NovelToon NovelToon
Married With Ketos

Married With Ketos

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:47.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Riria Raffasya Alfharizqi

Mempunyai paras cantik, harta berlimpah dan otak yang cerdas tidak membuat Alsava Mabella atau gadis yang kerap di sapa Alsa itu hidup dengan bahagia.

Banyak yang tidak tahu kehidupan Alsa yang sesungguhnya. Mereka hanya tahu Alsa dari luarnya saja.


Sampai akhirnya kehidupannya perlahan berubah. Setelah kedua orang tuanya memutuskan untuk menikahkannya di usianya yang terbilang masih sangat muda itu dengan lelaki yang sangat di kenalinya di sekolah.


Lelaki tampan dan juga memiliki otak yang cerdas seperti Alsa. Bahkan Dia juga menjadi idola di kalangan siswi di sekolahnya.


Mau menolak? Jelas Alsa tidak akan bisa. Bukan karena dia memiliki rasa, tetapi keputusan kedua orang tuanya adalah mutlak.

Follow ig riria_raffasya ✌️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ragu

Alsa terbaring di ranjang kamarnya dengan wajah yang pucat dan rambut yang kusut. Dia sangat lelah dengan semua yang terjadi, tetapi juga belum bisa memejamkan matanya, pikirannya terus tertuju dengan esok pagi yang akan membuat dunianya berubah. Dunia Alsa yang biasanya penuh kebebasan mungkin akan berakhir di hari esok.

Untuk kembali menolak atau berontak, Alsa sudah lelah Karena Papi Dion termasuk orang yang keras kepala, dan Alsa mewarisinya dari Papinya.

Alsa mencoba untuk mengambil ponsel yang berada di sebelahnya. Sedari tadi ponselnya memang sengaja ia matikan. Matanya melotot melihat banyaknya panggilan tidak terjawab dan juga pesan dari kedua sahabatnya dan juga pacarnya Digo.

Alsa segera menelpon Digo untuk menemaninya malam ini, tadi Digo meminta Alsava untuk menemani latihan basket dengan teman-temannya. Ini akan dijadikan Alsa untuk menikmati akhir masa pacaran dengan Digo. Alsa berpikir akan memutuskan hubungan dengan Digo malam ini.

Setelah selesai bersiap, Alsa menuju ke jendela untuk melihat apakah Digo sudah sampai atau belum. Dan benar saja ternyata mobil Digo sudah menunggu di depan gerbang rumahnya. Alsa memang sengaja menyuruh Digo untuk menunggu di depan gerbang rumahnya saja. Karena dia keluar dengan cara sembunyi-sembunyi dari kedua orang tuanya.

"Hey by," sapa Digo setelah Alsa duduk di sebelah Digo.

Alsa menatap Digo dengan senyum. "Ayo."

Tanpa menunggu lama Digo langsung melajukan mobilnya. Teman-temannya sudah menunggu di lapangan basket. Sesekali Digo melirik Alsa yang terlihat tidak biasa.

"Ada masalah?" tanya Digo membuat Alsa melirik Digo sekilas. Lalu menggeleng pelan.

Digo menghela napasnya. Dia tahu ada yang sedang disembunyikan oleh pacarnya itu.

"Ini, biar nggak lesu gitu." Digo memberi 2 batang coklat dengan ukuran besar.

Alsa terkejut. Masih sempat-sempatnya Digo memperlakukannya dengan manis, padahal jelas-jelas Digo juga memiliki wanita lain selain dirinya. Alsa yakin Digo juga memperlakukan selingkuhannya sama seperti Digo memperlakukan Alsava saat ini, atau mungkin malah lebih dari itu.

"Dalam rangka apa lo ngasih gue coklat?" selidik Alsava. Digo memang bucin dengannya, tetapi dia tidak pernah bersikap romantis seperti ini. Dan jelas saja itu sangatlah aneh menurut Alsa.

Digo tertawa pelan. Lalu tangannya mencoba untuk mengacak rambut Alsa dengan pelan. "Gue pengen ngerubah sikap gue yang kurang romantis dengan lo, gue belajar gimana caranya bikin lo seneng Al."

