NovelToon NovelToon
Rahasia Pesugihan Pamanku

Rahasia Pesugihan Pamanku

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Dendam Kesumat / Tumbal
Popularitas:59.5k
Nilai: 4.7
Nama Author: ummiqu

Ruci tak percaya mendapati kenyataan paman kesayangannya menempuh jalan yang salah.

Hanya karena jenuh menjalani hidup miskin dan susah, Dirga pun memilih mengambil jalan pintas untuk meraih kekayaan. Meski jauh di lubuk hatinya Dirga sadar jalan yang dia pilih akan membawa kesengsaraan untuknya kelak, tapi nampaknya Dirga tak peduli.

Dirga hanya ingin membungkam mulut orang-orang yang selalu menghina kemiskinan dan ketidak berdayaannya. Dia ingin membuat orang-orang yang menghinanya itu bertekuk lutut dan memohon di hadapannya seperti yang pernah dia lakukan dulu.

Apakah setelah membalas dendamnya Dirga merasa cukup dan berhenti bersekutu dengan iblis ?.

Haruskah Ruci menyingkap tabir rahasia kelam sang paman untuk mengakhiri penderitaannya ?.

Jawabannya hanya ada di dalam novel ini.

Penasaran ... ?

Simak kisah selengkapnya yuuk ....

( Kisah ini hanya fiktif dan buah pemikiran Author. Mohon bijak membaca dan berkomentar. Terimakasih ... 🙏😊)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummiqu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Mau Balas Dendam

Ruci masih menangis di dalam pelukan Kenzi untuk beberapa waktu.

Kenzi tak mengatakan apapun karena tahu Ruci tak butuh itu sekarang. Kenzi juga tak peduli meski dia menjadi pusat perhatian di mall itu karena memeluk Ruci yang sedang menangis.

Dan setelah hampir sepuluh menit menangis, Ruci pun merasa jauh lebih baik. Perlahan dia mengurai pelukan Kenzi. Sejenak tatapan keduanya bertemu dan Ruci segera mengalihkan tatapannya kearah lain karena malu.

Sikap Ruci membuat Kenzi tersenyum. Dengan hati-hati Kenzi mengulurkan tissu kearah Ruci yang langsung sigap menyambutnya. Kemudian dengan tissu itu Ruci menghapus air matanya.

Saat Ruci masih sibuk menghapus air matanya, Kenzi kembali mengulurkan sesuatu. Kali ini sebotol air yang telah dibuka tutupnya.

"Minum dulu Ci. Ini baru aku buka dan belum aku minum sama sekali," kata Kenzi.

Ucapan Kenzi membuat Ruci mematung sejenak. Gadis itu juga nampak mengerjapkan mata beberapa kali karena tak kuasa mengimbangi getaran di hatinya usai mendengar Kenzi menyebut dirinya 'Aku' dan bukan 'Saya' seperti sebelumnya.

Sesaat kemudian Ruci mengangguk lalu meraih botol tersebut dan meneguk isinya hingga tersisa setengah.

"Makasih," kata Ruci lirih.

"Sama-sama," sahut Kenzi sambil tersenyum.

Setelah menutup botol dan meletakkannya di samping Ruci, Kenzi pun mengulurkan tangannya untuk membantu merapikan rambut Ruci. Lagi-lagi aksi Kenzi membuat Ruci salah tingkah. Bahkan wajah gadis itu merona saat tatapan mata keduanya kembali bertemu.

"Kalo kamu udah gapapa, lebih baik kita pindah tempat yuk Ci," kata Kenzi sesaat kemudian.

"Pindah tempat kemana?" tanya Ruci dengan suara serak.

"Masih di mall ini aja sih. Tapi cari tempat yang enak buat ngobrol," sahut Kenzi.

Ruci nampak berpikir sejenak kemudian mengangguk. Ruci memang ingin menuntaskan rasa penasarannya segera. Selain itu dia berharap Kenzi juga mau membantunya menyadarkan Dirga nanti.

Kenzi tersenyum melihat Ruci mengangguk. Kemudian dia berdiri lalu mengulurkan tangannya kearah Ruci.

