NovelToon NovelToon
The God Of Gaia Returned

The God Of Gaia Returned

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Epik Petualangan / Perperangan
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Adam Erlangga

Sebuah kisah di dunia Gaia. Seseorang yang memiliki kekuatan dewa pada Era Unity Of Kindom 760 tahun yang lalu, kembali di era modern.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adam Erlangga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Penutup Mata

"Baiklah, kakakmu akan baik-baik saja. Sebaiknya aku antarkan kau pulang. Dimana rumahmu.?" tanya Rudy.

"Hiks, aku ingin mencari kakakku. Mereka bilang dia sedang dalam bahaya." sahut Lina.

"Tenanglah, kakakmu pasti kembali nanti. Sebaiknya kau kembali ke rumah, ini sudah tengah malam." kata Rudy

"Aku takut, aku takut dirumah sendirian."

"Hm, kalau begitu, biar kakak yang menemanimu. Bagaimana.?" kata Rudy

"Hiks. Hiks."

Rudy pun mengendong Lina dari belakang.

"Kakak, rumahku sebelah sana."

"Ah, disana ya. Baiklah." sahut Rudy.

"Apa benar, kak Erwin akan baik-baik saja.?" tanya Lina.

"Dia pasti baik-baik saja. Kau tau, aku adalah teman kakakmu. Namaku Rudy, aku juga dari pasukan Ekspedisi sama seperti kakakmu." kata Rudy.

"Eh, jadi kak Rudy adalah teman kak Erwin.?"

"Benar, lalu siapa namamu.?" tanya Rudy

"Namaku Lina."

"Baik Lina. Besok kita cari kakakmu bersama-sama, sekarang kau harus istirahat." kata Rudy.

"Benarkah.?"

"Aku serius. Aku juga tidak punya pekerjaan lain." sahut Rudy.

"Sebenarnya aku juga kasihan melihat kakak. Tidak seharusnya aku meminta sesuatu padanya." kata Lina.

"Hm.? Apa kalian sedang bertengkar." tanya Rudy.

"Aku meminta kakak untuk membelikan ku sepatu dan buku baru." sahut Lina

"Apa kakakmu marah setelah kau minta itu ?" tanya Rudy

"Dia bilang akan mengusahakannya. Tadi siang dia pergi dengan buru-buru, aku sendiri tidak tau kemana." jawab Lina.

"Sebenarnya aku sudah tau kalau dia mengambil koin emas disana. Apa dia pergi ke bank untuk menukarkan koin itu.?, Hm malah aku yang merasa bersalah. Tidak seharusnya aku bercerita tentang koin itu." kata Rudy dalam hati

"Tapi Lina. Kenapa jauh sekali kau pergi keluar." tanya Rudy

"Aku berlari mengikuti mobil-mobil itu. Aku kira kak Erwin bersama mereka." jawab Lina.

Tiba-tiba Rudy pun menghentikan langkahnya.

"Ada apa kak Rudy.?" tanya Lina

"Sebaiknya kita ketempat lain saja Lina. Sepertinya Rumahmu sudah di kepung pasukan Militer." kata Rudy.

"Hm.? dimana.?, aku tidak melihat siapa-siapa.?" sahut Lina sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.

"Mereka bersembunyi di segala sisi Lina." kata Rudy sambil berbalik arah.

"Lalu, kemana kita akan pergi kak.?" tanya Lina.

"Kita pergi ke apartemenku saja." jawab Rudy

"Tidak kusangka, mereka mengepung Rumah Erwin. Jumlahnya sekitar 24 Prajurit. Apa mereka berharap kalau Erwin pasti kembali kesana.?"

...

Di tempat lain di atas gedung.

"Kapten, aku melihat ada seseorang yang mengendong anak perempuan berumur sekitar 7 tahun disana." kata prajurit

"Berikan teropong mu." kata salah kapten lainnya bernama Viona.

Viona pun memperhatikan dengan seksama gelagat Rudy yang berjalan menjauh dari kawasan intaian.

"Apa mereka baru saja berputar arah.?" tanya Viona

"Saya melihat tadi mereka berjalan ke arah Rumah pelaku. Tapi tiba-tiba mereka berbalik arah."

"Cepat, tangkap mereka. Pasti dia pelakunya." teriak Viona.

"Laksanakan Kapten."

Prajurit disana pun langsung bergerak mengejar Rudy

"Tim 4, Tim 5, dan Tim 6. terlihat seorang pria mengendong anak perempuan sedang menjauh dari kawasan intaian, Segera lakukan penyergapan. Arah jam 11, persis di perempatan. Segera tangkap pelakunya." kata Viona melalui saluran Chip.

"Siap laksanakan perintah." saut semua pemimpin regu.

...

{Ditempat Rudy}

"Bajingan, kenapa malah aku yang buru. Hm, sebaiknya aku segera kabur dari sini. Seharusnya mereka tidak melibatkan anak kecil." kata Rudy dalam hati

"Lina, tutup matamu pakai kain ini. Jangan di buka sampai aku sendiri yang menyuruhmu membuka." kata Rudy sambil memberikan sebuah syal.

