Kecelakaan mobil menewaskan kedua orangtua Aleesya saat berusia 5 tahun. Hanya Aleesya yang selamat dari kecelakaan maut itu. Dia diasuh oleh tante dan om-nya yang jahat.
Siap-siap banjir airmata yaa Readers !
Bagaimanakah nasib Aleesya selama ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
NANIA SUBAGYO & MARIO BAGASKARA
Masih di hotel Aleesya dan Alarich turun menuju restorant untuk sarapan. Orang tua Alarich dan keluarga tante Syla sudah menunggu di bawah. Juga beberapa kerabat jauh juga sedang sarapan di hotel itu bersama.
"Morning pengantin baru hehehe " Ucap Tante Syla dengan tersenyum manis. "Cantik banget sih ponakan tante!" Tante Syla memeluk Aleesya dan Alarich juga. "Jelaslah, menantuku gitu loh." Sahut mamah Winda.
"Iya donk, Alarich pinter kan cari istri? Mana langsung isi, dua lagi hahaha." Sahut papah Arya sambil meledek anaknya.
"Wahh hebat ... Baru sebulan nikah udah tokcer." Tante Syla semakin semangat. Namun Aleesya semakin malu mukanya sudah merah dia menyenggol lengan suaminya "Mas, aku malu!" Ucap Aleesya lembut sembari berbisik.
"Udah mah, lihat tuh Aleesya udah merah gitu mukanya." Ujar Nathan yang melirik wajah Aleesya pujaan hatinya.
Mereka semua tergelak menertawakan pasangan pengantin baru itu. Alarich merangkul istrinya, sedangkan Aleesya menelusup ke dada suaminya. Sungguh dia sangat malu sekali di ledek oleh saudara-saudara suaminya. Tapi dia bahagia, semua keluarga suaminya menerimanya.
"Cieee... Dunia milik kalian! Peluk teroooossss hahahha!" Ucap Dania yang masih sepupunya Alarich.
-
-
ABIMANA BAGASKARA Beliau adalah ayah dari Mario Bagaskara, papahnya Aleesya. Dulu Mario dan Nania sangat di tentang oleh Abimana. Karena orang tua Nania, adalah pesaing bisnis perusahaan Bagaskara. Maka dari itu Abimana ingin sekali menjodohkan Mario dengan anak rekan bisnisnya.
Tetapi mario menentang dengan keras. Demi Nania, Mario rela kehilangan hak warisnya. Dia juga meninggalkan keluarga Bagaskara. Mario nekad menikahi Nania tanpa restu orangtuanya. Bahkan orangtua Nania juga menetang keras hubungan keduanya.
Bisa dibilang pernikahan Nania dan Mario tidak mendapat restu dari kedua orangtua masing-masing. Kehidupan Mario dan Nania bahagia walaupun finasial mereka tidak sekaya Bagaskara. Mario sendiri menjalani bisnis dengan kemampuan dan kepintarannya. Sedangkan Nania dengan bakat memasak nya dia membuka usaha cathering kecil-kecilan dirumah.
Meskipun pernikahan Nania tidak direstui, tapi Nania tetap mendapatkan harta warisan yaitu perusahaan yang sedang di kelola om Lukman. Kakaknya Nania. Lukman sendiri sebenarnya sudah mendapatkan juga perusahaan di tempat lain. Tapi Lukman mengincar perusahaan pusat karena keuntungannya jauh lebih besar.
Nania akhirnya melahirkan seorang anak perempuan yang sangat cantik bernama Aleesya. Kebahagiaan mereka makin bertambah dengan hadirnya seorang anak.
"Mam-mam-mamah... Hihi...." Ucap Aleesya yang terbata bata diusianya yang baru menginjak satu tahun. "Lucu banget anak mamah, makin pinter Alee...mmmuach."
Aleesya sejak bayi selalu dihujani kasih sayang berlimpah dari orangtuanya. "siapa dulu donk papahnya, iya kan Alee." sahut Mario yang tidak mau kalah.
Hingga beberapa tahun kemudian tepat setelah ulang tahun Aleesya yang ke lima tahun, kecelaaan naas itu terjadi.
Didalam mobil yang sudah terguling mamah Aleesya masih mencoba bertahan membuka matanya.
"Aa-aaleesya bangun nak_" Nania memejamkan matanya dan Mario juga sudah tidak tertolong lagi.
"Ma-ma-mah...pa-pah..." Lirih Aleesya. Aleesya dengan sekuat tenaga mencoba membuka matanya samar samar dia melihat lelaki yang menggendong nya keluar dari mobil itu. Lalu Aleesya pingsan.
-
-
"MAMAH PAPAH..." Aleesya berteriak kencang dia mimpi buruk. Suaminya juga terbangun mendengar teriakan istrinya. seluruh tubuh Aleesya berkeringat nafasnya tersengal sengal tatapannya kosong.
"Sayang kenapa hmm? Tenang ada aku tenang sayang." Alarich memeluk istrinya yang masih mematung dengan dada yang naik turun. Aleesya menagis histeri
"Mas...aku mau ikut mamah sama papah. Hiks hiks...mamah sama papah minta tolong mas. Mas...tolongin orang tuaku mereka masih hidup mas, tadi mamah minta tolong mas. Tadi mamah_!" Nafas Aleesya tercekat dadanya sangat sesak sekali. Aleesya bahkan tidak bisa melanjutkan omongannya.
"Lihat sayang lihat sini. Orang tua kamu udah di makamkan sayang. Kamu mimpi buruk! Sini sayang ada aku." Alarich memeluk istrinya dengan erat dia juga menitikan air matanya.
"Apa yang selama ini kamu alami sayang? Kenapa penderitaanmu seberat ini?" Gumam Alarich batinnya.