Meski ragu akhirnya Ruci pun menyambut uluran tangan Dirga. Kemudian keduanya melangkah bersama dengan telapak tangan yang saling bertaut. Tak ada percakapan selama mereka melangkah. Ruci dan Kenzi seolah ingin menikmati 'kebersamaan' mereka dalam diam.

Rupanya Kenzi mengajak Ruci duduk di roof top mall. Meski berada di ketinggian, tapi suasana di sana juga ramai.

"Kita ngobrol di sini aja ya Ci. Biar pun rame tapi semua orang sibuk sama urusan mereka masing-masing. Jadi aku jamin ga bakal ada yang nyimak obrolan kita nanti," kata Kenzi.

"Iya Bang," sahut Ruci sambil tersenyum.

"Sebelum ngobrol ke masalah inti, bisa kan kalo Aku jeda sebentar?" tanya Kenzi.

"Dijeda gimana maksudnya Bang?" tanya Ruci tak mengerti.

"Ada sesuatu yang harus aku omongin sama kamu. Dan aku ga mau menyimpannya lebih lama lagi," sahut Kenzi sambil menatap Ruci dengan intens.

Menyadari tatapan Kenzi yang sedikit berbeda membuat Ruci gugup. Dia nampak menoleh ke kanan dan ke kiri seolah sedang memastikan dirinya aman di sana. Sikap Ruci tentu saja membuat Kenzi gemas.

"Kamu cari apa Ci?" tanya Kenzi.

"Ga cari apa-apa," sahut Ruci tanpa berani menatap Kenzi.

"Terus kenapa liat ke sana. Aku kan di sebelah sini. Liat aku dong Ci," pinta Kenzi sambil meraih jemari Ruci lalu menggenggamnya dengan erat.

Ruci menatap jemarinya yang digenggam Kenzi sejenak lalu menatap kedua mata Kenzi seolah meminta penjelasan. Kenzi pun mendekatkan wajahnya ke wajah Ruci lalu mengatakan sesuatu.

"Aku sayang kamu Ruci. Aku mau jadi orang yang kamu andalkan di saat seperti tadi. Dan aku ingin kita punya status yang lebih dari sekedar teman," bisik Kenzi sambil menatap Ruci dengan tatapan lembut.

Ucapan Kenzi membuat Ruci terkejut. Gadis itu menatap kedua mata Kenzi beberapa saat. Entah mengapa di sana Ruci merasa menemukan sesuatu yang dicarinya selama ini. Dan perlahan dia tersenyum lalu menganggukkan kepala.

"Iya," sahut Ruci lirih.

Meski diucapkan lirih, tapi Kenzi bisa mendengarnya dengan jelas. Kenzi pun tersenyum lalu membawa Ruci ke dalam pelukannya. Kenzi ingin Ruci ikut mendengar debaran jantungnya yang kembali berpacu cepat karena jawaban yang dia berikan tadi. Ruci pun tersenyum diam-diam lalu melingkarkan tangannya untuk membalas pelukan Kenzi.

"Makasih," bisik Kenzi sambil mengecup puncak kepala Ruci dengan sayang.

"Sama-sama," sahut Ruci lirih.

Sejenak Kenzi dan Ruci larut dalam suasana mengharu biru. Meski tak diucapkan lantang, tapi Ruci dan Kenzi sadar bahwa cinta mereka baru saja bertaut.

Sesaat kemudian Ruci pun mengurai pelukannya. Meski tak rela, Kenzi terpaksa melepaskan Ruci dari pelukannya.

"Udah malem Bang, aku harus pulang sekarang," kata Ruci.

"Biar Aku anter kamu ya," kata Kenzi yang diangguki Ruci.

Kemudian Kenzi menggandeng tangan Ruci lalu membawanya melangkah.

Baru beberapa meter melangkah, Ruci pun berhenti karena teringat dengan kejadian yang menimpa Siti.

"Kenapa, apa kamu masih mau di sini sebentar lagi?" tanya Kenzi.

"Bukan itu. Aku cuma inget sama om Dirga. Kira-kira apa lagi yang bakal dia lakuin setelah ini ya Bang?" tanya Ruci.

"Emangnya dia ngelakuin apa hari ini?" tanya Kenzi penasaran.

