NovelToon NovelToon
Pelabuhan Terakhir Sang Bad Boy

Pelabuhan Terakhir Sang Bad Boy

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / nikahmuda / Teen School/College / Bad Boy
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yutantia 10

Ibrahim, ketua geng motor, jatuh cinta pada pandangan pertama pada Ayleen, barista cantik yang telah menolongnya.

Tak peduli meski gadis itu menjauh, dia terus mendekatinya tanpa kenal menyerah, bahkan langsung berani mengajaknya menikah.

"Kenapa kamu ingin nikah muda?" tanya Ayleen.

"Karena aku ingin punya keluarga. Ingin ada yang menanyakan kabarku dan menungguku pulang setiap hari." Jawaban Ibra membuat hati Ayleen terenyuh. Semenyedihkan itukah hidup pemuda itu. Sampai dia merasa benar-benar sendiri didunia ini.

Hubungan mereka ditentang oleh keluarga Ayleen karena Ibra dianggap berandalan tanpa masa depan.
Akankah Ibra terus berjuang mendapatkan restu keluarga Ayleen, ataukah dia akan menyerah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5

Reza dan Fikri yang diam-diam mengintip dari jauh, langsung mendekat saat melihat Ayleen dan Ibra bertengkar. Meski tak bisa mendengar jelas apa yang keluar dari bibir mereka, tapi gestur dan raut wajah, sudah bisa ditebak jika saat ini, mereka sedang bertengkar, atau lebih tepatnya, Ayleen yang tampak marah pada Ibra.

"Biar aku yang ngisiin anginnya," Ibra hendak mengambil alih motor dari Ayleen tapi gadis itu malah memelototinya. Membuat tangan yang hendak memegang stang itu beralih garuk-garuk kepala. Gadis yang dia pikir lembut itu, ternyata bisa galak juga.

Ayleen lanjut menuntun motornya, tapi langkahnya dihadang oleh Fikri dan Reza.

"Minggir," bentak Ayleen.

Ibra yang belum putus asa, kembali mendekati Ayleen. "Biar aku yang ngisiin anginnya, kamu tunggu sini aja."

"Gak usah sok baik," bentak Ayleen.

"Kok malah berantem?" Fikri menatap Ibra dan Ayleen bergantian.

"Ada yang ngempesin ban motor Ayleen. Coba kalian cari tahu siapa pelakunya. Jangan-jangan kunyuk yang tadi ada di kantin," sahut Ibra.

"Gak usah fitnah orang," sinis Ayleen. "Situ yang ngempesin, pakai ngelempar kesalahan keorang lain."

Fikri dan Reza saling tatap sambil tersenyum simpul. Tak menyangka jika cara yang mereka ambil bukannya membuat Ayleen mau diantar pulang Ibra, tapi malah berantem. Ya, mereka berdualah pelakunya. Ide yang Fikri pikir bisa membuat Ayleen mau diantar pulang, malah jadi petaka.

"Minggir kalian, aku mau lewat." Ayleen hendak memajukan motornya tapi ditahan bagian depannya oleh Reza.

"Biar aku aja yang ngisi anginnya," tawar Reza.

Ayleen membuang nafas kasar, menatap mereka bertiga satu persatu dengan tatapan kesal.

"Sebenarnya, gue sama Reza yang ngempesin ban motor lo," ujar Fikri sambil tersenyum absurd sambil garuk-garuk kepala.

"Sialan kalian." Ibra melepas tas ranselnya, menggunakannya untuk memukul Fikri dan Reza. Otak dibalik peristiwa dituduhnya dia.

"Tuh kan bener," ujar Ayleen geram. "Teman-teman Kakak pelakunya."

"Bukan-bukan," potong Reza sambil menggeleng.

"Tadi udah ngaku, sekarang bilang bukan?" geram Ayleen.

"Maksud aku bukan Ibra yang nyuruh, suer. Ini inisiatif kita berdua supaya kamu mau diantar Ibra pulang."

Ayleen menatap Ibra, mencari kebenaran dimata pria itu.

"Masih gak percaya?" tanya Ibra.

"Aku pulang dulu," Ayleen tak mau mempermasalahkan ini lagi, mending pergi saja. Tapi beru beberapa langkah, Ibra kembali menahan motornya.

"Biar aku aja yang nuntun ke tempat pengisian angin." Baru saja Ayleen hendak menolak, Ibra kembali bicara. "Anggap saja sebagai tanggung jawab karena perbuatan teman aku."

Akhirya Ayleen setuju, dia membiarakn Ibra menuntun motornya ketempat pengisian angin, sementara dia berjalan dibelakang pria itu. Sesampainya mereka ditempat pengisian angin dekat kampus, tempat itu malah tutup. Alhasil masih harus menuntun motor lebih jauh lagi. Melihat penjual es tebu dipinggir jalan, Ibra mengajak Ayleen berhenti sebentar untuk menyegarkan tenggorokan sekaligus istirahat.

Mereka duduk dikursi plastik yang disediakan penjual es. Menyedot es tebu didalam plastik, yang kesegarannya langsung menyentuh tenggorokan. Saat ini, matahari memang sedang terik-teriknya.

"Kenapa ngeliatin aku kayak gitu?" tanya Ayleen saat tatapan Ibra terkunci padanya. Untung dia tak keselek sedotan karena tatapan terang terangan itu.

"Kamu cantik."

Ayleen memutar kedua bola matanya jengah. Dia bukan tipe cewek cabe cabean yang langsung baper hanya karena dibilang cantik. "Udah berapa banyak cewek yang Kakak puji cantik?"

