Bagaimana rasanya, jika suamimu yang merupakan seorang dosen, digoda oleh sepupumu sendiri, yang tak lain adalah mahasiswi di kampus yang sama.
Bahkan, mereka sampai berani menginap di hotel. Pahahal, mahasiswi ini baru setahun menikah. Berita pernikahannya pun sempat viral, karena ia merupakan seorang selebgram yang dinikahi pengusaha tampan, berusia 12 tahun di atasnya.
"Kamu harus merasakan bagaimana rasanya suamimu diambil orang!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Byiaaps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Rega dan Selia yang tak rela jika Arya dan Mila menikah, diam-diam menemui mantan pasangan mereka masing-masing. Rega menemui Mila, dan Selia menemui Arya. Selia yang sengaja menunggu Arya pulang kerja di rumahnya, bergegas turun dari mobil ketika melihat Arya memasukkan mobilnya ke dalam gerbang rumah.
Arya yang sudah bosan melihat Selia, sejujurnya tak ingin meladeni mantan istrinya itu.
“Mas, aku mohon jangan usir aku, aku sedang hamil. Aku ingin kita bicara sebentar. Kenapa kamu akan menikahi Mbak Mila? Apa kamu tidak malu, dia sepupuku, saudaraku,” ujar Selia menatap Arya.
“Kamu saja tidak malu menjalin hubungan dengan suami dari saudaramu sendiri. Bahkan saat mereka masih bersama dan di saat kamu masih menjadi seorang istri. Lalu, kenapa aku mesti malu, padahal kami sama-sama single,” jelas Arya tanpa emosi.
“Apa kamu tidak mau memberikanku kesempatan sekali lagi saja. Aku butuh kamu, Mas. Kita bisa rawat anak ini sama-sama, atau kalau kamu tak mau, biarkan aku berikan anak ini pada Mas Rega yang sedari lama mendambakan momongan,” mohon Selia yang tak malu merendahkan harga dirinya di depan sang mantan suami.
Selia juga meminta maaf atas semua perbuatannya selama ini pada Arya. Termasuk juga kesombongannya yang seakan bisa hidup tanpa Arya. "Aku janji akan menjadi seperti yang kamu mau, beri aku kesempatan sekali lagi. Kita masih bisa bersama, aku akan bercerai dengan Mas Rega.”
Tersenyum remeh, Arya meminta Selia mendengarkan ucapannya. Ia menegaskan bahwa sampai kapan pun tak akan mau menerima Selia kembali, setelah apa yang sudah dilakukan mantan istrinya itu padanya. “Siapa suruh kamu selingkuh hanya karena kamu sedang jenuh? Lalu kenapa sekarang kamu meminta rujuk, bukankah kamu jadi tak jenuh lagi. Kamu bilang aku cuek dan sibuk. Sekarang, kamu sudah tak lagi denganku, lalu apalagi yang kamu mau?”
Terus merengek meminta maaf, Selia benar-benar menyesal telah khilaf. Ia seharusnya bisa bersabar dengan sikap cuek suaminya dan memahami kesibukannya, bukan malah mencari selingan lain. Ia pun menyadari bahwa dirinya terlalu gegabah dan tak dewasa dalam bertindak.
“Apa perasaanmu secepat itu berubah? Meski baru menikah 1 tahun, tapi aku tidak bisa begitu saja melupakanmu. Setiap orang juga pasti akan melakukan kesalahan 'kan Mas,” tutur Selia menggenggam tangan mantan suaminya.
"Tapi kesalahanmu terlalu fatal dan tak bisa dimaafkan!" tegas Arya yang tiba-tiba kembali masuk ke dalam mobilnya setelah menerima telepon.
“Mas, kamu mau ke mana?” Selia pun berlari mengikuti mobil Arya yang keluar dari gerbang rumahnya.
Di tempat lain, tampak Rega memaksa menemui Mila di apartemennya sepulang kerja.
“Mil, kamu serius akan menikah dengan Arya? Apa kamu tahu Arya itu siapa dan bagaimana orangnya? Kamu baru beberapa bulan mengenalnya,” tutur Rega saat Mila baru saja turun dari ojek online di depan apartemennya.
“Yakin, karena dia lebih baik darimu,” ujar Mila dengan mantap.
Mila lalu mengingatkan Rega agar tak lagi mengganggunya, seperti ia yang tak pernah mengganggu kehidupan mantan suaminya itu.
