My Bitter Ex

Fa ela terus mengikuti Nico dan pacarnya, mereka berdua akhirnya pergi ke hotel dekat toko buku tadi.

"Dasar pria mesum!, baru kenal cewek saja larinya langsung ke hotel" Ucap Fa ela yang mengikuti Nico dibelakang mereka.

Fa ela pun ikut masuk kedalam hotel itu, dia lalu duduk di lobby sambil mengamati Nico dan pacarnya yang berada di reception.

Fa ela yang tidak sadar kalau disana juga ada Hugo dan Jack, yang baru selesai meeting dengan klien mereka di hotel tersebut.

Tadinya Hugo yang tidak menyadari ada Fa ela disana, saat menoleh ke lobby hotel dia melihat Fa ela sedang mengamati seseorang.

"Paman Jack, kamu pergi dulu. Aku mau nyetir sendiri karena aku ada urusan yang belum aku selesaikan" Perintah Hugo.

"Baik tuan muda" Jawab Jack yang tidak curiga dengan yang dilakukan oleh Hugo.

Dia pun memberikan kunci mobil yang tadi dibawanya kepada Hugo.

Fa ela yang masih memperhatikan Nico, tiba-tiba seorang pria berpakaian jas menutupi Fa ela, saat Fa ela lihat ke sisi satunya pria itu menghalanginya dan jika Fa ela lihat ke sisi satunya juga dia dihalangi pria tersebut.

"Sial, memangnya pria ini tidak punya kerjaan apa? " Gerutu Fa ela yang kesal.

Dan saat Fa ela melihat pria itu dan ternyata dia Hugo yang tepat didepannya itu.

"Hugo, maksud ku kak Hugo! " Seru Fa ela yang terkejut.

"Sedang apa kamu disini? " Tanya Hugo dengan tegas.

"Aku ada urusan penting" Jawab Fa ela.

"Urusan apa itu? " Tanya Hugo.

"Pria ini kenapa sih?, mau tahu saja urusan orang" Pikir Fa ela. Saat mau menjawab pertanyaan Hugo, dia melihat Nico dan pacarnya berjalan kearah lift.

"Kakak, nanti saja aku jelaskan aku harus mengikuti mereka sekarang! " Ucap Fa ela, yang langsung buru-buru pergi dari lobby.

Hugo yang merasa marah karena dari tadi Fa ela memperhatikan pria yang bersama cewek berambut pirang.

"Memangnya siapa pria itu?, apa dia kekasih Fa ela? " Pikir Hugo.

Fa ela yang berada di reception hotel yang mau meminta nomer kamar dari Nico, tapi karena kewajibannya melindungi tamu yang datang maka reception hotel itu bersikeras tidak mau memberitahu kepada Fa ela.

"Ayo lah!, kakak yang cantik. Bisa kan memberikan nomer kamar mereka" Ucap Fa ela sambil memohon.

"Maaf nona, kami harus menjaga kenyamanan tamu kami" Tolak reception hotel itu dengan lembut.

Tiba-tiba Hugo datang mendekati mereka.

"Beritahu saja kepada nona ini, jika terjadi apa-apa biar aku yang akan bertanggungjawab" Perintah Hugo.

"Baik tuan" Ucap reception hotel tersebut.

Akhirnya reception hotel itu memberitahu nomer kamar Nico tersebut, dan dengan segera Fa ela masuk ke lift untuk menuju kamar Nico.

Didalam lift Fa ela merasa tak enak, jika bukan karena bantu dari Hugo dia tidak akan tahu kamar Nico.

"Terima kasih kak"Seru Fa ela.

" Sama-sama "Jawab Hugo dengan wajah dinginnya.

Fa ela yang berada di dekat Hugo menjadi takut, karena suasananya menjadi mencekamkan.

" Pria ini kenapa?, tiba-tiba marah padaku "Pikir Fa ela.

Akhirnya mereka berdua sampai ke lantai kamar Nico, dan dengan terburu-burunya dia mencari kamar Nico.

" Ketemu! "Seru Fa ela.

Hugo pun menghampiri Fa ela, yang sedang berdiri disamping kamar Nico.

" Untuk apa kamu berdiri disini?, kamu akan menganggu tamu hotel kami"Ucap Hugo dengan nada marah.

"Maaf, aku harus menangkap basah wanita itu yang mau menipu kakakku" Ucap Fa ela.

Saat Fa ela menyebutkan kata kakak Hugo langsung terkejut.

"Kakak" Ucap Hugo.

