Sebagai seorang ibu rumah tangga anisa tidak pernah mengatur keungan rumah tangganya. Keuangan semua dipegang oleh ibu mertuanya. Karena Rendra suami Anisa memberikan tanggung jawab keuangan kepada ibunya agar sang ibu tidak salah paham dengan Anisa. Anisa sendiri tidak masalah , yang terpenting tidak ada keributan. Rendra sangat mencintai Anisa, sampai rendra juga mengajari Anisa agar bisa tegas dalam bersikap.
Anehnya keluarga kakaknya rendra selalu menumpang hidup dengan rendra dan ibu mertuapun tidak mempermasalahkannya dengan alasan mereka juga membantu keuangan untuk urusan dapur. Rendra dan Anisa berencana untuk pindah namun belum ada waktu yang pas karena sang ibu selalu melarangnya pinda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Saham milik anisa
💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕
.
.
.
💕💕 HAPPY READING 💕💕
Seminggu berlalu, semenjak kejadian drama pembuangan baju kotor santi di depan rumah santi, hubungan anisa dan santi semakin tidak baik. Selama seminggu ini juga santi dan keluarganya tidak makan dirumah ibu mertuanya alias masakan anisa. Semua itu tidak membuat anisa rugi, justru anisa senang karena tidak ada pengganggu saat sedang makan.
Namun ibu ratri juga ikut mendiamkan anisa, dia bukan marah karena keluarga zainal tidak makan dirumahnya, tah uang zainal dan santi banyak mereka bisa beli makanan jadi. Yang membuat ibu ratri marah adalah sikap anisa yang bar - bar sehingga keributan waktu itu menjadi tontonan gratis para tetangga. Semua itu membuat santi malu bahkan dia tiga hari tidak keluar rumah karena malu.
" Kak abi, aku mau ikut bergabung di perusahaan lagi. Setahun lebih aku fakum dalam dunia kerja. Aku bosan kak dirumah terus menerus " Ucap anisa saat datang kekantor menemui kakak nya, Abimana.
" Kamu bukan bosan, tapi malas sama mertua mu dan kakaj iparmu yang aneh itu kan ? Tapi apa rendra sudah mengizinkan ? Bagaimanapun kamu seorang istri dan harus izin terlebih dahulu sama suami mu. Kalau kakak sih senang kamu mau balik keperusahaan ini lagi, dengan begitu kamu juga ikut memajukan perusahaan yang kita rintis dari nol ini. Jangan cuma menikmati hasilnya saja." Ucap abimana sambil terkekeh.
" Iya nanti aku izin lagi sama mas rendra. Aku sebenarnya ingin pindah dari rumah mertuaku itu kak, tapi mas rendra masih saja bertahan disana. Kalau aku keluar rumah tanpa persetujuannya sudah pasti aku dibilang istri yang durhaka sama mertua ku, mas rendra itu kurang tegas. Kadang tegas kadang juga lembek. Kalau soal perusahaan sudah pasti aku juga ingin perusahaan kita ini maju kak, bagaimanapun aku kan punya saham 20% disini. Kalau perusahaan tidak maju, laba yang aku dapat juga sedikitkan." Seru anisa dengan senyum mengejek sang kakak.
Abimana hanya menggeleng melihat tingkah adik semata wayangnya itu. Anisa memang mempunyai saham 20% diperusahaan kakaknya. Perusahaan itu dirintis 7 tahun lalu tepatnya saat anisa belum lulus kuliah, abimana bersama pacarnya yang saat ini sudah menjadi istrinya merintis usaha dibidang Garment. Sebulan kemudian anisa ikut bergabung, dengan uang yang didapat dari orang tuanya anisa mulai ikut menanam saham. Dan sekarang perusahaan itu sudah berkembang, dan dalam 3 tahun ini semakin meningkat.
" Aku salut sama kakak dan mbak serena, kalian itu sama - sama pekerja keras . Dengan keuletan kalian berdua perusahaan ini semangkin maju." Ucap anisa bangga dengan kakaknya dan istrinya. Meskipun yatim piatu serena tidak kekurangan suatu apapun.
" Ini juga berkat kamu Adikku yang cantik dan manis. Apa kamu mau saham mu aku tambah 10% jadi biar sama - sama seperti serena. Kamu 30, serena 30 dan kakak 40% jadi adil antara kamu dan serena. Oh iya, apa suami mu belum tahu jika kamu punya saham di perusahaan ini ?" Tanya abimana serius.
" Jangan aneh - aneh deh, saham 20% itu sudah lebih dari cukup kak. Mas rendra belum tahu, yang dia tahu aku pernah bekerja disini karena ini perusahaan milik kakak dan mbak serena dia belum tahu jika aku ada saham disini. Biarlah mas rendra tidak tahu dulu, apalagi kalau keluarganya tahu aku punya uang. Hemmm.... Yang ada mereka akan menjilat ludah mereka. Dikeluarga itu yang baik hanya bagas dan mas rendra saja." Seru anisa menjelaskan.
Abimana mengangguk paham, biarlah urusan adiknya menjadi urusan anisa sendiri. Abimana percaya jika adiknya tahu mana yang terbaik untuk dirinya sendiri. Jika perlu bantuan pasti anisa akan bicara langsung kepadanya. Karena pada dasarnya anisa tipe anak yang tangguh dan mandiri.
