NovelToon NovelToon
Ketabahan Adikku

Ketabahan Adikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Amie.H

Menjadi anak terakhir kata orang adalah hal sangat menguntung kan, sebab akan dimanja dan mendapatkan full kasih sayang dari orangtua dan kakak-kakaknya.
tapi tidak bagi adikku, meski lahir dari sebagai anak terakhir dari empat bersaudara dia justru banyak menyimpan keinginan bahkan tak jarang mendapatkannya dengan berkerja keras tanpa sepengetahuan orangtua kami.


bagaimana ceritanya, mari ikuti dan pantau terus ceritanya☺️😇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amie.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5.

Setelah selesa, billy pun membahas mengenai lamaran yang akan kami lakukan dalam waktu dekat.

"jadi gimana an, apa kamu yakin akan meneruskan lamaran ini?" tanya billy.

"seperti yang di bilang bapak bil, insyallah aku siap. Tapi, aku minta tenggang waktu menikahnya agak lama. Misal satu tahun lagi, agar umurku genap sembilan belas dulu. Bukannya itu syarat biar bisa dapat buku nikah?" tanya ku. Billy pun menganggukan kepala sebagai jawaban.

"iyaa, aku juga berpikir begitu. Tapi, lama banget ya setahun. Bukannya kata orang gak boleh ya?" tanya billy.

"kata siapa? Banyak kok yang nikah lebih dari setahun setelah lamaran, yaa asal kuat aja godaannya. Kan kata orang kalau menuju halal pasti banyak godaannya" jawabku sambil terkekeh.

"iyaa sih bener,,,,"

"kata orang sih pamali, tapi mau gimana. Selain harus memantapkan hati, umurku kan juga belum cukup. Iyakan?" jawabku. Billy pun menganggukan kepala membenarkan.

"yaudah yuk kita pulang, nanti kesorean. apa mau nonton dulu?" tanya billy.

Aku pun menggelengkan kepala.

"ngga deh, langsung pulang aja ya. Aku capek banget hari ini" jawabku, dan dia pun menganggukan kepala mengiyakan.

Kami pun keluar dari restoran itu setelah billy membayar menu makanan kami.

Tak perlu waktu lama, kami pun sampai di halaman rumah. Billy langsung kembali tanpa mampir lebih dulu, karna harus kembali kekantor nya.

"assalamualaikum"

"waalaikumsalam" jawab beberapa orang yang berada di halaman rumahku bersama mama.

"wiihh ngerujak nih, ana mau dong" kataku mengambil satu potong buah yang ku oles dengan sambalnya.

"masuk dulu, buka dulu sepatunya itu ih." kata sepupu ku, rizky.

"biarin sebentar ah, ini seger banget tau. Dapet dari mana mangga nya" tanyaku.

"bapak tadi dapet disuruh metik sama bosnya, banyak sih. Ini di buat rujak, tapi mama katanya mau bikin manisan juga. Makanya nyisahin beberapa buah" katanya lagi.

Aku pun melirik mama yang masih fokus memotong buah mangga itu.

"emang iya ma?" tanyaku. Mama pun menganggukan kepala sebagai jawaban.

"iyaaa pengen mama serut terus kasih gula, enak deh nanti" jawabnya.

Aku pun sudah membayangkan mangga serut yang akan mama olah, hampir menetes air liur ku.

"iyaa kayanya emang enak ma, bikin lah cepetan." kataku.

"nanti lah, ini aja baru rujak kok masa mau bikin itu juga" jawabnya.

"hmmm yaudahlah, ada masak apa ma?" tanyaku.

"emang belum makan?" tanyanya.

"hehe udah sih, cuma gak kenyang. Billy ngajak makannya steak, mana kenyang ma" jawabku sambil masuk kedalam rumah setelah membuka sepatu.

aku pun langsung membuka tempat di mana mama biasa menyimpan lauk hasil masakannya, kemudian mengambil piring dan juga nasi tak lupa dengan lauk itu. Memakannya hingga habis tak tersisa.

"alhamdulillah kenyang juga" gumamku.

"mbak besok jadi kan beliin kartu undangan nya?" tanya nayla yang tiba-tiba duduk di sebelahku.

"iyaaa jadi, nay mau tema apa ulangtahunnya. Kita beli dekorasinya di online aja ya nay, biar gak perlu kepasar. Mbak pesenin sekarang ya, biar nanti sebelum acara udah dateng" kataku.

"iyaaa mbak, aku tema apa aja mbak. kupu-kupu juga boleh, terus nanti kue nya gimana mbak?" tanya nayla.

"kue nya besok kita pesen sekalian beli kartu undangan ya nay, pesen di toko kue deket kelurahan aja ya. Nanti pesen yang ukuran enam puluh kali tiga puluh, biar panjang. Jadi teman nay kebagian semua." kataku.

Nay pun tersenyum senang.

"kata nya mau kecil-kecilan mbak, kalau begitu mah namanya besar juga mbak. Kue nya aja besar" kata nayla membuatku terkekeh.

"ngga lah nay, kecil itu. Kan ngundangnya aja cuma lima puluh anak, mbak mesen yang besar biar teman nay dapat agak banyak nanti kue nya. Kalau yang standar kan nanti dapatnya sedikit, lima puluh anak itu banyak loh nay" jawab ku membuatnya menganggukan kepala.

