melati adalah seorang wanita cantik dari kampung yang ikut merantau suaminya ke Surabaya, dengan berbekal ijazah SMA ia pun di terima kerja di sebuah perusahaan dengan posisi hanya sebagai karyawan produksi biasa, tapi di saat itulah anak dari bosnya jatuh cinta pada nya, akankah melati bisa sepenuhnya setia atau malah jatuh cinta pada bos nya, ikuti terus kisahnya ya guys.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seindah Permata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 17
Bibir athar tersenyum mengingat tingkah melati yang polos-polos takut.
"Idih, Lo gila ya senyum-senyum sendiri"
"Elo yang gilak" athar menatap feri lalu memasukkan ponselnya ke saku celananya.
"Wahh wahh, kayaknya Lo emang musti di ruqyah deh athar, masa' habis senyum-senyum sendiri terus tiba-tiba marah"
"Lo aja yang di ruqyah, biar tobat Lo main cewek" ujar athar sedikit tersenyum.
"Eh Markun, kayak lu gak pernah aja" balas feri.
"Assalamualaikum, anak babe Sabeni yang paling ganteng baru Dateng nih geess" Leo masuk dengan muka blasteran tapi ngomongnya yang nyablak.
"Waalaikumsalam, juragan empang" ujar athar dengan sedikit tersenyum.
Mereka bertiga pun ber tos ala cowok, lalu Leo ikut duduk di sebelah feri, athar masih di kursi kebanggaannya.
Leo, athar dan feri, mereka bertiga teman SMA, dan dengan latar yang berbeda, feri merupakan anak seorang pemilik perusahaan bus antar kota dan seperti orang tua pada umumnya jika memiliki rezeki lebih mereka menyekolahkan anaknya di tempat terbaik dan yang mereka mampu.
Leo anak dari seorang pengusaha ternak lele, dan ikan-ikan yang lainnya dan juga ternak beberapa hewan unggas asli Betawi tapi menikah dengan seorang bule asal Inggris yang sudah lama menetap di Indonesia, sebenarnya ayahnya tidak ingin menyekolahkan Leo ke internasional school tapi mamanya memaksa karena bahasa Inggris Leo kurang bagus waktu kecil.
Sedangkan athar merupakan anak dari rehan Adrian angkasa, pemilik perusahaan sepatu dan tas kulit yang mengekspor hasil produksinya ke luar negeri, termasuk Amerika, Taiwan, korea dan beberapa negara lainnya.
Sebenarnya kalau di lihat dari kekayaan orang tua nya athar sangat jauh di atas dua sahabatnya ini, tapi athar tidak pernah punya pikiran perbedaan kasta dan harta atau apalah itu, selagi dia nyaman dan se frekuensi bersahabat dengan orang miskin pun kenapa tidak.
"Gimana kabarnya, lu lama banget di Surabaya athar, Nemu janda ya Lo Disana kagak pulang-pulang" seloroh Leo.
"Sembarangan aja, Lo kira gue bang Toyib gak pulang-pulang?" Balas athar melempar bolpoin di tangannya dan spontan Leo tangkap.
"Hahaha, se enak apa tuh janda le bisa bikin si athar betah, paling juga cuma 10 menit hahaha" feri tertawa terbahak-bahak diikuti Leo.
"Iya ya, padahal yang kita selalu pilihin cewek-cewek paling cantik loh tapi gaada yang buat dia nafsu lagi ronde kedua, masa' iya si Marissa cuma di pake sekali" tambah Leo, tawa feri dan Leo makin pecah.
"Sialan Lo pada, stop nggak ngecengin gue, ini laptop kalo gue banting gue yang rugi loh" kesal athar dan di selipi candaan, memang mereka bertiga sudah biasa bercanda se vulgar itu.
"Hahaha, oke-oke" ujar Leo.
"Gimana kalo nanti malem, tempat biasa?" Tanya feri.
athar menimang-nimang ajakan feri, sepertinya ia akan menerima nya, agar bisa segera melupakan melati.
"Oke" setuju athar
"Ets ets, kasih tantangan dong gess biar makin menantang" ujar Leo memberi ide.
"Gimana kalo yang keluar kamar duluan, dia yang kalah, bayarin semuanya " ide cemerlang feri. Karena memang mereka bertiga tidak biasa tidur di hotel sampai pagi setelah menyewa wanita malam.
