Calon TUMBAL 2.

Calon TUMBAL 2.

EPS. 1. Sebuah peringatan.

JAKARTA, 10 Oktober 2022.

"Tess!"

"Kricik - kricik."

"Tess!"

"Aku dimana.."

Seorang gadis menggunakan dress putih panjang berjalan di sebuah tempat yang aneh, ia bahkan dengan ragu melangkah maju kedepan karena takut dengan sekeliling nya. Adalah Jingga..

Jingga sedang berjalan di tempat yang lembab dan penuh kabut, tempat nya aneh dan terlihat sangat suram sampai jarak pandang nya saja hanya beberapa meter dari tempat Jingga berdiri sekarang.

"Papa??" Jingga memanggil - manggil ayah angkat nya karena di sana terasa sangat aneh bagi Jingga.

"Gani??"

Jingga berjalan kedepan seperti orang yang buta, lalu tiba - tiba dari balik kabut yang ada di depan matanya Jingga melihat sosok perempuan yang sedang berdiri menggunakan pakaian kerajaan jaman dahulu dengan bunga melati di sisi kanan kepalanya.

Perempuan itu membelakangi Jingga, Jingga penasaran siapa dia, tapi Jingga tetap diam dan tidak bertanya dan dia hanya diam saja di tempat nya.

"Kamu jangan ikut campur, nak." Ujar perempuan itu tiba - tiba.

"Anda bicara denganku?" Tanya Jingga dengan heran.

"Ya, menurutmu dengan siapa lagi? Aku ucapkan sekali lagi, jangan ikut campur atau kamu akan mendapat akibat nya." Ujar perempuan itu lagi.

"Maaf saya tidak mengerti maksud anda, nyai." Ujar Jingga, ia memanggil sosok itu dengan sebutan nyai.

"Aku tidak mengganggumu karena kamu di lindungi, tapi jika kamu terus ikut campur urusanku maka sebesar apapun pelindungmu akan aku hadapi." Ujar nya.

Sosok itu lalu berjalan pergi meninggalkan Jingga dan hilang di antara kabut - kabut.

"Nyai, tunggu!" Panggil Jingga, tapi perempuan dengan pakaian kerajaan kuno itu sudah pergi.

Jingga berjalan semakin ke depan untuk mencari sosok perempuan yang sudah berbicara aneh padanya, dengan menajamkan pandangan nya tapi dia tetap tidak menemukan nya. Sampai tiba - tiba sebuah wajah mengerikan dengan mata hitam legam dan mulut terbuka lebar muncul di depan Jingga percis..

"AAAH!!" Jingga terkejut.

Rupanya Jingga hanya bermimpi, sekarang dia bangun karena terkejut dengan wajah seram tadi.

"Astagfirullah.. Udah berkali - kali aku mimpi hal serupa, ada apa ya Allah.." Jingga sampai tersenggal - senggal saking terkejut nya.

Jingga bangun dan meminum air putih yang berada di nakas nya, dan saat itu sosok teteh putih terlihat sedang memperhatikan Jingga. Jingga pun heran mengapa teteh putih menatap dirinya sangat serius.

"Teteh, kenapa?" Tanya Jingga.

"Hati - hati ya Jingga.." Ujar nya sambil mengusap - usap rambut panjang nya.

"Hati - hati? kan aku tidur, bukan mau pergi." Ujar Jingga.

"Pokonya hati - hati, Jingga.." Ujar si teteh putih, lalu dia menangis dan hilang.

Jingga pun keheranan melihat itu, tidak biasanya si teteh putih murung. Tapi Jingga tak memikirkan nya lagi, dia melihat jam dan ternyata sudah menjelang pagi. Jingga pun bangun dan masuk kedalam kamar mandi untuk mengambil wudhu.

Sudah beberapa bulan setelah kepergian Ilham ke luar negeri, Jingga masih tetap menolong sosok, atau orang yang ketempelan tanpa bantuan Ilham. Kini Jingga di bantu Gani yang sudah tinggal di rumah ayah Ilham juga sebagai penjaga Jingga sekaligus teman Jingga.

Dan saat ini sedang memasuki musim penghujan, dan setiap harinya pasti turun hujan.. seperti hari ini, saat Jingga sudah siap dengan seragam sekolah nya di luar turun hujan lebat.

