Rey yang mana adalah putra dari seorang Baron keluarga Lions di kerajaan Galaksi yang memimpin planet Aqua, tersadar akan kehidupannya di masa lalu saat dirinya berusia 10 tahun dan melakukan upacara kedewasaan, di sana dia menyadari kalau dunia yang selama ini dia tinggali adalah sebuah game online yang mana pernah dia mainkan.
Menggunakan pengetahuannya sebagai player rangking tertinggi Rey memutuskan untuk menjelajah alam semesta yang luas, dan dia akan membuat namanya terdengar di sejarah sebagai seorang penguasa gila yang tak terkalahkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rafli Ananda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 Pemberhentian pertama bagian 2
Demon adalah ras yang unggul dalam fisik dan teknologi bionik, pada saat peperangan pertama pada umat Demon kalah telak karena keunggulan jumlah dari pihak manusia, selain itu dengan hadirnya penggunakan Force tingkat Saint di pihak manusia para Demon berhasil di kalahkan dengan mudah. Akan tetapi para Demon yang kalah tersebut tidak terima akan kekalahan mereka, mereka mulai melakukan eksperimen gila terhadap sesama.
Dari eksperimen tersebut Demon Cube tercipta, itu adalah salah satu dari beberapa alat yang mana menjadikan ras Demon mahluk yang paling menakutkan di alam semesta, alat itu di ciptakan dari pecahan tanduk, darah, dan energi Force hitam milik ras Demon yang di isi dengan kebencian mereka.
Saat Rey yang mana masih seorang player, dia melakukan penelitian terhadap sebagian besar item dari ras Demon yang di dapatkan, dan hasilnya dia menyadari kalau misalnya dia tak bisa menciptakan satupun dari item tersebut. Dan sekarang ini Rey sedang tertidur di ranjangnya mengingat ratusan kegagalan yang dia lakukan dalam penelitiannya saat itu.
“Haaah… item dari ras Demon itu bukanlah hal yang bisa di buat oleh manusia, masalahnya bukan pada energi Force hitam milik mereka, akan tetapi setiap item mereka memiliki rasa kebencian yang tidak bisa aku buat” pikir Rey.
Beberapa hari kemudian kapal luar angkasa Atlantis pada akhirnya sampai di pemberhentian pertama mereka, tempat itu adalah sebuah stasiun luar angkasa besar yang mana memiliki bentuk seperti kastil baja yang melayang di angkasa. Luas dari stasiun luar angkasa tersebut hampir sama besarnya dengan bulan, dan di sana ada banyak kapal-kapal kecil yang mendarat untuk mengisi persediaan mereka.
Di sana Rey keluar dari kapal Atlantis untuk menaiki kapal yang lebih kecil, di perjalanan Rey menggunakan jubah yang memiliki tudung kepala untuk menutupi rambut, mata dan parasnya yang mana lumayan mencolok.
“Hmm… sekarang kalau tidak salah aku bisa pergi ke planet Grunsa dengan menaiki kapal itu bukan”
“Untung saja mereka membiarkan aku pergi” pikir Rey.
Sebelumnya Count Tritus memaksa ingin mengantarkan langsung Rey pergi kel planet Grunsa, akan tetapi karena panggilan langsung dari kerajaan Count Tritus menjadi tidak bisa mengantar Rey dan hanya memberikan Rey beberapa barang sebagai tanda terimakasih karena membantu putrinya Rinia dalam mengalahkan para barbarian tersebut.
“Untung dia tidak ikut, kalau dia ikut mengantar maka bisa menjadi masalah besar” pikir Rey.
Rey yang mana untuk pertama kalinya keluar dari planet Aqua mulai melihat-lihat di sekelilingnya, dengan senyuman kecil dia merasa senang karena sudah dapat terbebas dari tempat tidur pasien di kehidupannya di masa lalu. Akan tetapi di saat Rey sedang berjalan – jalan dengan santai di stasiun itu, “Srrahk…” dia mulai merasakan adanya orang yang menatap dirinya.
“Hmm… apa ini, perasaan yang tidak nyaman ini… aku yakin sudah menutup wajahku, apa jangan-jangan mereka melihat tasku” pikir Rey.
Tas milik Rey terlihat seperti tas koper biasa yang mana dia bawa-bawa, akan tetapi tas itu terbuat dari besi murni yang ringan dan juga kuat, namun karena langkah tidak banyak orang yang mengetahuinya sehingga Rey tetap menggunakan tas itu karena praktis dan aman.
