Aira menikah dengan pria pujaannya. Sayang, Devano tidak mencintainya. Akankah waktu bisa merubah sikap Devan pada Aira?
Jaka adalah asisten pribadi Devan, wajahnya juga tak kalah tampan dengan atasannya. hanya saja Jak memiliki ekspresi datar dan dingin juga misterius.
Ken Bima adalah sepupu Devan, wajahnya juga tampan dengan iris mata coklat terang. dibalik senyumnya ia adalah pria berhati dingin dan keji. kekejamannya sangat ditakuti.
Tiana adalah sahabat Aira. seorang dokter muda dan cantik. gadis itu jago bela diri.
Reena adik Devan. Ia adalah gadis yang sangat cerdas juga pemberani. dan ia jatuh cinta pada seseorang yang dikenalnya semasa SMA.
bagaimana jika Jak, Ken, Tiana dan Reena terlibat cinta yang merumitkan mereka.
Devan baru mengetahui identitas Aira istrinya.
menyesalkah Devan setelah mengetahui siapa istrinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya Melinda Damayanty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IJINKAN AKU MENCINTAIMU 12
Episode ini mengandung efek baper dan patah hati. Hayo siapa masuk tim Devan?
******************
"Iya Aira. Kamu tinggal sama Mama ya!" Pinta Linda setengah memelas.
Sebenarnya, Linda ingin sekali menghukum putranya itu. Ia sangat yakin, jika Devan menyukai Aira. Tapi, pria dingin itu sangat kepala batu dan egois. Pria itu enggan mengakui perasaannya. Entah apa yang membuat pria itu bersifat demikian. Jika mengenai status sosial. Linda tak pernah mengajari Devan membedakan seseorang karena status sosialnya.
Namun, Linda tak mengetahui perubahan sikap pria yang dilahirkannya itu sudah berubah sejak lama. Ya. Devan mulai mengotak pergaulannya hanya dengan kalangan elit dan burgois. Ia tidak pernah menggabungkan dirinya dengan manusia yang strata ekonomi lebih rendah darinya.
Hal itu dipengaruhi pergaulan Devan. Ya, semenjak ia menjadi sosok pewaris tunggal perusahaan raksasa milik ayahnya, karena dia adalah putra satu-satunya.
"Bagaimana, Nak. Kau mau kan, tinggal sama Mama?" Tanya Linda lagi.
Aira membisu. Netranya yang jernih mengerjap melirik pria yang berdiri menjulang di ujung ranjang. Sangat jelas mimik yang tertera di wajah pemuda itu. Gelap dan dingin. Aira takut untuk mengiyakan ajakan mertuanya itu.
"Aira ...,"
"Dia tetap akan bersama ku, Ma!" Aira menelan saliva mendengar suara berat itu.
"Tapi yang mengurus Aira?" Tanya Linda tak sependapat dengan putranya itu.
"Aku yang merawatnya!" Potong Devan cepat.
"Kau kan kerja," kini Rehan menyahuti. Tampaknya pria setengah abad lebih itu menyetujui keinginan istrinya.
"Devan bisa ambil cuti," jelas Devan tak bisa dibantah.
Aira tertegun. Ia menghela napas berat. "Aira ikut kata suami, Ma."
Deg!
Tiba-tiba jantung Devan berdebar ketika mendengar jawaban Aira. Baru kali ini ia mendengar dengan jelas suara merdu yang keluar dari tenggorokan istrinya itu.
'Kenapa, aku baru tahu suaranya semerdu ini?' gumamnya bertanya dalam hati.
'Sepertinya banyak yang tidak aku ketahui siapa gadis ini,' ujarnya bermonolog dalam hati lagi.
"Ya sudah jika begitu. Mama, hanya ingin kamu ada yang mengurus agar keadaanmu cepat pulih. Mama baru tahu kamu menderita gizi buruk. Ini membuat Mama merasa gagal memperhatikan menantu kesayangan Mama," ujar Linda panjang lebar menunjukan kekecewaannya.
"Tidak apa-apa, Ma. Aira yang salah karena selama ini, Aira tidak memperhatikan makanan yang Aira makan," ujar Aira menenangkan mertuanya.
