NovelToon NovelToon
ISTRI KEDUA DOSENKU

ISTRI KEDUA DOSENKU

Status: tamat
Genre:Tamat / Dosen / Poligami / Cinta Seiring Waktu / Angst
Popularitas:5.9M
Nilai: 4.5
Nama Author: weni3

Di jual oleh Bapak dan di beli Dosen tampan.
Kinayu, gadis berumur 22 tahun di jadikan sebagai alat penebus hutang. Menjadi istri dari Yudha Prasetya, yang ternyata adalah seorang dosen serta anak dari pemilik kampus tempatnya menimba ilmu.
Kenyataan pahit harus kembali ia terima saat dirinya mengetahui fakta jika ia bukan yang pertama. Bahkan harus tinggal satu atap dengan istri pertama.
Bagaimana kisah rumah tangga mereka?
Apakah Kinayu kuat saat ia tau tujuan Yudha menikahinya?

Ig: weni0192

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon weni3, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Yudha masuk ke kamar dan segera membersihkan diri. Sedangkan Kinayu mulai menyiapkan kopi sesuai permintaan Yudha sebelum melangkah dan menghilang di balik pintu kamar.

"Maaf ya non, Bibi sengaja tidak membuatkan kopi untuk tuan, karena tuan ingin dilayani oleh istrinya." Bibi merasa tak enak melihat Kinayu masuk ke dapur, apa lagi ia paham akan status Kinayu yang juga istri dari majikannya.

"Tidak apa-apa Bi, ini sudah menjadi tugas saya sebagai istri. Tapi...." Kinayu tampak bingung setelah mengingat sesuatu yang harus ia lakukan selanjutnya.

"Tapi apa non?" tanya Bibi yang mengerti kegelisahan Kinayu.

"Kinayu belum menyiapkan baju ganti Bi, bagaimana ya Bi? Kinayu tidak enak jika harus masuk ke kamar Pak Yudha."

"Tidak apa-apa non, nyonya belum pulang. Nanti kalo Tuan selesai mandi dan tidak menemukan pakaian gantinya beliau bisa marah sama non Kinayu. Bibi sudah tidak boleh lagi menyiapkannya non dan Bibi juga mau pamit pulang ya non karena sudah sore."

"Iya Bi, ya sudah Kinayu naik dulu ya. Tolong pintunya di tutup rapat!" dengan keraguan Kinayu melangkah menuju kamar utama. Ia ragu untuk masuk ke dalam, jantungnya berdebar saat tangannya mulai mendorong pintu yang tak sedikit terbuka.

Kinayu melongok mencari keberadaan Yudha tetapi kamar tampak sepi dan hanya terdengar gemericik air.

Kinayu bernafas lega, dia masuk kedalam dan melangkah menuju lemari besar di ruang ganti yang cukup menarik perhatian. Berbeda dengan kamarnya yang memiliki dua lemari besar, disini ada lima lemari mengelilingi ruangan tersebut, dengan kaca besar di setiap pintunya.

Kinayu membuka satu persatu lemari dan mencari dimana tersimpannya pakaian Yudha. Setelahnya ia di buat bingung dengan banyaknya pakaian yang tertata rapi di sana.

"Yang mana ya, banyak banget." Mata Kinayu menyapu dari atas sampai bawah lemari yang penuh dengan lipatan pakaian. Dan tidak mungkin ia mengeceknya satu persatu yang akan memakan waktu dan menambah pekerjaannya karena harus kembali membereskan. Sedangkan Kinayu segera ingin keluar dari sana untuk menghindari Yudha.

Feeling Kinayu bekerja lebih keras, ia mengambil kaos dan celana pendek dengan acak.

"Pas....." Kinayu segera menutup pintu lemari dan ingin meletakkan baju tersebut di atas sofa yang berada di tengah ruangan.

Tapi di saat tubuhnya berbalik ia di kejutkan dengan adanya Yudha yang bertelanjang dada dan hanya berbalut handuk yang melilit di pinggangnya.

"Akh...." Kinayu terjingkat dan segera menutup mata dengan pakaian Yudha yang masih ada di tangannya.

Walaupun mereka sudah pernah menghabiskan malam panas bersama tetapi Kinayu tampak risih melihat Yudha dengan tubuh yang tak tertutup sempurna.

"Mana pakaianku?" Yudha melangkah maju membuat Kinayu segera mundur menghindar. Jantungnya berdebar dengan begitu cepat.

Yudha terus melangkah hingga tubuh Kinayu menabrak lemari dan tak bisa mundur lagi.

Sedangkan Yudha semakin memajukan tubuhnya hingga Kinayu dapat merasakan hembusan nafas yang begitu hangat menyapu wajah. Membuatnya teringat kembali malam panas itu yang kini membuat wajahnya merona.

"Kenapa?" lirihnya tepat di telinga Kinayu membuat gadis itu meremang mendengar suara lembut dan hembusan nafas di telinga.

"Sa...saya mau keluar Pak," ucap Kinayu gugup.

"Lalu untuk apa kamu masih di sini? ingin melihat tubuhku? atau tergoda ingin mengulangi kegiatan ranjang kita?"

Pertanyaan Yudha membuat dada Kinayu begitu sesak, ia tak ada niat menggoda apa lagi mengulangi kegiatan yang menyisakan perih.

Kinayu menggelengkan kepala, masih dengan posisi yang sama Kinayu berusaha menggeser tubuhnya memberi jarak. Matanya masih tertutup rapat, ia tak berani membuka mata sedangkan tangan Yudha sudah merambat mengusap kedua lengannya membuat Kinayu seakan ingin segera berlari keluar kamar.

"Pa..pak..." Kinayu semakin gugup mendapati Yudha yang semakin merapat dan tangannya sudah berada di kedua punggung tangan Kinayu.

