Pria yang bertengkar dengannya di kafe adalah calon suaminya...
sorenya bertengkar malamnya bertunangan.
Mereka adalah Raka dan Vyora, CEO muda dan gadis SMA. Mereka dijodohkan karena alasan masing-masing kedua orangtuanya, itupun tanpa sepengetahuan mereka berdua.
Saat sedang menikmati masa lajangnya, Rashaka Abumi Shankara atau kerap disapa Raka, tiba-tiba dimintai untuk menikah dengan gadis pilihan kedua orangtuanya. Tidak main-main, gadis yang dipilih mereka adalah gadis yang masih duduk di bangku SMA. Raka awalnya mengiyakan saja permintaan mereka kemudian akan meninggalkannya, namun siapa sangka gadis pilihan kedua orangtuanya adalah gadis yang selama ini Raka cari.
Setelah mengetahuinya, akankah Raka akan meninggalkannya seperti rencana awalnya? ataukah ia akan mempertahankan nya?
Apakah kisah perjodohan mereka akan berjalan mulus?
Baca selengkapnya!!
Jangan lupa follow, like, komen, dan subscribe. Gift nya juga ya teman-teman...
Happy reading all🥰💕
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rock star, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kecupan mimpi atau nyata?
Karena rengekan Vyora yang menyebalkan, mau tidak mau kevan harus mengantarkannya. Itupun dipaksa oleh kedua orangtuanya. Daripada Vyora tidak sekolah dan malah mengganggu nya, bisa gawat. Karena hari ini kevan juga sedang sibuk, ia sedang fokus untuk mengadakan pesta peresmian gedung rumah sakitnya besok.
"Tadi malem kamu ngapain aja sama Raka?" Rasa perhatian kevan tidak berkurang walaupun telah berdebat dengan adiknya itu, mereka akan berbaikan dengan sendirinya tanpa kata maaf. Begitulah mereka, bertengkar baikan, bertengkar lagi baikan lagi. Gitu aja terus sampai kiamat pun sepertinya mereka akan terus seperti itu.
"Makan malam doang" Jawab Vyora.
"Beneran cuman makan malam?"
"Emangnya Abang pikir aku sama dia bakalan ngapain?" Kevan ini jadi tiba-tiba axienty disorder jika adiknya didekati oleh laki-laki. Ini bukan yang pertama kalinya. Kevan juga waktu itu pernah seperti ini saat Ethan mendekati adiknya itu. Kevan harus tau semuanya, mulai dari asal muasal keluarga, nenek moyangnya, pokoknya semuanya kevan harus tau.
Untunglah Ethan dari keluarga yang baik-baik, dan prestasi, sikap, wajahnya juga menjadi nilai plus tersendiri. Makanya Ethan lulus bisa jadi pacar Vyora. Intinya Kalau mau deketin adiknya, harus deketin dulu abangnya.
"Abang kan cuman nanya."
"Udah ah jangan nanya-nanya yang ada sangkut pautnya sama orang itu. Males banget dengernya."
Kevan diam karena ia tidak mau lagi berdebat dengan adiknya itu. Kalau Vyora sudah di mode ga mau ditanya, akan susah untuk berbaikan nya. Ya meski ujung-ujungnya juga berbaikan.
Mereka sudah sampai di depan gerbang sekolah Vyora, lantas kevan menghentikan mobilnya.
"Udah sana, belajar yang giat." Vyora memutar bola matanya, malas. Kemudian membanting pintu mobil dengan keras.
Ada apa dengan adiknya itu. Kevan melihat tanggal pada ponselnya, takut-takut Vyora sedang datang bulan. Tapi tidak, ini bukan tanggalnya. Lalu kenapa hari ini Vyora bad mood?. Bodo amat setiap hari mood Vyora memang selalu tiba-tiba berubah.
Kevan menjalankan mobilnya, melanjutkan perjalanannya menuju rumah sakitnya. Ia berencana mengecek sudah berapa persen persiapan untuk pestanya besok, kevan tidak mau ada kekurangan, pestanya harus sempurna.
...****************...
Di ruangannya, kini Raka benar-benar sibuk. Duduk di kursi empuk di perusahaan kini terasa tak empuk lagi. Baru sama Raka selesai meeting dengan klien, ia sudah diberi jadwal baru. Seperti harus periksa laporan, tandatangani dokumen, meeting lagi, bal bla bla dan sebagainya.
Raka memang sudah terbiasa seperti itu, namun untuk hari ini entah mengapa dirinya menjadi tidak bersemangat. Karena belum ketemu sama Vyora ya pak? Padahal tadi malem baru mengecup keningnya.
Di sela-sela pekerjaannya Raka tersenyum tipis kala Vyora tiba-tiba terlintas di dalam benaknya. Terutama saat kejadian malam. Membuatnya menjadi gila.
Pagi ini Raka tidak bisa mengantarnya, karena Raka saat ini benar-benar sibuk. Kalian tahu sendiri kan sekarang pekerjaan Raka seperti apa? Ia bagaikan romusha di perusahaannya sendiri. Namun Raka juga tidak bisa untuk berhenti.
Sekilas Raka melihat arloji yang ia pakai. Waktu sudah menunjukkan pukul 09.05 yang artinya jam istirahat Vyora sedang berlangsung. Raka berniat untuk menemuinya, walaupun mungkin setelah melihatnya Raka akan langsung pergi. Yang penting Raka bisa melihatnya dalam keadaan baik-baik saja. Hanya untuk memastikan katanya.