Deg

Alsa terkejut. Fix ini pasti karena ajaran dari selingkuhannya, Alsa menatap Digo tajam. "Gue nggak butuh lo bersikap kayak gini, apa lagi bukan cuma sama gue."

Digo menautkan kedua alisnya bingung. Maksud Alsa bukan cuma sama dirinya itu apa? Digo melirik Alsa seraya tetap fokus dengan setir mobilnya.

"Maksud lo apa by?" tanya Digo yang memang bingung dengan jawaban Alsava.

Baru saja Alsa akan menjawab. Ternyata mereka sudah sampai di parkiran. Digo menatap Alsava dengan lekat.

"Ayo, gue nggak mau lo ngomong kayak tadi lagi, gue emang pernah mau kurang ajar buat nyium lo Al, tetapi gue sadar cara untuk bahagian lo bukan kayak gitu," jelas Digo membuat Alsa bertambah kesal.

Digo masih bisa-bisanya bersikap manis seperti itu, apa lagi tadi kata-katanya hampir membuat Alsava jantungan karena begitu gantle. Digo menggandeng tangan Alsava untuk masuk ke dalam. Tidak ada penolakan dari Alsa, entah kenapa kata-kata Digo tadi membuat Alsa sedikit ragu untuk memutuskan hubungannya dengan Digo.

Digo mengajak Alsa menemui timnya. Semua teman-teman Digo memandang Alsa dengan tatapan memuji. Meskipun ini baru latihan, tetapo cukup banyak juga siswi-siswi yang datang dari Sekolah Digo untuk menyemangati mereka latihan. Jelas saja Digo punya banyak fans di sekolahnya. Dia termasuk most wanted di sekolanya.

"Ini pacar lo Di?" tanya salah satu teman Digo.

Digo mengangguk seraya menatap Alsava dengan senyum.

"Lo pinter man kalau cari pasangan," puji salah satu teman Digo.

"Cakep banget, pantesan lo nggak noleh kanan kiri," ucap yang lainnya lagi.

Digo tertawa mendengar penuturan temannya. Dia mengajak mereka untuk berganti baju terlebih dahulu.

"By, lo duduk sini nggak papa kan? gue tinggal bentar buat ganti baju."

Alsa mengangguk seraya tersenyum. Mendengar penuturan teman Digo tadi membuat pikiran Alsa bertambah tentang Digo yang sudah mengkhianatinya. Alsa pernah melihat kemesraan di antara Digo dan seorang cewek waktu itu. Tetapi bisa-bisanya teman Digo mengatakan seperti itu tadi.

Alsa memilih untuk duduk di pinggir lapangan. Dia menoleh ke kanan dan kiri. Lumayan banyak siswi yang datang untuk memberi suport Digo dan timnya latihan.

Tidak lama datanglah juga segerombolan tim basket lainnya. Tapi Alsa yakini mereka akan main di lapangan sebelahnya. Karena memang lapangan untuk latihan itu sangatlah luas, ada sekitar 4 lapangan basket.

Mata Alsa melotot melihat Gerald dan teman-temannya datang dengan baju basket lengkap di tubuhnya. Itu berati Gerald juga akan latihan dengan teman-temannya.

"Kenapa bisa kebetulan begini sih?" gumam Alsa kesal.

"Apa dia juga sama kayak gue? nggak mikirin acara besok?" gumam Alsa lagi bermonolog sendiri.

Sampai akhirnya, tanpa sengaja, pandangan mata mereka bertemu. Gerald menatap Alsa dari jarak yang lumayan jauh darinya. Ada batas dari tempat mereka sekarang.

Gerald terlihat sangat tampan, sama seperti ketika iti dirinya membantu Verrel dan timnya. Hampir saja Alsa terkesan jika Digo tidak buru-buru datang dan membuyarkan lamunannya.

"By," panggil Digo seraya duduk di sebelah Alsava.

Alsa menoleh dengan senyum. "Udah mau latihan?" tanya Alsa yang tiba-tiba merasa canggung dan tidak enak.

