Bintang Antariksa Kurniawan, seorang mahasiswa yang terkenal sangat tampan dan diinginkan Oleh kaum wanita.
Dia juga merupakan anak konglomerat yang memiliki perusahaan yang cabangnya dimana-mana.
Namun ada satu mahasiswi yang begitu membencinya, karena Bintang yang dianggapnya suka tebar pesona.
Akankah permusuhan itu bisa berakhir,dan berubah menjadi Cinta.
Simak ceritanya sampai selesai ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ain Izza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Maaf Kinan yang tidak tulus.
Saat ini Kinan, Nala, serta Dara sedang berada di salah satu foodcourt yang ada di mall itu setelah mereka tadi beli baju.
"Gila lo Kin, berani-berani nya kasih kiss bye sama finger love ke Bintang padahal lagi sama Eva loh dia !" ucap Dara.
"Iya, gak takut di marahin lo sama Bintang? Bisa fatal itu akibatnya kalo si Eva mutusin Bintang." Nala ikut menimpali.
Kinan hanya terkekeh sembari menyeruput jus alpukatnya perlahan.
"Biasa aja lah, kalian kayak gak pernah liat Bintang isengin gue aja... Sekali-kali gue balas dong !" jawab Kinan dengan santai nya.
"Tapi gue kira, Eva bakal tahu sih kalo lo cuma isengin biar dia cemburu." ucap Dara.
"Ya semoga aja dia salah paham, dan minta putus sama si Bintang." ucap Kinan diakhiri kekehannya.
Nala dan Dara menggelengkan kepalanya melihat kesantai an Kinan.
"Siap-siap aja lo di teror sama Bintang kalo sampek mereka putus." ucap Nala.
"Emang kenapa?" tanya Kinan santai.
"Si Bintang pasti gak akan biarin lo gitu aja lah, udah bikin dia kehilangan pacar !" sahut Nala.
"Hhhh... Ya udah sih, masalah itu pikirin nanti aja. Kita kan sekarang lagi mau have fun, gak usah mikirin si tengil lah !" ucap Kinan seolah tidak peduli dengan tingkah konyol yang dia buat tadi berimbas kepada Bintang yang bertengkar dengan Eva.
"Dah lah Ra, biarin Kinan yang urus. Dia aja santuy ngapain kita khawatir." ucap Nala yang diangguki Dara.
Kinan pun terkekeh.
"Eh lagi ada film baru yang kalau dari review-review nya sih bagus katanya, nonton yuk habis ini !" ajak Kinan.
"Apasih... Oh...Yang judulnya Ipar adalah maut itu ya !" seru Dara yang diangguki Kinan.
"Boleh deh, kemarin liat trailer nya emang epic sih ." Nala ikut menimpali.
Akhirnya setelah menghabiskan makanan dan minuman masing-masing, mereka pun membeli tiket nya dan harus menunggu 1 jam untuk penayangan film itu, karena yang slot sebelumnya masih berlangsung.
***
"Bye Kin !! " ucap Dara dan Nala bersamaan.
"Iya, hati-hati ya Nal, Ra." Kinan melambaikan tangannya dan memandang taksi yang masih di tumpangi Kinan dan Nala hingga menghilang di balik tikungan.
Kinan membenarkan paper bag belanjaannya tadi, dan perlahan membuka gerbang rumahnya.
"Ahh... Capek nya." Gumam Kinan sembari melihat ke jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 7 malam.
Kinan memicingkan matanya tatkala melihat mobil milik seseorang yang sangat dia kenal.
"Ini kan mobil nya si tengil..." Kinan meraba-raba mobil itu.
Hingga saat semakin dekat dengan pintu utama rumahnya, Kinan dapat mendengar gelak tawa dari seorang laki-laki dan seorang perempuan yang dia yakini itu adalah mamanya sendiri bersama Bintang.
Kinan mempercepat langkahnya menuju ke pintu dan membuka nya sembari mengucapkan salam.
Seketika dua orang yang sedang duduk di ruang tengah itu pun menoleh.
Kinan berjalan menuju ke sana.
"Udah pulang sayang !" ucap Farah namun Kinan malah fokus menatap Bintang dengan wajah masamnya.
"Ngapain lo kesini?" tanya Kinan dengan ketus.
Farah melotot mendengar kata-kata putrinya itu.
"Kinan... Kamu kok ngomongnya gitu sih." seru Farah.
"Masa malem-malem bertamu ke rumah kita ma... Ganggu aja.. Kita kan juga mau istirahat !"
Farah menghela nafas mendengar ucapan Kinan yang semakin konyol.
"Maafin Kinan ya nak, mungkin dia kecapek an ,jadi ngomongnya ngawur." ucap Farah.
"Iyaa tan, udah biasa kok." jawab Bintang diakhiri kekehannya.
Kinan pun melotot tak terima dengan ucapan Bintang yang menuduh dirinya sudah biasa berucap ngawur
Saat dia hendak berbicara lagi, Farah segera menyela nya.
"Udah mendingan kamu mandi, solat, habis ini temani Bintang karena mama mau arisan sebentar."
"Dih... Kinan gak mau ma !"
Bintang menatap Farah yang sedang mengomeli anaknya.
"Hm... Kalau tante mau pergi, Bintang pulang aja gak papa. Habis ini mau jemput orang tua ke bandara soalnya tan." ucap Bintang.
"Nah, bagus tuh... Suh suh, sana pergi...!" Kinan mengusir Bintang seperti sedang mengusir ayam membuat Bintang meliriknya kesal.
"Kinan....!!" teriak Farah tidak habis pikir dengan tingkah Kinan.
