Huateng adalah dokter di salah satu rumah sakit rehabilitasi narkoba. Bertemu gadis cantik bernama Qixuan seorang pasien baru yang mengantarkan keduanya dalam suatu persoalan rumit.
Sebenarnya Huateng adalah sosok malaikat yang menjelma menjadi seorang dokter karena seseorang menariknya datang ke bumi setelah dia mendengar jeritan menyayat hati yang di dengarnya tiba-tiba di telinganya.
Awalnya Huateng yang memang malaikat itu diutus oleh langit untuk membantu raja neraka menangkap seorang penjahat kakap yang kabur dari tahanan langit bernama roh Bigan yang mestinya dia akan dimasukkan ke dalam neraka.
Namun roh Bigan mampu melarikan diri ke bumi dan menjelma menjadi seorang manusia.
Dan apakah ada hubungannya antara Huateng, Roh Bigan dan Qixuan ?
Bagaimana hubungan Huateng dan Qixuan selanjutnya dalam kisah I Love You, Mr Angel ?
Simak terus ya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 Kejujuran Yang Harus Ditebus
Qixuan masih duduk dengan sikap canggungnya di depan jepretan kamera dari sejumlah awak media massa pada saat konfrensi pers berlangsung.
Hati Qixuan selalu saja berdebar-debar kian tak menentu ketika melihat kerumunan dari para wartawan di depan sana yang tiada henti-hentinya menyoroti dirinya, ditambah lagi saat ini dia hanya seorang diri dan menjadikannya sebagai pusat perhatian kamera media massa karena Kangjiang sendiri terpaksa tidak hadir.
Qixuan berusaha menjaga sikapnya dengan tetap tersenyum seramah mungkin.
Dia bingung harus menjawab apa pertanyaan dari sejumlah wartawan yang terus-menerus mencercanya.
Tiba-tiba tuan Gang Mok meminta kepada para wartawan untuk jeda waktu dengan pamit sebentar ke belakang podium konfrensi pers berlangsung saat ini.
"Mohon maaf, kami meminta ijin untuk waktu jeda karena artis Qixuan hendak beristirahat sejenak, sepuluh menit lagi, kami akan kembali lagi", kata tuan Gang Mok melalui alat mikrofon yang tersedia.
Terdengar suara penuh kekecewaan dari sejumlah awak media massa atas keputusan tuan Gang Mok sebagai perwakilan perusahaan Naga Merah yang meminta waktu rehat selama sepuluh menit.
Tuan Gang Mok memerintahkan kepada artis Qixuan untuk mengikutinya ke belakang podium yang jaraknya hanya beberapa langkah saja dari meja konfrensi pers.
Qixuan gemetaran saat Tuan presiden keuangan dari perusahaan keartisannya mendesaknya bicara saat mereka berada di belakang podium.
"Qixuan, kenapa tidak menjawab ? Mereka telah menunggumu...", kata tuan Gang Mok dari perusahaan Naga Merah.
"Ehk... Iya... ?!" sahut Qixuan grogi.
"Cepatlah menjawabnya dan katakan pada mereka tentang ketidakbenaran berita itu", kata tuan Gang Mok.
"Maksud anda ?" ucap Qixuan dengan berbisik.
"Katakan bahwa kamu belum memiliki seorang putra, katakan kalau berita itu tidak benar, jangan memberitakan tentang sebuah aib karena kita tidak ingin lagu perdana terbaru turun peminatnya", lanjut tuan Gang Mok.
"Apa anda ingin aku berkata bohong ?" tanya Qixuan sambil mengangkat alisnya.
"Demi naiknya minat penggemar maka kita harus mengupayakannya agar berita aibmu tidak tersebar luas, Qixuan", sahut tuan Gang Mok.
Qixuan tertegun ketika mendengarkan saran dari tuan Gang Mok padanya, supaya dia tidak menyebutkan akan keberadaan Bao Huateng.
Mendadak saja tubuh Qixuan berguncang keras sedangkan pandangan matanya mulai berubah kabur.
"Ta... Tapi... Bao Huateng adalah anakku... Bagaimana aku bisa menutupinya... ?!" kata Qixuan.
Pembicaraan mereka didengarkan oleh sosok asing yang sedang berdiri di sudut gelap belakang podium.
Sosok itu menatap tajam dari kedua bola matanya yang berkilat-kilat bercahaya merah karena menahan emosi.
Sekejap saja, hembusan angin bertiup keras menerpa Qixuan serta tuan Gang Mok yang sedang berbicara.
Kedua orang itu langsung teralihkan perhatian mereka dari arah pembicaraan ke arah datangnya angin keras yang menerpa mereka.
Terutama tuan Gang Mok yang berlari menjauhi tempat itu dengan meninggalkan Qixuan sendirian menghadapi terpaan angin.
Wuzh... Wuzh... Wuzh... Wuzh... Angin terus menerpa kencang ke arah Qixuan.
Memaksa Qixuan kembali ke atas podium untuk menghindari terpaan angin keras yang datang ke arahnya.
Qixuan lantas duduk kembali di depan meja panjang konfrensi pers lalu menyapa semua orang dengan lambaian tangannya.
Tidak mungkin bagi Qixuan untuk meninggalkan acara konfrensi pers saat ini karena akan memperburuk citranya sebagai seorang artis terkenal.
Senyum terus menerus mengembang di sudut bibir Qixuan saat menyapa semua awak media massa yang mengarahkan kamera mereka tepat kepada Qixuan.
Suasana di belakang podium mendadak menjadi sangat tenang, angin keras yang menerpa tadi telah menghilang.
