Kesalahan Satu Malam

“ Mas, bukankah sangat berlebihan berada di restoran yang sangat mewah dengan ruangan vip hanya untuk makan malam saja? “ Akhirnya Kezia bersuara untuk menyuarakan apa yang ia pikirkan sekarang. Bukankah sangat berlebihan harus mengeluarkan banyak uang untuk makan saja? Jiwa miskin Kezia meronta ronta dibuat nya.

“ Tidak ada yang berlebihan Kezia, aku hanya tidak ingin kamu merasa tidak nyaman saat orang orang menatap kamu dengan berbagai pandangan “ Ucap Kevin dengan serius menatap manik mata Kezia yang hitam pekat dengan binar yang sangat indah.

“ Aku senang mas perhatian kepada ku, tapi tetap saja ini berlebihan. Pasti mahal kan? “ Tanya Kezia yang masih belum bisa menerima pernyataan Kevin, walaupun jantung nya mulai berdebar debar lagi sekarang karena perhatian yang Kevin berikan. Sepertinya ia akan mati karena serangan jantung.

“ Tidak masalah Kezia, sama sekali tidak mahal. “ Ucapan Kevin menyadarkan Kezia bahwa ia menikahi pria yang sangat kaya. Hal yang diri nya rasa sangat mahal mungkin biasa saja untuk seorang Kevin forenza yang hidup dengan bergelimang harta.

“ Mas sangat kaya “ Ucap Kezia dengan tatapan kagum nya. Kevin yang mendengar ucapan istri nya itu hanya bisa tersenyum.

Percakapan mereka terhenti saat beberapa pelayan memasuki ruangan mereka untuk menghidangkan makanan yang sudah Kevin pilih beberapa saat yang lalu. Ia berpesan agar menghidangkan makanan yang baik untuk ibu hamil. Karena ibu hamil tidak boleh makan dengan sembarangan, banyak jenis makanan yang tidak diperbolehkan untuk ibu hamil. Kevin mengetahui nya karena telah mencari tahu terlebih dahulu agar tidak ada hal buruk yang terjadi terhadap bayi dan juga istri nya.

“ Selamat makan “ Ucap Kezia sebelum mulai menyantap makanan yang sudah disajikan. Beberapa makanan yang berada di hadapan nya sekarang sangat menggugah selera, membuat Kezia tidak sabar untuk memakan nya.

“ Kamu tidak ingin memotret nya terlebih dahulu? “ Tanya Kevin dengan tatapan heran kepada Kezia saat istri nya itu mulai ingin menikmati makanan nya. Karena semua perempuan yang Kevin kenal pasti akan memotret nya terlebih dahulu. Baik itu saudara perempuan nya, teman atau pun rekan kerja nya, mereka selalu melakukan hal yang sama. Beberapa dari mereka memotret makanan hanya untuk mengabadikan momen tapi ada juga yang ingin pamer di media sosial.

“ Apakah harus? “ Kezia mengerutkan dahi nya karena bingung dengan pertanyaan Kevin. Memotret makanan bukan kebiasaan Kezia walaupun banyak orang yang melakukan nya, termasuk sahabat nya Katherine. Kezia lebih memilih untuk langsung memakan nya saja dari pada harus capek capek memotret. Terlebih Kezia bukan orang yang aktif di media sosial.

“ Tidak juga, mungkin karena terlalu sering melihat orang orang di sekitar ku memotret makanan jadi aku sedikit merasa aneh saat kamu tidak memotret nya. “

“ Mas, istri mu ini spesies langka “ Ucap Kezia sambil menyunggingkan senyuman manis nya.

“ Mmhh benar benar sangat langka. Kalau begitu selamat makan juga Kezia “ Ucap Kevin dengan senyum yang mengembang. Diri nya sangat senang saat Kezia mengatakan bahwa diri nya merupakan istri Kevin walaupun memang begitu fakta nya.

Mereka menikmati makanan yang tersedia tanpa pembicaraan sekali pun. Kedua nya tampak fokus menikmati makanan masing masing.