Kinan hanya terkekeh sembari menampilkan cengiran nya.
"Bentar temani Bintang disini dulu, mama mau siap-siap." Farah berucap kemudian memasuki kamarnya.
Kinan melirik Bintang sekilas dan melangkah santai duduk di ujung sova sembari meneguk jus jeruk milik mamanya.
"Dari mana lo? Cewek jam segini kok baru pulang !" tanya Bintang sembari bersedekap dada.
"Kepo ya !" jawab ketus Kinan.
"Ck... Gue cuma merasa masih temen lo, dan gue gak mau terjadi apa-apa sama lo... Cewek gak baik Kin pulang larut malam." kali ini ucapan Bintang entah kenapa sedikit terdengar tulus di telinga Kinan.
Kinan pun menghela nafas.
"Gue tuh habis beli baju buat ke ultah gebetan gue besok." Kinan mengeluarkan isi dari beberapa paper bag.
"Gimana, bagus kan !" Kinan mencoba salah satu baju dia letakkan di depan dada.
Bintang menggeleng-gelengkan kepalanya.
"B aja." seru Bintang membuat Kinan cemberut.
"Gue kesini tuh sebenernya lagi pengen cerita sesuatu sama lo !"
Kinan mengernyitkan dahi nya.
"Apa tuh ?" tanya Kinan.
"Jadi hari ini tuh, ada seorang cewek yang berhasil bikin gue sama pacar gue berantem, mana sekarang pacar gue belum maafin gue lagi." ucap Bintang sembari melirik Kinan.
Kinan justru menyemburkan tawanya.
"Ya terus?"
"Gue cuma mikir, kali aja dia mau minta maaf." ucap Bintang lagi.
Kinan menampilkan senyum manisnya.
"Gak perlu lah Bin !" seru Kinan cepat.
"Kenapa?"
"Ya gak perlu aja. Orang yang bikin lo berantem sama pacar lo itu kan cuma iseng aja. Harusnya gak usah baper dong... Namanya pasangan itu harus saling percaya, kalau cuma masalah sepele aja ngambek, berarti emang berlebihan dong tuh pasangan !!" jawab Kinan membuat Bintang mengangakan mulutnya.
Bisa-bisanya Kinan sama sekali tidak menyesali perbuatannya, dan malah mengatakan kalau dia dan Eva adalah pasangan yang berlebihan.
"Lo... Bener-bener ya !!" Bintang mendekat dan menggelitiki perut Kinan.
"A.... Aduh.. Jangan woy... Geli aaaa... Mama....!!!"
teriak Kinan sembari berusaha menghalau tangan Bintang.
"Hahaha... Rasain lo, suka bikin onar sih...!!"
Kinan berusaha menghindar dan bangkit dari duduk nya, tapi apalah daya, dia malah terjatuh di pelukan Bintang.
Sejenak mereka saling bertatapan, namun sedetik kemudian Bintang kembali menggelitiki nya.
"Please please... gue gak kuat !!" Kinan berucap sembari tersandung-sandung dengan tawanya.
"Minta maaf dulu makanya...!" ucap Bintang dengan posisi nya yang masih memeluk Kinan dari belakang.
"O-oke oke... Im sorry !!!" ucap Kinan dengan tersengal-sengal.
"Nau gitu dong... Gue maafin deh, walaupun lo pasti gak tulus minta maaf ke gue !" seru Bintang membuat Kinan menatapnya dengan mulut yang menganga.
Kinan tersadar jika tangan Bintang masih melingkar di perutnya. Seketika dia memukul tangan Bintang itu.
"Lepasin tangan lo bisa kan, hobi banget deh peluk gue, heran...!" gerutu Kinan.
"E-eh !!" Bintang melepas pelukannya di perut Kinan.
Bintang pun membiarkan Kinan duduk lagi sova sembari memegang perutnya.
"Ternyata bikin lo sadar dan minta maaf itu harus pake cara bar-bar ya !" ucap Bintang sambil terkekeh.
"Dasar Cowok kampret !"
Bintang menjulurkan lidahnya mendengar umpatan Kinan.
"Besok gak mau tau, lo harus jelasin ya ke Eva, biar dia mau maafin gue !"
"Ogah !" ketus Kinan.
"Gue gelitik in lagi lo kalo nolak !"
Kinan berdecak.
"Lagian ngapain sih lu, cewek cemburuan gitu masih dipertahanin, masih mending juga cewek santai kayak gue !" ucap Kinan dengan sombongnya.
"Idih... Jadi cewek jomblo aja kepedean amat." sahut Bintang membuaat Kinan mendengus.
"Udah ah, gue mau ke kamar... Bisa gila gue lama-lama disini sama lo !" ucap Kinan dengan pedasnya, namun Bintang hanya tersenyum simpul melihat wajah bete Kinan.
"Ke kamar ya sana... Ngapain laporan ke gue !" seru Bintang.
Kinan menggeram dan memukul lengan Bintang dengan paper bag nya sebelum dia berlalu menaiki tangga.
Bintang segera menghindar dengan gesitnya.
"Ck...Kenapa ya... Cewek modelan kayak gitu, tapi kalo sehari gak debat sama dia, rasanya ada yang kurang gitu !!" gumam Bintang pelan melihat Kinan yang semakin menghilang di balik tangga lantai 2.
Bintang meneguk es jeruk nya, dan menunggu Farah keluar dari kamarnya untuk berpamitan.
Setelah dari rumah Kinan, dia memang akan menjemput orang tua dan adiknya yang malam ini baru akan sampai di bandara dan berencana menginap beberapa hari di rumah Omanya.
dasar Kinan,,,,suka bikin gara" ,,,,😂😂😂