NovelToon NovelToon
Calon TUMBAL 2.

Calon TUMBAL 2.

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Mata Batin / Hantu / Roh Supernatural / Tumbal
Popularitas:384.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna Jumillah

"Jika aku harus mati, maka aku akan mati karena Allah dan kembali pada Allah, bukan menjadi budakmu."

"Hati - hati Jingga, Semakin tinggi kemampuanmu, maka semakin Allah akan menguji dirimu. Tetaplah menjadi manusia yang baik, menolong sesamamu dan yang bukan sesamamu."

"Karena semakin tinggi kemampuanmu, semakin pula kamu menjadi incaran oleh mereka yang jahat."

Dalam perjalanan nya membantu sosok - sosok yang tersesat, Rupanya kemampuan Jingga semakin meningkat. Jingga mulai berurusan dengan para calon tumbal yang di tolong nya.

Dampak nya pun tidak main - main, Nyawa Jingga kembali terancam karena banyak sosok kuat yang merasa terusik oleh keberadaan Jingga. Jingga semakin mengasah dirinya, tapi apakah dia bisa kuat dan bisa menolong mereka yang meminta bantuan nya? sementara nyawanya sendiri juga terancam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 21. Merasuk.

Jingga dan Gani sampai di sekolah, kali ini mereka tidak berangkat dengan Elang. Jingga masih mencari jejak energi Jonah yang sampai sekarang masih belum ketemu, Jonah benar - benar hilang tidak berjejak.

"Kemana ya, Ni? Kok aku masih nggak bisa nemuin Jonah." Gumam Jingga, dia sedang berada di dekat kelas lama nya saat dia masih di bangku SMP, karena tempat Jonah memang berada di sana.

"Apa mungkin dia udah pergi ke tempat yang lebih baik?" Ujar Gani.

Jingga terdiam, ia berharap juga demikian tapi mengingat kali terakhir ia mendengar suara Jonah yang berteriak memanggil namanya, rasa nya tidak mungkin Jonah sudah pergi. Dan Juga, Jonah pasti pamit pada Jingga seperti hal nya teteh putih.

"Yuk pergi, kita coba cari ke tempat lain." Ujar Jingga, Gani pun mengangguk.

Jingga sudah mendekati ujian sekolah, dan dia ingin agar dia bisa mengantar Jonah pergi sebelum dia lulus dari sekolah itu. Saat Jingga sampai di gedung sekolah nya sendiri, ia melihat Elang yang datang sambil berlarian dari lobby karena di luar sedang hujan saat ini. Saat Elang melihat Jingga ia langsung berlari menghampiri Jingga dan memegang kedua pundak Jingga.

"Jingga, lu nggak apa - apa kan?" Tanya Elang dengan nafas tersenggal, Jingga pun kebingungan dengan pertanyaan Elang.

"Gue nggak apa - apa, emang kenapa?" Tanya Jingga kebingungan.

"Alhamdulillah.." Elang menghela nafas lega setelah nya.

"Kenapa si Lang?" Tanya Jingga dia penasaran.

''Nggak apa - apa, gue cuma mastiin soal nya semalem gue mimpi buruk banget tentang lu." Ujar Elang Jingga pun tertegun karena bahkan Elang saja bermimpi buruk tentang nya.

"Cuma bunga tidur, yuk." Ujar Jingga, lalu mengajak Elang dan Gani berjalan ke kelas.

Dan saat Mereka pergi menjauh, seorang siswi berwajah cantik muncul dari balik tembok, siswi itu memperhatikan Jingga dengan tatapan yang sangat dingin seakan memiliki dendam pada Jingga.

"Atas dasar apa.. kamu memiliki semuanya, Radenaruna Jingga." Gumam nya.

Pelajaran sekolah di mulai dan semua siswa dan siswi sedang sangat mati - matian mengasah otak sebab tak lama lagi mereka akan menghadapi ujian kelulusan sekolah mereka. Tentu semua ornag ingin mendapatkan nilai yang bagus dan ingin lulus dengan nilai yang tinggi. Mereka semua sedang fokus sampai tiba - tiba mereka riuh karena mereka merasa sperti di lempari pasir.

"woi! siapa ini iseng banget si nglemparin pasir!" Teriak salah seorang siswa.

"Iya ih, kotor tau! Rambut gue kena nih!" Yang lain ikut riuh.

Semua nya riuh dan mengusap - usap tangan serta kepala mereka yang terkena lemparan pasir sambil celingukan mencari dari mana gerangan sumber pasir itu. Jingga, Gani dan Elang juga sama kebingungan nya, tapi Jingga melihat itu bukan pasir karena warna nya bukan hitam tapi merah.

