Rachelia alviana ruslan terpaksa menjadi pengantin pengganti dan menikah dengan calon kakak iparnya yang lumpuh aldeandra hadi kusuma, teman sekolahnya sewaktu SMP. drama masa lalu dan problema keluarga menjadi kan rachel wanita yang mandiri tapi insecure terhadap lingkunganya karena terlahir dari istri kedua. akankah ada cinta diantara mereka? teman lama yang kembali dekat setelah ikatan pernikahan .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kakak harus menjaga adiknya!
"kamu sudah bangun" tanya al deandra lalu duduk disampingku sambil menaruh bawaannya.
" gue fikir lo kabur dean " ucapku yang membuat dean mendengus sebal.
" lo molornya nge dengkur mana kenceng lagi jadi gue pergi dulu" sindir lelaki itu dengan ketus.
" gak mungkin lah gue tidurnya kek gitu " bantah ku tapi dalam hati gue malu banget jir... bibir bawah gue gigit bisa bisa nya dia bikin gue mati kutu.
" nih lihat kalo gak percaya " dean merogoh saku celananya mengambil benda pipih itu lalu membuka pin di layar ponsel yang berlogo apel digigit itu.
Buru buru aku rebut dan membuka galeri video dan menghapusnya tanpa melihat video apa itu, lalu memberikannya kembali pada sang empunya.
" ini ! Jangan videoin orang tidur pamali" ucapku memberi wejangan ala orang tua jaman dulu.
dean hanya tersenyum geli yang membuat gue menautkan alis karena bingung bin heran.
" dasar cewek aneh" ucapnya mengumpat dan menekan sesuatu lalu memperlihatkannya padaku.
" keren kan suamimu ini " ucapnya memuji diri sendiri lalu terkekeh.
Aku menganga tak percaya otak aldeandra benar benar mesum bagaimana bisa ia memotret wajahku sambil dicium olehnya bukan hanya itu tapi kenapa harus bagian bibir sih.
Aku menggerutu kesal dan hendak merebut ponselnya lagi tapi sial lelaki itu keburu berdiri dan inilah yang tak bisa kulakukan kalian sendiri tahu dia itu tinggi gue pendek.
Namun siapa sangka nathan dan chiko muncul saat yang tak tepat, nathan merebu ponsel aldeandra yang membuat lelaki jangkung itu menoleh ke belakang.
" shit ! Gila katanya nikah paksa nikah kontrak tapi kelakuan kalian kaya nikah muda " protes nathan dengan berseringai senyum penuh sindiran.
" apaan nat gue liat " pinta chiko sambil menatap nathan yang memegang ponsel aldeandra.
" nih lihat kelakuan bos lo ko " memperlihatkan ponsel itu yang membuat chiko tersenyum penuh jahil.
" kenapa kalian gak bikin anak aja sekalian " celetuk chiko dengan sembarang ucap.
" sialan lo pada gak punya otak apa " umpatku tapi yang di umpat malah terkekeh dan dean malah tersenyum santai duduk sambil berpangku tangan dan bertumpu kaki.
" ngomong ngomong lo udah inget semuanya ya chel " chiko baru datang kok dia bisa tahu padahal gue ceritanya sama audy dan kareena.
" kamu udah inget semuanya ?" tanya dean sambil mencondongkan tubuhnya padaku yang aku jawab dengan anggukan tapi menggelengkan kepala juga.
" iya tapi belum semuanya" ucapku yang membuat dean mengangguk.
Nathan dan chiko pun akhirnya duduk dikursi tunggal di samping dean sedangkan aku duduk disebelah dean dikursi sofa panjang.
" lo gak apa apa kan pala lo gak ancur kan chel " tanya nathan seenak nya yang membuat gue mengumpat dalam hati.
" lo fikir dia manusia kartun apa nanya gak ada akhlak lo " protes dean sambil melempar bantal.
" ya kira aja dalamnya yang ancur " ralat nathan.
" ya bener spongebob aja udah ancur kepalanya nyatu lagi dipake in lem tikus sama lakban bening" tambah chiko dengan otak gilanya.
" setelah itu nyanyi nya 'pusing pala barbie pala barbie pala barbie ' " timpal nathan sambil bernyanyi pusing pala barbie dengan memegang kepalanya bergerak kekanan kiri.
Benar benar teman random gue jaman SMP mereka pun tertawa setelahnya cuma gue sama dean yang melihat kekonyolan mereka berdua tanpa merasa risih karena kehadiran mereka gue jadi gak kesepian.
jika difikir fikir mereka lucu juga dan seketika itu bibir gue tersenyum geli melihat kegilaan mereka, dan seketika itu gue inget sesuatu.
" TUNGGU !"teriak gue menghentikan tertawaan mereka yang membuat para lelaki itu terdiam.
" apaan lo chel bikin gue jantungan aja " bentak dean sambil menyentuh dada kirinya.
" kalian berdua dulu punya utang sama gue iya kan 500 rb " ucapku mengingatkan mereka sambil merentangkan 5 jari di depan chiko dan nathan bergantian.
