Ada tempat yang ku sebut rumah tapi tidak membuatku nyaman. Jika orang lain akan pulang dengan senang. Maka aku akan pergi untuk tetap menjaga kewarasan ku.
Queena Elnora putri Davis.
--------
Harapan Elnora sederhana, Semoga keluarganya menyayanginya. Lelaki yang dicintainya memandangnya. Semuanya sudah ia lakukan. Dari cara yang halus sampai cara yang membuatnya terlihat bodoh.
Tapi semua berubah, berubah saat dia bermimpi. Mimpi yang mengharuskan ia berhenti melakukan hal-hal bodoh. Mimpi yang meminta ia untuk mencari kebahagiaan nya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moms F, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22.
Disisi lain, Garvin dan duo kembar sedang berada di perusahaan Theo untuk membahas kerjasama mereka. Sedang serius-serius nya membahas. Mereka di kejutkan dengan dobrakan pintu.
Brak
"Anj**"
"Ban**" kaget beberapa orang yang berada di ruangan tersebut.
Sedangkan sipelaku terlihat sedang mengambil nafas karena kelelahan.
"Aj** lo ya, santai dikit buka pintunya"kesal vano
"Haa haa,, sorry" kata pelakunya tak lain ialah sean yang terlihat ngos-ngosan dan berjalan ke kursi dimana mereka berada. Dan dengan tidak tahu malunya mengambil salah satu gelas yang ada dimeja dan meminum nya.
Plak
"Kuda nil, enak kali lo minum minuman gue" kesal vano sambil memukul pundak Sean
"Sakit an**"
Sedangkan keempat yang lainnya termaksud juga asisten theo hanya melihat keributan yang mereka buat. Dan karena jengah, Garvin pun langsung membuka suara "sudah diam, Ngapain loe kemari"
Ucapan garvin membuat keributan mereka terhenti. Sean yang tadinya kemari ingin memberikan info penting kepada para sahabatnya seakan lupa dengan tujuannya.
"aduhh,, gara-gara lo kan. Gue jadi lupa tujuan gue cepat-cepat kemari" ucap Sean sambil melemparkan pulpen kepada vano.
"Loh kok nyalahi gue, lo itu...." ucapan Vano terpotong mendengar suara dingin Theo
"Cukup"
"sekali lagi kalian ribut, kalian bakal jadi samsak gue" ancam Theo dan membuat mereka berdua terdiam dan saling menatap. Yang seakan-akan tatapan mereka bisa berbicara saling menyalahkan dan ketakutan dengan ancaman Theo.
Ayolah, siapa yang ingin jadi samsak pria berdarah dingin seperti theo. Dulu aja mereka sering kalah, apalagi sekarang wanita yang dicintainya pergi dan belum kembali. Maulah mereka menjadi pelampiasan dan mereka berakhir dirumah sakit bahkan di kuburan. Mereka berdua bergidik membayangkan itu.
"Ada apa dengan lo. Kenapa Lo terlihat sangat tergesa-gesa. Seperti ada yang penting" tanya garvin pada sean yang jengah melihat mereka terus tatap-tatapan.
"Astaga gue lupa" ucap sean memukul pelan jidatnya.
"Je,, bisa tolong pinjam laptop lo" izin sean kepada jean. Sedangkan jean menatap Theo untuk meminta izin.
"Buat apa sih lo pake minjam laptop segala. Sudah miskin Lo, nggak mampu beli laptop" sindir Vano yang masih terlihat kesal pada sean
"Ah,, bising lo. Boleh ya yo, gue jamin berita yang gue bawa bakal bikin lo semua pada berterima kasih sama gue" ucap sean
Jean yang mendapatkan persetujuan dari Theo langsung menyerahkan laptopnya kepada sean.
"Thanks brother, gue jamin kalian akan tercengang. Dan siapkan diri kalian" ucap sean sambil membuka laptopnya
"Ba**t lo, awas aja kalau nggak penting. Gue jual koleksi robot lo" ancam vano dan tak di pedulikan oleh sean.
Setelah berhasil mendapatkan yang ia cari Sean menunjukan kepada para sahabatnya.
"Lo lada lihat nih" ucap sean sambil menyerahkan laptopnya kepada Theo dan dilihat oleh Garvin dan duo kembar. Yang mana membuat mereka berempat terkejut.
" Gue tahunya dari tunangan gue" ucap sean menjelaskan saat melihat keterkejutan mereka
" Lo tahu sendiri betapa gilanya Laura sama fashion. Dan saat Laura bilang katanya salah satu desainer favoritnya bakal menunjukkan wajahnya, awalnya gue ngak peduli"lanjutnya dan membuat mereka terdiam. Sean tahu mereka ingin mendengar penjelasan nya lebih lanjut.
"tapi saat kemaren desainer itu go publik dan laura menyebut kan namanya Queena Elnora putri gue kaget, dan..." ucapan sean terpotong saat garvin tiba-tiba menarik jas nya
"B****t, kenapa baru sekarang lo bilang" marah garvin
"sudah,, biarkan sean menjelaskan" ucap bijak vino yang menyuruh garvin melepaskan sean
"sh***" maki sean yang terkejut dan saat mengalihkan pandangan, tak sengaja tatapan nya menatap Theo yang menatapnya tajam. Dengan susah payah ia menelan ludahnya dan melanjutkan ucapannya.
"Gue sengaja ngak ngasih tahu kalian. Lo dengar sendirikan El ngak memakai nama keluarga kalian lagi. Dan lo lihat kan, El sedikit berbeda dari yang dulu", jelas sean
"dan gue selama dua hari ini nyari info tentang pendiri QL dan baru hari ini anak buah gue mendapatkan nya. Makannya gue kemari ngasih tahu kalian",
#Tbc
akhirnya mereka sdh mulai bisa berdamai semuajya