Ruci menghela nafas panjang lalu mulai menceritakan kejadian aneh yang menimpa Siti. Kenzi mendengarkan cerita Ruci sambil menatapnya lekat.

"Aku curiga mbak Siti meninggal karena udah jadi tumbal Bang. Soalnya ga sampe sejam dari kematian mbak Siti, om Dirga dapet proyek gede. Aku yakin nilainya pasti fantastis karena om Dirga keliatan seneng banget tadi," kata Ruci gusar.

"Kamu bener Ci. Walau om kamu ga berniat numbalin mbak Siti, tapi wanita itu emang udah jadi korban dari pesugihannya. Apalagi kamu juga ngeliat makhluk itu di rumahnya kan?" tanya Kenzi.

"Iya," sahut Ruci.

"Mungkin makhluk itu bergerak sendiri karena gagal mendapatkan kamu semalam," kata Kenzi.

"Maksud Abang, om Dirga juga berencana menjadikan aku sebagai tumbal berikutnya?" tanya Ruci.

"Mungkin om Kamu ga berniat begitu, tapi dia juga ga bisa mengendalikan keinginan iblis itu bukan?" sahut Kenzi.

"Tapi kenapa aku Bang. Apa salahku?" tanya Ruci dengan suara bergetar.

Kenzi pun tersenyum lalu merengkuh bahu sang kekasih.

"Ga usah takut ya, kamu ga sendirian kok. Aku ga akan biarin makhluk itu atau siapa pun mencelakai kamu. Jangan lupa, Allah lah yang menguasai jagat raya ini. Selama kita ada di jalan yang benar, Allah pasti akan membantu kita menghancurkan semuanya nanti," hibur Kenzi.

Ucapan Kenzi membuat Ruci tersenyum. Gadis itu merasa tenang karena kini punya seseorang yang bisa dia andalkan untuk membantunya menghadapi kebuasan makhluk peliharaan Dirga.

\=\=\=\=\=

Malam itu Dirga tak bisa tidur nyenyak. Bayangan Siti yang terluka dan berdarah terus menari-nari di kepalanya. Suara rintihan Siti juga terdengar jelas di telinga Dirga dan memaksanya untuk membuka mata.

Dirga pun menyandarkan dirinya di sandaran tempat tidur. Dia menoleh ke samping dan tersenyum melihat Eva terlelap sambil memeluk si bungsu.

Dirga menghela nafas panjang berkali-kali sambil menatap ke seluruh penjuru kamar. Dan tiba-tiba suara Siti kembali terdengar.

"Sakit ... ampun ...."

"Ck, apa-apaan sih kamu. Kalo udah mati ya mati aja. Kenapa harus ganggu segala sih!" maki Dirga lantang.

Meski diucapkan dengan lantang, anehnya Eva dan Eza tak terusik sama sekali. Keduanya tetap tidur dengan nyenyak.

Setelah suara Siti lenyap, Dirga pun turun dari tempat tidur. Dia melangkah ke teras kamar yang berhadapan langsung dengan taman bunga lalu duduk di sana.

Dirga nampak menyandarkan tubuhnya sambil menikmati pemandangan yang tersaji di depannya. Angin malam yang berhembus sejuk membuat Dirga merasa nyaman.

Namun kenyamanan Dirga terusik saat dia melihat sosok wanita berdiri di bawah pohon Kamboja merah di sudut taman. Dirga mengerutkan keningnya karena merasa familiar dengan out fit batik yang dikenakan wanita itu.

Dan betapa terkejutnya Dirga saat wanita itu mendongakkan kepalanya. Ternyata wanita itu adalah Siti, asisten rumah tangganya yang meninggal tadi siang.

"Si-Siti!" panggil Dirga gugup.

"Kenapa harus saya Pak Dirga. Apa salah saya?" tanya Siti sambil menangis.

Dirga bangkit dari duduknya lalu berdiri sambil berkacak pinggang. Kemudian Dirga mulai bicara dengan arwah Siti yang berada di bawah pohon tepat lima meter di hadapannya itu dengan tegas.