"Nak, nanti papa ada operasi, mungkin papa pulang malem, ya.." Ujar ayah Ilham.

Mereka sedang duduk dan melakukan sarapan, Gani juga duduk di satu meja bersama mereka dan ikut sarapan.

"Iya, pa." Sahut Jingga sambil tersenyum.

"Tumben abangmu nggak telpon? Biasanya tiap pagi udah heboh kayak orang demo." Tanya ayah Ilham, Jingga pun terkekeh.

"Semalem bilang katanya pagi ini libur telpon, katanya lagi ada sibuk." Sahut Jingga.

"Hmm, sok sibuk.." Ujar ayah Ilham sambil terkekeh, Jingga pun ikut terkekeh jadinya.

"Mungkin nggak si pah, kalo bang Ilham udah punya pacar??" Tanya Jingga sambil cengengesan.

"Bisa jadi iya.." Sambung Gani.

"Hmm.. menurut penilaian papa, mustahil abangmu mau pacaran sama orang asing. Apalagi budaya barat sangat kontras sama budaya kita, dan pergaulan di sana sangat.. bebas." Sahut ayah Ilham.

"Iya juga.. Bang Ilham mah kayak tembok." Celetuk Jingga ayah nya pun terkekeh.

"Tanyain aja, barang kali abangmu bisa menjawab rasa penasaran kamu." Ujar ayah Ilham.

"Papa pergi dulu ya, kalian hati - hati ke sekolah." Ujar ayah nya Ilham.

Jingga pun mencium tangan ayah Ilham, pun dengan Gani yang juga sama mencium tangan ayah Ilham. Walau posisi Gani di sana adalah bekerja, ayah Ilham memperlakukan Gani sangat baik seperti dia memperlakukan anak nya sendiri.

Setelahnya, Jingga dan Gani pun berangkat ke sekolah. Tapi saat di dalam mobil ternyata Ilham akhirnya menghubunginya juga, Jingga pun tersenyum melihat panggilan Video dari Ilham.

"Abang!!" Panggil Jingga dengan semangat dan terdengar kekehan dari seberang sana.

"Mau sekolah ya?" Tanya Ilham dan Jingga mengangguk.

"Iya, abang kok suaranya bindeng? abang sakit!?" Tanya Jingga khawatir.

"Hm, beberapa bulan nggak ketemu anak cerewet jadinya sakit." Sahut Ilham, Jingga pun manyun dan terkekeh.

"Bilang aja kangen, kan..." Ledek Jingga, Ilham pun terkekeh.

Gani tersenyum melihat keakraban Jingga dengan abang nya, Jingga yang baik pasti siapapun akan menyayanginya. Gani jadi ingat dengan masa kecil mereka dulu, dimana ia menjadi satu - satunya teman Jingga karena Jingga selalu di anggap aneh, tapi kini.. semua orang menyayangi Jingga, Gani senang melihat itu.

Jingga dan Ilham hanya mengobrol sebentar, hanya sekitar sepuluh menitan saja karena Ilham di sana sedang sangat sibuk katanya, tapi menyempatkan diri menghubungi Jingga.

Sesampainya di sekolah, mereka mengerjakan pelajaran seperti biasanya, sampai akhirnya saat jam istirahat tiba, Jingga di datangi Elang. Pemuda berwajah dingin dan bersikap dingin juga, yang tak pernah terlihat sama sekali senyum.

"Elang, kenapa?'' Tanya Jingga.

"Bisa ikut gue?" Tanya Elang.

"Eh, kemana?" Tanya Jingga, Elang hanya diam dan menatap Jingga, Jingga pun ngeri karena tatapan Elang sama sekali tidak bisa terbaca apa maksudnya.

"Jingga, kenapa?" Tanya Gani, lalu menatap Elang dan Elang juga melirik Gani.

Ayolah.. di kelas itu tiba - tiba menjadi tegang karena Jingga di kelilingi dua cowok tampan yang kepribadian nya seolah bagai air dan api, mengingat betapa dingin nya wajah Elang dan kalem nya wajah Gani.

"Ntar aja." Ujar Elang lalu dia pergi dari sana meninggalkan Jingga, Jingga pun menghembuskan nafas nya setelah Elang pergi.