"Eh.? Ada apa kak.?" tanya Lina dengan bingung

"Tutup saja matamu sekarang. Cepat Lina, tidak ada waktu." sahut Rudy.

"Sudah kak." sahut Lina.

"Bagus, berpeganglah dengan erat." kata Rudy.

"Baik kak".

Rudy pun berlari dengan sangat cepat menyusuri gedung-gedung.

"Tim 4 melapor. Target melarikan diri dengan kecepatan yang tidak wajar." kata prajurit melalui saluran Chip

"Awasi dia, jangan sampai hilang dari pandangan mata, aku akan menyusul." jawab Viona

"Laksanakan Kapten."

...

DRAP DRAP DRAP DRAP. Rudy berlari dengan sangat kencang

"Dibelakang ada 4 orang yang mengejar, sebelah kanan dan kiri juga. Setidaknya di depan masih aman." kata Rudy dalam hati

"Tim 1 Melapor. Mereka berlari kearah Timur." saluran Chip

"Kejar terus. Tim 2 dan 3, hadang dia ke jalur utama. Dan Tim 4, bergeraklah ke arah selatan. Jangan berikan mereka ruang." kata Viona.

"Pelakunya tidak akan jalan lurus terus. Setelah ini, mereka akan berbelok ke arah selatan, dan akan keluar ke jalur utama jalan raya. Aku sudah menguasai Medan disini. Bisa apa kau." kata Viona dalam hati

"Tim 5 melapor. Mereka sudah masuk ke dalam gang."

"Ikuti terus dari belakang. Tim 2 dan 3, laporkan posisi kalian." kata Viona

"Tim 2 melapor, kami sudah siap menghadang pelaku."

"Bagus. Aku segera menyusul kesana." kata Viona

"Hm, bisa apa kau disini.? Setelah ini aku akan menangkap mu."

Rudy masih berlari dengan cepat, di depannya sudah tidak ada jalur lain selain ke arah selatan. Karena di depan dan di samping kanannya adalah sebuah gedung yang sangat tinggi.

"Ini dia. Skakmat. Mampus kau." sahut Viona.

Tiba-tiba. DEEP.

"Apa yang terjadi ? Jelas-jelas aku juga melihatnya dari belakang." kata Viona dengan sangat terkejut

"Tim 5 melapor. Mereka tiba-tiba menghilang Kapten."

"Tim 2, bagaimana kondisi disana.?" teriak Viona di dalam Chip

Namun, tidak ada jawaban dari Tim 2

"Hm ? Kenapa mereka tidak merespon."

"Tim 2 masuk. Apa kalian mendengar ku.?" teriak Viona.

"Bajingan. Apa yang terjadi.?"

"Tim 5 Melapor. Kami sudah sampai di lokasi jalur utama kapten."

"Apa pelakunya berhasil di tangkap.?" tanya Viona sambil berlari dengan kencang.

" ZZZzz, AKGh, AHHHH.zz. Zz." suara saluran Chip dari Tim 5.

"Oe, apa yang terjadi.? segera melapor padaku. Tim 5 Masuk." teriak Viona.

"Bajingan keparat, apa yang terjadi."

Beberapa menit kemudian, Viona pun sampai di lokasi tujuan. Namun, ia benar-benar sangat terkejut melihat pasukannya yang sudah terkapar disana.

"Ap, apa yang terjadi.?" kata Viona dengan sangat terkejut

"Kami datang kapten." Tim 1.

"Ada berapa yang selamat.?" tanya Viona dengan kesal.

"He.? apa yang terjadi disini kapten.?" tanya pemimpin regu tim 1.

"Aku tanya padamu, BERAPA YANG SELAMAT.?" teriak Viona dengan kesal.

"Sepertinya, hanya tim 1 saja yang selamat kapten."

"Siapa sebenarnya bajingan itu. Ini baru saja 3 menit. Tapi dia sudah melumpuhkan 5 tim sekaligus." kata Viona dengan sangat kesal.

"Panggil ambulan sekarang juga." kata Viona.

...

Beberapa saat kemudian.

WIU WIU WIU WIU. Sirene ambulan yang sedang parkir di jalur utama sambil memasukkan beberapa prajurit yang terluka.

"Lapor kapten. Ada sekitar 20 prajurit yang berhasil di lumpuhkan. 12 prajurit pingsan di tempat. Dan 8 prajurit lainnya mengalami luka parah. Tapi untungnya tidak ada korban jiwa."

"Hm. Baiklah, aku akan melapor ke markas. Kalian tetap berjaga disini." kata Viona sambil berjalan kesalah satu mobil lapis baja

"Siapa dia sebenarnya.? Prajuritku bukanlah prajurit rendahan. Mereka semua adalah pasukan khusus yang berada di tingkat Rank B. Bagaimana dia melawan mereka semua hanya dalam waktu 3menit saja. Sialan." kata Viona dalam hati.

...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!