Gerald mengangguk. "Semangatin ya by."

Alsa mengangguk tanpa menjawab, Digo sebenarnya penasaran seperti ada yang sedang Alsa sembunyikan darinya. Ini bukanlah Alsa yang biasanya, gadis cantik yang biasanya sangat bandel dan kalau bicara suka seenak jidat dengan Digo.

"Kak Digo semangat!" teriak salah satu gadis yang Alsava yakini ialah fans Digo di sekolahnya.

Digo haya tersenyum dan mengacungkan jempolnya. Lalu pamit kepada Alsa untuk menemui teman-temannya. Mereka akan segera memulai latihan.

Alsa terus melihat Digo dan juga Gerald dari jarak yang sangat jauh. Perasaannya cukup cemas. Cemas kalau tiba-tiba si ketos alay itu menghampirinya dan memberitahukan kepada Digo tentang pernikahan mereka.

Alsa menggelengkan kepalanya. Mencoba mengenyahkan pikiran anehnya itu. Sampai akhirnya Digo dan teman-temannya datang untuk istirahat sebentar.

Alsa memberikan minuman untuk Digo. "Thank by," ucap Digo membuat Alsa tersenyum.

"Dih romantisnya, gue yang baper nih," cletuk salah satu teman Digo.

Digo tertawa seraya menggeleng. Lalu menatap Alsa dengan senyum tampannya.

"Di gue ke toilet bentar ya?" pamit Alsava.

"Mau gue anter apa gimana?" tawar Digo membuat teman-temannya heboh

"Paan sih? sendiri aja," jawab Alsa dengan malu karena terus di goda oleh teman-tema Digo tadi.

Alsa segera berlalu menuju ke toilet. Dia membasuh mukanya dan bercermin sebentar.

"Kenapa gue jadi bingung gini sih buat mutusin dia!" gumam Alsa kesal sendiri.

Alsa memukul-mukul pelan kepalanya. "Argh.. kenapa sih dengan gue? lo harus tetap pada tujuan lo Al, kalau sekarang nggak bisa nanti pulang harus lo selesain semuanya," gumamnya lagi lalu menghela napasnya dengan dalam.

Alsa keluar dari toilet. Matanya melotot melihat adanya Gerald sudah berada di depannya. Bahkan Gerald menatap Alsa dengan tatapan yang susah diartikan, kedua tangannya bersikedap di depan. rambutnya sedikit berantakan membuat Gerald terlihat semakin tampan.

1
Siti Marifah
suka dg cerita gini g vulgar JD senyum terus serasa ABG lg
Deasy Dahlan
makin penasaran... thorr.... session 2 alsa dan gerald...
zeze^^¶••
gerlad suka duluan ya ke asla?
zeze^^¶••
apeee nii
Niki astriani
mksdnya alsa sama Gerald udah nikab
Niki astriani
orgtua Gerald juga egois harusnya kasih tau kalo naya sa gelas tuh suami istri
Deasy Dahlan
apa judul session 2.. NYa thorr
Deasy Dahlan
ya ampu mau tamat aja thor...
Deasy Dahlan
yahh... ada seion 2
Deasy Dahlan
setuju aja thorr.. walaupun part ada yg yang disensor...
Deasy Dahlan
aduhh... thorr. hareudang....
Deasy Dahlan
ini thor... suka buat deg degan...
Deasy Dahlan
alsa... dag dig dug...
Deasy Dahlan
persahatan mereka.. seperti kepompong...
Deasy Dahlan
alsa... alsa sebenarnya kelakuan gerald.. memang seperti itu... semua cowok klu lagi marah sama pasangannnya akan bersikap posesif... aneh... sama seperti gerald
Deasy Dahlan
hati hati al....
Deasy Dahlan
Ada apa dengan kia
Deasy Dahlan
aman deh gerald dan alsa klu ketemu teman sekolah.. gk nimbulin fitnah... tp aman jg gk ya klu ketahuan... sama guru atau orang lainnya
Deasy Dahlan
lanjut
Deasy Dahlan
lanjut...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!