"Kenapa Jingga? Dia ganggu kamu?" Tanya Gani khawatir.

"Ayo kita keluar dulu, tar aku ceritain di kantin." Ujar Jingga, Gani pun mengangguk.

Mereka pun keluar dari kelas dan Jingga menceritakan apa sebab sampai dia di datangi Elang, Gani pun manggut - manggut mendengarkan cerita Jingga.

"Hm.. tapi kayaknya dia anak nakal, ya? Muka nya bengis banget, nggak ada senyum - senyum nya." Ujar Gani, Jingga pun terkekeh mendengar nya.

"Jangan gitu, ntar orang nya denger." Ujar Jingga, mereka lalu masuk ke kantin.

'Cuma nggak nyangka aja.. aku harus ketemu dengan calon tumbal dari pesugihan di jaman yang sudah sangat maju ini.. entah orang tua Elang adalah pelaku, atau Elang bernasib kayak aku dulu.' Batin Jingga..

Jingga sudah tau apa arti dari asap hitam yang muncul mengikuti orang.. artinya orang itu akan segera meninggal karena akan di tumbalkan oleh seorang pelaku pesugihan, untung nya Jingga sudah di latih oleh ustad Sholeh dan ayah Ilham, jadi dia bisa mengenalinya dan mengusir nya, di bantu oleh sosok aki juga..

Jingga pergi ke toilet dan meninggalkan Gani di kantin sendirian, Gani bilang mau ikut JIngga tapi Jingga melarang nya dan menyuruh Gani untuk melanjutkan makan nya. Jingga merasa sakit perut yang teramat sangat, entahlah.. dia sepertinya salah makan sesuatu.

"Aduhai.. sakit banget gila.." Gumam Jingga sambil meremas perutnya yang melilit.

Saat Jingga keluar dari toilet tak sengaja dia berpapasan dengan Elang yang juga baru keluar dari kamar mandi, dan Jingga melihat asap itu kembali ada di sekitar Elang lagi.

'Asap nya ada lagi..' Batin Jingga.

"Ikut gue." Ujar Elang, dan dia menarik tangan Jingga menjauh dari toilet dan kini mereka berada di samping lapangan tenis.

"Elang Sorry." Ujar Jingga dan dia menggenggam tangan Elang dengan erat lalu memejamkan matanya.

Elang hanya diam dan terkejut sambil memperhatikan tangan nya yang di genggam Jingga, ia juga memperhatikan Jingga yang memejam kan matanya dan seperti sedang sangat fokus.

Sementara di Jingga sendiri saat ini sedang melihat satu sosok yang sangat cantik seperti ratu dengan pakaian kuno, namun matanya seperti mata reptil, Jingga hanya melihat setengah badan nya saja dan sosok itu mengatakan sesuatu pada Jingga.

"Jangan ikut campur, nak.." Ujar sosok itu dengan senyuman tapi senyum nya sangat penuh arti.

"Aku akan menyelamatkan nya." Ujar Jingga tegas, lalu dia membuka matanya dan bertemu tatap dengan Elang.

"Lu, mau menyelamatkan siapa?" Tanya Elang heran.

"Elu.." Sahut Jingga, dan ia melepaskan genggaman tangan nya dari Elang.

Waktu istirahat untuk kelas Jingga sudah berakhir, Jingga langsung buru - buru lari meninggalkan Elang yang masih kebingungan dengan apa yang Jingga maksudkan.

"Nyelametin gue?" Gumam Elang. Dia yang sebelum nya ingin bertanya sesuatu pada Jingga jadi lupa karena Jingga malah berkata hal aneh.

BERSAMBUNG..