“Perampok… sepertinya ada lebih dari 10, menarik… mari lihat apakah aku bisa mendapatkan Exp dari mereka” pikir Rey.
Beberapa menit kemudian Rey kemudian mulai mengantri ke sebuah kapal luar angkasa berukuran sedang, kapal itu tidak sebesar Atlantis dan hanya bisa membawa 20 orang penumpang, akan tetapi kapal itu di temani oleh 2 kapal luar angkasa tipe tempur yang menjaganya. Melihat Rey memasuki kapal luar angkasa itu para orang-orang yang mana mengincar Rey mulai memperlihatkan dirinya, mereka adalah orang-orang dari ras manusia yang mana biasanya menjadi perompak luar angkasa.
“Hehehe… lihat itu, sudah aku katakan kalau dia adalah seorang putra bangsawan… kalau boss tahu ini dia pasti akan senang” kata salah satu dari perompak tersebut.
Dengan cepat ke 3 orang perompak itu langsung pergi dari sana, mereka lalu berlari menuju kearah sebuah gedung tua yang usang, di dalam gedung yang usang itu di jaga oleh seorang kakek-kakek yang membiarkan mereka masuk kedalam ruangan yang ada di belakang kakek tersebut. Dengan senang kedua perompak itu kemudian berteriak.
“Boss-boss kami telah menemukan mangsa…”
Mendengar suara teriakan dari anak buahnya secara tiba-tiba sebuah raungan singa muncul.
“ROAAARR…”
Dan dari asal raungan itu suara seorang pria terdengar.
“Hoaaam… kalian berisik sekali, mengganggu tidurku saja… cepat katakan padaku apa yang kalian mau kalau tidak kalian akan mati”
Suaranya menggema di dalam ruangan tersembunyi yang mana berukuran lebih dari 15 meter dengan beberapa pintu rahasia, dan di sana juga terdapat puluhan orang perampok yang sedang menyiapkan senjata mereka. Dengan rasa takut di wajahnya salah satu dari perompak yang mengawasi Rey kemudian mulai berkata.
“Kami menemukan seorang bangsawan yang mana tidak di kawal boss”
“Yaa… itu benar, dan tampaknya dia membawa beberapa harta bagus di barang bawaannya”
Mendengarkan perkataan keduanya “Duskk…” boss dari para perompak itu kemudian keluar dari ruangannya, dan terlihatlah sosoknya yang mana setinggi 2 meter, hanya memakai celana panjang dia menunjukkan tubuhnya yang di penuhi oleh bulu hewan singa, dan kepalanya yang mana juga adalah kepala singa menatap keduanya dengan tatapan haus darah.
Dengan menunjukkan taringnya dia kemudian bertanya dengan senyuman di wajahnya.
“Katakan kepadaku secara terperinci tentang bangsawan yang kalian lihat”
Setelah itu kedua perompak itu menceritakan apa yang mereka lihat, dengan wajah puas boss para perompak itu kemudian tertawa dengan kerasnya.
“Gahahaha… bagus-bagus sekali, itu adalah koper baja yang mana dapat memuat banyak barang menggunakan energi Force, koper itu adalah barang langkah yang hanya di miliki oleh segelintir bangsawan”
“Untuk dirinya pergi seorang diri, dia pasti belum pernah keluar dari wilayahnya… ini bagus… sangat bagus, dengan harga koper itu saja kita bisa membeli sebuah kapal luar angkasa yang baru di pasar gelap”
“Semuanya bersiaplah… kita akan memulai merompak kapal luar angkasa kecil itu”
Mendengarkan hal itu para perompak yang ada di sana langsung bersorak-sorak kesenangan akan perkataan dari bossnya, mereka mulai menyiapkan senjata mereka dan bersiap di dalam 3 kapal luar angkasa tipe transportasi yang mana telah di modifikasi. Sementara itu di luar angkasa Rey yang mana sedang berada di dalam kapal luar angkasa tipe sedang, terlihat tersenyum tidak sabar menunggu para perompak datang menghampiri dirinya.
“Haaah… kapan mereka akan datang, aku harap hadiah kecil yang aku tinggalkan beberapa waktu lalu tidak terbuang percuma” pikir Rey yang mana telah menyiapkan sebuah rencana licik.
.
.
.
Bersambung…..
Note : Di sini aku mengganti ras Iblis dengan sebutan Demon biar lebih enak di ucapnya.