"Sebenernya kamu ga salah Siti. Tapi saya ga bisa berbuat apa-apa karena Tuan saya yang memilih kamu. Baik-baik lah di sana supaya mereka ga marah," sahut Dirga.

"Saya ga mau Pak. Saya takut ... " sahut Siti sambil menangis.

"Takut apa Siti. Bukannya di sana lebih enak karena kamu ga pusing lagi sama urusan dunia ?!" kata Dirga.

Siti menggelengkan kepala lalu menjatuhkan diri di tanah. Siti bersimpuh dan menangis. Dia juga memohon agar Dirga mau bermurah hati dan membebaskannya dari kejaran makhluk ghaib itu.

"Tolong ampuni saya. Jangan biarkan makhluk itu menyakiti saya. Kalo Bapak ga suka sama saya, tolong kembalikan saya ke orangtua saya di kampung. Tolong keluarkan saya dari sini Pak," pinta Siti sambil menangis.

"Perlu kamu tau, yang udah masuk ke sana ga akan bisa keluar lagi Siti. Tapi saya juga berterima kasih, karena gara-gara kamu harta saya bertambah sekarang," kata Dirga sambil menyeringai.

Usai Dirga menyelesaikan kalimatnya, makhluk hitam besar itu datang lalu menyeret tubuh Siti dengan kasar hingga terluka dan berdarah.

"Sakit ... tolong Pak. Ini sakit ... !" jerit Siti.

Dirga hanya berdiam diri menyaksikan semuanya. Dirga tersenyum puas saat sosok Siti menghilang dari hadapannya. Samar-samar masih terdengar jeritan Siti yang kesakitan tapi Dirga tampak tak peduli.

\=\=\=\=\=

Sore itu Dirga sedang melintas di jalan raya. Tiba-tiba dia melihat Desi yang sedang berlari kecil di atas trotoar. Sesekali Desi nampak menoleh ke belakang seolah sedang menghindari sesuatu. Dirga pun menepikan mobilnya lalu memanggil Desi.

"Desi ... !" panggil Dirga lantang.

Desi pun menoleh lalu tersenyum melihat ayahnya. Gadis itu pun bergegas masuk ke dalam mobil dan duduk di samping Dirga.

"Kenapa kamu lari-lari begitu Des?" tanya Dirga.

"Aku gapapa. Kita jalan sekarang ya Pak," pinta Desi.

Dirga pun kembali melajukan mobilnya. Namun tiba-tiba seorang pemuda berdiri menghadang di depan mobil hingga membuat Dirga terkejut. Beruntung Dirga sempat menginjak pedal rem hingga bisa menghindari hal yang tak diinginkan.

"Sia*an, cari mati ni bocah!" gerutu Dirga sambil membuka pintu mobil dan bersiap memaki pemuda itu.

"Jangan Pak!" kata Desi sambil mencekal lengan sang ayah.

Dirga pun mengurungkan niatnya lalu menoleh kearah sang anak. Dia melihat Desi sedang menatap kearah pria yang berdiri di depan mobil itu dengan tatapan cemas.

"Kamu kenal dia Des?" tanya Dirga.

"I-iya Pak. Dia Aris temen SMA aku," sahut Desi gugup namun justru membuat Dirga tersenyum.

"Pacar kamu?" tanya Dirga.

"Mantan Pak. Mungkin ga bisa dibilang mantan karena cuma aku yang merasa kami pacaran," sahut Desi sedih.

"Maksud kamu, dia ga mengakui kamu sebagai pacarnya. Tapi kenapa?" tanya Dirga.

"Itu karena waktu aku SMA kita kan masih miskin Pak," sahut Desi sambil menunduk.

Meski kesal mendengar ucapan sang anak,namun Dirga berusaha sabar.

"Terus dia mutusin kamu?" tanya Dirga.

"Iya. Aris mutusin aku pas abis wisuda Pak. Bude Nia sama kak Ruci saksinya. Aris bilang dia disuruh kuliah keluar kota sama orangtuanya. Karena khawatir ga bisa setia makanya dia mutusin aku. Saat itu aku sedih banget. Soalnya selama kami pacaran, aku selalu bantuin ngerjain tugasnya. Sekarang aku sadar kalo udah dimanfaatin sama dia dulu. Makanya aku kesel dan sengaja menghindar waktu ngeliat dia tadi," sahut Desi.

