Lahir di sebuah keluarga yang terkenal akan keahlian berpedangnya, Kaivorn tak memiliki bakat untuk bertarung sama sekali.
Suatu malam, saat sedang dalam pelarian dari sekelompok assassin yang mengincar nyawanya, Kaivorn terdesak hingga hampir mati.
Ketika dia akhirnya pasrah dan sudah menerima kematiannya, sebuah suara bersamaan dengan layar biru transparan tiba-tiba muncul di hadapannya.
[Ding..!! Sistem telah di bangkitkan!]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bayu Aji Saputra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sword Aura
Ketika malam mulai menjelang, Franca dan Amon berdiskusi di ruang tengah, menyadari bahwa waktu mereka di kediaman Vraquos akan segera berakhir.
Sudah dua minggu sejak mereka datang, dan tugas di Kota Suci menanti mereka.
Franca, dengan caranya yang teratur, mulai mengemasi barang-barangnya.
Sementara Amon, sedikit lebih santai, duduk di tepi kursi dengan tangan di dagu, pikirannya berkecamuk.
"Kita harus bersiap untuk kembali besok pagi," Franca berkata sambil melipat pakaiannya dengan teliti. "Waktu kita hampir habis di sini, dan aku harus melapor."
Amon mengangguk, meskipun matanya terus memandang jauh ke arah pintu, pikirannya jelas berada di tempat lain.
"Iya, benar." saut Amon. "Tapi ada satu hal yang masih harus aku selesaikan sebelum kita pergi."
Franca berhenti sejenak, menatap Amon dengan alis terangkat. "Apa maksudmu?"
Amon tidak langsung menjawab.
Alih-alih, dia berdiri dan berjalan keluar dari ruangan, menuju ke taman di luar, tempat Kaivorn duduk, menikmati kesunyian malam.
Tanpa menoleh, Kaivorn tampak sadar bahwa Amon telah mendekat, seolah-olah sudah menunggu momen ini.
"Ada yang ingin anda bicarakan, Sir Amon?" Kaivorn bertanya dengan suara lembut tapi penuh kepastian, tatapannya masih tertuju pada langit yang mulai gelap.
Amon menghela napas sebelum akhirnya duduk di sampingnya.
Kali ini, dia tidak tertawa atau membuat candaan.
Ekspresi wajahnya berubah serius, seperti seorang guru yang mendekati muridnya untuk pelajaran yang sangat penting.
Amon berdiri di sisi Kaivorn, menghadap hamparan luas taman yang dikelilingi angin sepoi-sepoi.
Cahaya redup dari matahari yang hampir tenggelam menambah ketenangan yang misterius di sekitar mereka.
Kaivorn tetap diam, seperti biasa, tubuhnya rileks namun penuh waspada.
Amon menatap pemuda itu dengan tatapan penuh harap dan tanggung jawab seorang mentor.
"Kaivorn," Amon memulai, suaranya dalam dan tenang, "kau sudah menguasai banyak hal dengan cepat. Gerakan, teknik, dan prinsip dasar pedang. Namun, ada satu hal yang belum kubicarakan secara mendalam—Sword Intent."
Kaivorn mengangguk sedikit, matanya tidak meninggalkan pemandangan di depannya.
Tidak ada tanda kebingungan atau keraguan, hanya fokus yang seolah terus menyelidiki setiap kata Amon.
"Sword Intent adalah tahap di mana kau mulai memahami pedang bukan hanya sebagai senjata, tapi sebagai perpanjangan dari dirimu. Bukan lagi tentang seberapa kuat ayunanmu, atau seberapa cepat seranganmu. Ini tentang bagaimana kau memandang pedang itu sendiri, bagaimana niatmu menciptakan efek pada setiap gerakan." Amon mengangkat tangannya, mengisyaratkan udara kosong di depannya. "Niat pedang dapat mengubah hal-hal sederhana menjadi alat yang mematikan, tergantung pada cara kau memahaminya. Ini tentang perspektif."
Kaivorn, masih diam, mengerutkan kening sedikit.
Jelas, dia sedang mencerna setiap kata dengan kecepatan luar biasa, mencoba memahami esensi dari apa yang disampaikan Amon.
"Sebagai contoh," Amon melanjutkan, "jika niatmu adalah kekuatan, pedangmu akan mencerminkan hal itu. Jika niatmu adalah kehalusan dan kendali, pedangmu akan menjadi lebih tenang, lebih presisi. Tapi ini bukan tentang pedangnya saja—ini tentang dirimu. Sword Intent adalah puncak dari pemahaman, dan hanya dengan memahami esensi pedang kau bisa mencapainya."
Kaivorn menoleh sedikit, akhirnya membuka mulutnya dengan nada tenang, "Jadi, maksudmu, niat itu yang akan membentuk bagaimana pedang bertindak? Seolah-olah pedang itu mengikuti pikiran dan keinginan kita?"
Amon tersenyum tipis. "Benar. Kau bisa mengatakan seperti itu. Tapi tak mudah. Untuk mencapai Sword Intent, kau harus melewati banyak batas. Fokus, kemurnian, dan pemahaman akan hal-hal yang lebih dalam dari sekadar gerakan dan kekuatan."