" Mas aku pulang dulu ya, ini sudah lebih dari jam makan siang. Oh iya kak, ingat ya pokoknya jangan ada yang tahu kalau aku ini adiknya kak abi dan punya saham disini. " Ucap anisa mengingatkan kembali.
" Iya adikku sayang " Jawab abimana sambil mengacak rambut anisa.
" Ihh... Apaan sih kak, rambut ku kan berantakan. " Ucap anisa dengan mulut cemberut.
" Sudah sana pulang. Nanti mertuamu marah loh " Seru abimana menggoda adiknya.
" Iya ini aku mau pulang. Assalamualaikum ... " Pamit anisa lalu mencium tangan kakaknya.
" Waalaikumsalam, hati - hati ya. " Seru Abimana.
*********
Anisa pulang dengan menaiki ojek online, karena mobil anisa dibawa oleh Rendra. Tadinya rendra tidak mau membawanya karena itu mobil milik anisa, tetapi anisa memaksa membawanya. Karena jika mobil itu dirumah pasti akan dipinjam sama santi. Santi pulang di sambut lengkingan dari ibu mertuanya.
" Kamu darimana saja Anisa !!" Teriak ibu ratri saat anisa baru masuk rumah.
" Enak ya, suami pergi kerja kamu pergi main dan jalan - jalan untuk menghabiskan uang anak ku !! Kamu itu cuma pengangguran, ongkang - ongkang kaki sudah ada yang memberi uang. Dasar menantu tidak berguna " Ucap ibu ratri terus memarahi anisa.
" Anisa dari cari pekerjaan bu. Memangnya ada apa ?" Tanya anisa sambil berjalan menuju dapur untuk mengambil air putih.
Bukan anisa tidak sopan bicara sambil berjalan, tetapi dia tahu ibu mertuanya itu hanya mau mencari - cari kesalahannya anisa saja. Kalau dia mau bicara baik - baik tidak mungkin dia berteriak seolah anisa itu tuli.
" Dasar tidak punya sopan santun ! Mertua lagi bicara main nyelonong begitu saja. Kamu cari kerja ? Pekerjaan apa yang kamu dapat, pendidikan saja rendah mungkin hanya OB pekerjaan yang bisa kamu dapatkan. " Sinis ibu mertua anisa.
" Iya apa sajalah bu, yang penting aku bekerja sehingga aku tidak dibilang pengangguran dan ongkang - ongkang kaki saja. Sedihnya aku dibilang menghabiskan uang suamiku, apa ibu tidak sadar jika uang mas rendra itu sama ibu ? " Jawab anisa dengan pintar.
" Terserah kamu mau bicara apa yang penting sekarang kamu cepat masak ibu sudah lapar. " Ucap ibu ratri mulai menurunkan volume suaranya.
" Aku tadi pagi sudah masak banyak bu. Cukup kalau buat ibu,bagas dan aku sampai makan siang karena aku juga belum makan siang bu. Kemana makanan yang aku masak tadi pagi ?" Tanya anisa lalu membuka tudung saji
Saat terbuka di ataa meja hanya ada kuah sisa tumisan, dan sambal. Ikan yang yang tadi pagi anisa masak acar pun sudah tidak ada, hanya tinggal bekas piring kosong nya saja.
" Pasti diambil mbak santi " Ucap anisa geram.
" Memangnya kenapa kalau diambil santi ? Kamu mau marah ?" Tanya ibu ratri dengan mata melotot.
" Jelas aku marah dong bu. Itu makanan aku yang capek - capek masak. Itu ikan banyak loh bu bahkan cukup sampai makan malam, karena satu kilo aku masak semua. Fikirku nanti malam tinggal masak sayuran nya saja, kalau minta nya tahu diri sih aku tidak marah bu. Ini minta tapi seperti orang merampok. Aku tidak mau masak lagi terserah ibu mau makan apa, lagipula bahan makanan juga sudah habis. Ingatkan pagi ini ibu tidak memberiku uang belanja ?" Tanya anisa sambil tersenyum sinis kearah ibu mertuanya.
" Kamu bilang santi merampok ? Dasar menantu tidak tahu diuntung, menyesal aku merestui rendra menikah dengan mu. " Seru ibu ratri semakin membuat anisa tidak mau berlama-lama berbicara dengannya.
Tanpa menjawab sepatah katapun anisa meninggalkan ibu mertuanya dan masuk kekamar. Dia bertekat setuju tidak setujunya rendra , anisa tetap akan mulai bekerja lagi. Dia puaing dan stress jika setiap hari harua dirumah dan berantem dengan ibu mertuanya terus menerus. Yang ada dia akan stresa dan tensi darahnya akan naik.
* Pokoknya aku harus kembali lagi bekerja , jika mas rendra marah aku juga bisa marah. Dia tidak boleh egos terua menerus, dengan membiarkan ku tinggal disini saja sudah sebuah keegoisannya. Bisa gila aku setiap hari ribut sama ibu ditambah mbak santi juga. Setiap hari hanya itu - itu saja yang diributkan. * Gumam anisa dalam hatinya.
*******
RATE BINTANG 5 NYA DULU YA KAK 🙏🙏❤️❤️
LIKE, KOMENTAR, VOTE DAN FAVORITE SERTA BERIKAN HADIAHNYA YANG BANYAK 🙏❤️
TERIMAKASIH 🙏🙏❤️
laki laki tak taudiru