NovelToon NovelToon
IJINKAN AKU MENCINTAIMU

IJINKAN AKU MENCINTAIMU

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Contest
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Maya Melinda Damayanty

Aira menikah dengan pria pujaannya. Sayang, Devano tidak mencintainya. Akankah waktu bisa merubah sikap Devan pada Aira?

Jaka adalah asisten pribadi Devan, wajahnya juga tak kalah tampan dengan atasannya. hanya saja Jak memiliki ekspresi datar dan dingin juga misterius.

Ken Bima adalah sepupu Devan, wajahnya juga tampan dengan iris mata coklat terang. dibalik senyumnya ia adalah pria berhati dingin dan keji. kekejamannya sangat ditakuti.

Tiana adalah sahabat Aira. seorang dokter muda dan cantik. gadis itu jago bela diri.

Reena adik Devan. Ia adalah gadis yang sangat cerdas juga pemberani. dan ia jatuh cinta pada seseorang yang dikenalnya semasa SMA.

bagaimana jika Jak, Ken, Tiana dan Reena terlibat cinta yang merumitkan mereka.

Devan baru mengetahui identitas Aira istrinya.

menyesalkah Devan setelah mengetahui siapa istrinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya Melinda Damayanty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

IJINKAN AKU MENCINTAIMU 12

Episode ini mengandung efek baper dan patah hati. Hayo siapa masuk tim Devan?

******************

"Iya Aira. Kamu tinggal sama Mama ya!" Pinta Linda setengah memelas.

Sebenarnya, Linda ingin sekali menghukum putranya itu. Ia sangat yakin, jika Devan menyukai Aira. Tapi, pria dingin itu sangat kepala batu dan egois. Pria itu enggan mengakui perasaannya. Entah apa yang membuat pria itu bersifat demikian. Jika mengenai status sosial. Linda tak pernah mengajari Devan membedakan seseorang karena status sosialnya.

Namun, Linda tak mengetahui perubahan sikap pria yang dilahirkannya itu sudah berubah sejak lama. Ya. Devan mulai mengotak pergaulannya hanya dengan kalangan elit dan burgois. Ia tidak pernah menggabungkan dirinya dengan manusia yang strata ekonomi lebih rendah darinya.

Hal itu dipengaruhi pergaulan Devan. Ya, semenjak ia menjadi sosok pewaris tunggal perusahaan raksasa milik ayahnya, karena dia adalah putra satu-satunya.

"Bagaimana, Nak. Kau mau kan, tinggal sama Mama?" Tanya Linda lagi.

Aira membisu. Netranya yang jernih mengerjap melirik pria yang berdiri menjulang di ujung ranjang. Sangat jelas mimik yang tertera di wajah pemuda itu. Gelap dan dingin. Aira takut untuk mengiyakan ajakan mertuanya itu.

"Aira ...,"

"Dia tetap akan bersama ku, Ma!" Aira menelan saliva mendengar suara berat itu.

"Tapi yang mengurus Aira?" Tanya Linda tak sependapat dengan putranya itu.

"Aku yang merawatnya!" Potong Devan cepat.

"Kau kan kerja," kini Rehan menyahuti. Tampaknya pria setengah abad lebih itu menyetujui keinginan istrinya.

"Devan bisa ambil cuti," jelas Devan tak bisa dibantah.

Aira tertegun. Ia menghela napas berat. "Aira ikut kata suami, Ma."

Deg!

Tiba-tiba jantung Devan berdebar ketika mendengar jawaban Aira. Baru kali ini ia mendengar dengan jelas suara merdu yang keluar dari tenggorokan istrinya itu.

'Kenapa, aku baru tahu suaranya semerdu ini?' gumamnya bertanya dalam hati.

'Sepertinya banyak yang tidak aku ketahui siapa gadis ini,' ujarnya bermonolog dalam hati lagi.

"Ya sudah jika begitu. Mama, hanya ingin kamu ada yang mengurus agar keadaanmu cepat pulih. Mama baru tahu kamu menderita gizi buruk. Ini membuat Mama merasa gagal memperhatikan menantu kesayangan Mama," ujar Linda panjang lebar menunjukan kekecewaannya.

"Tidak apa-apa, Ma. Aira yang salah karena selama ini, Aira tidak memperhatikan makanan yang Aira makan," ujar Aira menenangkan mertuanya.

Jam besuk telah usai. Aira sudah beristirahat setelah mama mertuanya memaksa menyuapinya makan dan meminum obatnya. Sungguh perlakuan itu sangat manis. Tapi, Aira takut merepotkan mertuanya.

****

Keesokan harinya. Wajah Aira kembali cerah dan bersinar. Wajahnya kemerah-merahan. Nampak binar kehidupan telah kembali ke raut cantiknya itu.

Perawat baru saja keluar setelah meletakkan sarapan dan juga obat untuknya. Devan mengambil nampan dari atas nakas.