Terpopuler

Comments

Wisell Rahayu

Wisell Rahayu

wahh aku ketinggln banyk thoor jdi hrs maraton nih bacanya..😀

2024-10-20

1

RJ 💜🐑

RJ 💜🐑

baca season 1 selesai langsung ke season 2

2024-11-04

1

putri cobain 347

putri cobain 347

perfect nya punya Kakak,

2024-11-02

2

lihat semua
Episodes
1 EPS. 1. Sebuah peringatan.
2 EPS. 2. Di datangi sosok Ratu.
3 EPS. 3. Firasat
4 EPS. 4. Sosok yang lebih kuat.
5 EPS. 5. Sosok di rumah Sakit
6 EPS. 6. Gosip Sekolah
7 EPS. 7. Kedatangan Ustad Sholeh.
8 EPS. 8. Rumah Elang
9 EPS. 9. Melawan Ratu
10 EPS. 10. Penyesalan sosok pria di rumah sakit.
11 EPS. 11. Wanita baik yang di duakan.
12 EPS. 12. Buhul di rumah Elang.
13 EPS.13. Abang dan ayah yang posesif.
14 EPS. 14. Kerasukan massal.
15 EPS. 15. Mimpi buruk.
16 EPS. 16. Ilham di tembak.
17 EPS. 17. Pertama kali mendapat kiriman santet.
18 EPS.18. Kiriman di malam hari.
19 EPS. 19. Kecelakaan maut di toll.
20 EPS. 20. Pelatihan.
21 EPS. 21. Merasuk.
22 EPS. 22. Raka..
23 EPS. 23. Jangan menilai buku dari Sampulnya.
24 EPS. 24. JONAH.
25 EPS. 25. TENTANG JONAH. {Mengantar Jonah}
26 EPS. 26. MIMPI.
27 EPS. 27. Pulang ke kampung Jingga.
28 EPS. 28. Bermalam di rumah Jingga.
29 EPS. 29. Peringatan.
30 EPS. 30. Pria keras kepala.
31 EPS. 31. Menyesal pun sudah terlambat.
32 EPS. 32. Siapa ibunya Jingga.
33 EPS. 33. Pesugihan.
34 EPS. 34. Datang kiriman teluh di sekolah.
35 EPS. 35. Keputusan dari Gani.
36 EPS. 36. Sosok di Mall.
37 EPS. 37. Sosok bernama Esa.
38 EPS. 38. Sosok bernama Esa 2.
39 EPS. 39. Sosok yang ikut pulang.
40 EPS. 40. Rencana mengungkap kematian Esa.
41 EPS. 41. Mengungkap kematian sosok bernama Esa.
42 EPS. 42. Esa pergi dengan damai.
43 EPS. 43. Selamat dari maut.
44 EPS. 44. Jebakan untuk Ilham.
45 EPS. 45. Perpisahan sekolah, go to Bali.
46 EPS. 46. Bali 2, Hotel yang sama.
47 EPS. 47. Bali 3. Jingga tidak semangat.
48 EPS. 48. Bali 4. Pemilik baru hotel Airlangga.
49 EPS. 49. Bali 5. Nyaris di jebak.
50 EPS. 50. Bali 6. Sosok itu berwajah dua.
51 EPS. 51. Bali 7. Prom Night Tragedi.
52 EPS. 52. Akhirnya pulang.
53 EPS. 53. Rasti.
54 EPS. 54. Sosok hantu mantan anak Punk. ( Sofia)
55 EPS. 55. Gani akan pulang.
56 EPS. 56. Gani pulang 2.
57 EPS. 57. Banyak keanehan di rumah Gani.
58 EPS. 58. Ayah Gani pelaku pesugihan.
59 EPS. 59. Di datangi Raja siluman Monyet.