Jam besuk telah usai. Aira sudah beristirahat setelah mama mertuanya memaksa menyuapinya makan dan meminum obatnya. Sungguh perlakuan itu sangat manis. Tapi, Aira takut merepotkan mertuanya.
****
Keesokan harinya. Wajah Aira kembali cerah dan bersinar. Wajahnya kemerah-merahan. Nampak binar kehidupan telah kembali ke raut cantiknya itu.
Perawat baru saja keluar setelah meletakkan sarapan dan juga obat untuknya. Devan mengambil nampan dari atas nakas.
Pria itu duduk di pinggir ranjang dekat dengan Aira. Gadis itu sejenak menahan napasnya. Seumur dia menikah dengan Devan. Ia belum pernah sedekat itu. Kecuali kemarin ketika Devan mengusirnya.
"Ayo, habiskan sarapanmu ... aaa," ucapnya sambil membuka mulutnya.
Aira menatap sendok yang ada di depan mulutnya. Dengan hati-hati ia menyuap nasi itu.
"Biar Aira sendiri, Tuan muda," ujar Aira sambil tangannya mengambil sendok dan nampan berisi sarapannya.
Devan tetap menggenggam sendok di tangannya. Dengan takut-takut Aira melirik netra manik hitam pekat di hadapannya. Gadis itu lagi-lagi menelan saliva kasar.
Mau tak mau. Aira menyantap habis sarapan yang disuapi suaminya. Setelah itu. Devan membantu Aira meminum obatnya. Ada sedikit penolakan. Aira paling malas minum obat.
Desahan manja lolos dari bibir merah muda alami gadis itu. Devan terpana. Tapi, tatapan dinginnya membuat Aira membeku dan tak kuasa menolak. Dengan susah payah. Gadis itu memakan semua obatnya.
Semua peralatan yang menghubungkan detak jantung dengan monitor sudah dicabut kemarin sore. Rendra sendiri yang memimpin pencabutan itu setelah melihat perkembangan Aira.
Rencananya sore ini, Aira boleh pulang. Jadi ada satu kali lagi jadwal periksa nanti siang.
Devan menatap wajah Aira setelah meletakkan nampan berisi piring isi sarapan, Aira yang telah kosong di atas nakas. Ia menyentuh pipi gadis yang ditamparnya beberapa hari lalu.
Tatapan mereka saling mengunci. Devan terus mengelus pipi Aira.
"Apakah masih sakit?" Tanyanya lembut.
Aira membelalakkan matanya. Tiba-tiba.
Cup.
Glek! Aira menelan saliva. Apa-apaan tadi. Devan ... tiba-tiba bibir itu menempel pada bibir Aira. Sedikit gigitan kecil, membuat mulut Aira terbuka. Hal itu jelas tak disia-siakan oleh Devan. Ia mengulum bibir itu lembut.
"Manis," ujarnya pelan.
Devan memagut bibir istrinya. Aira nampak kehabisan pasokan oksigen. Devan melepas pagutan itu. Kening mereka saling menempel, napas mereka menderu.
Sementara di luar ruangan, nampak seorang pria memejam mata sambil menetralkan detak jantungnya. Andai dia mengetuk lebih dulu pintu itu. Kejadian tadi tidak harus dilihatnya. Entah mengapa ia merasa patah hati setelah melihat hal tadi.
Bersambung.
Hayoo ... Siapa yang ngintip Devan ciuman sama istrinya. Pake patah hati lagi...
Woy ... Istri orang itu 😂😂😂
Membayar episode pendek barusan. 😀
kok rasa'a sedih bgt ya merasakan apa yg dirasakan reena...
jgn sampai jaka kehilangan kedua'a...
dr qwal kenal tania bukan'a gercep,,sdh ditikung ken baru bingung sendiri,,
tdk bisakan sinta spt linda mama'a devan yg tdk memandang status???
jgn sampai jaka menyesal jika reena kehilangan semangat memperjuanhkan cinta'a,,
reena sbg wanita sdh berusaha mengungkapkan cinta'a buat jaka...
enak bgt jadi devan,menyakiti semaua'a sendiri dan memperlakukan aira spt ydk ada harga diri'a...
gimana kepiye to kihhh???
banyak part-part yang seharusnya ditulis tapi malah dihilangkan, jadi kurang ngena cerita nya