"Tanah merah?" Gumam Jingga.

Suasana di luar kelas juga semakin gelap karena mendung, hal itu membuat Jingga membuka mata batin nya dan ternyata Jingga melihat sosok pocong di sudut belakang kelas sedang menyender dengan wajah yang mengerikan. Pocong yang ini lain dengan pocong yang yang masuk kedalam tubuh Gani, yang ini sudah pasti pocong yang di gunakan untuk santet.

'Dia pelakunya.' Batin Jingga, dan tanah merah itu sudah pasti adalah tanah kuburan.

Jingga tidak menggubris sosok itu, dia kembali fokus pada pelajaran nya, tapi Elang dan Gani masih celingukan mencari pelaku yang melempar pasir di kelas itu.

"AAAAAAHHHHH!!!!" Tiba - tiba salah satu sisiwi berteriak.

Jingga terkejut saat salah satu teman kelas nya berteriak sangat keras, Jingga pun berbalik dan melihat ke belakang.

Teman kelas Jingga yang duduk di paling belakang rupanya di rasuki oleh pocong hitam yang sedang berdiri sebelum nya, teman kelas Jingga itu mengangguk - angguk sambil tersenyum mengerikan dan kedua tangan nya di lipat di depan dada. Dari mulut sisiwi itu mengeluarkan darah dan hali itu yang membuat siswi lain yang duduk de sebelah nya berteriak ketakutan.

Semua nya berlari menjauh dari siswi yang kerasukan itu, karena saking mengerikan nya.

"Panggil guru! Cepetan panggil guru!" Teriak teman kelas nya dan seseorang tampak berlari keluar kelas.

"Caca!" Teriak teman kelas nya.

Siswi bernama Caca yang sedang kerasukan itu bertatapan dengan Jingga, Sudah di pastikan sosok itu memang mencari Jingga. Tapi kenapa malah masuk kedalam tubuh teman kelas Jingga dan bukan pada Jingga? Karena Jingga sudah memagari dirinya.

"Jangan di pegang!" Jingga bangun dan berteriak.

Jingga pun mendekati gadis bernama Caca yang sedang kesurupan itu, dan senyum nya makin lebar dengan darah yang keluar makin banyak.

"Keluar dari tubuh anak ini, kasihan dia." Ujar Jingga.

Pocong hitam itu hanya terus mengagguk - anggukkan tubuh nya sambil matanya menatap Jingga.

"Kenapa masuk ke dalam tubuh anak ini? Target mu bukan dia, kan?" Ujar Jingga, tapi masih tidak ada jawaban.

"Kalo nggak mau ngomong, aku keluarin." Ujar Jingga.

Semua teman kelas Jingga yang melihat itu seperti melihat adegan film horor, bahkan guru yang sudah datang kesana saja di halau Elang agar tidak mengganggu Jingga.

"Caca ya ampun, dia kenapa." Ujar salah satu teman kelas Jingga.

Jingga menyentuh kepala siswi bernama Caca itu lalu membaca doa, siswi bernama Caca itu pun menggeliat merasakan ketidak nyamanan.

Tak lama sosok pocong itu keluar dari tubuh Caca dan Caca pun pingsan, Jingga menahan tubuh Caca agar tidak terbentur, lalu Elang dan Gani sigap maju untuk membantu Jingga.

Caca kemudian di gotong dan di bawa ke UKS dan Jingga menunggu di sana sebab dia takut sosok nya akan kembali masuk. Darah yang keluar dari mulut caca sebelumnya itu berasal dari dalam tubuh Caca yang entah bagaimana cara nya keluar dari mulut.

Caca sadar, dan dia menangis karena melihat pakaian nya kotor karena darah.

"Caca, lain kali jangan bengong, ya.. Pikiran yang kosong bisa bikin kamu gampang ketempelan." Ujar Jingga.

"Jingga, aku takut." Ujar Caca, dia menangis.

"Nggak apa - apa, kamu udah aku bersihin, nggak ada yang ikut kamu." Ujar Jingga.

Sungguh sekarang Jingga seperti seorang pawang hantu, karena Jingga berurusan dengan yang ghoib akhir - akhir ini.

Setelah nya saat jam pulang sekolah Jingga melihat sosok - sosok yang biasanya ada, dan mereka berkurang. Seperti yang biasa berada di lorong, pun juga tidak ada, Jingga heran kemana perginya para sosok itu.

"Jingga, makin hari aku rasa makin sepi." Ujar Elang, Jingga mengangguk - angguk.