"Terus kenapa dia ngejar-ngejar kamu. Apa dia lupa kalo kalian udah putus ?" tanya Dirga.

"Aku juga ga tau Pak," sahut Desi cepat.

Aris yang berdiri menghadang di depan mobil tadi nampak mulai melangkah mendekati Desi. Saat melihat pemuda itu Dirga pun tersenyum.

"Ajak dia masuk Des," kata Dirga tiba-tiba.

"Tapi Pak ... " ucapan Desi terputus karena Dirga memotong cepat.

"Gapapa. Bapak cuma mau kenalan aja sama dia. Bapak mau tau apa maksudnya ngejar kamu kaya gitu tadi," kata Dirga.

Dengan terpaksa Desi membuka pintu mobil lalu turun menemui Aris.

Dirga tahu Desi dan Aris berdebat sekarang. Dan Dirga pun tersenyum karena telah menemukan cara untuk membalas sakit hati Desi pada Aris nanti.

\=\=\=\=\=

1
Laila Zayn
wiiiih karya ummiqu...... mampir lagi ya, mi..... udh lama ga mampir ditempat ummi ini 😄😘
any Sulistiani: Alhamdulillah ..., pa kbr say. Met gabung yaaa .. 🙏🤗
total 1 replies
Ade Wati
di tunggu klanjutanya y ka
any Sulistiani: yup, kelanjutannya udh up say. judulnya 'Kereta Api Misterius'.
Silakan mampir, mksh 🙏😘
total 1 replies
Ade Wati
bagus
any Sulistiani: Alhamdulillah ..., mksh supportnya say 🙏😊
total 1 replies
Siti Yatmi
Thor up nya kapan ini???keburu lupa alur nya
any Sulistiani: udh up say ..., cb dicek yaa 😊
total 1 replies
INDRA
thor mana kelanjutanya
any Sulistiani: lagi proses kak, blm di acc kayanya🤗
total 1 replies
siscapucinoo
makasih untuk cerita yg luar biasa. ditunggu karya selanjutnya Thor
any Sulistiani: sama" say. insyaa Allah siaaappp, mksh 🙏😊
total 1 replies
Ali B.U
oke aku tunggu kak
any Sulistiani: insyaa Allah siaappp, mksh kak 🙏😊
total 1 replies
Siti Yatmi
sudah end aja,,,,lanjut ya Thor di judul yg lain, aku pada mu Thor
any Sulistiani: insyaa Allah siaappp ..., Alhamdulillah. mksh say 🙏😊
total 1 replies
INDRA
ditungu thor
any Sulistiani: insyaa Allah siaappp 👌😊
total 1 replies
Wisell Rahayu
okeee thooor aku suka dgn alurny gk berbelit² aku tunggu kelnjtanny thor di cerita Eza sma Rhea
any Sulistiani: Alhamdulillah ..., insyaa Allah siaappp. mksh 🙏😊
total 1 replies
Ali B.U
next.
Ali B.U
next
Wisell Rahayu
kenapa Diki hrs meninggl thor uhhhh nyesek aku thor😭😭😭😭
Ali B.U
next
Ali B.U
next.
Ali B.U
next
Siti Yatmi
makasih ya Thor sudah up...rajin2 ya Thor....NT dimakan loh sama rayap kalo ga rajin up ...
Arieee
😢😢😢😢😢😢😢😢😢
Wisell Rahayu
wahhh semkn seram aj Nih siluman Rayap ny tp jgan gentar Ruci,yudis,kenzi lawan trs sampai titik penghabisan..semnggt thooorrr..ku tunggu upny lagi..
Wisell Rahayu
hayo Ruci lawan semua rayap² siluman itu..bawa Diki pergi..semg erman sadar akn semua keslahan nya..dan tdk meneruskn perjanjian dengn siluman Rayap hayoo Yudis ama Kenzi Ruci bantai semua siluman Rayapny ..
karyaku: hi kk, "transmigrasi menjadi istri mafia" jangan lupa mampir y
karyaku: hi kk, "transmigrasi menjadi istri mafia" jangan lupa mampir y
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!