Kaivorn diam lagi, wajahnya tak menunjukkan tanda-tanda ketidakpastian atau keraguan.
Dia hanya menatap ke bawah pada tangannya sendiri, dan kemudian, tanpa peringatan, menarik sehelai daun yang jatuh ke tanah.
Matanya mempersempit fokus pada daun tersebut, seolah-olah dia sudah mulai bereksperimen dengan konsep Sword Intent yang baru saja didengarnya.
[Selamat, "Sword Intent (B)" telah di dapatkan]
[Nama: Sword Intent (B)]
[Skill Aktif]
[Deskripsi: Sword Intent adalah kemampuan yang memungkinkan pengguna untuk memahami dan mengendalikan energi pedang dengan cara yang mendalam. Dengan menginternalisasi niat di balik setiap gerakan, pengguna dapat memanfaatkan kekuatan pedang secara optimal, meningkatkan keefektifan setiap serangan. Sword Intent memberikan pengguna kendali lebih besar terhadap senjata, membuat setiap gerakan menjadi lebih presisi dan kuat, serta mengubah objek apa pun menjadi alat mematikan sesuai dengan niat mereka.]
[Detail Skill]
[Buas: Serangan menjadi lebih agresif dan merusak.]
[Tenang: Serangan lebih terkontrol dan tepat, meningkatkan akurasi.
[Fleksibel: Memungkinkan pengguna untuk beradaptasi dengan berbagai situasi dan jenis serangan.]
[Penghancur: Meningkatkan kekuatan serangan yang mematikan, memungkinkan pemotongan objek yang sangat keras.m]
[Durasi: Sesuai Keinginan Pengguna. Durasi aktif Sword Intent bergantung pada fokus dan keinginan pengguna untuk mengendalikan niat. Semakin dalam pemahaman, semakin lama efeknya dapat dipertahankan.]
[Efek: Peningkatan Akurasi Serangan—Adaptasi terhadap Situasi Pertempuran—Efek Pemotongan yang Lebih Dalam—Transformasi Objek Menjadi Senjata Mematikan]
[Cooldown: Tidak ada cooldown tetap, tetapi penggunaan berlebihan dapat menguras fokus dan stamina, memerlukan waktu untuk memulihkan kembali.]
[Catatan: Sword Intent adalah kemampuan tingkat tinggi yang hanya bisa dikuasai oleh mereka yang memiliki pemahaman mendalam tentang pedang dan seni bertarung. Penguasaan yang tidak tepat dapat menyebabkan kebingungan atau kerusakan pada teknik bertarung pengguna.]
Amon memperhatikan dalam diam.
Tapi kemudian, sesuatu yang tak terduga terjadi.
[Pemahaman Tuan Rumah telah melewati batas....!!]
[Meningkatkan "Sword Intent (B)" —> "Sword Energy (A)"]
[Nama: Sword Energy (A)]
[Skill Aktif]
[Deskripsi: Sword Energy adalah kekuatan khusus yang memungkinkan pengguna untuk mengalirkan energi pedang ke dalam serangan mereka, memberikan efek tambahan yang kuat. Pengguna dapat mencampurkan Sword Energy dengan elemen lain seperti Api, Es, atau Petir, menciptakan serangan yang lebih bertenaga dan tak terduga. Dengan menggunakan Sword Energy, pengguna tidak hanya meningkatkan kekuatan serangan fisik, tetapi juga menambahkan sifat elemental yang membuat serangan lebih mematikan.]
[Detail Skill]
[Fire: Menambahkan efek terbakar pada serangan, menyebabkan kerusakan berkelanjutan. ]
[Ice: Membekukan musuh sementara, memperlambat gerakan dan serangan mereka.]
[Lightning: Menyebabkan serangan cepat dan memberikan efek kejutan yang menghancurkan.]
[Shots: Menggunakan energi pedang untuk menghasilkan proyektil yang dapat menembus pertahanan musuh.]
[Durasi: Bergantung pada stamina pengguna dan kemampuan untuk mengendalikan energi.]
[Efek: Peningkatan Kekuatan Serangan Elemental—Kerusakan Berkelanjutan dengan Efek Elemen—Peningkatan Kecepatan Serangan—Proyektil Energi yang Dapat Menembus Pertahanan]
[Cooldown: Cooldown bervariasi tergantung pada jenis elemen yang digunakan. Penggunaan terus-menerus dari jenis energi yang sama dapat mengurangi efektivitasnya dan meningkatkan cooldown.]
[Catatan: Sword Energy adalah kemampuan yang memerlukan pemahaman mendalam tentang elemen dan cara mengintegrasikannya dengan teknik bertarung. Penggunaan yang sembarangan dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan dan menguras stamina secara drastis.]
[Pemahaman Tuan Rumah kembali melewati batas....!!]
