NovelToon NovelToon
Aku, Atau Dia?

Aku, Atau Dia?

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Playboy / Crazy Rich/Konglomerat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Gangster
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: keisar

Gema Tangkas Merapi, siswa tampan dan humoris di SMA Gajah Mada, dikenal dengan rayuan mautnya yang membuat banyak hati terpesona. Namun, hatinya hanya terpaut pada Raisa Navasya, kakak kelas yang menawan. Meski Gema dikenal dengan tingkah konyolnya, ia serius dalam mengejar hati Raisa.

Setahun penuh, Gema berjuang dengan segala cara untuk merebut hati Raisa. Namun, impiannya hancur ketika ia menemukan Raisa berpacaran dengan Adam, ketua geng sekolahnya. Dalam kegalauan, Gema disemangati oleh sahabat-sahabatnya untuk tetap berjuang.

Seiring waktu, usaha Gema mulai membuahkan hasil. Raisa perlahan mulai melunak, dan hubungan mereka akhirnya berkembang. Namun, kebahagiaan Gema tidak berlangsung lama. Raisa terpaksa menghadapi konsekuensi dari pengkhianatannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon keisar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

persimpangan

“Ian,” bisik Dava dengan nada nyaris tak terdengar sambil menyikut Kian, matanya tertuju pada Gema dan Adam yang diam-diam menatap satu sama lain dengan ketegangan yang terasa nyata.

“Gem, bang,” panggil Kian, mencoba mencairkan suasana. Gema dan Adam menoleh bersamaan. “Lu berdua mau cilor nggak?” tawar Kian sambil mengeluarkan dua bungkus cilor dari plastik hitam yang sedari tadi ia bawa.

Kian melirik ke arah Raisa yang masih fokus pada makanannya, memberikan isyarat diam-diam kepada Gema dan Adam agar mereka menahan diri. Senyum tipis yang terkesan dipaksakan muncul di wajah Kian, berusaha meredam ketegangan yang makin terasa.

Gema dan Adam tampaknya menangkap sinyal tersebut. Tanpa sepatah kata, mereka mengambil cilor dari tangan Kian, meskipun rasa permusuhan masih menggantung di udara.

Namun, di balik senyum tipisnya, tangan Kian sedikit bergetar, menunjukkan kegelisahan yang ia rasakan di antara mereka.

Raisa, yang sejak tadi asyik dengan makanannya, tiba-tiba mengangkat wajah dan memandang ke arah Gema.

“Ya ampun, Gem. Kamu masih sakit, malah makan cilor, ntar radang,” ucap Raisa dengan nada khawatir, matanya memancarkan perhatian tulus yang membuat Adam terdiam.

Adam merasakan api cemburu yang berkobar di dalam dirinya. "Bangsat! Kenapa dada gua sesek? Raisa kan pacar gua, dia punya gua," batinnya penuh kemarahan, rahangnya mengeras saat menahan emosinya.

Di sisi lain, Gema hanya tersenyum tipis, berusaha menutupi rasa sakit yang sebenarnya masih menghantuinya. "Yaelah, Kak. Gua segitu lemah banget di mata lu?" jawabnya dengan nada yang berusaha terdengar santai, meski ada sedikit kepedihan yang tak bisa ia sembunyikan. "Gua aja dikasih nama Gema Tangkas Merapi, masa cuma dipukulin doang terus harus makan makanan sehat?"

Dava yang merasa suasana mulai mencair, tertawa kecil dan menambahkan dengan nada bercanda, "Bener tuh, Kak Raisa. Nanti Om Bara nangis loh di surga, punya anak pecundang." Gema langsung merespons dengan berdiri dan memukul lengan Dava, kali ini dengan tenaga yang sedikit berlebihan.

"Babi," seru Gema dengan nada yang lebih keras dari yang ia maksudkan. "Gua kalah karena dikeroyok bangsat! Bukan berarti gua pecundang yang doyan kalah."

