Banyak cerita yang terjadi di saat Elvin Zayyan Pradipta masih duduk di bangku SMA. Beberapa kali ia di tangkap oleh polisi, tapi tak mampu menahannya di dalam walaupun ia terlibat dengan kasus yang besar.
Ia juga terlibat dengan sebuah organisasi saat berada di negara K tempat sang granma. Kedua orang tuanya pun tidak mengetahui hal itu, tapi granma tahu tentangnya.
Sampai suatu ketika ia di paksa oleh orang tuanya untuk menikah, yang di mana dirinya belum terpikirkan untuk melakukannya.
Apakah Elvin akan menuruti atau bahkan memberontak?
Dan siapakah wanita yang akan di jodohkan dengannya?
BACA CERITANYA SEKARANG!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yaya haswa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 21
"Dari personil saja kita kalah. Bagaimana caranya mau melawan tuan Wibhawa jika seperti itu?" sahut Felix
"Kita punya banyak personil tapi tidak bisa membawa mereka dengan alasan tidak memiliki dana. Apa kita pinjam uang di bank saja?" usul 1 teman Felix.
"Idemu jelek sekali" timpal Kevin.
"Haaah....." Hayden membuang nafas kasar.
Setelah tahu di mana ia bisa mencari keberadaan Gama, kini masalah personil lagi yang haru ia temukan jalan keluar. Papa nya sendiri memiliki banyak bodyguard yang pastinya menjaga di pintu gerbang. Melawan mereka saja, ia tidak yakin bisa mengalahkannya.
Pasrah? tidak mungkin terjadi. Ia harus menemukan Gama sebelum ide gila sang papa berhasil dia lakukan.
"Gue tahu seseorang yang memiliki organisasi tersembunyi. Dia punya banyak anggota yang kuat bahkan jago di bidang IT, tapi gue belum bisa memastikan dia mau membantu atau tidak" ucap Elvin.
"Siapa dia? gue saja yang bicara dengannya?" tanya Hayden.
"Dia tidak bisa ditemui sembarangan orang dan identitasnya juga di rahasiakan. Biar gue yang bicara dengannya, semoga saja dia mau membantu"
"Besok pagi gue akan memberitahu Lo jawabannya" tambah Elvin lagi seraya menatap Hayden.
Hayden mengangguk di campur pasrah saja mengikuti perkataan Elvin karena ia pun tidak memiliki solusi juga sekarang.
Setelah pembicaraan mereka belum menemukan solusi apapun, mereka kembali bubar dan akan bertemu kembali besok.
***
Malam Harinya
"Kamu sudah menelpon granma, El?" tanya mommy saat Elvin baru akan menaiki tangga menuju kamarnya.
"Ini baru aku mau telpon, mom"
"Yasudah, jangan biarkan granma marah-marah karena kamu lambat menghubunginya"
"Iya mom"
Elvin melanjutkan langkahnya ke kamar. Sesampainya di kamar, ia mengambil ponselnya dan langsung menghubungi granma melalui Vidio call.
"Kamu langsung lupa pada granma setelah kembali kamu yah"
Suara granma langsung terdengar setelah ia menjawab panggilan dari sang cucu.
"Aku tidak lupa granma, tapi aku terlalu sibuk di sekolah"
"Bagaimana sekolah di sana? kamu suka?"
"Biasa saja granma. Aku lebih suka di sana"
"Kamu hanya belum beradaptasi. Atau kamu mau berhenti saja?"
Aneh memang granma menyuruh Elvin berhenti sekolah. Padahal sekolah sangat penting, namun bagi granma kenyamanan sang cucu jauh lebih penting
"Tidak granma, aku tetap akan melanjutkannya"
"Yasudah kalau begitu"
"Emm... granma"
"Kenapa?"
"Aku butuh bantuan granma, tapi melibatkan orang-orang yang granma punya"
Di sebrang sana granma yang mendengar kata 'melibatkan orang-orangnya' membuat ia jadi terlihat serius.
"Apa yang terjadi? kenapa kamu membutuhkan bantuan mereka?"
"Ada seorang temanku di sekolah yang sedang butuh bantuan. Dia di bawa oleh papanya ke Inggris untuk melakukan uji coba penghapus ingatan dan pencucian otak"
"Maksudmu....orang tuanya sendiri yang ingin melakukan hal pada anaknya?"
"Benar granman. Dan dia bukan orang biasa, dia juga memiliki penjaga dan bukan hal yang mudah untuk mengalahkannya"
"Kamu punya kelompok mu sendiri, El. Itu fungsinya granma menyetujui kamu memiliki kelompokmu sendiri"
"Iya granma, tapi aku belum tahu seberapa kuat dia"
"Minta Owen untuk mencari tahu. Kamu ini bodoh apa gimana?" Granma jadi kesal sendiri pada cucu satu-satunya itu. Entah dia lupa atau bodoh.
"Haiss...granma. Aku sudah meminta paman Owen mencarinya, tapi tidak semudah itu. Paman hanya sedikit menemukan informasinya dan itu tidak cukup granma"
"Yasudah, nanti granma suruh untuk mencari tahu. Siapa namanya?"
"Wibhawa, granma"
"Oke, nanti granma kirim ke email kamu setelah menemukan informasi tentangnya"
"Terima kasih granma"
" Apapun untuk cucu kesayanganku"
"Yasudah granma. Granma istirahatlah, ini sudah malam"
"Hmmm"
"Good night granma"
"To, El"
Tut
Elvin menyimpan teleponya dan kembali ke bawah bergabung dengan kedua orang tuanya.