"iyaa juga sih mbak, terus nanti acaranya dimana?" tanya nayla.

"didepan aja lah, depan rumah itu. Nanti dekornya ditembok bates itu dilapisin kain polos, nanti mbak pesen juga. Baru deh di dekor. Gapapa pinjem halamannya nazwa" jawabku.

"iyaaa mbak bener, yaudah kalau begitu. Nay mau main lagi" katanya meninggalkan aku sendirian dengan ponsel yang ada ditanganku.

"gak mau milih dulu dekorasinya ini? Mbak lagi milihin loh buat kamu?" tanyaku.

"ngga ah mbak, mbak aja yang milihin. Yang penting bagus" jawabnya dengan berteriak karna sudah diluar rumah.

Karna dia sudah berkata seperti itu, maka aku mencarikan apa yang dia mau sesuai seleraku. Mulai dari dekorasi sampai yang lainnya.

"ngomongin apa dia an?" tanya mama.

"biasa, yang buat acaranya besok. Minta aku yang cariin tema dekorasi nya" kataku sambil masih memilih beberapa barang untuk dekorasi.

"emang mau bikin bagus, kok pake dekorasi segala. Apa gak keluar banyak uang nanti an?" tanya mama.

"ngga ma insyallah ngga, nanti aku kasih mama untuk masak nasi kuning aja ya. Buat yang lainnya serahin sama aku, oiyaa kalau begitu kita harus beli snack buat isi setelah ulangtahun itu juga kan ya ma? Hmm apa sekalian beli online aja ya biar gak perlu belanja ke agen" kataku pada mama.

"mama mah terserah kamu aja, orang kamu yang mau bayarin biayanya kok. emang kalau mau beli online harganya gak mahal an?" tanya mama.

"ngga ma, kalau beli online justru harganya agak miring. Paling di ongkir si, tapi nanti aku cari yang satu toko aja biar beli sekalian banyak dan bayar ongkirnya sekalian juga jadi gak berat" jawabku.

Mama pun menganggukan kepala membenarkan.

"enak ya kalau bisa begitu, tapi apa gak hancur nanti pas sampai di sini?" tanya mama.

"yaa carinya jangan yang biskuit-biskuit ma jadi kan gak hancur, carinya yang kaya beng-beng, terus dilan, yaa pokoknya yang begitu lah" jawabku lagi.

"yaudah terserah kamu lah itu mah. Terus kue sama paperbag, tempat buat nasinya juga gimana??" tanya mama lagi.

"oiyaaa bener, yaaa online juga aja ma. Gampang itu mah, mama mau pakai yang kardus atau mau pake tapperware? Kalau kata aku sih tupperware aja sekalian yaa, soalnya harganya pasti beda dikit" jawabku.

"masa sih?" tanya mama.

"iyaaa loh, hitungannya sama-sama bisa di dua belas ribu per sepuluh pich nya" jawabku lagi.

"yaudah kalau begitu mah pakai tupperware aja lah, lebih bagus juga. Malah enak bisa dipakai lagi kan" jawab mama.

"iyaaa maksud ana juga begitu ma. Nah, ini nih. Mau yang mana ma? Bagus yang mana menurut mama?" tanyaku pada mama memperlihatkan beberapa pilihan paperbag di aplikasi online.

"ini bagus-bagus an, apa gak mahal?" tanya mama.

"ngga ma, ini empat puluh ribu udah isi lima puluh. Sebetulnya undangan juga bagus-bagus di online, cuma takutnya datengnya mepet. Nanti kapan ngundangnya, masa sehari sebelum acaranya" kataku.

"yaudah kalau begitu yang ini aja nih, kayanya bagus kupu-kupunya keliatan hidup" kata mama memilih.

Aku pun sudah memasukkan banyak pesanan di dalam trolly belanja online. Mulai dari bahan dekorasi sampai snack dan juga beberapa barang lainnya, tak lupa aku juga beli lilin yang agak bagus untuk di kue nayla nanti.

"banyak itu an, sampai enam ratus ribu" kata mama.

"gapapa ma, sesekali kan. Nanti ana tinggal beliin kue nya, rencana ukuran enam puluh. Sama undangan" jawabku.

"ukuran enam puluh gak kegedean an? emang ada juga ukuran segitu?" tanya mama. Aku pun terkekeh dibuatnya.

"adalah ma, kan kita pesen dulu. Besok abis nyari undangan aku sama nayla pesen kue nya. Oiya rencananya mau jam berapa acaranya ma?" tanyaku pada mama.

"jam berapa yaa, abis asar aja kali yaa" kata mama.

"oohh boleh sih, berarti mama malam minggu nya belanja dulu kepasar jadi besoknya tinggal mengolah kan?" tanyaku yang langsung di angguki oleh mama.

"iyaa bener palingan nanti mama lebih kan sedikit lah makannya untuk makan bareng-bareng kita nanti" kata mama dan aku pun menyetujuinya.

"iyaaa terserah mama aja itu mah, aku cuci tangan dulu nanti baru aku chekout itu. Awas jangan kepencet ya ma" kataku yang langsung meninggalkan mama yang masih melihat-lihat apalagi yang harus dipesan.

Bersambung....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!