Ini adalah dunia yang hanya dimiliki oleh yang kuat, dan yang lemah diperlakukan sebagai semut.
Nasib membuatku tidak bisa berkultivasi, tetapi aku tidak ingin menyerah kepada nasib!
Aku mengambil pedangku dan memulai jalan menjadi yang terkuat, siapa pun yang berdiri di depanku akan dipotong olehku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fathir Aliyudin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kota Daun Semanggi
Qin Fan terus berjalan dan mencari penginapan yang pernah di menginap sebelum nya, beberapa saat kemudian Qin Fan sampai di penginapan itu.
"selamat datang di penginapan bunga desa tuan muda" ucap gadis resepsionis.
"kita bertemu lagi nona" ucap Qin Fan melempar senyum.
sejenak gadis resepsionis itu mengingat wajah Qin Fan, beberapa saat kemudian gadis itu mengingat wajah Qin Fan.
"bukan kah tuan muda yang waktu itu memesan kamar 3 malam dan hanya memakai 1 malam saja?" tanya gadis resepsionis yang sudah ingat dengan wajah Qin Fan.
"Hehehe..., ternyata ingatan nona tidak buruk" balas Qin Fan sambil terkekeh kecil.
"aku ingin memesan kamar lagi untuk 3 malam" ucap lanjut Qin Fan.
"baik tuan muda, seperti biasa, tuan muda harus membayar 20 koin emas" balas gadis resepsionis.
lalu Qin Fan memberikan 30 koin emas pada resepsionis, tapi kali ini gadis resepsionis tidak menolak nya lagi, karena dia sudah tahu jika 10 koin nya adalah untuk dirinya.
"terima kasih tuan muda, mari saya antar kekamar" ucap gadis resepsionis lalu naik ke lantai 4.
sesampainya mereka di kamar, resepsionis itu memberikan Qin Fan kunci kamar dan mempersilahkan Qin Fan masuk, setelah itu resepsionis turun kebawah, didalam kamar, Qin Fan membersihkan diri kemudian dia membaringkan tubuh nya di atas kasur lalu menutup mata.
keesokan harinya, Qin Fan bangun lalu membersihkan diri dan turun untuk sarapan pagi, sambil menunggu pesanan nya datang, Qin Fan duduk dan mendengar para tamu mengobrol, dia ingin mendengar apa ada informasi penting atau tidak, tapi tidak ada informasi penting yang di dapat nya, beberapa saat kemudian, pesanan nya datang.
"maaf sudah membuat tuan muda menunggu lama" ucap seorang pelayan yang mengantarkan pesanan Qin Fan.
"tidak apa apa, aku juga tidak buru buru" jawab Qin Fan ramah.
lalu pelayan itu menaruh pesanan Qin Fan dan pergi dari situ, langsung saja Qin Fan menikmati sarapan nya sambil mendengar obrolan para pengunjung, setelah selesai sarapan, Qin Fan keluar dari penginapan dan berjalan jalan di dalam kota.
terlihat kota sangat ramai dan hidup, banyak kultivator berlalu lalang dan pedangan yang menjajakan dagangan mereka sepanjang jalan, "kota yang sangat hidup" gumam Qin Fan senang karena melihat penduduk kota sudah melupakan masa perang dan kembali hidup normal.
beberapa saat dia berjalan, tiba tiba ada seorang anak kecil yang menabrak nya.
"Buuuk...
anak kecil itu menabrak Qin Fan lalu terjatuh, "Hahahaha..., mau lari kemana lagi kau bocah?" ucap seorang pemuda yang mengejar nya.
Qin Fan lalu membantu anak kecil itu berdiri dan bertanya padanya, "kamu tidak apa apa adik kecil?" tanya Qin Fan sambil menunduk dan mengelus kepala anak kecil itu.
"terima kasih tuan muda, karena sudah menangkap pencuri kecil itu" ucap pemuda tadi sambil berjalan mendekat ke arah Qin Fan.
"ada apa ini tuan?" tanya Qin Fan yang tidak tahu apa masalah nya.