60 EPS. 60. Kiriman yang menyelinap masuk.
61 EPS. 61. Jingga bertemu ibunya.
62 EPS. 62. Raja monyet meminta tumbal.
63 EPS. 63. Ibunya Gani kerasukan.
64 EPS. 64. Nego.
65 EPS. 65. Jingga di culik.
66 EPS. 66. Rumah kakek penyembah Iblis.
67 EPS. 67. Jingga di sembunyikan.
68 EPS. 68. Ilmu kanuragan??
69 EPS. 69. Teror raja Kera pada ayah Gani.
70 EPS. 70. Jingga pulang.
71 EPS. 71. Akhir ayah Gani.
72 EPS. 72. Fitnah.
73 EPS. 73. Dirasuki
74 EPS. 74. Ritual dukun santet.
75 EPS. 75. Rumah dukun santet penuh tumbal
76 EPS. 76. Penangkapan dukun santet.
77 EPS. 77. Hukum gantung, dukun santet.
78 EPS. 78. Kisah kelam ibunya Jingga.
79 EPS. 79. Bunda akan temani kamu, Jingga sayang.
80 EPS. 80. Bang Ilham pulang.
81 EPS. 81. Kisah sosok yang ikut pulang. [Aluna]
82 EPS. 82. Sosok ALUNA 2.
83 EPS. 83. ELANG meet ILHAM.
84 EPS. 84. ELANG meet ILHAM 2.
85 EPS. 85. Tabrakan hidung.
86 EPS. 86. Sosok itu bernama Marina.
87 EPS. 87. Sosok bernama Marina 2.
88 EPS. 88. Sosok Bernama Marina. 3.
89 EPS. 89. Jantung korslet.
90 EPS. 90. Abang pernah jatuh cinta?
91 EPS. 91. Mereka saling mencintai, tapi..
92 EPS. 92. Mengantar sosok Marina.
93 EPS. 93. Di ajak sosok bunuh diri.
94 EPS. 94. Rasa yang sama.
95 EPS. 95. Menjadi kesayangan.
96 EPS. 96. Sosok dominan.
97 EPS. 97. Rumah misteri.
98 EPS. 98. Rumah Misteri 2.
99 EPS. 99. Rumah Misteri 3.
100 EPS. 100. Serangan dari sosok di rumah kosong.
101 EPS. 101. Jasad sosok Laura dan Adel.
102 EPS. 102. Mereka pergi dengan damai.
103 EPS. 103. Banyak sosok di kampus.
104 EPS. 104. Sosok jahil itu ikut pulang.
105 EPS. 105. Drama cinta di kelas.
106 EPS. 106. Ada yang bunuh d!r!.
107 EPS. 107. Sosok yang penuh luka. (Rindi)
108 EPS. 108. RINDI.
109 EPS. 109. Tangisan pilu keluarga yang di tinggalkan.
110 EPS. 110. Pelaku pemakai susuk.
111 EPS. 111. Pelet.
112 EPS. 112. Misi menyelamatkan Fahri.
113 EPS. 113. Kiriman yang nyusup.
114 EPS. 114. Kembar yang di bedakan.
115 EPS. 115. Patah hatinya seorang anak.
116 EPS. 116. Rindi berpulang.
117 EPS. 117. Bawa lari Fahri.
118 EPS. 118. Pelet Jaran Goyang.
119 EPS. 119. Mencari Fahri di alam astral.
120 EPS. 120. Nenek dukun itu mati.
121 EPS. 121. Perempuan bau.
122 EPS. 122. Indah sekarat.
123 EPS. 123. Belatung dari kemaluan Indah.
124 EPS. 124. Indah Susah ajal.
125 EPS. 125. Mencari pertolongan