Sempat Qixuan menoleh ke arah belakang podium, memastikan kembali keadaan disana yang menjadi sangat sunyi, sejenak Qixuan menahan nafasnya kemudian dia mengalihkan pandangannya kembali ke arah kerumunan sejumlah awak media masaa yang menunggunya sejak tadi.
"Maaf telah menungguku lama...", ucap Qixuan.
Jepretan kamera dari sejumlah watawan terus menerus terarah kepada Qixuan tanpa henti.
"Bagaimana artis Qixuan dengan jawaban anda tentang gosip itu ?" tanya beberapa wartawan.
"Yah, gosip tentang apa ?" sahut Qixuan berusaha tetap profesional.
"Berita mengenai bahwa anda telah berputra, apakah berita itu benar artis Qixuan ?" tanya sejumlah wartawan.
"Darimana datangnya gosip tersebut ?" sahut Qixuan.
"Berita itu santer terdengar ketika anda turun dari bandara sedang menggandeng seorang anak kecil laki-laki", kata seorang wartawan.
Qixuan langsung kebingungan ketika seorang wartawan bertanya perihal Bao Huateng yang bersamanya.
Haruskah dia menjawab jujur tentang status Bao Huateng yang sesungguhnya atau dia harus mengikuti saran tuan Gang Mok dari perusahaan keartisannya.
Qixuan terjebak diantara keputusannya untuk menjawab secara benar atau tidak.
Tak terasa olehnya, dia memegang mikrofon dengan kedua tangan gemetaran dan hampir saja dia menjatuhkan alat mikrofon itu.
"Anak laki-laki itu memang benar adalah putraku...", ucap Qixuan.
Terlihat keringat deras mengalir di wajah cantiknya saat dia memberikan statement akan kebenaran tentang Bao Huateng.
"Siapa namanya ?" tanya beberapa wartawan yang terus mendesak.
"Dan apakah benar anda hamil di luar nikah, artis Qixuan ?" tanya wartawan.
"Siapa anak kecil yang bersama anda, artis Qixuan ?" tanya seorang wartawan dari sebuah tabloid wanita.
"Lalu siapa ayah dari anak itu jika anda telah berkeluarga, artis Qixuan ?" tanya seorang wartawan wanita sembari mengangkat alat perekamnya ke atas.
"Iya, artis Qixuan ! Tolong diperjelas lagi tentang pemberitaan tersebut agar tidak terjadi kesimpangsiuran dalam kabar berita !" kata sejumlah wartawan yang disambut seruan dari rekan-rekan wartawan lainnya.
Desakan-desakan masih saja terus terjadi yang menuntut akan status Qixuan sebenarnya.
Hal yang membuat seorang artis menjadi tidak nyaman karena kehidupan pribadinya harus dipublikasikan ke publik secara umum, seakan-akan tidak ada batasan lagi bagi artis itu sendiri antara kehidupan pribadi dengan kehidupan sosialnya sedangkan seorang artis membutuhkan privasi tersendiri buatnya untuk merasa bebas.
Qixuan masih terdiam tanpa bergeming dari tempatnya dia duduk sekarang.
Pandangan mata Qixuan terlihat kosong, bingung harus menjawab apa tentang status Bao Huateng yang tidak memiliki seorang ayah dan status Qixuan sendiri tidak menikah.
Mungkinkah Qixuan harus mengatakan bahwa dirinya hamil diluar nikah tanpa adanya pernikahan.
Selama ini sebuah aib merupakan hal tabu untuk diperbincangkan, apapun itu alasannya tetap masyarakat masih enggan membicarakannya sebagai kebaikan bahkan banyak dari lingkungan masyarakat mengecam adanya persoalan hamil di luar nikah yang seharusnya tidak boleh terjadi.
Penyebab angka kematian seorang wanita yang hamil di luar nikah karena masalah keluarga yang merasa malu kemudian mengasingkan mereka dari keluarga dan menjadikan para wanita hamil di luar nikah tertekan lalu mengambil keputusan buruk dengan cara mengakhiri hidup mereka secara bunuh diri masih marak di lingkungan masyarakat cina.
Terutama pihak wanita yang terkenal atau publik figure dengan memiliki nama populer akan merasa lebih tertekan jika mereka terpaksa memiliki anak di luar pernikahan karena tekanan mental lebih sering mereka dapatkan sehingga tidak banyak dari wanita-wanita itu memilih bunuh diri sebagai jalan terbaik untuk menutupi aib mereka.
Disamping mereka tidak ingin nama keluarga menjadi buruk atas kehamilan mereka di luar nikah ditambah pasangan mereka tidak bertanggung jawab terhadap mereka, membuat para wanita lebih memilih mati dengan cara-cara yang tragis dan mengenaskan tanpa memperdulikan nasib janin yang ada dalam kandungan mereka lagi padahal ada sebuah kesempatan yang Tuhan berikan kepada para wanita tersebut untuk memperbaiki hidup mereka dengan membesarkan bayi-bayi mereka sebagai jalan penebusan dosa.
Sayangnya lingkungan masyarakat tidak pernah mendukung kepada wanita-wanita yang terpaksa hamil di luar nikah itu dan lebih memberikan tekanan besar secara moral dan mental pada mereka, bukan mendukung mereka untuk melahirkan anak-anak di luar nikah secara mental tapi malah menjatuhkan mental wanita-wanita itu ke jurang yang lebih buruk lagi.
Lingkungan masyarakat cina masih bersifat konservatif, terutama kondisi lingkungan sosialnya terhadap para wanitanya dengan kondisi yang hamil di luar nikah, lingkungan lebih mengucilkan wanita-wanita itu dan menuduh mereka sebagai pembuat masalah dengan aib besar yang telah mempermalukan lingkungan mereka.