" kapan gue punya utang sebanyak itu enaknya lo ngomong " bantah nathan memalingkan wajahnya.
" gue juga kapan gue minjem duit lo " timpal chiko melakukan hal yang sama sampai wajah mereka berhadapan dan berbisik bisik.
" ayo bayar dulu kalian hobby nya palak in rachel" ujar dean menuntut mereka berdua yang malah berbisik bisik.
" seingat gue minjemnya 250 rb " ucap dokter anak itu dengan wajah yang sok bener.
" gue juga 250 rebu kok bisa jadi 500 rb sih " tambah si perjaka letoy itu.
" ya kan... pajak 100 ribu dan bunga 150 ribu karena kalian gak bayar bayar jadi bunga dan pajaknya naik " ucapku memalak mereka sekali kali gak apa kan anggap aja balas dendam.
" what ! Lo rentenir gila laki lo sultan tuh sedekah dikit napa cuma 500 rb juga "
" gue kan sering banget traktir kalian dulu, utang tetep utang gak bisa jadi sedekah ayo bayar" ucapku yang membuat dean ter kikik geli dan dua lelaki itu menciut.
...****************...
Beberapa hari kemudian...
Akhirnya aku pulang tapi bukan kerumah mertua lagi melainkan kerumah aldeandra dan disana ku lihat ada sosok yang sudah lama tak berjumpa dengannya, dia tersenyum lalu mendekat padaku .
" dek kamu sudah sembuh " tanya laki laki itu dengan suara khas nya yang aku rindukan.
" kak justin " panggilku lirih dan kami pun berpelukan erat saat itu juga aku mulai meneteskan air mata yang ku tahan sejak lama.
" hei sudah jangan sedih kamu baru sembuh" ucapnya dengan lembut sembari mengusap punggungku dengan pelan.
Pelukan hangat seorang kakak yang sudah lama tak bertemu adalah obat dan pelindung bagi adiknya dimana dalam situasi apapun dia adalah orang pertama yang menjadi tameng bagi adiknya begitulah yang dirasakan rachel .
Tak hanya justin yang datang ada juga reino yang membuat aldeandra kesal dengan makhluk satu itu, bahkan dean enggan untuk menjabat tangan sahabat dari kakaku itu.
" katanya mau datang sendiri kenapa bawa hulk kesini " ucap dean dengan nada yang menyindir.
sepertinya perang dimulai...
" jangan geer gue kesini cuma jenguk adik dari sahabat cuma itu doang jangan jangan lo yang kangen gue " balas kak reino yang bangkit dari duduknya dan mendekat ke arahku.
Namun aldeandra segera menyembunyikan ku di belakang tubuhnya dengan menghalangi kak reino dengan tubuhnya, kak justin yang belum tahu apapun hanya diam tanpa suara atau melerai mereka.
" maaf disini tidak terima tamu yang mengaku pacar cadangan istriku jadi anda tahu ke mana arah pintu keluar dari rumah ini " ucap dean mengusir kak rei dengan sopan tapi menohok.
" tenang saja aku tak akan mengganggu istri orang tapi aku akan merebut kembali pacarku" ucap kak rei membalas ucapan dean dengan secara terang terangan yang membuatku meneguk salivaku dengan berat.
" ada apa dengan kalian sebenarnya ?" tanya kak justin heran seraya menatap keadaan kami bertiga ia juga melihat ke arahku seakan mengharapkan jawaban tentang keadaan ini.
" aku suaminya rachel jadi aku berhak mengusirnya bukan " ucap dean sambil menunjuk ke arah kak rei dan kak justin mulai ikut menatap sahabatnya itu.
Sedangkan kak rei memalingkan wajahnya sebal.
" tunggu tunggu apa maksudnya ini ? Kamu suaminya rachel kalian sudah menikah kapan ?" tanya kak justin yang tampak kebingungan menatapku dan dean bergantian.
" loh kata papa kakak udah dikasih tahu " ucapku heran juga dengan sikap kak justin yang terlihat terkejut mendengar aku sudah menikah.
" dasar pak tua sialan " umpat kak justin yang sudah pasti pada pak ruslan.
" kalo tahu kaka pasti pulang teganya dia membohongiku " tambahnya lagi dengan wajah kesal.
" apalagi gue justin gue syok saat pria maniak ini mengaku ngaku suami adek lo" sindir kak rei yang membuat dean melototinya.
" nah lo ngapain deketin adek gue bukanya lo dah punya pacar " tanya kak justin masih dengan kondisi terkejut.
" udah putus !" jawab kak rei.
Kulihat kak justin menghela nafas berat sepertinya ia paham keadaan dan posisi kami sekarang, tangan kak justin terulur dan menariku lalu menyembunyikan tubuhku dibelakangnya.
" DENGAR... Kakak harus menjaga adeknya ! Jadi kalian tak bisa deketin adek gue tanpa restu dari gue paham" tegas kak justin menatap dua pria beda usia itu bergantian.