[Meningkatkan "Sword Energy (A)" —> "Sword Aura—Low (S)"]
[Nama: Sword Aura—Low (S)]
[Skill Aktif]
[Deskripsi: Sword Aura—Low adalah tahap awal dari kemampuan Sword Aura yang memberikan pengguna kemampuan untuk mengelilingi senjata mereka dengan energi pedang yang mendasar. Meskipun baru di tahap ini, pengguna dapat merasakan dan memanfaatkan peningkatan kekuatan dan ketajaman dari senjata mereka. Sword Aura—Low tidak hanya meningkatkan daya serang, tetapi juga memperkenalkan pengguna pada dasar-dasar pengendalian energi pedang, memungkinkan mereka untuk merasakan fluktuasi aura di sekitar mereka.]
[Detail Skill]
[Peningkatan Kekuatan Serangan: Meningkatkan kekuatan serangan sebesar 1500%—bisa di tingkatkan sesuai keahlian pengguna menggunakan Sword Aura]
[Efek Ketajaman: Setiap serangan yang dilakukan akan lebih tajam, memungkinkan pengguna untuk memotong objek yang lebih keras dari biasanya.]
[Resonansi Energi: Pengguna mulai dapat merasakan energi pedang mereka dan membentuk koneksi dengan senjata, menghasilkan efek resonansi yang membantu dalam mengendalikan gerakan.]
[Durasi: Sesuai Stamina Pengguna dan kemampuannya untuk memusatkan energi.]
[Efek: Peningkatan Kekuatan Serangan—Ketajaman yang Ditingkatkan—Resonansi—Perlindungan Dasar]
[Cooldown: Tanpa Cooldown]
[Catatan: Sword Aura—Low adalah titik awal dalam perjalanan menuju kesempurnaan pedang. Penggunaan yang tidak hati-hati dapat menyebabkan kehilangan kendali atas aura, mengakibatkan kerusakan pada pengguna atau senjata.]
Sekeliling Kaivorn tiba-tiba berubah, Ada getaran halus di udara, Tidak terlihat, tapi dapat dirasakan.
Aura samar muncul, melingkupi dirinya dan daun yang digenggamnya.
Daun itu, meski terlihat rapuh, tampak memancarkan kekuatan tak kasatmata.
Amon merasakan tekanan di sekitarnya, sesuatu yang belum pernah ia bayangkan akan muncul secepat ini.
["Sword Aura" telah di aktifkan.]
Amon menyipitkan matanya, merasa sedikit bingung dan kagum. "Tunggu... ini bukan... Sword Intent," gumamnya pada dirinya sendiri. "Ini lebih dari itu."
Kaivorn mengangkat daun itu perlahan, seakan menguji kekuatannya.
Aura yang mengelilinginya semakin intens, seolah-olah setiap gerakan daun tersebut diperkuat oleh energi yang menyelimutinya.
Daun itu, meski ringan dan kecil, sekarang terasa seperti pedang yang memiliki kekuatan luar biasa.
Aura ini mengalir dari Kaivorn, bukan dari pedang, tapi dari kesadarannya sendiri—menyatu dengan objek yang dia genggam.
Amon terdiam, matanya tak lepas dari Kaivorn.
Dia tahu apa yang sedang terjadi.
Kaivorn, dengan cara berpikirnya yang luar biasa cepat dan tajam, telah melampaui tahap Sword Intent dan langsung menguasai Sword Aura.
Suatu tingkat pemahaman yang hampir mustahil bagi orang lain, tetapi tampak begitu alami bagi Kaivorn.
Setelah beberapa detik, Kaivorn menurunkan tangannya, aura itu perlahan memudar.
Dia menoleh ke Amon, matanya tenang tapi penuh dengan pemahaman baru.
"Sword Intent..." Kaivorn berbicara pelan, suaranya tetap tenang, "...mungkin itu bukan yang benar-benar ingin aku capai. Kekuatan yang mengelilingi pedang—bukan sekadar niatnya, tapi bagaimana pedang itu menjadi perpanjangan dari energi yang lebih besar, itu yang terasa lebih tepat."
Amon menatapnya dalam-dalam, masih terkejut dengan apa yang baru saja dia saksikan. "Kau... baru saja menguasai Sword Aura, Kaivorn. Tanpa sadar. Kau telah melewati tahap yang seharusnya jauh lebih sulit."
Kaivorn tersenyum kecil, ekspresinya seolah tidak terpengaruh oleh pencapaian luar biasa itu. "Aku hanya mengikuti apa yang terasa alami bagiku."
Amon menghela napas panjang, antara kagum dan bingung. "Kau bahkan belum mulai memahami Sword Intent, tapi kau sudah menguasai sesuatu yang seharusnya datang jauh setelah itu. Sword Aura... itu titik tertinggi bagi para pendekar pedang. Kebanyakan orang menghabiskan seluruh hidup mereka hanya untuk mencapainya."
Kaivorn tidak menjawab, hanya kembali menatap daun di tangannya sebelum perlahan melepaskannya ke angin.
Amon tersenyum, meskipun di balik senyum itu ada rasa tanggung jawab yang lebih besar.
"Swordsmaster kelima di kerajaan Maestiammea..." pikir Amon, seraya memperhatikan wajah tampan Kaivorn. "...Telah muncul."