NovelToon NovelToon
Arjuna Bopo Istimewa

Arjuna Bopo Istimewa

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Keluarga / Spiritual / Epik Petualangan / Romansa
Popularitas:124.3k
Nilai: 5
Nama Author: Fernanda Syafira

Kisah ini adalah kelanjutan dari Novel Bopo Kembar Desa Banyu Alas.
Di sini, Author akan lebih banyak membahas tentang Arjuna Jati Manggala, putra dari Arsha dan Raina yang memiliki Batu Panca Warna.
Batu Panca Warna sendiri di percaya memiliki sesuatu yang istimewa. 'Penanda' Bopo ini, barulah di turunkan pada Arjuna setelah ratusan tahun lamanya. Jadi, Arjuna adalah pemegang Batu Panca Warna yang kedua.
Author juga akan membahas kehidupan Sashi, Kakak Angkat Arjuna dan juga dua sepupu Arjuna yaitu si kembar, Naradipta dan Naladhipa.
Beberapa karakter pun akan ada yang Author hilangkan demi bisa mendapatkan fokus cerita.
Agar bisa mengerti alurnya, silahkan baca terlebih dahulu Novel Cinta Ugal - Ugalan Mas Kades dan juga Novel Bopo Kembar Desa Banyu Alas bagi pembaca yang belum membaca kedua Novel tersebut.
Happy Reading

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fernanda Syafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9. Izin dan Keikhlasan

Setelah menyampaikan niatnya beberapa waku lalu, Falih pun benar - benar membawa kedua orang tuanya untuk bersilaturahmi ke kediaman keluarga Ashoka. Tentu saja Falih sudah mengabarkan mengenai rencana silaturahmi ia dan keluarganya pada Abimanyu dan Runi seminggu yang lalu.

Keluarga Abimanyu pun sudah siap menyambut kedatangan Falih beserta keluarganya. Berbagai macam hidangan pun sudah di siapkan untuk menyambut mereka.

"Dek, kamu beneran udah mantep mau melangkah ke jenjang berikutnya sama Falih?" Tanya Arsha saat menghampiri Ashoka yang sedang bersiap di kamarnya.

"In Syaa Allah, Mas. Aku udah yakin dan mantap dengan keputusanku. Aku juga udah sholat istikhoroh seperti yang di sarankan Mbak Raina." Jawab Ashoka tanpa ragu.

Ia kemudian duduk di sebelah Kakaknya yang duduk di tepi ranjang. Ashoka menatap dalam - dalam netra Arsha. Tatapan Arsha yang seolah berat saat harus melepaskan adik perempuan satu - satunya yang ia miliki. Ashoka kemudian memeluk Arsha yang masih terdiam.

"Aku harap Mas bisa ikhlas dengan keputusanku. Doakan dan restui hubunganku dengan Falih ya, Mas. Karena tanpa ada Mas, aku gak akan jadi Ashoka yang seperti ini. Ashoka yang selalu merasa bahagia hingga tak haus kasih sayang dari pria lain sampai aku menemukan pria yang memberikanku cinta dan kasih sayang tanpa harus aku minta." Ujar Ashoka dengan suara sedikit bergetar.

"Maafin aku ya, Mas, karena saat ini lebih memilih hidup dengan pria lain. Mas tau, aku merasa bahagia berada di sisi Bang Falih. Aku merasa di cintai dengan tulus dan layak. Aku merasa, hari - hariku lebih bahagia karena di cintai oleh empat pria yang memiliki tempat istimewa di hatiku. Aku tau, Mas khawatir karena takut aku kecewa seperti waktu itu. Tapi In Syaa Allah, pilihanku kali ini gak akan membuat aku kecewa." Ujar Ashoka dengan lembut.

Arsha membalas pelukan adiknya dengan erat. Ia menghujani puncak kepala Ashoka dengan kecupan sayang. Air matanya pun luruh saat mendengar kata - kata Ashoka. Ada rasa sedih, khawatir dan haru yang berkecamuk di hatinya.