****
Hari kembali berganti, pagi itu setelah Elvin membersihkan tubuhnya dan mengenaka baju seragamnya ia membuka leptopnya untuk mengecek e-mail nya.
Dan sesuai perkataan sang granma semalam, bahwa ia akan mengirimkan informasinya pagi ini.
Elvin membaca setiap kata tanpa melewatkan satupun. Setelah beberapa menit, ia selesai membaca semua informasi itu.
"Tidak di ragukan lagi orang-orang yang granma punya" Elvin memuji kehebatan orang-orang yang granma punya dalam mencari informasi.
Ponsel Elvin berdering dan itu dari granma.
"Halo granma"
"Granma akan mengirim 5 orang ke sana. Itu saja sudah cukup di tambah dengan kelompok yang kamu punya. Granma dengar kamu punya banyak teman dari geng motor?"
"Mereka bukan geng motor granma, mereka hanya tim motor balap saja. Mereka juga punya kerjaan lain selain itu"
"Kamu bergabung dengan salah satu dari mereka?"
"Tidak granma. Aku hanya membantu karena dia teman sekolahku"
"Yasudah. Itu saja yang mau granma katakan. Kamu pergi lah ke sekolah!"
"Iya granma, setelah ini aku baru berangkat"
Tut
Setelah Elvin menyalin semua informasi yang granma kirimkan padanya ke handphonenya, ia segera bergegas ke sekolah. Tidak lupa berpamitan kepada kedua orang tuanya.
Di sekolah ia melakukan pembelajaran seperti biasanya. Felix dan Elvin bahkan tidak menyinggung tentang Gama karena belum saatnya mereka untuk membicarakannya.
Setelah proses pembakarannya jam pertama selesai dan waktunya istirahat, seperti biasa mereka makan di kantin sekolah.
"Bagaimana?" tanya Felix setelah mereka duduk di salah satu meja kantin dan telah memesan makanan.
"Dia mau membantu dan masalah personil bukan lagi jadi masalah"
"Hayden pasti senang mendengar berita ini" Felix ikut senang mendengarnya. Elvin mengangguk juga.
"Jadi kita bisa langsung pergi bukan?"
"Kita akan diskusikan nanti dengan Hayden" Felix mengangguk saja. Ia tahu Elvin pasti tidak ingin berbicara dua kali yang mana El memberitahunya lalu memberitahu Hayden lagi.
Di meja berbeda yang ada di kantin Clara dan Fara juga tengah makan dengan santainya, namun berbeda dengan Clara yang menajamkan telinga mendengar pembicaraan El dan Felix.
Walaupun ia ikut terlibat tentang rencana mereka yang akan ke Inggris tapi mereka tidak tahu jika itu dirinya. Maka dari itu mendengar Elvin sudah menemukan solusi dan hanya menunggu keberangkatan mereka, Cla juga sedang berfikir bagaimana caranya agar nanti di sana identitasnya tidak ketahuan.
Clara juga berfikir bagaimana caranya meminta izin pada sang ayah. Ayah pasti tidak akan mengizinkannya jika dia tahu akan pergi ke Inggris dengan tujuan yang berbahaya dan lagi ia perempuan.
...----------------...
Di Cafe tempat kemarin mereka kumpul kini kumpul di cafe itu kembali.
Elvin telah memberitahu mereka tentang semua informasi yang ia dapat. Mereka yang mendengar itu sangat kaget dan tidak menyangka kecuali Hayden yang memang sudah mengetahui tentang papanya.
"Jadi kapan kita pergi?" tanya Kevin
"Tergantung Hayden" jawab Elvin dengan meliriknya.
"Lebih cepat lebih baik. Sebenarnya gue tergantung Lo El, karena lo yang pegang kendali tentang orang-orang yang akan membantu kita. Gue nyerahin semuanya ke lo"
"Nanti malam, kalau gue"
"Wissh.. gercep" timpal satu teman Felix.
"Oke" mereka semua setuju, tapi Queen belum mengeluarkan suara. Membuat mereka melirik kearahnya.
"Bagaimana denganmu Queen?" tanya Kevin
"Gue...."
Perkataan Queen terpotong karena Hayden menyela lebih dulu.
"Gue rasa lo gak perlu ikut Queen. Lo perempuan, walaupun gue tahu Lo jago beladiri, tapi kondisinya sekarang berbeda. Gue gak bermaksud ngerendahin Lo, tapi gue gak mau Lo kenapa-napa dan gue rasa orang tua Lo gak akan izinin anak gadisnya pergi"
"Benar yang Hayden bilang Queen, Lo gak perlu ikut. Ini berbahaya untuk lo. Lebih baik lo nunggu kita di sini" ucap Felix.
"Terus apa fungsinya gue kalian panggil di sini untuk mendiskusikannya?" Queen mulai tidak senang.
"Gue minta maaf. Awalnya gue butuh bantuan Lo untuk kumpulin semu tim mengingat Lo punya hak disana, tapi karena sekarang berbeda jadi.... begitu lah"
"Gue udah terlanjur kalian ajak ke sini, so gue akan tetap ikut dengan kalian" Queen kukuh dengan pendiriannya.
"Biarkan saja Queen ikut. Kita pasti butuh bantuannya juga" ucap Elvin
"Baiklah" Hayden langsung setuju jika Elvin yang berbicara karena baginya El lebih tahu dari pada dirinya.
.
.
NEXT