Mahesa Cakra Nugraha, seorang CEO muda yang sukses. banyak wanita yang menginginkan jadi pacar Mahesa. tapi Mahesa belum ingin melepas masa jomblonya. rupanya Mahesa belum menemukan wanita yang cocok dengannya.
Sampai di suatu hari, saat Mahesa sedang pergi ke luar kota untuk perjalanan bisnis , Mahesa melihat seorang wanita yang bisa membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.
Yuk kita lanjut baca cerita cintanya Mahesa, semoga suka ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Belikan Motor
Mahesa sudah di kantor. Mahesa langsung masuk ke ruang kerjanya. Mahesa memanggil Dina untuk masuk ke ruang kerjanya.
"Besok pagi saya mau ke Surabaya. kemungkinan saya mau dua hari di sana. Kalau nanti ada yang harus di tandatangani, tunggu saya pulang ke sini saja ya," Mahesa memutuskan pagi ke Surabaya.
"Baik pak."
"Hari ini kita ngga ada agenda di luar kan?"
"Ngga ada Pak."
"Ya sudah, kalau gitu kamu balik kerja."
"Baik Pak."
Dina lalu keluar dari ruangan Mahesa. Mahesa lanjut bekerja. Setelah 15 menit, Mahesa mengirim pesan pada Elis.
"Buatkan saya kopi."
Elis yang baru selesai membersihkan toilet dengar hpnya berbunyi tanda pesan lalu melihatnya.
Elis lalu menjawab pesan Mahesa. setelah itu baru Elis pergi dan membuatkan kopi untuk Mahesa.
Setelah kopi jadi, Elis membawanya ke ruang Mahesa.
"Pagi pak. Ini kopinya."
"Iya, makasih."
Saat Elis mau pergi, Mahesa memanggilnya.
"Lis tunggu."
"Iya pak. Ada yang bisa saya bantu."
"Saya besok pagi mau ke Surabaya. Kamu mau ikut ngga?"
"Ngga Pak, terimakasih."
"Kenapa ngga mau ikut?"
"Bapak mau ada acara sama keluarga kan?"
"Iya. Mau rayain ulang tahun pernikahan orang tua Saya. kamu ikut aja, biar saya kenalkan kamu sama orang tua dan sodara saya."
"Maaf Pak. Saya belum siap untuk itu."
"Kenapa belum siap. lebih cepat lebih baik kan?"
Elis diam. Elis rupanya takut orang tua Mahesa akan menolak dirinya. Karena dirinya hanya orang biasa dan anak yatim piatu.
"Ya sudah kalau kamu ngga mau ikut. Saya tidak akan memaksa kamu. tapi kamu tinggal di apartemen sendiri berani kan. Saya cuman dua hari di Surabaya."
"Saya berani Pak."
"Ya sudah kalau gitu kamu lanjut kerja lagi aja."
"Iya Pak."
Elis keluar dari ruangan Mahesa. Mahesa lanjut kerja sambil sesekali meminum kopi buatan Elis.
Siang hari saat jam makan siang, Mahesa menyuruh Elis datang keruang kerjanya.
Saat Elis masuk ke dalam, Mahesa langsung menyuruh Elis duduk di sofa. Di meja depan sofa sudah berjejer makanan. Rupanya Mahesa memesan makanan lewat aplikasi.
"Ayo kita makan. Saya sudah pesan makanan untuk kita."
"Ini ngga kebanyakan pak."
"Ngga. Kamu kan makanya banyak," Mahesa sambil tersenyum. Sedang Elis memanyunkan bibirnya karena di katai Mahesa kalau makan banyak.
"Mba Dina ngga di ajak makan?"
"Iya, kamu panggil sana."
Elis lalu memanggil Dina untuk makan siang bersama.
"Mba, di suruh Pak Mahesa masuk."
"Oh iya. Tunggu sebentar."
Dina lalu bangun dari duduknya dan masuk ke dalam ruangan Mahesa.
"Wah saya di ajak juga nih."
