Ditinggalkan beberapa jam setelah pernikahan?? pasti menyakitkan bukan?? Itulah yg dialami Melody. Dirinya menikah dengan kekasihnya setelah mempersiapkan semuanya. Tapi tepat setelah resepsi pernikahan suaminya menghilang, dan pada malam hari dirinya ditalak melalui pesan singkat.
Akankah Melody mampu melewati semua ini dan menemukan cinta sejatinya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.5 Perceraian
Waktu pun terus berlanjut, Melody pun takkan berdiam diri dengan semua ketidakadilan yg ia alami. Lalu dirinya tinggal menunggu waktu perceraiannya dengan suaminya. Pernikahan yg begitu singkat bahkan belum ada 24 jam. Pernikahan yg membawa kehancuran pada hidupnya dan Melody kehilangan segalanya termasuk kepercayaan pada orang sekitarnya.
Melody jadi lebih memilih bekerja dibalik monitor. Dan hampir tak pernah bertemu orang lain. Dirinya bekerja di dalam apartemennya, sebagai programer tentunya itu adalah hal yg menguntungkannya tanpa perlu bertemu banyak orang.
Di dalam apartemennya tersebut, Melody bekerja keras tanpa ada yg tahu keberadaannya. Baginya, dunianya kini begitu kecil karena semakin banyak orang disekitarnya kesempatan untuk menusuknya dan mengkhianatinya semakin besar. Untuk itulah Melody menjadi sosok antisosial.
Bahkan Zayn tetangganya itupun sudah jarang melihat Melody. Saat pria itu berangkat kerja, tak ada tanda-tanda dari Melody, begitu juga saat dirinya pulang. Sampai pria itu takut kalau Melody pingsan dan tak sadarkan diri serta tak ada yg membantunya.
Malam itu, Zayn pun berniat berkunjung ke apartemen Melody dengan membawakan buah-buahan. Dirinya ingin memastikan kalau Melody baik-baik saja.
Tingtong.. Bel pun berbunyi.
Dan Melody menghentikan pekerjaannya untuk melihat siapa yg datang. Melody pun berharap itu bukan keluarganya ataupun suaminya.
"Oh Zayn.. Ada apa ya?" gumamnya lalu segera membukakan pintu.
"Zayn.. Ada apa?" tanya Melody muncul di balik pintu.
"Aku jarang melihatmu, jadi aku sedikit cemas kau pingsan lagi." ucap Zayn.
"Aku baik-baik saja.. Aku memang jarang keluar apartemen. Mungkin bisa dibilang satu minggu sekali." ucap Melody.
"Oh begitu, aku hanya ingin berkunjung dan memberimu ini." ucap Zayn memberikannya buah-buahan.
"Terimakasih." ucap Melody menerimanya.
Zayn pun dipersilahkan masuk ke dalam, dan Melody menyuruhnya duduk. Tak banyak yg dibicarakan karena mereka baru saling kenal.
"Apa yg kau lakukan di dalam? Kau tidak bekerja?" tanya Zayn.
"Aku bekerja dari rumah, kau tahu kan jaman sekarang dari rumau pun kita bisa bekerja." ucap Melody tak ingin memberitahu segalanya.
"Syukurlah, aku hanya sedikit cemas karena kau jarang terlihat." ucap Zayn.
"Kau tenang saja, aku sudah bertekad untuk belajar dari kejadian kemarin dan aku akan menjaga diriku dengan baik agar tidak sakit lagi." ucap Melody.
"Oh.. Itu bagus." ucap Zayn.
"Iya." ucap Melody.
Lalu suasana pun menjadi hening karena mereka kehabisan topik pembicaraan. Hingga Zayn memilih pulang karena suasana yg mulai canggung.
"Sepertinya ini sudah malam untuk bertamu, aku permisi ya." ucap Zayn.
"Ya.. Terimakasih sudah datang." ucap Melody.
"Iya." ucap Zayn.
Setelah Zayn pergi, Melody pun melanjutkan pekerjaannya. Saat ini Melody tak bisa memilih-milih pekerjaan, karena dirinya harus bertahan hidup. Melody pun bekerja hingga dini hari, dan tak memikirkan apapun meski besok adalah hari keputusan perceraiannya.
"Besok ya.. Terserahlah, biarlah yg akan terjadi maka terjadilah." gumam Melody dalam hati.
....
Malam itu, setelah menyelesaikan pekerjaaanya Melody pun tidur beberapa jam sebelum akhirnya alarmnya berbunyi. Melody pun bangun dan bersiap-siap untuk ke pengadilan. Tak lupa Melody menikmati sarapan paginya sebelum pergi.
Hari ini Melody pun berpakaian rapi, dan telah bersiap menyambut awal yg baru dalam hidupnya. Dirinya pun keluar apartemen dan naik lift turun ke bawah. Tanpa sengaja Zayn pun masuk di lift yg sama dengannya.