Adam, yang sejak tadi diam, mengamati pertengkaran kecil itu dengan wajah tanpa ekspresi, akhirnya berbicara dengan nada tenang namun tegas, "Gem, udah, jangan rusuh. Kita di sini buat makan, bukan buat ribut." Kata-katanya lembut, tapi penuh dengan perintah yang tak bisa ditolak. Pandangannya beralih ke Raisa, memastikan bahwa gadis itu tetap tenang dan tidak terlalu khawatir.

Raisa, meski masih tampak sedikit khawatir, perlahan kembali fokus pada makanannya, namun tetap mencuri pandang ke arah Gema, memperhatikan raut wajahnya yang mulai memucat.

Dia tahu bahwa Gema masih sakit dan sangat mungkin pingsan jika dipaksakan. Seberapa kuat pun Gema, dikeroyok tetap akan meninggalkan dampak yang signifikan.

“Kak, lu kok mau aja sih tinggal bareng dan ngerawat bajingan kayak dia?” tanya Kian sambil melirik ke arah Gema, suara dan tatapannya seolah ingin tahu jawabannya.

Hati Adam semakin terbakar, ia tiba-tiba menarik tangan Raisa dengan paksa, memaksanya berdiri. Mereka berjalan meninggalkan Gema, Dava, dan Kian yang hanya bisa menatap kepergian mereka dengan kebingungan.

Gema, yang masih merasakan adrenalin membanjiri tubuhnya, langsung bangkit dari tempat duduknya dan hendak mengejar. Namun, tangannya ditahan oleh Dava. “Kenapa lu nahan gua, Dav?” tanya Gema dengan wajah serius, matanya menatap tajam tanpa niat bercanda.

“Jangan ajak berantem, Gem. Badan lu masih sakit,” ucap Dava dengan nada tenang namun tegas. “Lu gak boleh sendiri. Kalau lu masih nekat, kita berdua harus ikut.”

“Kenapa gua harus ikut-ikutan, Jing?” keluh Kian yang jelas-jelas enggan terlibat. “Lu harus ikut, anjing! Lu yang bikin Adam tahu kalau Gema tinggal bareng sama Kak Raisa!” Dava menjawab kesal.

Dengan berat hati, Kian akhirnya mengikuti. Mereka bertiga mengejar Adam dan Raisa secara diam-diam, tak ingin menarik perhatian.

...

Adam menarik tangan Raisa dengan kasar menuju taman belakang sekolah, taman kecil yang dihiasi beberapa tanaman dan bunga-bunga yang tumbuh subur.

“Apaan sih, Dam! Sakit tau!” Raisa memberontak, namun kekuatannya tak sebanding dengan genggaman Adam yang penuh kemarahan.

Adam tidak menjawab, ia hanya menuntun Raisa dengan paksa menuju kursi taman yang terbuat dari kayu.

“Maaf kalau aku kasar," ucap Adam akhirnya, suaranya terdengar dingin. "Tapi coba jelasin, kenapa kamu bisa tinggal bareng Gema? Dan kenapa kamu mau aja dianterin Gema?”

Raisa terdiam, tak mampu menghindari tatapan tajam Adam. Ia sangat bingung dengan perasaannya sendiri, kata-kata seakan tertahan di tenggorokan.

“Kamu tau kan, Gema itu suka sama kamu, dan kamu malah terima-terima aja. Sekarang, aku tanya sama kamu, siapa yang kamu perjuangin, Gema atau aku?”

1
Azilah Asyifa⋋✿ ⁰ o ⁰ ✿⋌
semangat terus ya bg
bagus kok nevelmu
aku suka
Rose Skyler
mamanya masih 29?
Siti Nina
oke ceritanya,,,👍👍👍
Siti Nina
ceritanya bagus kak tetep semangat,,,👍💪
Iqhbal
tetap semangat bg🗿butuh waktu untuk ramai pembaca🗿
Iqhbal
semangat bg, jangan lupa share di komunitas agar orang pada tau
Iqhbal: mau dibantu share? 🗿
Keisar: gak ada waktu, tapi thank you udah komen
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!