Ibra menggukan jari tangannya untuk menghitung. Membuka jarinya satu persatu hingga 5 jari. Tapi sesaat kemudian, dia kembali menekuk jarinya hingga hanya menyisakan 2 jari.

"Dua," jawab Ibra. "Kamu pengen tahu gak, siapa wanita pertama yang aku puji cantik?"

"Enggak," sahut Ayleen cepat. Menyedot es tebu hingga menyisakan setengah plastik saja.

"Ck, takut cemburu ya?"

"Gak usah ge er deh," sahut Ayleen sambil memutar kedua bola matanya.

"Aku gak ge er, tapi dikening kamu ada tulisan cemburu." Ujar Ibra sambil menunjuk kening Ayleen, sontak gadis itu rmenyentuh keningnya. Tapi saat sadar itu tidak mungkin, segera dia menurunkan kembali tangannya. Sayang terlambat, Ibra sudah lebih dulu menertawakannya. "Wanita pertama yang aku puji cantik, adalah Ibuku."

Ayleen merasa raut wajah Ibra langsung berubah saat menyebut kata ibu. Terlihat sekali kesedihan dikedua netranya.

"Apa dia sangat cantik?" tanya Ayleen.

"Nanti aku kenalkan kamu pada Ibuku." Ibra tersenyum, meski gurat kesedihan masih terlihat jelas diwajahnya.

Untuk beberapa saat, keduanya terdiam. Sama-sama sibuk memikirkan topik pembicaraan berikutnya. Ibra yang biasanya banyak omong saat bersama anak joker, mendadak mati kutu didepan Ayleen. Begitupun dengan Ayleen, dia yang tak pernah dekat dengan pria, merasa canggung berduaan seperti ini.

"Kamu kenapa pakai motor? Setahuku, Mezra kafe punya banyak cabang. Aku rasa kalau hanya untuk sebuah mobil, tidak sulit bagi papamu."

"Aku lebih suka naik motor." Ayleen menatap motor matic sejuta umat miliknya. Kado sweet seventeen dari sang ayah. "Kata Mama, aku mirip banget sama Ayah. Mulai dari bakat, kesukaan, sifat, dan yang pasti, wajah kami."

"Termasuk bakat menjadi barista?"

"Hem, itu juga. Padahal aku satu-satunya anak cewek dikeluargaku, tapi justru aku yang mewarisi bakat ayah. Abang sama adikku, mereka malah gak suka. Mereka kayak Mama."

"Kamu dekat dengan ayah kamu?"

"Sangat. Benar kata orang, ayah adalah cinta pertama anak perempuannya."

Dan aku berharap, bisa menjadi cinta terakhirmu.

Setelah dirasa cukup istirahatnya, mereka lanjut jalan mencari tempat pengisian angin. Hingga sampailah mereka disebuah tempat tambal ban. Setelah ban motor Ayleen dipompa, Ibra menyerahkan motor tersebut pada sipemilik.

"Makasih."

"Bisakah terimakasihnya dengan cara lain saja?"

Ayleen mengerutkan kening, "Dengan cara apa?"

"Apa setelah ini kamu ke kafe?" Ayleen langsung mengangguk. "Jam berapa pulang? Apa tengah malam seperti hari itu?"

Ayleen menggeleng, "Aku biasa pulang jam 9. Hari itu larut karena barista utama sedang cuti."

"Nanti aku datang kesana."

1
💗AR Althafunisa💗
emang ngeselin sih, susah bgt kan klo udah kesel bgtu 🤣😩
💗AR Althafunisa💗
yaaa.... sayang, diriku ga dekat komplek situ sih. Enak itu bakso bisa berkali kali nambah 🤣🤣🤣
💗AR Althafunisa💗
Bacanya ga ngebosenin, dari rasa sedih sampai ngakak juga ada. Belum lagi pesan-pesan moralnya, nasehat-nasehat nya. Keren ka ceritanya, terima kasih 🤗❤️🥰😍
💗AR Althafunisa💗
🥺🥺🥺🥺🥺
Sri Wahyuni
Luar biasa
💗AR Althafunisa💗
ya Allah.. si Alfath 🤣🤣🤣🤣
💗AR Althafunisa💗
Sudah dugaan ku 🤣🤣🤣 rese emang si Ibra kagak ngasih tau 😅
💗AR Althafunisa💗
asli, si Alfath ini bikin mules perut. Ngakakkkk 🤣🤣🤣
💗AR Althafunisa💗
🤣🤣🤣🤣🤣
💗AR Althafunisa💗
😂😂😂😂😂😩
💗AR Althafunisa💗
Hahahaha... 🤣🤣🤣🤣
💗AR Althafunisa💗
iya benar 😭😭😭 Alhamdulillah... dapat suami yg hanif
💗AR Althafunisa💗
😭😭😭😭😭😭
💗AR Althafunisa💗
Ah .. kalau bgtu kan aku jadi takut 😩😭😭
💗AR Althafunisa💗
Kesel ga dianggap AlFath 😂
💗AR Althafunisa💗
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
💗AR Althafunisa💗
🤣🤣🤣🤣🤣
💗AR Althafunisa💗
dug dig dug 😂😂😂
💗AR Althafunisa💗
Alhamdulillah... semoga Ibra 🤲
💗AR Althafunisa💗
Alhamdulillah... ayah yg bijak, semoga Ibra mau berhenti balapan 😌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!