Pria itu duduk di pinggir ranjang dekat dengan Aira. Gadis itu sejenak menahan napasnya. Seumur dia menikah dengan Devan. Ia belum pernah sedekat itu. Kecuali kemarin ketika Devan mengusirnya.

"Ayo, habiskan sarapanmu ... aaa," ucapnya sambil membuka mulutnya.

Aira menatap sendok yang ada di depan mulutnya. Dengan hati-hati ia menyuap nasi itu.

"Biar Aira sendiri, Tuan muda," ujar Aira sambil tangannya mengambil sendok dan nampan berisi sarapannya.

Devan tetap menggenggam sendok di tangannya. Dengan takut-takut Aira melirik netra manik hitam pekat di hadapannya. Gadis itu lagi-lagi menelan saliva kasar.

Mau tak mau. Aira menyantap habis sarapan yang disuapi suaminya. Setelah itu. Devan membantu Aira meminum obatnya. Ada sedikit penolakan. Aira paling malas minum obat.

Desahan manja lolos dari bibir merah muda alami gadis itu. Devan terpana. Tapi, tatapan dinginnya membuat Aira membeku dan tak kuasa menolak. Dengan susah payah. Gadis itu memakan semua obatnya.

Semua peralatan yang menghubungkan detak jantung dengan monitor sudah dicabut kemarin sore. Rendra sendiri yang memimpin pencabutan itu setelah melihat perkembangan Aira.

Rencananya sore ini, Aira boleh pulang. Jadi ada satu kali lagi jadwal periksa nanti siang.

Devan menatap wajah Aira setelah meletakkan nampan berisi piring isi sarapan, Aira yang telah kosong di atas nakas. Ia menyentuh pipi gadis yang ditamparnya beberapa hari lalu.

Tatapan mereka saling mengunci. Devan terus mengelus pipi Aira.

"Apakah masih sakit?" Tanyanya lembut.

Aira membelalakkan matanya. Tiba-tiba.

Cup.

Glek! Aira menelan saliva. Apa-apaan tadi. Devan ... tiba-tiba bibir itu menempel pada bibir Aira. Sedikit gigitan kecil, membuat mulut Aira terbuka. Hal itu jelas tak disia-siakan oleh Devan. Ia mengulum bibir itu lembut.

"Manis," ujarnya pelan.

Devan memagut bibir istrinya. Aira nampak kehabisan pasokan oksigen. Devan melepas pagutan itu. Kening mereka saling menempel, napas mereka menderu.

Sementara di luar ruangan, nampak seorang pria memejam mata sambil menetralkan detak jantungnya. Andai dia mengetuk lebih dulu pintu itu. Kejadian tadi tidak harus dilihatnya. Entah mengapa ia merasa patah hati setelah melihat hal tadi.

Bersambung.

Hayoo ... Siapa yang ngintip Devan ciuman sama istrinya. Pake patah hati lagi...

Woy ... Istri orang itu 😂😂😂

Membayar episode pendek barusan. 😀

1
3sna
ktnya punya beladiri paling tidak wanita seperti itu tangguh gk mudh diintimidasi apalg ini disakiti scr fisik dn psikis ,6 bln lagi
3sna
minta maaf kagak usaha jg kagak tp othor bikin seolah2 paling uwu
Aya Haryati
Luar biasa
Tiwi
k
Rini Yulinda
hidayah datang tidak disangka2..... dan melalui apa..... tinggal diri kita sendiri aja, yg merespon cepat atau lambat..... semoga istiqomah, Amin.
dwi widia ningrum
punya kelainan gk sih cwe modelan aira gini?kya dia itu suka kekerasan dalam berhubungan,apasih istilahnya ?
ditampar loh dia,diusir lagi.masih bisa merona pipinya cma pekara diajak.ngbrol?cwe normal kayanya gk bakal kya dia deh.sorry thor,gua berenti baca
soerty
Luar biasa
Qilla
bingung sendiri alurnya maju mundur ,bikin mood baca langsung ambyarrrrrr
Qilla
mbok tegasan dikit airanya
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻
Lya Fatih Bayan
ti ati pakai alur maju mundur, ntar pusing.. 😁😁
Lya Fatih Bayan
terlalu banyak flashback on, off-nya 🤭🤭😀✌️
Lya Fatih Bayan
kurang greget.. terlalu lemah si wanitanya... kurang semangat jadi bacanya..
sashi kirana
Luar biasa
echa purin
/Good/
Anonymous
k
Adolina Simatupang
keren
Runik Runma
seru
Pelangi Senja
mampir dicerita ku ya,
DIKIRA TUKANG OJEK TERNYATA PENGUSAHA
terimakasih
Pelangi Senja
mampir diceritaku juga ya
yang berjudul
DIKIRA TUKANG OJEK TERNYATA PENGUSAHA
terimakasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!