Love Me Please, Honey

"Val?" Panggil Edgar.

Deg!...

Seketika Valerie tersentak saat melihat Edgar yang baru saja keluar dari kamar mandi, tiba-tiba langsung memanggil dirinya. Ia kemudian dengan cepat langsung menaruh kembali ponsel itu ketempat semula, lalu mencoba bersikap biasa saja seolah seperti tidak terjadi apa-apa agar pria itu tidak curiga kepadanya.

Edgar kemudian berjalan mendekat kearah Valerie sembari menampikkan senyum tipis diwajahnya "Saya pikir anda akan kabur, dan tidak akan tidur dengan saya" duga nya.

"A,aku ingin nya begitu, tapi kamu nanti pasti bakal menyusul ke kamarku terus menyeret ku kesini!" Cibir Valerie.

"itu anda tahu"ucap Edgar sembari terkekeh kecil menatap kearah nya. "Ngomong-ngomong apa yang sedang anda lakukan dengan ponsel saya tadi?" Tanya nya saat melihat ponsel miliknya barusan di pegang oleh Valerie.

"Ya?i,itu bu, bukan apa-apa!" Jawab Valerie gelagapan dengan wajah nya yang sudah berubah merah padam.

Jelas saja tingkah wanita itu membuat Edgar menatap curiga kearah nya "benar?" Tanya nya lagi dengan tatapan menyelidik.

"I,iya!" Tegas Valerie sembari menatap mata Edgar.

Karena tak ingin membuat dirinya dan juga Valerie berdebat, Edgar memilih untuk mengakhiri kecurigaan nya itu. Toh di dalam ponsel nya juga tidak ada apa-apa yang ia sembunyikan dari wanita itu, untuk apa ia harus takut kan?

"Baiklah, saya percaya pada anda" ucap nya percaya pada Valerie.

"Oh iya tumben anda pakai pakaian tebal begitu, kamar saya dingin bukan?" Tanya nya lagi saat melihat pakaian Valerie yang terlihat tidak seperti biasanya.

"Jaga diri" jawab Valerie dengan singkat.

Edgar lalu menatap nya dengan tatapan bingung "Dari?" Tanyanya.

"Ya dari anda lah, memang dari apalagi?" Ucap Valerie dengan tatapan sinis.

Edgar kemudian tertawa sambil menepuk jidatnya setelah mendengar ucapan wanita itu. Ia tidak menyangka bahwa Valerie akan melindungi dirinya sampai seperti itu.

"Astaga, Anda tidak perlu sampai segitunya, saya tidak ada niat dari awal akan menyentuh anda" ucap nya sembari menahan tawa.

"Ya, jaga-jaga saja siapa tahu kamu nanti malah kelepasan!" Ucap Valerie tak percaya dengan ucapan Edgar.

Sedangkan Edgar hanya geleng-geleng kepala melihat tingkat kewaspadaan wanita itu terhadap nya, "dasar"

'padahal dulu dirinya yang begitu agresif padaku, tapi sekarang malah dirinya juga yang takut ku sentuh' batin nya sembari menghela nafas panjang.

Edgar kemudian berjalan ke ranjang di sampingnya dan segera naik ke tempat tidur. Dirinya lalu menepuk-nepuk sisi sebelahnya untuk memberi isyarat kepada Valerie agar segera tidur. Valerie yang paham maksud dari pria itu segera menaikkan kakinya ke atas ranjang lalu tidur disisi ujung ranjang itu sembari memunggungi Edgar.

"Anda bisa terjatuh nanti kalau terlalu sisi, Val" ucap Edgar saat melihat Valerie yang tidur begitu jauh darinya.

"Biarin" balas Valerie dengan nada ketus.

Edgar kemudian bergeser mendekat ke sisi wanita itu lalu dengan cepat langsung menarik kembali tubuh Valerie kedalam pelukannya.

"Akkhhh..." Pekik Valerie.

"Susah banget dibilangin nya" omel Edgar.