"Mas gak apa - apa kalau memang kamu bener - bener yakin sama keputusanmu untuk memilih Falih, In Syaa Allah Mas ikhlas. Mas pasti akan mendukung dan mendoakanmu, yang terpenting kamu bahagia, Dek. Mas cuma mau Adek perempuan Mas satu - satunya ini bahagia dengan orang yang tepat. Dengan orang yang juga mampu mencintaimu seperti kamu mencintainya. Orang yang mampu menghargaimu, seperti kamu menghargai dia dan orang yang selalu menjadikan kamu prioritas di hidupnya setelah Allah dan Agamanya." Ujar Arsha yang masih memeluk Ashoka.

Tak banyak yang Arsha harapkan. Seperti yang di ucapkan Arsha, ia ingin ashoka bahagia di tangan pria yang tepat. Pria yang bisa selalu mencintainya dengan tulus, ikhlas menerima kekurangan Ashoka dan selalu mau mengusahakan kebahagiaan untuk Ashoka.

"Makasih ya, Mas." Ucap Ashoka yang tak mampu lagi melanjutkan ucapannya karena air mata yang sudah berjatuhan.

"Inget ya, Dek. Apapun yang terjadi kedepannya, jangan pernah merasa sendiri. Kehidupan rumah tangga itu gak semudah yang kita bayangkan. Kalau ada sesuatu yang kamu rasa berat, cerita sama Mas dan Aksa. Kami pasti akan selalu punya waktu untuk dengerin keluh kesahmu dan bantu kamu. Walaupun kamu udah menikah nantinya, kamu teteplah adik kecil Mas yang akan selalu Mas peluk dan Mas jaga." Ujar Arsha sambil menahan isakkannya. Ashoka pun hanya bisa mengangguk di pelukan Arsha.

Arsha pun kembali mengecup puncak kepala Ashoka. Tak terasa, adik perempuan yang dulu sering ia gendong, yang sering ia ikat rambutnya, yang selalu ia peluk saat menangis, kini akan mengarungi kehidupan berumah tangga. Segala doa terbaik pasti akan terus ia selipkan untuk kebahagiaan adiknya. Arsha pun menyampaikan berbagai macam nasihatnya untuk Ashoka sambil terus saling berpelukan.

Raina yang tak sengaja mengintip dari celah pintu kamar Ashoka, terlihat turut meneteskan air mata. Ia yang semula hendak memanggil suaminya, justru mengurungkan niatnya saat mendengar Arsha yang sedang deep talk dengan Ashoka.

"Kenapa, Mbak? Mas Arsha gak ada di kamar Ashoka?" Tanya Saira yang melihat Raina hanya berdiri di depan pintu kamar Ashoka.

Raina pun memberika kode dengan menempelkan jari telunjuk di bibirnya, lalu menunjuk ke dalam kamar Ashoka. Saira yang penasaran, kemudian ikut mengintip. Hatinya pun turut merasakan haru saat melihat Arsha dan Ashoka yang saling memeluk dengan air mata.

"Ayo, kita kasih mereka berdua waktu dulu." Raina mengajak Saira yang mulai berkaca - kaca itu untuk beranjak.

Raina kembali mencari Arsha saat Falih mengabari Abimanyu bahwa mereka hampir sampai. Namun, di kamar itu, pemandangan yang mengharukan kembali ia lihat. Ashoka, berada di pelukan ke dua kakaknya dengan air mata haru yang masih menetes. Ya, kali ini Aksa pun berada di kamar itu bersama Arsha dan Ashoka.

Tok... Tok... Tok...

Raina mengetuk pintu kamar Ashoka yang tak tertutup rapat. Ia enggan membuka pintu itu, ia pun hanya berbicara dari balik pintu setelah mengetuknya.

"Mas, Ashoka, itu Falih sama keluarganya bentar lagi sampe, kata Romo." Ujar Raina.

"Iya, Sayang. Sekedap, njih. (Sebentar, ya.)" Jawab Arsha dari dalam.

Kakak beradik itu pun saling terkekeh dan meledek karena tersadar kalau mereka bertiga menangis bersama seperti akan berpisah untuk selamanya.

"Ayo keluar, Adik ipar udah mau sampe." Kata Aksa.