"Oke, siapa takut " athar menyetujui ide feri, karena ia yakin ia sudah mampu mengalahkan mereka, mengingat bagaimana percintaan nya dengan melati tiga bulan ini yang menurutnya sangat panas apalagi ia melakukannya dengan melati sudah hampir tiap hari bahkan sampai melati ko duluan, membuatnya sudah sangat yakin.
"Widih langsung setuju aja nih bos" ujar Leo karena athar biasanya paling tidak suka kalau Leo dan feri memberi nya tantangan seperti sekarang ini, biasanya athar selalu menolak duluan.
"Iyalah" jawab athar yakin.
"Mantap mantap" ujar feri.
Tanpa terasa obrolan mereka sudah habis waktu istirahat, Leo dan feri pun pamit pulang.
Malam nya mereka sudah berada di club malam mewah tempat janjian mereka, feri dan Leo sudah di kelilingi beberapa wanita cantik, athar pun demikian, tapi kedua wanita itu agak menjauh karena sudah biasa nya kalau untuk athar tidak ada yang berani menggoda, memang atas permintaan nya sendiri.
athar meminum wine nya perlahan, pikirannya masih di penuhi melati, ingin sekali menelfonnya, menanyakan kabarnya dan yang lain-lain, tapi ia tau sendiri bahwa melati sudah memblokir nomornya di depan matanya sendiri, katanya biar bisa cepat saling melupakan.
"Mulai yok, gue udah nggak tahan, ini cewek udah megangin batang gue" feri mengajak
Leo dan athar pun mengajak wanita yang tadi sudah di pilihnya.
athar dan wanita pilihannya masuk kamar, dengan lihat wanita itu menci*m pipi athar, lalu ke belakang telinga, dan turun ke leher athar. Tangan wanita itu menuntun tangan athar ke arah dadanya, athar pun menurut ia rem*s pelan.
Tapi sangat aneh, athar bukannya berga*rah malah dalam pikirannya ada bayangan melati yang menangis kecewa menyaksikan kelakuannya sekarang ini "pergi melati, pergi" batin athar karena sungguh perasaannya seperti melati menyaksikannya dengan jelas di kamar ini, athar memandangi seluruh isi kamar, dan tidak ada apa-apa.
Tangan wanita itu sudah mengg*raya* area sensitif athar yang masih terbungkus celana jeans-nya.
athar seketika menghempaskan tangan wanita itu dan melepaskan pelukannya.
"Maaf, sepertinya saya tidak menginginkan nya, malam ini kamu saya bayar full " athar buru-buru keluar menuju kasir membayar seluruh tagihannya dan dua temannya, athar segera menuju parkiran dan melajukan mobilnya pulang. sedangkan wanita tadi sudah sangat percaya diri bisa menaklukkan Athar yang sudah terkenal jarang menyewa wanita, karena sebenarnya jika di lihat dari bentuk tubuh dan besar nya ************ Athar seperti nya tak punya masalah dengan se*s tapi entahlah mungkin memang tidak ingin, hal itu membuat wanita sewaan itu harus menelan kekecewaan.
Sampai rumah ia mendapati mamanya dan Aurel sedang di sofa keluarga, mama sedang mengerjakan pekerjaannya lewat MacBook nya sedangkan Aurel sepertinya sedang mengerjakan pr nya.
"Belum tidur mah?" Tanya athar saat baru sampai, segera ia cium pipi mamanya.
"Belum, nanggung ini bentar lagi selesai" jawab ambar.
"Kamu itu dibiasain kalo masuk rumah salam kek, cium tangan mamah apa gimana gitu, kayak nggak pernah di ajarin aja" lanjut ambar kesal menasehati putra nya.
"Tau tuh ma, padahal dulu dia yang ajarin aku, sekarang sendirinya malah nggak di lakuin" sahut Aurel sambil tetap fokus pada tulisannya.
"Diem loh bocil" jawab athar jahil pada adik perempuannya.
"Ihhh, mama... itu kakak " kesal Aurel.
"Idihh manja banget" athar mengambil cemilan di meja depannya.
semoga p Chandra secepatnya mengetahui keburukan istrinya ya