Hasna Sandika Rayadinata mahasiswa 22 tahun tingkat akhir yang tengah berjuang menyelesaikan skripsinya harus dihadapkan dengan dosen pembimbing yang terkenal sulit dihadapi. Radian Nareen Dwilaga seorang dosen muda 29 tahun yang tampan namun terkenal killer lah yang menjadi pembimbing skripsi dari Hasna.
" Jangan harap kamu bisa menyelesaikan skripsi mu tepat waktu jika kau tidak melakukan dengan baik."
" Aku akan membuat mu jatuh hati padaku agar skripsi ku segera selesai."
Keinginan Hasna untuk segera menyelesaikan skripsi tepat waktu membuatnya menyusun rencana untuk mengambil hati sang dosen killer. Bukan tanpa alasan ia ingin segera lulus, semua itu karena dia ingin segera pergi dari rumah yang bukan lagi surga baginya dan lebih terasa seperti neraka.
Akankan Hasna berhasil menggambil hati sang dosen killer?
Atau malah Hansa yang terpaut hatinya terlebih dulu oleh sang dosen?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MHDK 24. Kuberi Satu Kesempatan
" Waah yah, sejak kapan ya putra kita jadi sugar daddy nya Hasna dan Hasna jadi sugar baby nya Putra kita."
Priska sungguh terkejut dengan ucapan sekar. Sedangkan Yudi Ia hanya kebingungan dengan ucapan ucapan sahabat almarhumah istrinya itu.
" Mas mbak, sebenarnya ada apa. Saya malah bingung. Jika Hasna salah saya benar benar minta maaf. Selama ini saya memang mengacuhkan Hasna. Mungkin karena itulah Hasna berbuat hal yang salah."
" Apakah kau mengakuinya Yud, bahwa kau memang membuat salah kepada anakmu."
Yudi mengangguk dengan pertanyaan Aryo. Seandainya benar Hasna menjadi seorang sugar baby maka orang pertama yang perlu disalahkan adalah dirinya.
" Haish ... Syukurlah kalau kau merasa begitu. Baiklah Yud, waktunya aku bicara serius. Seminggu lagi aku ingin Radi dan Hasna menikah. Tapi pesta resepsinya akan kita tunda sampai Hasna wisuda. Bagaimana apakah kau setuju?"
Yudi terkejut terlebih lagi Priska. Bagaimana mungkin orang terpandang itu membiarkan seorang wanita yang mempunyai reputasi buruk menjadi menantunya.
" Maaf mas, apakah keluarga anda tidak mempermasalahkan apa yang sudah dilakukan oleh Hasna?"
Sekar menggelengkan kepalanya mendengar pertanyaan dari Priska. Kini ia semakin yakin bahwa wanita yang menjadi ibu tiri Hasna itu benar-benar bukan wanita yang baik. Jika ia seorang wanita dan ibu sambung yang baik maka dia akan berusaha untuk menutupi aib putrinya.
" Maaf ya Pris yang kamu tuduhkan kepada putri sambung mu itu semuanya tidka benar."
" Maksud Mbak Sekar?"
" Huft ... yang kamu anggap sebagai sugar Daddy itu adalah Putraku yang pertama namanya Radian. Dia adalah dosen pembimbing skripsi dari Hasna, dan apartemen yang kamu bilang itu adalah apartemen milik Radi. Selama ini Hasna memang menempati apartemen milik Radi."
Lagi dan Lagi Priska terkejut, Ia masih berusaha ingin menyangkal tapi kemudian tangannya dicengkeram erat oleh Yudi. Tatapan mata Yudi pun seperti tatapan membunuh kepada Priska.
" Baik mas, saya setuju. Saya akan mempersiapkan dokumennya untuk kelengkapan di KUA."
" Ya kamu antar kan saja kesini besok ya Yud agar secepatnya di urus."
" Baiklah mas, kalau begitu kami undur diri. Saya sangat bersyukur bahwa Hasna baik-baik saja. Beberapa kali saya telepon tidak diangkat olehnya. Mungkin dia masih marah kepada saya."
Yudi segera meninggalkan rumah keluarga Dwilaga tersebut. Pria itu menyuruh Priska dan Reni untuk masuk ke mobil dengan segera. Tampaknya pria tersebut sangat marah kepada istrinya. Ingin sekali dia melontarkan kata kasar kepada Priska namun karena di sini bukan rumahnya dia pun menahan emosinya.
Sedangkan di kediaman Dwilaga, Sekar membuang nafasnya kasar. Ia benar-benar tidak habis pikir bahwa Priska berusaha mencari cari kesalahan Hasna.
" Kok wanita itu jahat banget ya Mas, bahkan tega memfitnah Hasna seperti itu."
" Aku rasa dia memang sengaja menunjukkan foto-foto tersebut kepada kita. Haish siapa sangka pria yang ada di foto itu adalah Radi. Aku yakin Yudi akan sangat marah kepada perempuan itu."
Dan dugaan Aryo benar, sesampainya di rumah Priska langsung diseret oleh Yudi.
" Reni masuk ke kamar!"