"Raup sek to lah. Raimu umbel tok kuwi lho. (Cuci muka dulu to lah. Mukamu banyak ingusnya itu lho.)" Ujar Arsha yang membuat mereka tertawa.

"Aku gimana dong? Luntur make up ku kalo cuci muka. Gara - gara Mas Aksa sama Mas Arsha sih!" Gerutu Ashoka.

"Mas Arsha yang mulai, Mas cuma ikut - ikut aja." Sergah Aksa yang membuat Ashoka tertawa.

"Lagian, biasanya cowok suka yang natural lho, Dek." Imbuh Aksa.

"Pake daster sekalian ya, biar kelihatan lebih natural." Sahut Ashoka.

"Tak tutuk gundulmu! (Tak pukul kepalamu!) Belum muhrim." Kata Arsha sambil menoyor Ashoka yang justru tertawa.

"Udah sana lah, aku mau benerin mukaku." Kata Ashoka yang mengusir kedua kakaknya.

"Lha mukamu kenapa? Penyok?" Ledek Aksa.

"Amburadul, gara - gara Mas berdua. Udah dandan cantik - cantik, malah di bikin nangis." Gerutu Ashoka.

"Awas aja, tak aduin ke Mas Askara nanti." Imbuh Ashoka.

"Mas Askara, datengin nih adekmu dua - duanya yang nakalin aku. Cekek aja dua - duanya, Mas." Kata Arsha yang mengikuti kata - kata Ashoka waktu ia masih kecil jika mengadu pada Askara. Mendengar itu, Aksa dan Ashoka pun kembali tertawa.

Arsha dan Aksa pun keluar dari kamar Ashoka. Keduanya mencuci muka terlebih dulu agar tak nampak baru menangis. Setelah itu, barulah ia keluar untuk menyambut kedatangan calon ipar beserta keluarganya yang datang.

1
syora
mnding kalian bantu doa supaya si sansan ngak dialihkan ke dunia lain
Atik Kiswati
wah....meh gegeran ki....
Santi
tiba2 Arjuna ku up jam segini,bahagia hatiku
Dhina Ragil
mesti sandi beraninya kroyok'an nich..cuihhh..cement..
mz arjunaku yg ca'em,bagus,guanteng sak kabehe,smpyn meneng mawon.lenggah sing tenang.tak santette sandi sak krocone.😡🤬😤
tiniteyok
wahhh seru seruuuuu....😀😀😀ayo ndang gelut Jun 🤣
Nur Wakidah
aduhhh , , , cari mati nih si Sandi 🤣🤣🤣 , , , ben dicelukne bledek kui ngko karo mas Juna ,,,
incha
hadeh sandi salah lawan kamu
ayoooo juna sentil si sandi dengan kelelawar🤭
widi
kasih paham jun itu mulutnya si sandi
la💪
wis author tersayang lagi kesurupan apa ni tumben gak ada angin hijan geledek jam segini up🤣
FDS: baru dapet wangsit. abis semedi di Grojogan Lengkung /Scowl/
total 1 replies
Ita Xiaomi
Wah Arjuna nak mengundang makhluk apa nih utk datang?
Ita Xiaomi
Kasihan lah mbak Aci, Jun.
Ita Xiaomi
Nah ini buaya dah datang😁
Arin
Tahan emosi Jun. Jangan sampai terpancing. Kekuatan mu tidak bisa di pandang remeh. Takutnya berakibat fatal biarpun cuma sedikit dikeluarkan.
Ita Xiaomi
Bijak nih.
Ita Xiaomi
Mereka dilimpahi kasih sayang yg tulus dan kebahagiaan oleh keluarga.
Kasih Bonda
next Thor semangat
Amalia Putri
Aduh sandi cari infonya dulu jangan asal marah lanjut thor💪💪💪💪/Heart//Heart//Heart/
Ita Xiaomi
Yang Kung, Ayah dan Bopo ahli IT
Leny Wijaya
parah ya gara2 ngejar sashi jd mau adu jotos ma Ajuna blom tau dia siapa itu Arjunz😄😄😄
yunita
lnjutttt yg byk thorrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!