Ledakan yang terjadi di jagat raya (Big Bang) hingga membentuk milyaran alam di seluruh semesta alam ternyata tak hanya sekedar ledakan saja, ada banyak rahasia tercipta di sana.
Seorang anak yang dinyatakan tak berbakat karena tak memiliki unsur kekuatan ternyata mampu membalikan semua pernyataan orang.
Bagaimana perjuangan Yuang Fengying untuk menjadi sosok yang terkuat? ikuti cerita ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sigi Tyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. Berjuang menjadi murid utama di Perguruan Bukit Bayangan
Semua peserta calon murid utama dari perguruan Bukit Bayangan sudah di arahkan di bagian paling belakang dari perguruan tersebut.
Karena jauhnya tempat yang akan menjadi ajang pengujian, membuat perjalanan mereka menuju tempat tersebut sangat lama.
Luasnya wilayah perguruan Bukit Bayangan bahkan harus di tempuh selama beberapa hari dengan berjalan biasa, namun jika dengan berlari, bisa di tempuh dalam dua hari perjalanan dari ujung ke ujung.
"Ayo cepat, jangan ada yang melambat karena kita harus sudah berada di pos pertama sebelum malam tiba..!." teriakan terdengar dari para panitia penyelenggara ujian seleksi murid utama.
Tetua Regulasi sebagai bagian tertinggi dalam pelaksanaan seleksi tersebut, tampak melayang di udara sambil mengawasi jalannya perpindahan para peserta menuju ke area tempat pengujian.
Nampaknya tempat pengujian untuk para peserta tersebut adalah hutan yang terletak di belakang perguruan Bukit Bayangan tersebut.
"Seleksi nanti akan di lakukan di Hutan Seribu Bayangan.''
"Hutan yang masih sangat liar."
Suara suara para peserta terdengar di telinga Yuang Fengying.
Masih jelas dalam ingatan anak tersebut, semua perkataan dari wakil tetua regulasi, hal apa saja yang bisa menjadikan itu sebagai ladang pundi pundi poin nya.
"Barang siapa bisa memperoleh benda berharga disana maka akan menjadi poin, setelah memasukkan nya ke dalam Keping poin kontribusi."
Benda itu adalah, artefak, tanaman herbal, tubuh binatang serta kristal inti jiwa binatang.
Jika benda benda tersebut di masukkan ke dalam keping poin kontribusi maka akan tercetak poin dalam keping tersebut.
**
Dua hari berlalu, semua sudah berada di bagian belakang dari perguruan Bukit Bayangan, tepatnya berada di wilayah luar hutan Seribu Bayangan.
Hutan Seribu Bayangan ini secara wilayah adalah wilayah bebas, hanya sebagian kecil yang mendekati perguruan Bukit Bayangan dan dianggap milik dari perguruan tersebut.
Lokasi nya tepat ada di belakang perguruan tersebut, memanjang hingga ratusan kilometer ke arah gunung yang ada di belakang perguruan itu, membentang dari bukit Kapur hingga bukit Ular.
Keberadaan hutan tersebut seakan menyatukan tiga wilayah tersebut, yakni bukit Kapur, perguruan Bukit Bayangan serta bukit Ular.
Hutan luas yang jarang terjamah dan di apit dua bukit besar itu, selalu menjadi tempat pengujian bagi murid murid perguruan tersebut.
Meski demikian ada wilayah wilayah tertentu dari hutan tersebut yang menjadi larangan, apalagi bagi calon murid utama, wilayah tersebut adalah area barat tepatnya wilayah yang berbatasan dengan bukit Ular yang di beri nama hutan Kecil Larangan.
Hutan Kecil Larangan adalah sebuah wilayah yang terlarang bagi murid murid baru tersebut, bahkan murid senior pun tak diijinkan sembarangan masuk kesana.
Konon di wilayah tersebut adalah wilayah sekelompok siluman yang terhubung dengan istana Monster, istananya para Binatang Iblis.
Selain hutan kecil Larangan, di wilayah ujung timur dan selatan juga ada wilayah yang terlarang.
"Seleksi kali ini resmi di buka, silahkan kalian mencari poin kontribusi sebanyak banyaknya, namun tetap perlu di ingat tentang tiga tempat yang menjadi larangan bagi kalian memasukinya, jika kalian nekat resiko kalian yang akan menanggung nya."
"Tempat yang di larang kalian masuki adalah Hutan Kecil Larangan, Wilayah ujung timur yang di sebut 'Jajaran Karang Kapur' serta hutan di bagian selatan atau biasa kita namakan 'Wilayah Kegelapan'.
Semua anak mengangguk, mendengar perkataan terakhir dari wakil tetua regulasi yang berdiri melayang di sebelah Tetua Regulasi dan para petinggi lainnya.
