Ling Ming Yue gadis cantik dan memiliki banyak bidang bakat harus meninggal karena terpeleset kulit pisang, setelah di selingkuhi oleh kekasih dan sahabat nya.
Ailin, sahabat dan saudara angkat dari Ming Yue, yang meninggal karena serangan jantung saat menangisi sang sahabat yang meninggal di depan matanya.
Kematian mereka bukan menuju akhirat tapi justru datang ke kehidupan lampao ke jaman dinasti, dan menepati tubuh dari putri pertama dan pelayan setia dari kerajaan merak,
Putri pertama adalah putri yang di buang oleh orang tuanya dan harus menikah dengan pangeran yang terbuang pula dari kekaisaran awan.
Yuk ikuti keseruan cerita selanjutnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32. pergi
"Bagaimana apa semua sudah siap?" tanya Ming Yue
"Sudah yang mulia, kami saat ini sudah mengepung tempat persembunyian mereka dan hanya tinggal menunggu perintah" ucap orang kepercayaan Ming Yue dan Dai Lu
"Lalu bagaimana orang itu apa sudah keluar dari persembunyian nya?" tanya Dai Lu
"Sudah yang mulia ia sudah akan bersiap pergi menuju kekaisaran awan tai ia sedang menunggu kabar dari orang orang nya" ucap jendral besar
"Baiklah kita akan mengepung dia saat dia keluar dari sana, dan suruh beberapa orang untuk menculik Pangeran kedua dan bawa ke perbatasan kita akan mempertemukan mereka yang telah lama berpisah" ucap Ming Yue
"Iya pasti mereka sangat merindukan itu" ucap Dai Lu
"Baik yang mulia sesuai perintah, kami mohon pamit" ucap jendral itu lalu pergi dari sana
"Istriku aku baru mendapatkan kabar jika pelayan Permaisuri merak sedang keluar bertemu seseorang yang ternyata ia adalah ayah kandung dari yunsi, ternyata ayahmu di tipu oleh pelayan itu" ucap Dai Lu
"Bagus sekali ini kabar bagus, lalu apa kak zang Ming sudah tau?" tanya Ming Yue
"Sudah dan membawa keduanya kedalam ruang sidang dan disana ada raja dan permaisuri merak" jawab Dai Lu
"Wah akan ada pertunjukan, ayo kita kesana untuk menonton?" ucap Ming Yue semangat
"Pasti tidak akan sempat jika pergi sekarang" ucap Dai Lu
"Kata siapa, aku punya ini jadi ayo ikut saja. Lalu dimana Ai dan cicak?" tanya Ming Yue
"Mereka ada di ruang sebelah melihat senjata bersama, ayo kita kesana dan ajak mereka" ucap Dai Lu
"Ayo" ajak Ming Yue sembari menggandeng tangan Dai Lu
Sesampainya mereka di depan ruangan itu, ia melihat Ai sedang mengomel
"Ai kenapa dengan cicak?" tanya Ming Yue
"Yue Yue, aku melihat cicak berbicara dengan seorang wanita di pasar dan ia tidak mau mengakui nya" ucap Ai
"Tapi sayang aku hanya membantu nya untuk memberi tau alamat yang dia cari, itu saja bukan berbicara santai atau menyapa" ucap Xinyi
"Tapi kenapa harus kau, kan masih ada orang orang kita atau orang lain yang bisa memberi tau" ucap Ai kesal
"Baiklah sayang maafkan aku, aku salah" ucap Xinyi mengalah
"Sudah jangan ribut lagi, ayo mau ikut atau tidak aku akan pergi dengan suami ku ke kerajaan merak" ucap Ming Yue
"Apa kerajaan merak?, gak salah kan jauh?" ucap Xinyi
"Sudah ikut atau tidak?" ucap Ming Yue
"Iya ikut" ucap Ai dan Xinyi
"Ayo kita keruangan pribadi ku" ucap Ming Yue pergi keruang nya lagi.
Sesampainya disana mereka pun berdiri di dalam ruang itu, lalu Ming Yue meletakkan sebuah kotak, setelah Ming Yue mengucapkan sesuatu kotak itu semakin membesar dan seperti lemari.
Melihat itu Dai Lu dan Xinyi sangat terkejut,
"Ayo ikuti aku untuk masuk satu satu, tidak perlu takut. Setelah masuk kita akan saling berpegangan" ucap Ming Yue dan diikuti Dai Lu, Xinyi dan Ai
Setelah itu pintu pun tertutup dan mereka merasakan masuk ruang hampa dan hampir muntah karena pusing, tidak lama mereka muncul di belakang ruang aula kerajaan merak.
"Lihat untung saja kita mendarat di posisi tepat, jika tidak jadi Maslaah" ucap Ming Yue
"Iya benar, lihat itu acara belum di mulai ayo kita lihat apa yang terjadi pada mereka" ucap Dai Lu
Bersambung
Nice story 👍🏻👍🏻👍🏻