“Tapi aku masih ingin kita kembali, Mil. Beri aku kesempatan. Aku masih sangat mencintaimu. Aku dan Selia hanya main-main saja saat itu, dan aku menikahinya demi pertanggungan jawabku pada apa yang telah kami lakukan. Mil, percaya padaku, aku janji akan menjaga pernikahan kita, tak peduli kamu bisa atau tidak memberikanku anak. Kita bisa urus anakku dari Selia,” pinta Rega tak tahu diri.
Tersenyum sengit, Mila heran kenapa Rega bisa se-percaya diri itu mengatakannya. Wanita mana yang mau mengurus anak dari selingkuhan suaminya. Tak sudi juga ia memberikan kesempatan pada Rega atas apa yang sudah terjadi.
“Apa aku harus berbuat sesuatu padamu agar Arya mengurungkan niatnya menikahimu?” tantang Rega.
"Jangan berani macam-macam kamu, Rega! Aku sudah jijik melihatmu!” Mila melepaskan tangannya dari Rega dan mencoba berlari memasuki lobi.
Tapi Rega dengan cepat mengejar dan menarik tangan Mila, hingga suara seorang lelaki terdengar meneriakinya.
“Lepaskan calon istriku!” Arya berjalan menghampiri mereka, disusul Selia di belakangnya. Seketika Selia dan Rega pun saling berpandangan. Selia tak menyangka suaminya masih berani menemui Mila, sedangkan Rega juga memikirkan hal yang sama.
***
Bertengkar saat mereka telah berada di rumah, Rega dan Selia saling tuduh dan menyalahkan satu sama lain.
"Kamu juga sedang apa di sana, pakai pegangan tangan segala. Sadar, Mas! Aku sedang mengandung anakmu. Mantan istrimu itu tidak bisa hamil. Apa jangan-jangan kamu ingin kembali padanya?” duga Selia.
Tak menjawabnya, Rega malah mempertanyakan kenapa Selia bisa datang bersama Arya.
“Kamu yang sepertinya ingin kembali dengannya!” tuduh Rega.
“Memang iya! Aku memang ingin kembali pada Mas Arya. Ternyata, hidup denganmu tak seindah yang aku bayangkan. Lebih baik aku hidup dengan keadaan seperti dulu, dari pada seperti ini. Meski dia sibuk dan cuek, tapi nyatanya tak membuat aku menderita seperti ini. Dulu, tiap aku ingin membeli sesuatu, aku tak pernah mempersoalkan keuanganku, karena Mas Arya memberikan uang bulanan yang begitu melimpah. Sangat berbeda denganmu, bukan? Saat aku masih menjadi istrinya, aku juga tak pernah merasa dituntut ini dan itu, dia tidak sepertimu yang terlalu banyak perintah. Mungkin, jika pun aku hamil dengannya, aku akan begitu menikmati kehamilan ini tanpa tekanan,” ujar Selia mengguncang hati Rega.
Tak mau kalah, Rega pun mengatakan hal yang sama. Bahwa ia juga masih mengharapkan Mila. Baginya, Mila memang pernah menjenuhkan, tapi wanita itu masih bisa menghargainya sebagai imam keluarga. Sikapnya sangat jauh berbeda dengan Selia yang tak beradab.
“Kalau aku bisa mengulang waktu, aku tidak akan memilih jalan perselingkuhan itu! Dan kalau bukan karena kamu hamil, aku juga tidak sudi menikahi wanita yang tak bisa menghormati laki-laki. Kuliah saja tak becus!” tegas Arya yang seketika mendapat tamparan keras di pipinya dari Selia.
Selia pun ikut mengatakan penyesalannya telah memilih Rega sebagai selingkuhan. Ia seharusnya mencari lelaki yang lebih dari Arya. Yang di mana, jika pun mereka harus bersama, hidupnya akan tetap lebih baik.
Hingga malam semakin mencekik, perdebatan mereka tak kunjung usai.
Sementara itu, Arya yang masih berada di apartemen Mila, tak lama mendengar suara seorang wanita memanggil namanya.
“Aku pikir kamu tidak akan meninggali apartemen ini lagi,” ujar wanita itu berjalan menghampiri mereka.
Mila pun dibuat tercengang dengan kehadiran wanita itu, yang memiliki lekuk tubuh seperti model.
“Oh, tidak, aku memang tidak tinggal di sini lagi, aku hanya mampir sebentar,” jelas Arya.
“Ah, kalau aku tebak, pasti ini yang kamu bilang wanita pura-puramu itu ‘kan? Kamu meminjamkan apartemenmu untuk dia?" lanjut wanita itu.
Tak menjawab, Arya kikuk memandangi Mila, sedangkan Mila seketika berpikir bahwa wanita itu adalah kekasih Arya, yang ada dalam panggilan telepon kala itu.
...****************...
emaknya ngajarin begitu