Setelah wakil tetua regulasi berkata, beberapa tetua lain maju, kemudian membentuk sebuah formasi, nampak nya mereka akan membuka segel formasi pengaturan yang membatasi tempat tersebut dengan halaman belakang perguruan Bukit Bayangan.
Segel formasi pengaturan di perlukan agar semua yang buruk berasal dari hutan tak mengancam keberadaan perguruan Bukit Bayangan, saat mereka lengah.
KRETEEKK...
Terdengar suara seperti benda yang bergeser saat para tetua berhasil mengalirkan cahaya yang diciptakan oleh beberapa orang itu menembus pintu gerbang besar dan membentuk pola tertentu.
"Masuklah kalian ke dalam hutan, dan selesai kan misi kalian sebaik baiknya." pesan Tetua Regulasi, kali ini sang tetua berbicara setelah sekian lama hanya mengawasi dan melihat saja.
**
Seribuan anak menghambur masuk kedalam hutan Seribu Bayangan.
Rimbunnya hutan dan gelap nya tempat tersebut tak menghalangi anak anak tersebut bergerak mengumpulkan poin kontribusi.
Beberapa anak tampak bergerombol membentuk sebuah tim, namun ada juga yang bergerak sendiri sendiri karena merasa lebih bebas.
"Saudara Fengying, apakah kau mau satu kelompok dengan ku?." nampak Annchi berjalan mendekati nya.
"Kita bisa mengumpulkan poin kontribusi bersama sama."
Yuang Fengying terdiam sesaat, namun jika di ingat ingat sosok Annchi tak pernah menyinggungnya, bahkan beberapa kali membela nya saat ada yang mencoba mengganggunya.
"Baiklah aku setuju nona An, jika kau tak keberatan,'' balas Yuang Fengying dengan sedikit tersenyum.
Setelah sepakat kedua anak tersebut makin memasuki hutan.
Mereka terus masuk makin jauh ke dalam hutan, mata keduanya selalu mengawasi setiap yang mereka lalui, melihat ke sekeliling siapa tahu ada tanaman herbal maupun benda berharga yang bisa di dapatkan.
Roaaarr....
Terdengar suara raungan binatang buas di kejauhan, keduanya sesaat berhenti.
"Arah sana..!." Yuang Fengying menunjuk kesebuah arah.
Keduanya lalu melesat bergerak cepat menuju ke arah tersebut.
Dari jarak yang masih jauh Yuang Fengying sudah bisa melihat, ada seekor harimau setinggi dua meter tengah meraung dengan penuh kemarahan.
Beberapa anak tengah mengepungnya, nampak nya mereka ingin membunuh dan mengambil poin manfaat dari nya.
"Lewat sini saja," kata Yuang Fengying, membuat Annchi sedikit kaget.
"Kenapa saudara Fengying?, bukankah hewan buruan ada di arah sana?.''
"Hewan itu sudah ada yang memburunya.."
"Apa?!, bagaimana bisa tahu ?!."
Annchi tertegun, memikirkan keputusan dari Yuang Fengying.
"Percayalah padaku Nona An," kata Yuang Fengying kembali saat melihat keraguan di mata gadis muda tersebut.
Yuang Fengying tak ingin berebut poin dengan yang lain, karena itu menurut nya hal yang sia sia dan membuang tenaga, sebab masih banyak poin lain yang nanti bisa di dapatkan.
Annchi sedikit kecewa, pasalnya hewan buruan sudah di depan mata istilah nya, tapi malah menghindar, padahal mungkin saja mereka bisa menaklukan nya dengan kemampuan kedua nya.
"Lihatlah ada Jamur Api..!," tunjuk Yuang Fengying kearah sebuah lereng yang ada di dekat kedua nya berjalan.
Di sebelah mereka, sedikit jauh ada serumpun jamur Api yang tumbuh di lereng sebuah perbukitan kecil.
Jamur Api adalah tanaman herbal yang juga sedikit bermanfaat jika di campur dengan herbal lainnya, meski nilai nya tak terlalu tinggi namun cukup lumayan mengisi keping kontribusi.
Keduanya langsung melesat kearah jamur tersebut, "Hati hati, tanaman herbal bermanfaat pasti ada penjaganya..!." Yuang Fengying mengingatkan Annchi.
"Benar.."
Belum selesai mereka berbicara segerombolan Semut Api langsung mengerubungi keduanya, ratusan binatang sebesar ibu jari kaki orang dewasa itu mulai menyerang, mereka merasa terganggu dengan kehadiran manusia di wilayah nya.
Wajah Yuang Fengying malah berbinar, anak 8 tahun tersebut tak menunjukkan rasa takut nya melihat ratusan binatang berbahaya tersebut.
_____________
Jangan lupa dukungannya.... terima kasih.