"Aki.." Panggil Jingga, Jingga akhirnya memanggil Aki karena Jingga tidak menemukan sama sekali jawaban dari kebingungan nya itu.

Aki pun muncul, dan Aki juga melihat kesekitaran sekolah dengan tatapan aneh.

"Jingga, ada sosok kuat di sini." Ujar Aki, Tatapan Aki tertuju pada gedung olah raga.

"Aki, Jonah hilang.." Ujar Jingga.

Aki tiba - tiba masuk kedalam tubuh Jingga tanpa aba - aba, Jingga menepuk pundak Elang dan Gani, lalu mereka di arah kan ke gedung oleh raga.

"Liat kesana, di sana para sosok itu berada." Ujar Jingga, dengan suara seperti orang tua.

"Ini siapa? Aki?" Tanya Elang, dan Jingga mengangguk.

"Kalian berdua, lindungi Jingga ya? Banyak yang mau nyakitin Jingga, mereka sedang bersiap - siap untuk menyakiti Jingga." Ujar Jingga.

Elang dan Gani saling tatap, lalu menatap gedung olah raga yang tak jauh dari tempat mereka berada sekarang. Tiba - tiba Aki keluar dari tubuh Jingga dan Jingga meneteskan air matanya karena saat Aki masuk kedalam tubuh nya, Jingga di perlihatkan keadaan Jonah.

Jonah ada di sana, tapi di tempat yang sangat gelap. Jonah di tahan sosok tua yang berada di kamar mandi itu, yang menyebabkan kerasukan massal.

"Jonah.." Gumam Jingga, sambil sedikit terisak.

BERSAMBUNG..

1
Dhina Ragil
ya Allah..lindungi jingga n org2 yg disynginya..amin..
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥
owwalah, keluarga yg dimaksud kakeknya Jingga dari pihak ibu yaa. Kan dia, penganut ilmu sesat
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥
apa ayah Ganingerti kalo namanya pesugihan pasti butuh tumbal. Egois amat dia
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥
namanya manusia emang bisa berubah kan yaa
neni nuraeni
lanjut kak othor...lagi seru seru nya
Tina Febbryanti
Ya Allah...makin bertambah kekuatan jingga makin banyak musuhnya....tapi kita punya Allah SWT jingga,jangan takut jingga...
semangat update nya ya thor....
aku kasih ⭐⭐⭐⭐⭐ dan 🥀🥀🥀🥀🥀sekebon....😊😊😊💪💪💪👍👍👍
Ratna Jumilah: Hehe, Makasih banyak teteh... ❤️❤️❤️🫰🏻 😁
total 1 replies
Tina Febbryanti
hati hati ya jingga...jangan terkecoh...
Ratna Jumilah
Makasihhh....😊😊😆
Hary Nengsih
bnyl bnget yg ngincer jingga
RJ 💜🐑
Jingga tu udah dapat tanda" tapi cuek dan lengah dan sekarang dapat cekik kan 😤
RJ 💜🐑
siapa yang numbalin Gani? 😭😭😢
Noona Han
bukan pak yusuf kan? atau pak yusuf lagi mengamati siapa yg mau nyerang jingga
Agung miska Nartim: selamat kan jingga😊😊😊😊
total 1 replies
Ti Handayani
bagus bged..suka dgn alur ceritanya../Smile/
Ratna Jumilah: Makasih banyakkk...
total 1 replies
tundra mahkota
lanjut up
Ubed Cgm
tambah seru ..semangat up nya kak othor
Ratna Jumilah: Makaasihhhh banyak ... 😊😊😆
total 1 replies
Zuhril Witanto
tegang bacanya
RJ 💜🐑
siapa yang ngirim ya?
Imel Mah Revan
Luar biasa
Tina Febbryanti
Astagfirullah...jantungan akunya....pasalnya jingga di ikuti ratu iblis atau jin itu....
wahidauuu gak ngenakin orang lagi mauk makan di kondangannya elang sama rea apa nie setan 😈 muncul aja🤦🤦....sampai samapi lengkuas disangka daging rendang🤤🤤🤤.....
eaeaea..halunya ketinggian thor...🤔🤔🤔🤣🤣.
Ratna Jumilah: Wkwkwkkwk, biasanya gitu sih kak, kalo makan masakan selalu kesasar sama lengkuas. 😆😆
total 1 replies
RJ 💜🐑
baca season 1 selesai langsung ke season 2
RJ 💜🐑: suka soalnya tambah seru
Ratna Jumilah: Semoga suka sama season 2 nya, ya. 😉😉
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!