Zayn pun menyapa tetangganya tersebut, dan Melody juga membalasnya. Zayn melihat Melody nampak kurang tidur dari kantung matanya.
"Kau baik-baik saja?" tanya Zayn.
"Ya.. Aku baik-baik saja. Ada apa?" balas Melody.
"Kantung matamu menghitam." ucap Zayn.
"Aku habis begadang semalaman, ada sedikit pekerjaan." ucap Melody.
"Dan tumben sekali kau pergi pagi ini." ucap Zayn.
"Aku sedang ada urusan." balas Melody tersenyum.
Lagi dan lagi, Zayn selalu mendapatkan jawaban yg mengambang dan terlihat Melody bukan tipe orang yg akan mengatakan kehidupan pribadinya. Itu adalah hal wajar mengingat mereka belum lama saling mengenal.
"Aku duluan ya.. Aku harus buru-buru." ucap Melody.
"Oh iya." ucap Zayn.
Zayn pun melihat Melody menaiki taksi meninggalkan apartemen. Sementara Zayn pun juga harus pergi ke suatu tempat hari ini.
....
Akhirnya Melody pun tiba di pengadilan, disana nampak pengacaranya sudah tiba sejak awal dan langsung menghampirinya. Mereka pun berbicara sejenak, lalu menunggu sampai dipersilahkan masuk ke dalam.
Dan tak lama, Andrew pun tiba disana. Tak ketinggalan Melisa pun ikut hadir disana mendampingi Andrew. Melisa pun nampak tersenyum melihat Melody, apalagi nampak sekali Melody tak terlalu berias dan tampil seadanya.
Padahal Melody tak ingin capek-capek berias hanya untuk menghadiri perceraian yg memuakkan ini. Dan dengan kehadiran Melisa akan memperkuat tuduhan perselingkuhan Andrew.
Tak lama berselang, persidangan pun dimulai. Dan satu persatu berkas pun dibacakan. Pengacara Melody pun memberikan bukti-bukti perselingkuhan Andrew dengan Melisa. Dan alasan Andrew menceraikan Melody adalah karena Melody berselingkuh dengannya tepat sebelum mereka menikah. Tapi semua tuduhannya kalah dengan bukti yg dimiliki oleh Melody.
Apalagi jelas sekali dari percakapan keduanya di sebuah salon dan kemesraan keduanya yg begitu intim. Persidangan pun dimenangkan oleh Melody, dan hari ini mereka resmi bercerai. Tanpa adanya banyak perdebatan yg tak perlu, Melody menyetujui perceraian ini dan mengakhiri pernikahan yg merupakan tipuan keluarganya padanya.
Kini Melody sudah bebas, dan tak mau berhubungan lagi dengan Andrew ataupun keluarganya. Dirinya hanya ingin menjalani hidupnya tanpa melihat mereka lagi.
"Ck.. Kak, apa yg kau lakukan?" tanya Melisa.
"Menjelaskan keadaan." ucap Melody.
"Kau itu harusnya sadar diri, kau itu sudah jelek, culun , dan tak menarik, makanya Andrew meninggalkanmu." ucap Melisa.
"Aku cukup sadar diri, kau ambil saja Andrew ya." ucap Melody santai.
"Berkacalah kak, kau itu jelek, tampilanmu norak..!" teriak Melisa.
Sementara Melody hanya melambaikan tangannya. Terlihat senyum puas dibibirnya berhasil menguak fakta dan mempermalukan mantan suaminya dan Melisa. Kedua orang jahat itu sudah menerima hukuman darinya, berupa rasa malu di persidangan.
Sementara Melisa kesal setengah mati melihat Melody mampu melawan balik mereka dan mempunyai banyak bukti. Sampai wanita itu berpikir kalau Melody mengikuti keduanya.
"Sayang bagaimana si culun itu tahu dimana kita berada.?" tanya Melisa.
"Mungkin dia memata-mati kita. Berani sekali wanita itu." ucap Andrew.
"Kita akan diam saja?" tanya Melisa.
"Sudahlah, lagipula dia bukan siapa-siapa lagi dan hanya wanita pengangguran." ucap Andrew.
"Kau benar, setidaknya kita melepaskannya karena kasihan." ucap Melisa.
"Sayang kau jadi menginap di tempatku kan?" tanya Andrew.
"Tentu saja sayang." ucap Melisa.
Keduanya pun terlihat mesra, meski habis terkena pelanggaran hukum karena berselingkuh. Dan Melody sudah terbebas dari lingkaran hitam yg menyiksanya. Melody harus memulai hidup baru dengan lebih baik dan berhati-hati pada orang sekitarnya.
kan belum sehari,masih bisa pembatalan donk harusnya. syg bgt klo statusnya Janda. bukan ngrendahin , tapi klo janda kan persepsi nya Lain