Aleesya
Malam itu hujan lebat disertai petir menggelegar. Dimobil sedan itu ada sebuah keluarga kecil baru pulang dari makan malam.
"Hati-hati pah, hujannya besar banget !" Ucap seorang wanita dipinggir pak Mario yaitu istrinya Nania Subagyo.
"Iya mah, papah juga tahu. Aleesya sayang tunggu yah sebentar lagi sampai !" Lanjut Mario pada anaknya Aleesya yang duduk dibelakang.
DUGH DUGH DUGH
Mobil itu pun terhantam oleh truck besar dari arah berlawanan. Kecelakaan maut itu terjadi, mobil sedan yang ditumpangi Mario beserta keluarganya berguling-guling, dan hampir meledak.
Seorang pria dewasa mengambil Aleesya yang sudah tidak sadarkan diri. Tak lama banyak warga sekitar sana yang mencoba menyelamatkan orangtua Aleesya. Tapi naasnya mereka tidak selamat. Hanya Aleesya yang selamat dan dibawa pergi oleh pria itu.
-
-
-
15 tahun kemudian ~~~
Aleesya Shaabira Bagaskara anak dari Nania dan Mario Bagaskara saat ini sudah berusia 20 tahun. Wajahnya yang polos dan aura kecantikannya terpancar sedari kecil, kulitnya yang putih bersih bagai kapas.
Cita-cita Aleesya adalah menjadi Dokter. Tapi apa mau dikata nasib berkata lain. Aleesya yang biasa dipanggil Alee itu pun cukup bahagia walaupun tamatan SMA. Beruntung om dan tantenya masih mau menyekolahkannya.
Aleesya sendiri sekarang bekerja menjadi Waitress disebuah toko Kue yang cukup terkenal. Tapi ia tidak pernah bertemu dengan pemilik Toko itu selama bekerja disana.
Sebelum orangtuanya meninggal, Alee adalah anak yang periang, kehidupannya semasa kecil sangat tercukupi. Tapi setelah orangtuanya meninggal, kehidupannya berbalik 180°.
Dia diasuh oleh om Lukman & tante Mira. Om dan tantenya mempunyai anak lelaki bernama Miko. Kehidupan keluarga Omnya sangat berkecukupan, bahkan bisa saja membiayai kuliah Alee.
Tapi semua itu hanya mimpi. Alee bahkan tidur dikamar art yang cukup sempit hanya ada kasur dan lemari baju. Kamar mandinya juga diluar kamar. Jadi Alee harus bergantian bersama bi Rahmi jika ingin kekamar mandi.
Setiap hari Alee juga membantu bi Rahmi mengurus rumah. Sebenarnya Miko sangat prihatin melihat Alee sepupunya. Tapi mau bagaimana lagi, dia juga tidak bisa berbuat apa-apa. Dia merasa pengecut sebagai laki-laki.
"Alee pamit ya Om, tante !" Alee menyalami punggung tangan om dan tantenya itu.
"Sanah pergi ! Kerja yang bener! Cari uang yang banyak. Ingat ! Kamu itu harus balas budi sama kita, iya kan pah?" Sinis tante Mira
"Iya tante !" Alee pun segera pamit dari sana.
Hatinya terasa sakit hidupnya hancur semenjak kepergian papah dan mamahnya. Ia bertekad akan mengumpulkan uang yang banyak supaya bisa keluar dari rumah itu dan mengontrak.
-
-
-
Sepanjang jalan ia menangis bahkan untuk ketempat kerjanya saja Alee harus jalan kaki. Jika ditempuh pakai mobil dari rumahnya bisa 30menit. Tapi jika jalan kaki bisa memakan waktu lebih lama.
Alee rela jalan kaki setiap hari untuk menghemat uangnya. Supaya uangnya segera terkumpul untuk menyewa rumah.
Ditengah jalan motor berhenti didepan Alee.
"Alee ... Aku anter yah, udah jauh dari rumah kok jadi aman!" Ucap Miko sepupu Aleesya.
Alee melihat ke kanan kiri memastikan tidak ada om dan tantenya melihat. Karena jika ketahuan, Alee akan disiksa oleh tante mira dan dikurung digudang semalaman.
Alee mengangguk lalu menaiki motor Miko dengan perasaan was-was. Alee terdiam sepanjang jalan. Tak lama motor Miko berhenti disebuah Toko tempat Alee bekerja.