Teriakan Yudi membuat Reni takut. Selama ini dia tidak pernah melihat papanya itu semarah itu. Reni pun berlari menuju ke kamarnya di lantai atas dan langsung menutup pintu kamarnya.
Sedangkan di bawah Yudi langsung menghempaskan tubuh Priska ke tempat tidur.
" Apa maksud foto foto itu hah? Kau sengaja mau memperlihatkan kepada keluarga mas Aryo, kau sengaja ingin mempermalukan aku hah?"
" Bu-bukan begitu mas, a-aku hanya ... "
" Hanya apa, hanya ingin membuat anakku malu iya. Aku tahu kau tidak menyukai Hasna tapi paling tidak kau jangan mengusik hidupnya!!"
Bukannya menyadari kesalahannya, Priska malah terlihat begitu marah mendengarkan ucapan Yudi.
" Selalu ... Selalu Hasna anak wanita yang sudah mati itu yang kau bela."
Plak ... !!!
Yudi dengan tega menampar wajah Priska. Priska membelalakkan matanya. Ia sungguh tidak menyangka Yudi tega melakukan hal tersebut kepadanya.
" Asal kau tahu Pris, selama ini aku diam saja atas perilaku mu kepada Hasna karena aku merasa tidak enak karena telah merasa menelantarkan Reni. Tapi seharusnya kau bisa mengerti, Hasna itu putriku. Dia putriku Pris!!! Seharusnya kau bisa menjadi ibu sambung yang baik buat dia."
" Apa ibu sambung yang baik, hahahaha jangan harap mas."
" Oh begitu, maka dengan senang hati aku akan mengeluarkan kalian dari rumah ini. Asal kau tahu Pris , semua yang ku punya ini milik Melati berarti ini semua adalah milik Hasna jadi kemasi lah barang barang mu dan pergi dari rumah ini!"
Duar ....
Bagai disambar petir tanpa adanya hujan, Priska sungguh terkejut dengan ucapan Yudi. Ia sungguh tidak memahami apa yang Yudi ucapkan.
" Apa mas ... Apa kau bilang. Semua ini milik Melati? Semua ini milik Hasna. Lalu aku bagaimana maksudku Reni, bagaimana dengan Reni."
Yudi menyeringai, kini ia tahu apa yang ada dipikiran wanita yang ada di depannya itu.
" Kau ... Kau kan istriku, jadi kau akan dapat uang belanja dari ku setiap bulan seperti yang sudah sudah tapi tidak dengan hartaku. Dan Reni di akan aku biayai sampai di kuliah dan menikah nanti. Tapi jika kau pergi dari sini maka aku akan berhenti mendapatkan uang belanja dari ku, dan aku akan berhenti membiayai Reni."
Glek ...
Priska menelan saliva nya dengan kasar. Ia tidak menyangka jika rencana nya untuk mendapatkan kekayaan Yudi begitu buntu saat ini.
" Mas ... Maafkan aku mas. Aku khilaf, a-aku sungguh khilaf. Aku berjanji akan jadi ibu yang baik bagi Hasna. Jangan usir aku mas. Aku mohon."
Yudi menghampiri Priska lalu mencengkeram erat dagu Priska dengan tangannya.
" Heh, jangan harap aku akan percaya semudah itu. Ku beri satu kesempatan, jika aku menemukan kau berbuat buruk terhadap putri ku maka kau akan menerima akibatnya. Dan jika kau berani melakukan hal yang macam macam dibelakang ku maka jangan salahkan aku jika aku berubah menjadi iblis yang kejam."
Tubuh Priska bergetar, ia sungguh ketakutan mendengar ucapan yang penuh tekanan dari Yudi. Selama ini mengenal Yudi ia tidak pernah tahu Yudi bisa sebegitu mengerikannya.
" Lepaskan baju mu!"
" Mau apa mas?"
" Heh, mau apa katamu. Kau itu bukannya istriku. Aku minta pelayanan mu. Bukankah dulu kau dengan senang hati menunjukkan tubuhmu itu kepadaku?"
Tatapan Yudi sungguh sangat tajam. Dengan segera Yudi menarik gaun Priska hingga gaun itu robek dan gundukan kenyal itu terpampang nyata. Yudi meremasnya dengan begitu kuat membuat Priska memekik.
" Dulu kau sangat senang memperlihatkannya kepadaku, maka aku akan memuaskan mu."
Yudi secara brutal menyerang Priska, membuat wanita itu meringis. Tidak ada kelembutan sama sekali seperti biasanya. Ya, Yudi selalu bermain dengan kasar. Yudi akan lembut jika nama Melati yang disebut olehnya.
Setelah puas Yudi pun terlelap sedangkan Priska ia menuju kamar mandi dengan tertatih merasakan bagian intinya yang begitu sakit. Ia masuk kedalam bath up dan berendam di sana. Air matanya bercucuran, bukan hanya fisiknya yang sakit tapi hatinya pun ikut sakit. Jika dulu ia tidak peduli dengan hati Yudi kini dia berharap di hati Yudi ada namanya.
TBC