"anak itu sudah beberapa kali mencuri roti di toko kami, dan pagi ini dia kembali mencuri nya, majikan kami ini menangkap nya memberinya pelajaran" jawab pemuda itu.
"apa benar kamu mencuri roti mereka adik kecil?" tanya Qin Fan pada anak itu.
anak itu tidak menjawab tapi hanya menganggukkan kepalanya pelan.
"berapa semua roti yang di curi nya?" tanya Qin Fan pada pemuda itu.
pemuda yang mendengar pertanyaan itu tersenyum senang, lalu dia segera menjawab, "semua roti yang dia curi selama ini harga nya 5 koin emas" jawab pemuda itu.
lalu Qin Fan melemparkan 5 koin emas pada pemuda itu, pemuda itu menangkap nya dan kembali ke tempat kerja nya
"siapa nama mu adik kecil?" tanya Qin Fan setelah pemuda tadi sudah pergi.
"nama ku Heilong kakak" jawab Heilong.
"kenapa kamu mencuri? dimana orang tua mu?" tanya Qin Fan.
"aku lapar dan tidak punya uang untuk membeli makanan buat aku dan kakak ku" jawab Heilong.
"dimana kakak mu? kenapa dia tidak bekerja?" tanya Qin Fan lagi.
"kakak ku sakit kak, jadi kakak tidak bisa bekerja" jawab Heilong lagi.
"kalau begitu antarkan kakak untuk melihat kakak mu" ucap Qin Fan yang mengelus kepala Heilong.
"baik kak" jawab Heilong lalu menarik tangan Qin Fan dan membawa nya ke sebuah gubuk yang berada di luar kota, Qin Fan yang melihat gubuk itu pun merasa iba dengan kehidupan Heilong dan kakak nya, bukan hanya gubuk Heilong dan kakak nya saja yang berada di luar kota, tapi masih banyak gubuk yang ada di sekitar mereka.
"kraaak..
Heilong membuka pintu lalu masuk ke dalam dan di ikuti Qin Fan dari belakang, didalam gubuk itu terbaring seorang gadis di atas tempat tidur yang terbuat dari kayu dan di alas menggunakan jerami, sungguh miris kehidupan Heilong dan kakak nya.
"kakak, aku sudah bawakan kakak roti, ayo kakak makan" ucap Heilong memanggil kakak nya.
tapi tidak ada balasan dari kakak Heilong, Qin Fan yang melihat itu merasa curiga, lalu dia mendekat dan memegang pergelangan tangan gadis itu, Qin Fan sangat terkejut ketika dia memeriksa nadi gadis itu, karena energi kehidupan gadis itu sudah sangat menipis, lalu Qin Fan mengeluarkan 1 butir pil penyembuhan dan di masukkan ke dalam mulut gadis itu dan membantu nya menyerap pil.
beberapa saat kemudian gadis itu memuntahkan seteguk darah, Qin Fan yang melihat nya pun bernafas lega, karena racun yang terdapat di dalam tubuh gadis itu sudah keluar, setelah itu Qin Fan membaringkan kembali gadis itu dan membiarkan nya beristirahat.
Heilong yang melihat kakak nya memuntahkan darah pun sangat takut, dia berpikir jika Qin Fan sudah mencelakai kakak, sehingga dia marah pada Qin Fan.
"apa yang kakak lakukan pada kakak ku? kenapa kakak ku mengeluarkan darah dari mulut nya?" bentak Heilong.
Qin Fan yang mendengar itu hanya tersenyum saja, dia mengerti dengan kekhawatiran Heilong, "kamu tenang lah Heilong, kakak mu tidak apa apa, aku sudah mengeluarkan racun dari tubuh nya, jadi saat ini kakak mu hanya beristirahat saja, ayo kita keluar, jangan ganggu kakak mu istrahat" balas Qin Fan sambil mengelus kepala Heilong.
lalu Qin Fan dan Heilong keluar dari gubuk itu, Qin Fan sangat prihatin dengan kehidupan orang orang yang berada di luar kota ini, mereka hanya tinggal di gubuk dengan ukuran 5x6 meter, terlihat anak anak seumuran Heilong sangat kurus karena kelaparan, Qin Fan ingin menangis melihat keadaan mereka, dia tidak menyangka jika ada rakyat nya yang menderita, sementara dia dan keluarganya hidup dalam kemewahan.