“ Ada tempat yang ingin kamu kunjungi? “ Tanya Kevin yang telah menyelesaikan kegiatan makan nya. Ia menatap pada Kezia yang masih menikmati makanan nya. Istri nya itu selalu terlihat bahagia saat makan. Melihat Kezia yang makan dengan lahap membuat Kevin tanpa sadar menyunggingkan senyuman tipis nya. Sangat tipis sampai sampai tidak ada orang yang akan menyadari senyuman itu.

“ Hari sudah terlalu malam Mas, lebih baik pulang saja. “ Jawab Kezia menatap Kevin yang ternyata sudah selesai makan. Kezia tidak tahu, suami nya itu yang terlalu cepat makan atau ia saja yang lambat. Setiap mereka makan bersama, Kevin pasti selalu terlebih dahulu selesai.

Setelah menyelesaikan pembayaran Kevin dan Kezia memilih untuk pulang karena hari sudah sangat malam untuk berkeliling, mereka bisa berkeliling di besok hari karena Kevin sudah menyelesaikan perkerjaan nya di kota ini jadi ada beberapa hari lagi untuk mereka bisa menikmati liburan. Tapi sebelum pulang Kevin menghentikan mobil nya di supermarket yang mereka lewati. Ada yang harus Kezia beli di supermarket itu.

“ Mas tidak perlu turun, biar aku saja. “ Ucap Kezia sebelum keluar dari mobil. Lagi pula ia hanya akan membeli beberapa barang yang tidak terlalu banyak jadi ia merasa tidak perlu bantuan Kevin untuk membawakan belanja nya saat ini.

“ Ini “ Kevin menyerahkan black card di hadapan Kezia.

“ Tidak perlu mas, aku akan memakai kartu yang mas beri kepada ku waktu itu “ Tolak Kezia.

“ Kartu itu kamu pakai untuk keperluan mu saja, tapi kalau menyangkut keperluan bayi kita kamu bisa menggunakan kartu ini “ Ucap Kevin yang masih setia menyodorkan kartu nya di hadapan Kezia. Kezia sudah memberitahukan kepada nya tadi, bahwa ia akan membeli beberapa barang keperluan nya dan juga susu hamil yang di mana itu merupakan kebutuhan bayi mereka yang merupakan tanggungan Kevin. Sedangkan kartu yang ia berikan kepada Kezia merupakan hak perempuan itu, Kezia tidak perlu membeli keperluan bayi dan juga kebutuhan rumah tangga mereka dengan kartu itu.

Kezia tidak mendengarkan lagi perkataan suami nya itu, ia langsung keluar dari mobil dan melangkahkan kaki nya menuju supermarket di depan nya. Tak butuh waktu lama untuk Kezia kembali ke mobil karena barang yang ia beli hanya sedikit di tambah antrian yang tidak terlalu panjang.

“ sudah? “ Tanya Kevin saat Kezia sudah berada di samping nya.

“ Sudah “ Jawab Kezia sambil mengenakan seat belt nya. Tapi sudah beberapa kali mencoba ia tidak bisa memakai nya. Sepertinya seat belt nya rusak. Kevin yang masih menatap istri nya itu langsung mengarahkan tangan nya untuk membantu nya. Kevin mencondongkan tubuh nya ke arah Kezia, tapi sebelum itu Kevin melepaskan seat belt yang ia pakai agar lebih leluasa bergerak. Kezia yang melihat Kevin mendekatkan diri nya pada Kezia hanya bisa diam. Ia tidak bisa mundur karena terhalang sandaran. Dari posisi mereka yang hanya beberapa senti itu Kezia dapat mengendus wangi maskulin dari tubuh suami nya itu. Jantung Kezia langsung berdebar dengan kencang, ia buru buru mengalihkan pandangannya.

“ Seperti nya macet “ Ucap Kevin, seperti nya ia harus mengganti mobil ini. Setelah berusaha akhirnya seat belt nya terpasang dengan benar. Namun sebelum ia kembali ke posisi semula, Kevin dapat melihat semburat merah di wajah putih istri nya itu dengan jarak yang sangat dekat. Ia sangat yakin istri nya itu sangat malu dengan posisi mereka yang hanya berjarak beberapa senti saja. Kezia menatap wajah Kezia dengan lekat, ia baru sadar bahwa istri nya itu sangat cantik.