"Terima kasih kak, maaf ngerepotin kak!" Alee pamit menundukan kepalanya. Miko pun langsung tancap gas menuju kampusnya.
Alee bekerja seperti biasa ia melayani para pembeli dengan ramah. Tidak ada yang tahu dibalik senyuman manis Alee, ia menyimpan sejuta luka dihatinya.
Alee melihat pengunjung yang bersama orang tuanya dengan anak yang masih kecil. Alee teringat mendiang orangtuanya ia meneteskan air matanya.
"Alee ...! Kamu enggak apa-apa ?" Tania, ia teman kerja Alee. Ia sangat peduli pada Alee. Tania juga seorang kasir disana.
Alee termasuk orang yang tertutup, tidak punya teman. Bahkan temannya hanya Tania itupun ditempat kerja saja.
Kehidupan Alee dulu hanya disekolah, dirumah, dan ditempat kerja sekarang. Waktu sudah menunjukan pukul 4 sore saatnya Aleesya pulang. Tapi Alee berencana akan mencari kontrakan yang murah. Ia meminta ditemani oleh Tania. Tapi Tania tidak bisa menemani, karena ibunya yang sedang sakit dirumah. Jadi Alee pergi sendiri mencari kesetiap sudut kota. Ia juga sambil menghitung uang yang dia punya supaya cukup untuk bayar kontrakan dan biaya makan sehari-hari.
Tanpa Alee sadari, sedari tadi ada mobil hitam mengikutinya dari jauh. Memantau setiap pergerakan Aleesya.
"Tuan ... Nona Alee sedang mencari rumah kontrakan sepertinya!" Ucap lelaki didalam mobil itu
"Awasi terus ... Lakukan sesusai rencana, mengerti !" Ujar seorang pria disambungan telepon.
"Baik Tuan !" Lelaki itu menutup panggilan Bossnya
-
-
Alee terus mencari kesana kesini kontrakan rumah yang paling murah tapi memang susah sekali. Dia sudah menyeka keringat di dahinya berkali-kali.
Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 7 malam, Alee segera bergegas pulang. Saat sampai didepan pintu rumah, Alee sudah dikejutkan oleh Tante Mira yang berjaga didepan pintu sambil membawa sapu ditangannya.
"Bagus ya kamu ! Pulang jam segini huh! Darimana kamu ! Habis jual diri?" Teriak tante Mira sembari memukul punggung Alee dengan gagang sapu.
"Ampun tante ampun ... Alee tadi habis cari kerjaan sampingan tante ampun tante hikss... Hiks... !" Alee berteriak menangis histeris memohon ampun.
"Mah, udah mah!" Miko datang lalu menghalangi tangan mamahnya supaya tidak memukul Alee lagi.
"Ooohhh sudah berani ya kamu Miko belain si anak sampah ini hah !" Tante Mira semakin marah
"CUKUP !!! Alee pergi sana ke kamar ! Mamah udah cukup, papah pusing !" Om Lukman geram dengan istrinya itu, dia hampir setiap hari menyiksa Aleesya.
Alee pun segera dibawa oleh Miko ke kamarnya. Dengan langkah bergetar Alee menuju kamarnya. Ia meringkuk diatas kasur kecil itu, ia menangis sejadi-jadinya. Kenapa dunia sangat jahat padanya?
"Papah ... Mamah ... Alee kangen !" Rintih Alee yang terus menangis tanpa henti sepanjang malam.
Bi Rahmi hanya bisa mengelus dada melihat Non Alee disiksa oleh majikannya bu Mira.
"Kasihan Non Aleesya ! Ya Tuhan semoga ada keajaiban untuk Non Aleesya!" Lirih Bi Rahmi, dia masuk kedalam kamar Aleesya lalu menyelimutinya.
-
-
-
"Hallo Assalamualaikum🙏
Untuk beberapa part sudah aku revisi ya teman-teman. Terima kasih atas saran dan kritiknya❣️❣️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Ratna RM
usianya 20 tahun? katanya saat kecelakaan usianya 5 tahun. jadi mana yg benar?
2024-11-13
2
Murni Dewita
👣
2024-08-06
0
Yulia Wati
cerita awal yang bagus dan menarik
2024-07-22
3