Qin Fan memutuskan akan membantu mereka semua, tapi dia bingung harus memberikan mereka bantuan seperti apa, karena jika dia memberikan mereka koin emas, koin itu akan habis dan mereka akan kembali seperti sekarang.
setelah berpikir cukup lama, Qin Fan menemukan solusi nya, yaitu membeli beberapa restoran yang ada di kota, dan keuntungan nya untuk memberi makan orang orang yang tinggal di gubuk, lalu memberikan mereka koin emas agar mereka dapat menggunakan nya tanpa memikirkan makan mereka, karena makan mereka akan di tanggung restoran yang akan dia beli, dan menugaskan beberapa pelayan laki laki untuk mengantar makanan pada orang orang yang ada di gubuk itu.
"kamu jaga kakak mu, aku akan ke kota sebentar" ucap Qin Fan lalu berjalan kembali ke kota.
sesampainya didalam kota, Qin Fan langsung menuju ke istana tuan kota, karena Qin Fan ingin melibatkan tuan kota dari rencana nya ini, yaitu tuan kota mengikuti nya menemui setiap pemilik restoran yang akan dia beli, sesampainya di depan gerbang istana.
"Anda mau kemana tuan muda?" tanya ramah penjaga gerbang.
"aku ingin bertemu tuan kota" jawab Qin Fan.
"maaf tuan muda, saat ini tuan kota tidak ingin menemui siapa pun" ucap ramah penjaga gerbang.
Qin Fan yang tidak ingin membuang waktu pun langsung mengungkapkan identitas nya, " laporkan pada tuan kota jika aku pangeran Qin Fan ingin menemui nya" ucap Qin Fan yang mengungkapkan identitas nya.
Deg....
jantung penjaga gerbang itu serasa mau copot setelah tahu pemuda di depan nya ini adalah pangeran mereka dan menjadi pahlawan Kekaisaran mereka.
"hormat hamba pangeran" ucap kedua penjaga gerbang dalam posisi berlutut.
"sudah tidak perlu formal lagi, aku tidak gila hormat, cepat laporkan tuan kota, aku menunggu nya di aula pertemuan" perintah Qin Fan lalu berjalan masuk dan menuju ke aula pertemuan.
"ba-baik pangeran" jawab patuh terbata bata mereka.
sesampainya di aula, suasana sangat sepih, beberapa saat kemudian tuan kota datang dengan tergesa gesa, " hormat hamba pangeran" ucap tuan kota sambil berlutut.
"sudah lah tuan kota, aku tidak terlalu suka dengan kehormatan seperti itu, aku kesini karena ingin meminta mu untuk menemani ku jalan jalan di kota ini sambil memeriksa seluruh restoran yang ada di kota ini" ucap Qin Fan yang memang tidak suka dengan kehormatan yang berlebihan seperti itu.
"siapa nama mu tuan kota?" tanya Qin Fan.
"nama hamba Ye Duan pangeran" jawab Ye Duan yang sudah bangkit dari berlutut nya.
"baiklah tuan kota, ayo temani aku jalan jalan, tapi jangan buka identitas ku, aku tidak ingin menarik perhatian orang banyak" perintah Qin Fan.
"baik pangeran" jawab Ye Duan.
lalu keduanya keluar dari istana kota dan mengunjungi restoran yanh tidak jauh dari istana kota, dan restoran itu merupakan restoran favorit Ye Duan, beberapa saat kemudian mereka sampai di restoran itu.
"salam tuan kota" ucap seorang pelayan yang sudah mengenal Ye Duan.
"panggilkan Jing He, aku ingin berbicara dengan nya" perintah Ye Duan pada pelayan tersebut.
"baik tuan kota" jawab pelayan lalu berjalan naik ke tangga.
jangan kasih kendor.
mantap lah