126 EPS. 126. Meruqyah Indah. [Pelepasan susuk.]
127 EPS. 127. Dokter juga manusia.
128 EPS. 128. Papa sakit.
129 EPS. 129. RIAN pamit.
130 EPS. 130. RIAN pamit, 2.
131 EPS. 131. Kiriman yang menyusup.
132 EPS . 132. Papa sakit apa sebenar nya?
133 EPS. 133. Tumor Otak.
134 EPS. 134. Mimpi nya kayak nyata.
135 EPS. 135. Papa..
136 EPS.136. Permintaan papa.
137 EPS. 137. Ada dua hati yang patah.
138 EPS. 138. Curhatan laki - laki.
139 EPS. 139. Semua kaget.
140 EPS. 140. Malam sebelum akad.
141 EPS. 141. SAH!!!
142 EPS. 142. Jantung aman??
143 EPA. 143. Bunda pamit, sayang.
144 EPS. 144. Malam apa yaa..
145 EPS. 145. Hatinya sangat lembut.
146 EPS. 146. Kondisi papa.
147 EPS. 147. Elang dan Edo di taksir hantu, [Melisa.]
148 EPS. 148. Toko buah pesugihan.
149 EPS. 149. Jingga di bawa.
150 EPS. 150. Semua ada korelasinya.
151 EPS. 151. Bepamitan lewat mimpi.
152 EPS. 152. Papa berpulang.
153 EPS. 153. Aku capek.
154 EPS. 154. 7 Hari kemudian.
155 EPS. 155. Suami nya dateng. ke kampus.
156 EPS. 156. Seorang gadis yang depresi.
157 EPS. 157. Namanya Rea.
158 EPS. 158. Hadapi pelaku dengan pelukan.
159 EPS. 159. Kunti di toilet kampus.
160 EPS. 160. Teman baru. [Rea]
161 EPS. 161. Selingkuh adalah penyakit.
162 EPS. 162. Membersihkan Rea.
163 EPS. 163. Membersihkan Rea.
164 EPS. 164. Pelakunya meninggal
165 EPS. 165. Apartemen Elang kena bom nuklir.
166 EPS. 166. Tinggal bareng di apartemen.
167 EPS. 167. Perempuan itu adalah aku?
168 EPS. 168. Mengunjungi kota itu..
169 EPS. 169. Kilas balik Reinkarnasi Jingga & Ilham (1)
170 EPS. 170. Kilas balik Reinkarnasi Jingga & Ilham(2)
171 EPS. 171. 1 bulan berlalu..
172 EPS. 172. Gani di culik beneran!
173 EPS. 173. Sosok manipulatif.
174 EPS. 174. Calon tumbal sekaligus pelaku ilmu santet.
175 EPS. 175. Kate datang ke Jakarta.
176 EPS. 176. Elang minta kawin.
177 EPS. 177. Akhir dari pengguna santet.
178 EPS. 178. Kejujuran Elang..
179 EPS. 179. Sosok hantu anak panti. {Fikri}
180 EPS. 180. Fikri.
181 EPS. 181. Mencari jasad Fikri.
182 EPS. 182. Fikri sudah pergi.
183 EPS. 183. Jingga Kenapa?
184 EPS. 184. Ada yang hidup di perut Jingga.
185 EPS. 185. Kate di teror.
186 EPS. 186. Dua Uncle narsis.
187 EPS. 187. Hari H Elang tiba.
188 EPS. 188. Sosok dominan di respsi Elang dan Rea.
189 EPS. 189. Berbagai cara memecah belah hubungan.
190 EPS. 190. Jingga di tandai.
Episodes

