Ini novel asli yang diadaptasi menjadi webseries yang berjudul sama, dibintangi oleh Dinda Kirana dan Ryukenli yang tayang di Genflix.
Boy Arbeto putra dari keturunan Arbeto yang cukup terkenal, memiliki wajah tampan, dan kaya raya. Hidupnya sangat sempurna dengan banyaknya wanita yang dimilikinya, membuat pria itu dijuluki sebagai sang Casanova sejati.
Tapi apa jadinya jika sang Casanova di jodohkan dengan seorang gadis lugu, berusia tujuh belas tahun yang baru lulus sekolah bernama Tita Anggara? Akankah pernikahan yang dilandasi oleh perjodohan itu akan berjalan mulus, ataukah sebaliknya?
Yuk kita ikuti kisah cinta manis penuh gelak tawa Boy Arbeto dan Tita Anggara 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 21
..."SAH"...
Terdengar suara beberapa orang dari dalam ruang IGD, yang menyatakan Boy Arbeto dengan Tita Anggara kini resmi menjadi suami istri yang sah dimata hukum dan agama.
Semua orang yang berada di ruang IGD terlihat bahagia, tapi tidak dengan kedua mempelai. Baik Boy dan Tita sama-sama menunjukkan wajah tidak suka dan saling menatap dengan tajam.
"Selamat ya sayang." Luna memeluk putranya dengan perasaan haru dan juga bahagia. "Akhirannya kau menikah juga." Mata Luna mulai berkaca-kaca.
"Mom kenapa bersedih? Seharusnya mom itu bahagia karena aku sudah sold out." Boy menghela napasnya dengan kasar, tidak pernah sekalipun ia berpikir bahwa hari ini adalah hari terakhir dirinya menyandang status sebagai single tampan dan kaya raya.
"Kau itu." Luna menjewer telinga putranya. "Memangnya kau itu barang."
Boy yang masih marah karena sudah di jebak olah Mom Luna, hanya diam saja tanpa mau menyahuti perkataan Mom nya.
Bayu yang berdiri di samping Tita segera berjalan mendekati menantunya, lalu menepuk pundak tegak tersebut.
"Anak muda tolong jaga Tita dengan baik karena dia adalah putri kesayanganku, dan satu pinta Ayah jangan pernah menyuruhnya melakukan apa pun."
Boy mengerutkan keningnya dengan wajah yang bingung.
"Maksud paman?"
"Ayah panggil aku ayah, kau lupa aku sudah menjadi ayah mertuamu?" Bayu menatap pada Boy. "Intinya kau jangan pernah menyuruh dan memberi tugas pada Tita, karena putriku itu tidak bisa melakukan apa pun."
"Kalau dia tidak bisa melakukan apa pun, lalu untuk apa aku menikahinya?" Sinis Boy.
"Tentu saja untuk membuat anak!" sarkas Luna sambil tertawa.
"Mom ...." Boy mendelik tajam. "Mana mungkin aku membuat anak dengan gadis gila itu." Gumam Boy dalam hati menatap tajam pada gadis di sampingnya.
"Kau memang pintar Luna Arbeto." Bayu ikut tertawa terbahak-bahak. "Dan jika mereka sudah punya anak itu artinya kita punya cucu." Seloroh Bayu.
"Ayah unta ...." Tita mengerucutkan bibirnya.
Bayu dan Luna semakin tertawa terbahak-bahak, saat melihat raut wajah kedua mempelai yang terlihat kesal.
"Kalian mau tertawa sampai kapan? Cepat kita pergi dari sini." Dafa yang sudah tidak betah berada di ruang IGD ingin segera pergi dari tempat tersebut.
Baik Luna dan juga Bayu langsung terdiam, dan Luna segera bersiap untuk keluar dari ruangan.
"Tunggu dulu! Aku ingin berbicara serius dengan menantuku."
Semua orang yang tadinya hendak bersiap-siap untuk keluar dari ruang IGD, langsung menatap pada Bayu.
"Dengar anak muda! Tita tidak bisa melakukan apa pun yang berbau tentang wanita ataupun urusan rumah tangga, karena dari kecil dia hanya hidup denganku tanpa didikan seorang ibu. Dan semua kebutuhan sehari-harinya dari mulai membuat minum dan makan, pelayan dirumah kami yang melakukannya. Tita juga sejak kecil mengenyam pendidikan dengan cara home schooling sampai lulus sekolah, itu sebabnya Tita hanya mempunyai sedikit teman dan wawasannya tentang dunia luar sangatlah minim. Jadi Ayah mohon kau jangan pernah marah jika putriku melakukan kesalahan, dan bimbing putriku untuk menjadi seorang istri yang baik." Bayu mengusap air matanya yang mulai menetes, ia tidak mau terlihat sedih didepan putri kesayangannya.
"Ayah unta." Lirih Tita sambil terisak.
"Kau dengar, B? Jaga Tita dengan baik, karena sejak kecil dia tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu." Luna menatap intens pada putranya.
Hem
Boy hanya berdeham.
"B ...." Luna menatap tajam pada putranya.
"Iya Mom cantik, aku akan menjaga Tita dengan sangat baik." Boy menyeringai tipis sambil menatap tajam pada gadis gila itu.
"Hua .. Ayah Unta." Tita menangis dengan berteriak.
"Anak unta kau jangan menangis?" Bayu segera menghampiri putri kesayangannya, dan memeluknya dengan erat. "Kau pasti sedih karena perkataan Ayah tadi."
Tita menggelengkan kepalanya sambil terus menangis.
"Sudah kau jangan menangis lagi Ayah sayang padamu."
Tita semakin menangis dengan kencang. "Ayah Unta kaki Tita sakit." Tita menatap kakinya yang diinjak oleh pria yang saat ini menjadi suaminya.