?" Sheren bingung kenapa Ira malah mengajaknya ke tempat seperti ini.

" Disini mbak bisa teriak sepuas hati mbak, tidak akan ada yang mendengarnya kecuali Ira dan Allah. mbak bisa mencaci, memaki pacar mbak yang brengsek itu, mbak bisa nangis sepuasnya, tidak akan ada yang mengganggu kita, saya beri contoh ya mbak." ucap Ira.

Ira berlari sambil berteriak kencang.

"Aaaaaaaaa, Deni brengsek, pengecut luknut. dll." Ira mengucapkan beberapa sumpah serapahnya. Dan kembali menemui Sheren.

" Ayo, begitu contohnya!" pinta Ira .

Dengan Ragu ragu sheren mengikuti cara konyol Ira, dia berteriak sekencang kencangnya dan mengumpat, mengeluarkan semua uneg unegnya. sambil berteriak teriak seperti orang gila.

Dua gadis muda berteriak teriak seperti anak kecil. kalau diperhatikan dari jauh mereka lebih mirip dengan kakak beradik yang sedang kejar kejaran. dan akhirnya.

" Hahaha, seru Ir haha dasar boy ke pa rat, goblok, gud sih yang goblok kok bisa bisanya ketipu dengan mulut manisnya, huuhuuhuu." Setelah tertawa Sheren menangis tersedu sedu.

Ira mendekati Sheren dan memeluknya. Sheren membalas pelukan Ira dengan Erat, menumpahkan segalanya .

" Ternyata selama ini sekongkol Ir, boy cuma memanfaatkan gue doang, ternyata dia dan Luna sudah pacaran sebelum dengan gud huhuu. Luna sudah gue anggap seperti saudara gue sendiri, apa yang gue miliki dia juga punya, dia mau tas gua,hp gue, laptop gue. biaya kuliah."

"Boy juga, dia memanfaatkan kebaikan gue, huhu kenapa nasib cinta gue sama dengan cerita kak Dave." curhat Sheren. Mereka tidak peduli walau hanya duduk di rumput lapangan tersebut, yang penting nyaman.

" Mbak Sheren masih muda, masa depan masib panjang, cari yang baru mbak, jangan menutup mata hati mbak hanya karena di khianati satu pria, ibaratnya satu tumbuh seribu, maka perasaan itu akan lama lama hilang dan yang muncul hanya muak dan enek. Saya contohnya, saya tidak akan menangisi pria pengecut, sekarang belum menikah saja sudah selingkuh tu, bagaimana kalau nanti sudah menikah, kemungkinan itu masih ada 40% kak, kadang lebih."

" Tapi Ir, setiap hari gue ketemu dengan mereka, dan akan nyesek melihat mereka bermesraan di depan gue Ir." Sheren masib menangis.

" Saya punya ide, tapi kalau mbak mau nih ya."

"Apa?" Sheren penasaran dengan ide Ira.

"Besok mbak Sheren ke kampus dengan penampilan terbaik mbak, kalau perlu buat semua mahasiswa di kampus kakak terpesona melihat kak.Lalu bersikap cuek, seolah olah tidak terjadi apa apa. Mereka akan bingung tu dan pasti akan mencari mbak Sheren untuk minta maaf pada mbak. ini mbak Sheren beraksi." kata Ira, sambil menaikkan Sebelah alisnya.

" Mbak sheren skak mat mereka, bilang kalau sebenarnya mbak tidak sungguh sungguh mencintainya dan sebagai hiburan saja, cabut semua fasilitas yang mbak Sheren kasih ke mereka, biar kapok mereka mbak." jawab Ira.

Sheren manggut manggut. Dia berfikir sejenak apa yang Ira katakan itu benar semuanya.

" Salut gue sama lo, umur lo masih muda,tapi pengalaman lo ternyata banyak juga,dimana lo belajar semua ini?" kepo Sheren.