"A,apa yang anda lakukan?! Cepat menjauh sedikit dari ku!!" Valerie mencoba mendorong tubuh Edgar untuk menjauh darinya, namun sayang pria itu malah semakin mengeratkan pelukannya.

"Diamlah, saya juga tidak akan macam-macam dengan anda" ucap Edgar sembari mengelus pucuk rambut wanita itu dengan lembut.

Awalnya Valerie menolak, namun secara perlahan ia mulai merasa nyaman dan mengantuk dalam pelukan Edgar. Lengan pria itu menjadi bantalan lembut untuk kepalanya, sementara kedua tangannya dengan lembut mengelus kepala dan punggungnya. Sentuhan nya itu seolah menjadi obat penenang bagi Valerie.

Tak lama kemudian suara dengkuran halus Valerie mulai terdengar. Dirinya telah terlelap dalam dekapan Edgar. Dengan lembut, Edgar lalu menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka berdua. Setelah itu, ia kemudian mengecup kening Valerie dengan penuh perhatian sebelum akhirnya ikut tertidur sembari memeluk istrinya dengan erat dalam pelukan hangatnya.

💓💓💓

-Flashback ke 1 Minggu sebelum pernikahan

Saat itu, Valerie sedang berada di hotel bersama teman-temannya untuk merayakan pesta terakhirnya sebelum ia akan segera menikah dengan Dion.

Namun entah karena kejadian apa dirinya tiba-tiba sudah dibawa oleh seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah Edgar. Pria itu kemudian membawa nya pergi ke kamar nya yang berada dikamar presidential suite.

Edgar membawa dirinya nya dengan sangat terburu-buru seolah seperti sedang dikejar oleh seseorang dibelakang sana, dan sambil mengendong dirinya ala bridal style ke kamar milik pria itu.

Hah...hah...

"Anda aman disini, nona" ucap nya sembari menurunkan Valerie dari gendongannya nya dengan hati-hati.

"Anda baik-baik saja? Anda tidak terluka kan?" Tanya nya dengan raut cemas, seolah-olah mengetahui bahwa telah terjadi sesuatu yang buruk pada Valerie beberapa menit lalu.

Valerie tak menjawab, dirinya seperti sedang bersusah payah menahan sesuatu yang ingin meledak dari dalam tubuhnya. Tubuhnya panas, jantung nya berdegup dengan begitu kencang bahkan wajah sampai leher wanita itu terlihat memerah.

'a,ada apa dengan ku? ke, kenapa tubuh ku terasa begitu panas? Tolong...aku' batin Valerie dengan nafas nya yang tersengal-sengal, sembari meremat kemeja Edgar dengan sangat kuat.

"Nona, apa anda baik-baik saja?" Tanya Edgar lagi dengan raut wajah khawatir.

Melihat reaksi tubuh wanita itu yang terasa begitu panas dan tegang, Edgar curiga kalau Valerie sudah diberikan obat perangsang oleh seseorang.

"apa yang sudah 'mereka' lakukan?!" Ucap nya dengan nada penuh emosi

'mereka? Mereka siapa? Ughhh... aku sudah tidak kuat lagi...' batin Valerie sudah tak tahan dengan reaksi obat itu.

Edgar kemudian memegang kedua bahu Valerie lalu mencoba mengajak wanita itu pergi kedalam kamar mandi "Nona, sebaiknya anda berendam di air dingin du-...uupbhhh" namun, tiba-tiba saja Valerie langsung menarik kerah kemeja nya lalu mencium bibirnya begitu saja tanpa aba-aba.

Ummhhhnn...

Edgar lalu mencoba melepaskan tautan bibir mereka dengan paksa "No,nona ap, apa yang anda..."

"Tolong... sentuh saya" pinta Valerie sembari menatap sayu kearahnya.

To be continue~

______________________________________________

Maaf ya, Kemaren bab-bab nya pada ilang di catatan author☺️

(Aggghhhh...Shiballl!!....)