Updated 190 Episodes

1
EPS. 1. Sebuah peringatan.
2
EPS. 2. Di datangi sosok Ratu.
3
EPS. 3. Firasat
4
EPS. 4. Sosok yang lebih kuat.
5
EPS. 5. Sosok di rumah Sakit
6
EPS. 6. Gosip Sekolah
7
EPS. 7. Kedatangan Ustad Sholeh.
8
EPS. 8. Rumah Elang
9
EPS. 9. Melawan Ratu
10
EPS. 10. Penyesalan sosok pria di rumah sakit.
11
EPS. 11. Wanita baik yang di duakan.
12
EPS. 12. Buhul di rumah Elang.
13
EPS.13. Abang dan ayah yang posesif.
14
EPS. 14. Kerasukan massal.
15
EPS. 15. Mimpi buruk.
16
EPS. 16. Ilham di tembak.
17
EPS. 17. Pertama kali mendapat kiriman santet.
18
EPS.18. Kiriman di malam hari.
19
EPS. 19. Kecelakaan maut di toll.
20
EPS. 20. Pelatihan.
21
EPS. 21. Merasuk.
22
EPS. 22. Raka..
23
EPS. 23. Jangan menilai buku dari Sampulnya.
24
EPS. 24. JONAH.
25
EPS. 25. TENTANG JONAH. {Mengantar Jonah}
26
EPS. 26. MIMPI.
27
EPS. 27. Pulang ke kampung Jingga.
28
EPS. 28. Bermalam di rumah Jingga.
29
EPS. 29. Peringatan.
30
EPS. 30. Pria keras kepala.
31
EPS. 31. Menyesal pun sudah terlambat.
32
EPS. 32. Siapa ibunya Jingga.
33
EPS. 33. Pesugihan.
34
EPS. 34. Datang kiriman teluh di sekolah.
35
EPS. 35. Keputusan dari Gani.
36
EPS. 36. Sosok di Mall.
37
EPS. 37. Sosok bernama Esa.
38
EPS. 38. Sosok bernama Esa 2.
39
EPS. 39. Sosok yang ikut pulang.
40
EPS. 40. Rencana mengungkap kematian Esa.
41
EPS. 41. Mengungkap kematian sosok bernama Esa.
42
EPS. 42. Esa pergi dengan damai.
43
EPS. 43. Selamat dari maut.
44
EPS. 44. Jebakan untuk Ilham.
45
EPS. 45. Perpisahan sekolah, go to Bali.
46
EPS. 46. Bali 2, Hotel yang sama.
47
EPS. 47. Bali 3. Jingga tidak semangat.
48
EPS. 48. Bali 4. Pemilik baru hotel Airlangga.
49
EPS. 49. Bali 5. Nyaris di jebak.
50
EPS. 50. Bali 6. Sosok itu berwajah dua.
51
EPS. 51. Bali 7. Prom Night Tragedi.
52
EPS. 52. Akhirnya pulang.
53
EPS. 53. Rasti.
54
EPS. 54. Sosok hantu mantan anak Punk. ( Sofia)
55
EPS. 55. Gani akan pulang.
56
EPS. 56. Gani pulang 2.
57
EPS. 57. Banyak keanehan di rumah Gani.
58
EPS. 58. Ayah Gani pelaku pesugihan.
59
EPS. 59. Di datangi Raja siluman Monyet.
60
EPS. 60. Kiriman yang menyelinap masuk.
61
EPS. 61. Jingga bertemu ibunya.
62
EPS. 62. Raja monyet meminta tumbal.
63
EPS. 63. Ibunya Gani kerasukan.
64
EPS. 64. Nego.
65
EPS. 65. Jingga di culik.
66
EPS. 66. Rumah kakek penyembah Iblis.
67
EPS. 67. Jingga di sembunyikan.
68
EPS. 68. Ilmu kanuragan??
69
EPS. 69. Teror raja Kera pada ayah Gani.
70
EPS. 70. Jingga pulang.
71
EPS. 71. Akhir ayah Gani.
72
EPS. 72. Fitnah.
73
EPS. 73. Dirasuki
74
EPS. 74. Ritual dukun santet.
75
EPS. 75. Rumah dukun santet penuh tumbal
76
EPS. 76. Penangkapan dukun santet.
77
EPS. 77. Hukum gantung, dukun santet.
78
EPS. 78. Kisah kelam ibunya Jingga.
79
EPS. 79. Bunda akan temani kamu, Jingga sayang.
80
EPS. 80. Bang Ilham pulang.
81
EPS. 81. Kisah sosok yang ikut pulang. [Aluna]
82
EPS. 82. Sosok ALUNA 2.
83
EPS. 83. ELANG meet ILHAM.
84
EPS. 84. ELANG meet ILHAM 2.
85
EPS. 85. Tabrakan hidung.
86
EPS. 86. Sosok itu bernama Marina.
87
EPS. 87. Sosok bernama Marina 2.
88
EPS. 88. Sosok Bernama Marina. 3.
89
EPS. 89. Jantung korslet.
90
EPS. 90. Abang pernah jatuh cinta?
91
EPS. 91. Mereka saling mencintai, tapi..
92
EPS. 92. Mengantar sosok Marina.
93
EPS. 93. Di ajak sosok bunuh diri.
94
EPS. 94. Rasa yang sama.
95
EPS. 95. Menjadi kesayangan.
96
EPS. 96. Sosok dominan.
97
EPS. 97. Rumah misteri.
98
EPS. 98. Rumah Misteri 2.
99