"Malvin. Pesankan 100 box pizza atas nama saya, bebas rasa apa saja lalu kirimkan ke sekolah sunshine high school. 15 menit semua pizza nya harus sudah berada di sekolah. Saya akan ke sana dulu." Titah Raka kemudian pergi dari ruangannya.
Malvin yang dimintai seperti itu hanya terdiam tanpa mengiyakan perintah bosnya itu, tapi tidak mungkin juga ia bisa menolaknya. Sekarang Malvin sedang bingung bagaimana caranya pizza pizza itu sampai tepat waktu seperti yang diinginkan Raka, sedangkan untuk memanggang pizza bisa memakan waktu 7-10 menit. Malvin hanya bisa pasrah. Perintah bosnya itu memang selalu di luar nalar.
...****************...
Vyora menghela napas berat kemudian mendongak, mendapati langit-langit kelas berwarna putih. Kemudian menunduk lagi ke bawah. Ia sudah melakukan itu beberapa kali. Membuat Lila yang berada di sampingnya merasa terganggu.
"Kamu ngapain sih dari tadi? Bikin aku ga fokus tau."
Vyora menatapnya lesu. Kemudian beralih menatap ke depan melihat papan tulis yang sudah penuh dengan tulisan. Vyora menghela napas ringan.
Bel istirahat berbunyi. "Baik anak-anak, karena bel istirahat sudah berbunyi kita sudahi dulu pelajaran ini, kita lanjutkan lagi setelah istirahat."
Murid seisi kelas pun serentak menjawab, "Iya Bu." Kecuali Vyora yang sudah menempelkan pipi kanannya ke meja.
"Mau ke kantin ga?" Tanya Lila. Vyora menggeleng.
Lila merasa bingung dengan temannya itu, ada apa dengan dirinya? Bukannya tadi malam dia bilang sedang senang karena telah diajak bermain dengan Ethan. Lalu kenapa sekarang mendadak lemas, lesu, seperti orang yang tidak bersemangat hidup.
"Kamu kenapa? Tadi malem kamu bilang katanya lagi seneng karena abis main sama Ethan, trus kenapa sekarang jadi kayak orang kekurangan darah. Kamu lagi dateng bulan?"
Vyora mengangkat kepalanya dan berbalik menatap Lila. "Emangnya aku kalau lagi datang bulan sikapnya kayak gini ya?" Pake nanya, dasar perempuan. Tidak menyadari sikap buruknya. Yah walau memang tidak semua perempuan sih, tapi kebanyakannya gitu. Termasuk aku. Hehe.
Lila tidak menjawabnya, ia hanya membalas tatapannya dengan raut wajah yang mengatakan pikir aja sendiri.
Vyora tiba-tiba menyandarkan kepalanya di bahu Lila, kesedihan Vyora terasa tertransfer pada tubuh Lila. Sehingga Lila bisa merasakan kesedihan Vyora saat ini.
"Kenapa, kamu ga bakal cerita?" Vyora pun akhirnya mengangguk pelan.
"Jadinya kenapa?"
Vyora menarik napas panjang kemudian berkata, "aku dicium."
Karena kaget, Lila reflek menggeser tubuhnya sehingga membuat Vyora terjatuh. Siapa yang tidak kaget kalau temannya dicium. Mereka itu masih anak-anak, walau sudah cukup legal juga tetep aja ga sesuai dengan norma.
"Aww, sakit." Keluhnya.
"Eh, maaf-maaf." Ucap Lila sembari membantu Vyora untuk bangun.
Vyora pun kembali duduk di tempat semula, dan menghadap Lila.
Lila yang menunggu penjelasan Vyora untuk hanya menatapnya balik. Dan Vyora tidak kunjung bicara. Mereka pun jadinya hanya saling tatap.
"Aku nungguin kamu ngejelasin tau Ra."
"Aku juga ga tau gimana cara ngejelasinnya La."
"Tinggal jelasin aja apa susahnya."
"Susah tau. Susah banget."
"Ya udah ga usah bilang"
"Tapi aku mau cerita."
"Dari tadi telinga aku udah siap dengerin kamu cerita. Tapi kamu engga cerita-cerita!" Lila greget dengan teman satu-satunya ini, ga pernah punya temen sekalinya punya modelan seperti Vyora, kayaknya ga punya temen lebih baik. Tidak guys, bercanda. Tetep aja Lila butuh yang namanya seorang teman.
"Lagian kalau mau cerita, cerita aja. Bilang susah segala. Lagian kenapa harus ditutup-tutupin? yang nyium kamu juga pastinya Ethan." Nah yang jadi permasalahannya adalah itu, Lila. Yang nyium Vyora itu bukan Ethan.
Meski hanya mimpi, tapi Vyora bisa nebak dengan jelas bahwa yang menciumnya itu bukan Ethan. Kalau Ethan yang mencium, mood Vyora hari ini pasti bakalan bagus. Happy dia kalo Ethan yang nyium.
Lila langsung tersadar setelah raut wajah Vyora berubah kecewa. "Bukan Ethan?" Vyora menggeleng.
"Ha?! Serius?!"
"Cuman mimpi"
Dia udah jatuh cinta ma Vyora.
gimana mau happy ending, Ethan.
Vyora aja udah jadi tunangan laki-laki lain.