"Cepat pakai baju Pak! dan bergeserlah saya ingin segera keluar." Kinayu memberanikan diri untuk berucap. Tetapi apa yang ia gunakan untuk menutup wajahnya seketika lenyap membuat matanya seketika terbuka lebar.

"Cepat keluar aku ingin berganti pakaian!" sentak Yudha membuat Kinayu segera berlari keluar kamar.

Dada Kinayu naik turun dengan jantung berdebar, kini ia berdiri di balik pintu kamar dengan tangan memegang dada. Wanita itu merutuki dirinya sendiri, bukan segera memberikan pakaian ganti malah mencengkeramnya dan memikirkan yang bukan-bukan.

"Punya suami tapi bikin jantungan terus yang ada aku bisa mati muda."

Kinayu duduk di pinggir ranjang, bayangan akan tubuh kekar dengan dada bidang yang menggoda sekelebatan memenuhi memorinya, hingga ia memukul kepalanya sendiri karena mulai berpikir mesum.

Setelah kejadian tadi Kinayu tak kunjung keluar kamar, ia malu untuk bertemu dengan Yudha hingga ketukan membuatnya segera menoleh ke arah pintu.

"Aduuuhhh aku harus gimana?" keluhnya lalu melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 8 malam.

"Jam makan malam...." Kinayu segera melangkah menuju pintu kamar dan membukanya setelah mendengar suara ketukan semakin nyaring terdengar.

Tampak Yudha dengan tatapan tajam menyorot dengan wajah kesal. "Tidak tau ini sudah jam berapa?" tanyanya dengan nada datar kemudian pergi meninggalkan Kinayu begitu saja.

"Cepat siapkan makan malam untukku!" teriak Yudha membuat Kinayu segera berlari menyusulnya ke meja makan.

Dengan cepat Kinayu memanaskan makanan dan menghidangkan di atas meja. Tanpa di minta wanita itu sudah mengisi piring Yudha dan menyiapkan air untuknya.

Keduanya makan dalam diam, tak ada pembicaraan hingga setelah makan Yudha meminta Kinayu untuk segera masuk ke dalam kamar.

"Tinggalkan pekerjaan itu dan naiklah ke kamar!" ucapnya saat melihat Kinayu yang sedang ingin mencuci piring.

"Tapi Pak..."

"Cepat atau kamu akan tidur di dapur!" ancaman yang membuat Kinayu segera mencuci tangan lalu segera berlari menuju kamar. Tapi saat Kinayu akan masuk ke kamar ia melihat Yudha yang melangkah menuju kamarnya dan masuk dengan santai.

Kinayu semakin tak tenang saat Yudha mulai duduk di atas ranjang. Wanita itu bingung harus bagaimana dan masih saja berdiri di depan pintu kamar membuat Yudha gemas.

"Masuk dan tutup pintunya!" ucapnya dengan geregetan. Apa lagi wajah polos Kinayu membuatnya semakin imut.

"Pak Yudha mau tidur di sini?" tanyanya sebelum naik ke ranjang.

Yudha hanya menatapnya dan tak berniat menjawab, kemudian ia merebahkan tubuhnya yang hari ini begitu lelah.

Kinayu yang tak nyaman memilih untuk mengerjakan tugas kuliah dan membiarkan Yudha tidur di ranjang. Wanita itu menyelesaikan tugas dan memilih untuk tidur di sofa.

Tapi baru saja ia akan merebahkan tubuhnya, suara bariton dari Yudha membuatnya terjingkat.

"Pindah ke ranjangmu sekarang!"

Tanpa pikir panjang Kinayu segera beranjak menuju ranjangnya dan merebahkan tubuhnya di sana.

"Malam ini adalah jatahmu dan aku akan tidur di kamar ini!" tegas Yudha yang menatap langit-langit kamar.

"Bagaimana dengan istri pertama Pak Yudha? hari ini aku cukup lelah jika harus kembali berurusan dengannya, tinggalkan kamar ini sebelum dia pulang dan kembali mengamuk dengan ku Pak," lirih Kinayu.

Di dalam ketakutan ia berusaha untuk mengurangi masalah. Sekalipun harus melihat Yudha marah, tapi itu lebih baik dari pada menghadapi Silvi yang selalu bertindak semaunya.

🍀🍀🍀

Jangan lupa tinggalkan jejak-jejak kalian

Oh iya, untuk judul Rintih Pernikahan berganti judul ya, kalian jangan bingung jika sekarang judulnya berganti dengan "Menikahi Janda"

Makasih sudah membaca🤗

1
Indah Martin
Luar biasa
@Al🌈🌈
/Good/
Yati Denis
kasian
Yati Denis
bagus
Syavitri Arqias
gimana reaksi mertuanya ya
Norintan Nazmie Tim's Sha
Keren thor
terima kasih
Norintan Nazmie Tim's Sha
luar biasa
Anonymous
keren
Syavitri Arqias
terlalu menyakitkan,
saat membacanya aqu 😭😭😭
karna samaa
Irma Ariani
fix gw ga mau dmadu..sakitnya nyampe kesini thor 😥
Lucy Toruan
Luar biasa
Yuni Ngsih
Thooor mana lanjutannya ko....lamaaaaa
Muhammad Yamin
Lumayan
Herina Febriyati
Luar biasa
Herina Febriyati
aku nangis thor,,mas satria ku/Sob//Sob/
Gamar Abdul Aziz
lanjut thir
Herina Febriyati
ikut sakit ati thor,,nangis gua/Sob/
Eswida Primaningrum
Luar biasa
Fitrianinaim_queen03
sumpah nyesek banget jadi Satria 🥺🥺
Naurana Khoy
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!