EPS. 99. Rumah Misteri 3.
100
EPS. 100. Serangan dari sosok di rumah kosong.
101
EPS. 101. Jasad sosok Laura dan Adel.
102
EPS. 102. Mereka pergi dengan damai.
103
EPS. 103. Banyak sosok di kampus.
104
EPS. 104. Sosok jahil itu ikut pulang.
105
EPS. 105. Drama cinta di kelas.
106
EPS. 106. Ada yang bunuh d!r!.
107
EPS. 107. Sosok yang penuh luka. (Rindi)
108
EPS. 108. RINDI.
109
EPS. 109. Tangisan pilu keluarga yang di tinggalkan.
110
EPS. 110. Pelaku pemakai susuk.
111
EPS. 111. Pelet.
112
EPS. 112. Misi menyelamatkan Fahri.
113
EPS. 113. Kiriman yang nyusup.
114
EPS. 114. Kembar yang di bedakan.
115
EPS. 115. Patah hatinya seorang anak.
116
EPS. 116. Rindi berpulang.
117
EPS. 117. Bawa lari Fahri.
118
EPS. 118. Pelet Jaran Goyang.
119
EPS. 119. Mencari Fahri di alam astral.
120
EPS. 120. Nenek dukun itu mati.
121
EPS. 121. Perempuan bau.
122
EPS. 122. Indah sekarat.
123
EPS. 123. Belatung dari kemaluan Indah.
124
EPS. 124. Indah Susah ajal.
125
EPS. 125. Mencari pertolongan
126
EPS. 126. Meruqyah Indah. [Pelepasan susuk.]
127
EPS. 127. Dokter juga manusia.
128
EPS. 128. Papa sakit.
129
EPS. 129. RIAN pamit.
130
EPS. 130. RIAN pamit, 2.
131
EPS. 131. Kiriman yang menyusup.
132
EPS . 132. Papa sakit apa sebenar nya?
133
EPS. 133. Tumor Otak.
134
EPS. 134. Mimpi nya kayak nyata.
135
EPS. 135. Papa..
136
EPS.136. Permintaan papa.
137
EPS. 137. Ada dua hati yang patah.
138
EPS. 138. Curhatan laki - laki.
139
EPS. 139. Semua kaget.
140
EPS. 140. Malam sebelum akad.
141
EPS. 141. SAH!!!
142
EPS. 142. Jantung aman??
143
EPA. 143. Bunda pamit, sayang.
144
EPS. 144. Malam apa yaa..
145
EPS. 145. Hatinya sangat lembut.
146
EPS. 146. Kondisi papa.
147
EPS. 147. Elang dan Edo di taksir hantu, [Melisa.]
148
EPS. 148. Toko buah pesugihan.
149
EPS. 149. Jingga di bawa.
150
EPS. 150. Semua ada korelasinya.
151
EPS. 151. Bepamitan lewat mimpi.
152
EPS. 152. Papa berpulang.
153
EPS. 153. Aku capek.
154
EPS. 154. 7 Hari kemudian.
155
EPS. 155. Suami nya dateng. ke kampus.
156
EPS. 156. Seorang gadis yang depresi.
157
EPS. 157. Namanya Rea.
158
EPS. 158. Hadapi pelaku dengan pelukan.
159
EPS. 159. Kunti di toilet kampus.
160
EPS. 160. Teman baru. [Rea]
161
EPS. 161. Selingkuh adalah penyakit.
162
EPS. 162. Membersihkan Rea.
163
EPS. 163. Membersihkan Rea.
164
EPS. 164. Pelakunya meninggal
165
EPS. 165. Apartemen Elang kena bom nuklir.
166
EPS. 166. Tinggal bareng di apartemen.
167
EPS. 167. Perempuan itu adalah aku?
168
EPS. 168. Mengunjungi kota itu..
169
EPS. 169. Kilas balik Reinkarnasi Jingga & Ilham (1)
170
EPS. 170. Kilas balik Reinkarnasi Jingga & Ilham(2)
171
EPS. 171. 1 bulan berlalu..
172
EPS. 172. Gani di culik beneran!
173
EPS. 173. Sosok manipulatif.
174
EPS. 174. Calon tumbal sekaligus pelaku ilmu santet.
175
EPS. 175. Kate datang ke Jakarta.
176
EPS. 176. Elang minta kawin.
177
EPS. 177. Akhir dari pengguna santet.
178
EPS. 178. Kejujuran Elang..
179
EPS. 179. Sosok hantu anak panti. {Fikri}
180
EPS. 180. Fikri.
181
EPS. 181. Mencari jasad Fikri.
182
EPS. 182. Fikri sudah pergi.
183
EPS. 183. Jingga Kenapa?
184
EPS. 184. Ada yang hidup di perut Jingga.
185
EPS. 185. Kate di teror.
186
EPS. 186. Dua Uncle narsis.
187
EPS. 187. Hari H Elang tiba.
188
EPS. 188. Sosok dominan di respsi Elang dan Rea.
189
EPS. 189. Berbagai cara memecah belah hubungan.
190
EPS. 190. Jingga di tandai.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!