"Sudah duduk dan makan lah," kata Mahesa.
Dina dan Elis duduk bersebelahan. Mahesa duduk di kursi depan mereka. Elis mengambilkan makanan untuk Mahesa, setelah itu baru untuk dirinya.
Ketiganya makan bersama. Makanan ada sisa, Mahesa menyuruh Elis untuk membawanya dan di kasih ke teman teman kerjanya.
Selesai makan, mereka lanjut kerja lagi. sore hari pun tiba. Elis lalu berangkat kuliah. Sedang Mahesa sengaja lembur. Mahesa akan berangkat ke Surabaya penerbangan subuh. Jadi nanti Mahesa masih bisa jemput Elis di kampus.
Jam setengah sembilan, Mahesa keluar dari kantor dan akan ke kampus menjemput Elis.
Mahesa sudah mengirim pesan pada Elis kalau mau menjemputnya nanti.
Mahesa sudah sampai di kampus. Elis ternyata baru keluar. Saat melihat mobil Mahesa, Elis langsung mendekat ke mobil.
"Malam sayang," kata Mahesa.
"Malam Pak."
Mahesa membawa mobilnya menuju apartemen.
"Sudah makan belum? Kalau belum kita makan malam dulu yuk."
"Kita beli makanan, tapi makan nya di apartemen aja gimana pak?"
"Boleh juga. Ya sudah kita beli makanan. Kamu mau makan apa?"
"Pecel lele aja gimana Pak?"
"Saya ngga suka lele?"
"Ya bapak nanti bisa ayam nya. Gimana?"
"Boleh."
Elis menunjuk tempat penjual pecel lele langganannya yang ada di pinggir jalan.
"Kamu yakin beli di sini?"
"Yakin Pak. di sini enak kok."
Elis lalu turun dari mobil dan memesan pecel lele dan ayam bakar. Sekitar 20 menitan, Elis masuk ke mobil karena pesanannya sudah matang.
Sampai di parkiran apartemen, Mahesa mengajak Elis menuju parkiran motor. Mahesa mau menunjukan sesuatu pada Elis.
"Kita ngapain ke sini Pak?"
"Saya mau menunjukan sesuatu untuk kamu."
Setelah sampai, Mahesa memberikan kunci motor pada Elis.
"Ini kunci motor dan ini motornya. Mulai besok, kamu pergi kerja dan pergi kuliah bisa pakai motor ini. Motor ini saya sengaja beli untuk kamu."
Elis cukup kaget melihat Mahesa membelikan motor untuknya.
"Tapi Pak," Elis belum selesai bicara, Mahesa sudah memotongnya.
"Kamu ngga boleh nolak. Itu saya beli agar kamu tidak naik angkutan umum. Dan lebih cepat kalau mau pergi kemana mana. Ini ambilah kuncinya."
Mahesa mengambil tangan Elis. Lalu Mahesa memberikan kunci motornya ke tangan Elis.
"Terimakasih pak. Bapak sangat baik pada saya," Elis sambil tersenyum.
"Iya sama sama. Ya sudah yuk kita naik."
Mahesa lalu merangkul pundak Elis dan membawanya masuk ke dalam.
Sampai di dalam apartemen, Elis menyiapkan makan malamnya. Sedang Mahesa masuk kamar untuk ganti baju dan bersih bersih.Mahesa keluar dari kamar.
Mahesa dan Elis lalu makan malam bersama. dulu sebelum kenal Elis, Mahesa makan malam jam 8 paling malam. Tapi sekarang semenjak kenal Elis makan malam nya jam 10 an.
"Bapak perginya pagi jam berapa?"
"Jam 4 pagi. Nanti tolong bangunkan ya. Takut saya kesiangan."
"Iya Pak."
Keduanya langsung makan bersama.
Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih..
salut
👍🏻🤦🏼♂️👍💙💙💛💙💙🫰🏻🫰🏻😘😘😘
Selalu bersemangat ya author..
💪💪💪💪💪
🤲🤲🤲🤲🤲
💖💖💖💖💖