"Iya, pria yang bersama cewek pirang itu kakakku" Penjelasan Fa ela.

Haha..

Tawa keras Hugo, dan itu membuat Fa ela menjadi kaget.

"Pria ini kenapa?, tertawa seperti itu? " Pikir Fa ela.

"Kakak tidak apa-apa? Sepertinya tawa kakak ini membuat tamu hotel terganggu!" Ucap Fa ela.

Hugo pun menghentikan tawanya, dan menjawab pertanyaan Fa ela.

"Aku kira pria yang kamu ikuti itu pacar mu yang selingkuh dengan wanita lain" Ucap Hugo.

"Kakak ini bisa saja!, bagaimana pun juga tipe pria ku ini bukan seperti dia, hehe.. " Ucap Fa ela sambil tertawa kecil.

"Jika seperti itu, kita jangan menunggu disini. Aku akan menelepon manager hotel dulu" Ucap Hugo.

Hugo pun menelepon manager hotel menjauh dari Fa ela, dalam sekejap saja Fa ela dan Hugo mendapatkan kamar hotel didepan kamar Nico.

Serta diperlihatkan CCTV tepat didepan kamar Nico, agar bisa tahu kapan Nico dan wanita itu keluar.

"Orang kaya memang beda cara mengatasi masalah ini" Pikir Fa ela.

"Kemarilah, kita bisa memantau mereka lewat laptop" Perintah Hugo.

Fa ela yang berdiri menjauh dari tempat Hugo duduk, dan Fa ela pun tepat berada di belakang Hugo.

Wajah mereka yang berjarak terlalu dekat, membuat Hugo terkejut.

"Mana, apa sudah bisa? " Tanya Fa ela yang tepat di belakang Hugo.

Karena wajah mereka yang berdekatan, membuat Hugo menjadi gugup dan salah tingkah.

"Ka.. mu sendiri saja yang mengawasi kakakmu, aku mau menelepon orang hotel" Ucap Hugo.

"Baiklah" Jawab Fa ela.

Fa ela pun duduk dikursi Hugo tadi, dan Hugo sedikit menjaga jarak dari Fa ela.

Mereka berdua mengawasi kamar Nico sampai malam hari.

"Memangnya apa saja yang mereka lakukan didalam?, sampai malam mereka belum keluar" Ucap Fa ela.

"Biasa nya mereka melakukan hubungan intim di hotel" Jawab Hugo.

"Aku tidak sabar ingin mendobrak pintu mereka" Ucap Fa ela dengan kesal.

"Jangan seperti itu, itu akan menganggu kenyamanan tamu hotel lainnya" Ucap Hugo.

"Aku lelah, aku mau ke kamar mandi untuk cuci muka" Ucap Fa ela sambil berdiri dari kursinya.

Saat Fa ela masuk ke kamar mandi, dan Hugo mengantikan Fa ela mengawasi kamar Nico.

Tak beberapa lama Fa ela kembali dari kamar mandi, Hugo yang melihat wajah Fa ela tanpa make up dia terlihat lebih cantik dengan wajah polosnya tanpa make up.

"Cantik" Ucap Hugo tanpa sadar mengucapkan kata tersebut yang terdengar oleh Fa ela.

Fa ela yang mendengarnya merasa malu mendengar pujian dari Hugo.

Mereka berdua pun tersenyum-senyum sendiri.

Tiba-tiba saja Fa ela melihat kamar Nico terbuka dari CCTV di laptop mereka.

"Gadis itu sudah keluar! " Seru Fa ela dengan kesal.

Fa ela pun dengan terburu-buru keluar dari kamar mereka untuk menangkap wanita kencan Nico, yang diikuti Hugo dari belakang.

Ana ternyata memasukkan Yoyo ke kamar Nico dan pikiran Fa ela yang khawatir dengan Nico bertambah besar.

Dia lalu mengetuk kamar Nico.

Tok..

"Siapa? " Tanya Ana.

"Dari room servis, mau mengantarkan pesanan" Ucap Fa ela, sambil berpura-pura menjadi pegawai hotel.

Tak beberapa lama Ana membukakan pintu, saat pintu akan terbuka. Segera saja Fa ela menendang pintu kamar Nico.

Bruk..

"Siapa kamu?" Tanya Ana yang terkejut sampai terjatuh.

"Aku saudara dari pria yang kamu tipu itu, dasar j#$#$k! " Ucap Fa ela dengan memaki Ana.

Kemarahan Fa ela meledak melihat wanita yang sudah membuat saudaranya tertipu dan membuat saudara nya frustasi setelah kejadian itu.